Perasaan haru di hati belum reda, gelombang demi gelombang energi spiritual telah melalui penyetelan ritual "Sumber Sihir", mengalir lembut menuju Lucien dengan frekuensi yang selaras dengannya.
Pada saat yang sama, seluruh langit berbintang yang dalam dan tak berujung bergetar perlahan, kekuatan misterius terkumpul pada proyeksi Bintang Nasib Utama Lucien. Karena dipimpin langsung oleh Fernando, aspek mengerikan di baliknya yang berwarna hitam - "Bintang Misterius" yang seolah mampu menelan segalanya - tidak diabaikan.
Proyeksi Bintang Nasib Utama tiba-tiba berdengung, mengeluarkan getaran yang tak terdengar oleh manusia biasa. Dengan kecepatan ekstrim, proyeksi itu mulai gemetar. Lucien pun memeditasikan dunia kognitifnya, membuat Bintang Nasib Utama yang terang-gelap di dalamnya ikut bergetar. Kedua fenomena ini perlahan mencapai sinkronisasi, menciptakan sensasi seolah dunia realitas memudar dan dunia kognitif mulai melingkupi raga dan jiwa Lucien.
Setelah mencapai tahap semi-stabilisasi, dunia kognitif kini mampu memetakan dan mempengaruhi dunia realitas sesuai kehendak Lucien. Dengan perlahan, ia menyebarkan sensasi ini, mengubah segala sesuatu di sekelilingnya.
Di pusat ritual, bintang-bintang di sekitarnya tampak melengkung samar. Simbol-simbol elemen bermunculan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat struktur internal yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Mereka terus membelah dan menyatu, dari satu menjadi segala, menciptakan elemen-elemen berwarna-warni dunia material. Dari segala kembali ke satu, seolah berubah menjadi alam semesta baja yang murni.
Profesi legenda "Penguasaan Atom" Lucien saat ini tampak belum memiliki banyak kesamaan dengan jalan mekanika kuantum yang ingin ditempuhnya. Hanya elektron yang berkilauan dalam awan probabilitas yang menghubungkan semuanya. Namun mekanika kuantum sendiri berkembang dari eksplorasi dunia mikroskopis. Studi tentang elektron saja telah menghasilkan berbagai capaian menakjubkan dan sulit dipercaya, kemudian secara bertahap mencakup partikel mikroskopis lainnya, mengenali dua gaya fundamental tersisa - Gaya Nuklir Kuat dan Gaya Nuklir Lemah. Berdasarkan ini, muncul berbagai perkembangan lebih lanjut, model partikel standar, serta kesatuan Gaya Elektromagnetik dan Gaya Nuklir Lemah.
Oleh karena itu, model inti atom yang sederhana ini dapat berkembang secara bertahap tanpa mengubah pondasinya, hingga mencapai model partikel standar.
Setelah beberapa lama, pengaruh dunia kognitif yang murni ini benar-benar "menyentuh" raga Lucien, merasakan tenaga kuat yang terkandung di dalamnya.
Melewati raga, dunia kognitif bertemu dengan jiwa di dunia material. Pengaruhnya membuat semua model sihir berbentuk bintang-bintang terang yang terbangun dalam jiwa tiba-tiba bersinar, memancarkan kilatan cahaya jernih nan mistis.
Lucien merasakan jiwanya bergetar. Kemampuan untuk berpikir dan mengendalikan pemetaan dunia kognitif menurun drastis. Ia harus membayar harga sepuluh kali lipat lebih besar dari sebelumnya untuk melanjutkan pekerjaan memodifikasi jiwa melalui dunia kognitif.
Model sihir di sekitarnya melengkung samar seperti bintang-bintang nyata, zat pembentuk jiwa ternoda oleh titik-titik elemen cahaya berwarna-warni. Ini membuat pikiran Lucien secara bertahap terangkat, tenggelam dalam sensasi aneh yang dingin dan transenden sambil memandangi diri sendiri dari ketinggian.
Getaran jiwa semakin sengit, tepinya mengabur, mulai terhubung dengan dunia kognitif yang samar. Kemudian ia seolah terlepas dari fisik, mengembang menjadi awan berkilauan yang berusaha membungkus dunia kognitif dari luar. Pada tahap ini, konsumsi energi spiritual Lucien yang belum memenuhi standar lingkaran kesembilan menjadi semakin besar, hampir mendekati kehabisan. Namun energi spiritual yang dikonversi melalui ritual Sumber Sihir oleh enam Arkanis Agung bagai samudera tak bertepi, terus mengalir tak terbatas, memungkinkannya menghamburkan tanpa batas.
Dengan perasaan yang melayang tinggi, Lucien menggunakan energi spiritualnya untuk meredam getaran dari asimilasi kedua hal ini, mengisi kembali energi yang terkuras, sembari mengawasi dunia kognitif perlahan menyusut dan berkembang ke dalam Jiwa, menampung model-model sihir di dalamnya.
Terbentuklah tiga lapisan tirai: Lapisan Luar adalah Jiwa, lapisan dalam adalah dunia kognitif, sementara di dalam dunia kognitif terdapat berbagai kesan baik dan model sihir yang merefleksikan kendali mutlak atas segala sesuatu.
Lucien yang menyelami keindahan ini tiba-tiba merasakan Rasa sakit seperti Jiwa terkoyak, menyadari hambatan terberat dalam fusi awal telah tiba - terutama saat esensi jiwanya belum mencapai tingkat yang setara legenda!
Dunia kognitif tiba-tiba berekspansi dahsyat, merobek celah-celah pada Jiwa ilusif di Lapisan Luar yang membungkusnya.
Rasa sakit yang berasal dari kedalaman jiwa membuat Lucien hampir menyerah, namun keteguhan hati dan berbagai bahaya yang telah dilaluinya selama ini membuatnya bertahan dengan gigih. Dia mengarahkan kekuatan lembut dari ritual Sumber Sihir untuk memperbaiki jiwanya, merasakan siksaan sekaligus kepuasan!
Tak lama kemudian, rasa sakit yang tak terkatakan mencapai puncaknya. Lucien merasakan jiwanya dipenuhi luka kosong, lebih baik mati daripada hidup. Bahkan kekuatan ritual Sumber Sihir pun tak mampu memperbaiki jiwa secepat itu.
Dalam kondisi normal, Lucien yakin dirinya pasti sudah pingsan. Sebab rasa sakit ini melampaui batas fisik dan jiwa, yang seharusnya memicu reaksi perlindungan diri. Namun kini, pikiran seolah terlepas dari jiwa - semakin sakit justru semakin jernih, tak ada tanda-tanda kehilangan kesadaran sama sekali.
Lucien paham, saat ini selama pikiran kembali, rasa sakit akan terhapus, namun ritual juga akan gagal total.
Tak ada pikiran tambahan untuk mengingat kembali berbagai pengalaman hidup, tak ada pula pikiran untuk mengutuk takdir yang ingin dicekik lehernya. Di saat-saat genting ini, hanya satu niat yang tersisa di benak Lucien: bertahan, bertahan, terus bertahan!
Entah sejak kapan, rasa sakit yang tak terbayangkan itu perlahan mereda. "Perlawanan" dunia kognitif semakin melunak. Meski jiwa sudah penuh luka, namun tetap ulet dengan dukungan kekuatan yang dikonversi dari ritual Sumber Sihir.
Baru saja Lucien hendak menarik napas lega, tiba-tiba cahaya ilusif nan asing memancar dari dalam jiwanya. Perpustakaan jiwa yang menyertainya sejak melintas ke dunia ini, muncul di saat kritis ini!
Di dalam perpustakaan jiwa, segel buku-buku satu per satu terbuka. Lalu seolah-olah Lucien sendiri terbang semakin tinggi, perpustakaan itu semakin mengecil. Perlahan-lahan, ia menyusut hingga tak terlihat, dan di posisinya muncul sebuah planet cantik yang seperti mimpi dengan lautan biru membentang.
Bumi?
Perasaan yang tak tergambarkan mengisi hati Lucien.
Bumi juga semakin mengecil seiring rasa semakin tinggi terbang Lucien. Matahari, delapan planet, dan Pluto yang malang membentuk garis lurus, bagaikan foto fantasi.
Tata Surya?
Rasa semakin tinggi memandangi segalanya pada Lucien tak berhenti. Bahkan Tata Surya juga mengecil hingga mencapai tingkat tertentu, bintang-bintang tak terhitung seakan menyatu menjadi galaksi yang mengalir deras.
“Jangan terbuai dalam halusinasi menuju legenda, arahkan tenaga ke dunia kognitif dalam jiwa.” Suara keras Fernando bergema di telinga Lucien. Meski mereka tak bisa merasakan perubahan dalam jiwa Lucien, mereka bisa menilai tahap yang sedang dilaluinya melalui ciri khas yang terpancar.
Halusinasi? Apakah ini halusinasi?
Lucien sangat kebingungan, namun tak menunda. Kekuatan ritual Sumber Sihir yang sebesar lautan itu diarahkannya ke dalam jiwa, menuju dunia kognitif yang sedang berjuang terakhir.
Dengungan tiba-tiba terhenti. Badai energi mengerikan melanda dunia kognitif. Model mantra "fisi atom" yang mendapat aliran energi ini mulai menyala simbol demi simbol, menyatu sempurna dengan jiwa - persis seperti model mantra dari satu cincin hingga lingkaran kesembilan!
Boom!
Dalam gemuruh yang sunyi, model sihir "fisi atom" dengan cepat terbangun, tanpa memerlukan kontrol tambahan. Inilah "hak istimewa" Arkanis Agung yang memiliki profesi legenda baru dan mantra fundamental melalui tenaga yang mengubah zaman!
Energi terus mengalir deras, namun model sihir "Blaze Abadi" hanya menyala redup sebelum menciptakan halusinasi ledakan total pada jiwa. Kemudian ia mereda, tak ada reaksi lebih lanjut.
Meski termasuk mantra dasar legenda, Lucien baru bisa membangunnya saat mencapai legenda tingkat tiga. Jiwa takkan mampu menerima beban sebelumnya!
Energi tetap mengalir. Simbol-simbol rumit profesi legenda "Penguasaan Atom" berpusat pada "fisi atom" menyala satu per satu. Akhirnya menyatu, memancarkan gelombang energi spiritual tak terbayangkan yang memperbaiki jiwa dan meningkatkan esensinya.
Lucien merasakan dengan tenang pertumbuhan jiwa yang sangat cepat, merasakannya berubah dari kelemahan sebelumnya menjadi penuh, lalu mengembang, seolah hampir pecah.
Tanpa panik, Lucien mengkonsentrasikan badai energi dan gelombang energi spiritual, memproyeksikan dan melepaskannya ke kehampaan luar!
Gemuruh suara pasang laut bergemuruh, membuka sebuah semiplanar kecil di depan kehampaan.
Semiplanar itu membesar dengan cepat, sambil menyerap material ritual kenaikan tingkat legenda "Penguasaan Atom", sambil berubah sesuai dunia kognitif Lucien. Ini adalah langit berbintang yang "luas tak terbatas", setiap bintang terdiri dari dua bagian warna berbeda, dikelilingi sejumlah "planet buatan" ilusi yang tak terhitung. Ia seolah bisa muncul di setiap tempat, namun saat diamati, benar-benar ada di sana secara autentik.
Planet yang mewakili unsur besi semakin membesar, menjadi inti dari langit berbintang ini, menjadi tempat di mana menara sihir Lucien akan berdiri di masa depan.
Semiplanar bergetar halus, gemetar, lalu perlahan stabil. Sebuah simpul ruang langsung terhubung dengan jiwa Lucien, memungkinkannya melompat kembali ke semiplanar miliknya di mana pun berada—selama tidak ada tenaga yang mengganggu teleportasi ruang—meningkatkan kemampuan menyelamatkan diri secara signifikan.
Setelah semiplanar benar-benar stabil, Lucien membuka mata. Langit Berbintang Takdir yang ilusi telah menghilang, material ritual kenaikan tingkat lenyap, sementara material ritual Sumber Sihir hancur menjadi serpihan.
Merasakan pengaruh terhadap dunia realitas dan tenaga mengerikan yang terpancar dari setiap gerak-geriknya, Lucien berkata dengan kebahagiaan dalam hati:
"Inikah tenaga legenda?"
Fernando bertanya dengan suara tetap lantang: "Nama profesi legenda?"
"Penguasaan Atom." Jawab Lucien sambil tersenyum.
"Nama semiplanar?"
"Masuk ke Ilmiah"... Lucien hampir saja melontarkannya, dengan susah payah menahan selera humor anehnya, "Struktur internal atom memiliki kemiripan tertentu dengan langit berbintang, dunia mikroskopis bagaikan alam semesta fraktal. Jadi kuberi nama 'Atom Semesta'."
"Penyatuan yang mikro dan makro, sangat bagus." Oliver memuji.
Douglas tersenyum: "Kembalilah dulu untuk beradaptasi dengan perubahan jiwa dan energi spiritualmu. Lusa adalah rapat pertama Anda di Majelis Parlemen Tertinggi."
"Baik, Yang Mulia Ketua Dewan." Sikap hormat Lucien tetap tak berubah.
Fernando berjalan bersama Lucien sambil menasihati dengan serius: "Kamu harus memilih mantra legenda dengan baik. Aku tahu di dunia kognitifmu seharusnya masih ada dua mantra dasar 'Pengamat Ruang-Waktu' yang lebih mudah dipelajari dibanding mantra legenda lainnya. Tapi pada tingkat awal legenda pertama, hanya bisa membangun tiga mantra legenda. Jumlahnya baru akan bertambah perlahan seiring pertumbuhan kekuatan, maksimal enam. Karena itu kamu harus memilih kombinasi yang baik, pertimbangkan kebutuhan di berbagai aspek seperti serangan, pertahanan, kabur, dan kendali."
"Guru, aku mengerti. Setelah stabil, aku akan memilih mantra legenda dengan seksama." Lucien mengangguk perlahan.
Ini adalah common sense bagi Penyihir Legendaris. Seiring peningkatan level, semakin banyak mantra legenda yang bisa dikuasai, semiplanar semakin lengkap, dan tenaga proyeksi yang bisa dipanggil semakin kuat. Legenda tingkat dua maksimal sepuluh mantra legenda, legenda tingkat tiga lima belas, sementara legenda tingkat puncak seperti Yang Mulia Ketua Dewan mencapai dua puluh satu mantra. Setiap peningkatan tingkatan menyangkut asimilasi mendalam antara jiwa dengan dunia kognitif, serta peningkatan tingkat semi-stabilisasi dunia kognitif.
Fernando mengangguk ringan: "Masalah kenaikanmu ke tingkat legenda ini dirahasiakan dulu. Cukup beri tahu Yang Mulia Ratu-mu saja. Dalam rapat Majelis Parlemen Tertinggi nanti kami juga tidak akan membocorkannya. Bagaimanapun juga gelar Arkanis Agung sudah memberimu semua hak istimewa. Nanti, jika Gereja berani menjadikanmu target, mereka akan mendapat 'kejutan' yang sangat besar."
Alasan tidak mengundang Sang Penguasa Arwah kali ini, pertama karena dia berada di dimensi alternatif, kedua karena Tangan Pucat Kehijauan memiliki hubungan tidak harmonis dengan Lucien, dengan pertimbangan kebutuhan kerahasiaan.
※※※
Di dalam Menara Babel.
Lucien bersandar malas di sofa sambil membuka radio sihir, mendengar pidato Yang Mulia Ketua Dewan:
"......Aku mengakui kebingunganku terhadap esensi gaya gravitasi, namun yang kumaksud sebagai Yang Maha Kuasa adalah kenyataan alam semesta, hukum kosmis yang tak terkait dengan para Tuhan......"
"......Dalam perjalanan okultisme, aku sama seperti kalian—masih memiliki banyak pertanyaan, keraguan, pengalaman eksplorasi sulit dan penelitian. Satu-satunya perbedaan hanyalah langkah sementaraku yang sedikit lebih maju. Boleh jadi di masa depan kalian akan melampauiku. Karena itu, aku bukan perwujudan kebenaran mutlak okultisme. Hanya penurunan logis yang terperinci dan fenomena teramati kalianlah kebenaran itu. Hanya data eksperimen dan hasil penelitian ketat kalian yang sah. Riset okultisme baru bermakna jika berdasar pada ini semua, selebihnya masih ranah filosofis belaka......"
"......Alam semesta begitu maha luas. Kita hanya bisa merangkak ke depan dengan penuh kekaguman, namun takkan pernah menyerah......"
“……Kali ini Benediktus III menunjukkan pemahaman dan penerapannya terhadap mantra Kekaisaran Sihir Kuno kepada kita, membuktikan bahwa dia masih jauh tertinggal dalam tahap berdarah dan biadab, sekaligus menunjukkan bahwa kita telah berada di jalan yang benar……”
Dengan tenang mendengarkan pidato Yang Mulia Ketua Dewan, senyum tipis mengembang di wajah Lucien.
（Bagian 6 Selesai）
Bagian 7 Era Emas
