Untuk mekanika matriks, Lucien sendiri juga baru saja memahaminya. Kali ini dengan sengaja tidak membuka data dari perpustakaan jiwa, ia mencoba menurunkan rumus hanya mengandalkan ingatan dan pemahaman sendiri. Karena itu, tidak seperti biasanya saat menulis makalah penelitian yang lancar dengan bantuan sihir hingga belasan halaman sekaligus, kali ini terasa sangat sulit.
Sebenarnya Lucien bisa memilih versi mekanika kuantum Dirac yang lebih ringkas, indah, dan sesuai pemahaman para Ahli Sihir Oskur saat ini. Ia bisa menggunakan alat matematika yang sudah ada dalam sistem Okultisme. Namun konsep "matriks" yang terdengar modern ini akan banyak digunakan di berbagai bidang di masa depan. Lebih baik dimunculkan sekarang, toh dalam dua bulan ia akan meluncurkan makalah Dirac untuk membebaskan para Ahli Sihir Oskur dari labirin matriks.
Di bagian awal makalah, Lucien menghabiskan banyak halaman untuk membangun alat matematika matriks. Ia menjelaskan definisi, aturan operasi, dan lainnya secara rinci. Baru setelah itu ia mulai masuk ke konten mekanika kuantum yang sebenarnya.
Dari persamaan gerak elektron, Lucien menggunakan pendekatan matematis untuk membuka dan membereskannya, kemudian melalui komputasi matriks yang masif dan rumit, dengan nilai Okultisme yang dapat diamati sebagai dasar, membangun seluruh model menjadi sesuatu yang menyerupai sistem klasik Douglas-Oliver, hanya saja dalam sistem ini metode komputasi yang digunakan adalah matriks.
Dalam kesulitan menulis, Lucien secara bertahap menguasai konsep mekanika matriks, memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang alat matematika rumit yang tidak ramah ini, sekaligus mengembangkan minat kuat terhadap makna Okultisme yang diwakilinya dalam mekanika kuantum.
Waktu berlalu detik demi detik, kegelapan malam di luar jendela semakin pekat, permukaan tanah tertutup lapisan salju tebal.
Entah berapa lama kemudian, tumpukan kertas makalah penelitian di hadapan Lucien sudah setebal buku, sementara kecepatan menulisnya semakin cepat dan lincah.
Akhirnya, Lucien mengangkat tangan dan menorehkan titik akhir yang tegas, menandakan bagian utama makalah penelitian telah selesai, sekaligus menandai berdirinya mekanika kuantum dalam arti sesungguhnya! Bukan lagi model Alkimia Baru masa lalu yang hanya berupa gabungan sederhana antara semi-klasik dan semi-kuantum!
Pada saat ini, Lucien tidak berhenti. Ia terus menggunakan teori baru mekanika matriks untuk menurunkan kesimpulan. Syarat kuantisasi yang dulu dipaksakan pada elektron secara alami muncul melalui operasi rumit namun jelas!
Tanpa suara, dunia kognitif Lucien muncul. Struktur semi-stabil ini tak lagi puas dengan transformasi ilusi jiwa. Ruang baca dipenuhi olehnya, bintang-bintang tinggi bagai lampu gantung menerangi tanah. Ribuan titik elemen cahaya termanifestasi menjadi model-model atom. Elektron yang mengelilingi neutron dan proton bagaikan awan hitam yang samar dan tak nyata, terkadang menunjukkan sifat gelombang, terkadang menunjukkan sifat partikel.
Cahaya dan bayangan yang bergerak-gerak di dalam ruangan memantul di atas hamparan salju bagaikan Neraka yang paling mengerikan dan aneh, seolah ada gerombolan Setan yang menggeram dengan gila: "Berhenti! Hentikan! Jika dilanjutkan, kita akan sampai ke Neraka terdalam!"
"Teruskan, teruskanlah! Kau akan melepaskan Setan paling mengerikan yang tak terbayangkan!" Kepingan salju yang jatuh bagaikan malaikat-malaikat putih bersih.
"Ia akan membinasakan seluruh alam semesta! Dan kamu, Penyihir Gelap pendosa, akan dicabut jantungmu dan digantung kering di atas gunung berapi!"
Halusinasi pendengaran itu menusuk-nusuk telinga Lucien, tapi dia tidak berhenti. Tangan terus menurunkan rumus matriks dengan ketat, mencocokkan hasilnya dengan data eksperimen spektrum cahaya, rumus empiris, serta berbagai eksperimen alkimia baru.
Meski dunia kognitif telah muncul, model atom tetap mempertahankan bentuk aslinya. Sebelum data benar-benar sesuai, Lucien tak akan gegabah mengubah struktur pengetahuannya.
……
Satu per satu data bermunculan, sempurna sesuai dengan hasil eksperimen!
"Rumus-rumus satu per satu diturunkan secara alami, sesuai dengan rumus empiris masa lalu!"
Malam mencapai momen paling pekat dan paling dalam, serpihan salju bagai kertas bunga di pemakaman, menciptakan nuansa keputusasaan, duka, kesunyian, dan maut yang membuat bulu kuduk merinding dan hati dipenuhi ketakutan.
Geraman Setan semakin menjadi-jadi: "Kamu sedang mengintai kenyataan alam semesta, akan tercabik-cabik!"
"Kutuk kau menderita selamanya, menanggung siksaan tiada akhir!"
Malaikat pun melontarkan intimidasi puncak: "Yang kau buka bukan gerbang Gunung Surga, melainkan sangkar pembinasaan! Pendosa! Nanti alam semesta akan berbalik 180 derajat dari imajinasimu!"
"Matilah, kebenaran mutlak alam semesta tak boleh dihujat! Tak boleh didekati! Ahli Sihir Oskur sialan, kau takkan pernah temukan yang kau cari! Jiwa kau akan kusulut api selama sepuluh ribu tahun!"
Kedua kalinya mengalami halusinasi pendengaran serupa, Lucien tidak tahu apakah ini akibat keraguan dalam hatinya, umpan balik dari dunia realitas, atau kombinasi keduanya. Ia menggelengkan kepala, menarik napas dalam, lalu melanjutkan proses penurunan rumus paling inti, krusial, dan bertentangan dengan kaidah matematika umum dalam mekanika matriks:
Momentum dikali posisi tidak sama dengan posisi dikali momentum!
Begitu rumus yang melanggar hukum pertukaran perkalian ini berhasil diturunkan, geraman Setan dan intimidasi para malaikat berubah menjadi permohonan penuh ketakutan:
"Hentikan! Tolong hancurkan ini! Ini adalah kunci pembuka gerbang kebinasaan!"
"Jika Anda berhenti sekarang, Anda akan dikenang selamanya sebagai Juru Selamat."
"Apa pun permintaan Anda akan kupenuhi, asalkan Anda menghentikan ini."
Di dunia kognitif, model orbit elektron kembali berubah. Gugusan elektron berbentuk awan hitam itu mulai tersebar alami sesuai tiga angka kuantum. Setelah beroperasi kacau selama bertahun-tahun, akhirnya mereka memiliki pola penataan sendiri. Proton dan neutron juga mengalami perubahan terkait. Ini membuat jiwa Lucien yang belum stabil dan dunia kognitifnya tiba-tiba mengeras! Metode meditasi dualitas gelombang-partikel versi awal akhirnya mencapai kesatuan pada tingkat lebih tinggi!
Langit berbintang ilusi yang tak terjangkau dan luas itu muncul kembali. Di bawah pengaruh kekuatan asing namun familiar, simbol-simbol sihir tiga dimensi yang rumit dan sukar dipahami mulai terbentuk dalam dunia kognitif Lucien. Mereka menyusun model sihir aneh yang tak terbayangkan.
Karena bukan dunia kognitif semi-stabilisasi, Lucien berhasil mengendalikan cakupan pengaruh dengan baik sehingga sulit terdeteksi orang luar. Jika melihat "Menara Babel"-nya Lucien dari hamparan salju, akan terlihat siluet cahaya mengerikan bergoyang di salah satu jendela, seolah ribuan Setan sedang menari.
"...Besaran yang tidak mematuhi hukum pertukaran perkalian disebut sebagai besaran non-komutatif..." Lucien masih belum berhenti, terus menuliskan pena, "...Sedangkan sekelompok besaran non-komutatif adalah besaran yang tidak bisa ditentukan secara bersamaan. Mengetahui salah satunya dengan presisi, akan menyebabkan ketidakpastian pada besaran lainnya. Seperti ketika kecepatan dan massa sebuah elektron sepenuhnya dipahami, maka akan ditemukan bahwa ia kehilangan jejak posisinya..."
"...Melalui penurunan rumus, besaran serupa juga berlaku untuk waktu dan energi. Ketika waktu ditentukan dengan sangat presisi dalam sekejap, energi akan mengalami ekspansi dan penurunan tanpa alasan, memunculkan fluktuasi energi besar dalam ruang hampa... Mungkin setiap saat, 'fluktuasi vakum' seperti ini terus terjadi di sekitar kita."
"Ah!" Teriakan melengking membahana.
"Huu..." Ratapan pilu bergema.
Baru saja Prinsip Ketidakpastian Heisenberg ditulis oleh Lucien, "setan" dan "malaikat" langsung dilanda keputusasaan, kemudian menghilang tanpa jejak!
Kegelapan masih ada, hamparan salju tetap utuh, hanya helaian salju putih seperti bunga kertas yang telah berhenti melayang!
Di dalam dunia kognitif Lucien, model sihir aneh itu telah berhasil terbangun, jelas-jelas merupakan mantra legenda baru. Hanya dengan intuisi, Lucien yakin mantra berbasis mekanika kuantum dan prinsip ketidakpastian ini termasuk jenis yang sangat mengerikan, seolah membawa aura sabotase terhadap determinisme - merusak hukum sebab-akibat dan fatalisme yang selama ini diyakini para Ahli Sihir Oskur di dunia ini.
Memandang hasil deduksi yang sempurna sesuai dengan data eksperimen dan rumus empiris, Lucien menutup matanya. Di manakah letak perbedaan sebenarnya antara dua dunia ini?
Mengapa satu dunia memiliki jiwa dan sihir, sedangkan dunia lainnya tidak?
Dua kali halusinasi pendengaran muncul. Pertama saat menurunkan Konstanta Planck, awal mula mekanika kuantum. Kedua saat benar-benar membangun mekanika kuantum sekarang. Apakah semua penyebabnya ada di sini?—Saat pertama masih ada faktor ketidakstabilan emosi diri, tapi kali ini diri sepertinya cukup tenang.
Lucien telah membaca buku tentang ikhtisar perkembangan mekanika kuantum di perpustakaan jiwa, memahami teori-teori yang lebih ajaib dari sihir, lebih mistis dari mitos, lebih fantastis dari khayalan di dalamnya. Ia yakin penjelasan yang dicari bisa ditemukan melalui perjalanan ini.
"Harus pergi melihat Tungku Jiwa. Mungkin akan menemukan misteri jiwa di sana, lalu memecahkan alasan perbedaan kedua alam semesta." Lucien menarik napas dalam, memantapkan tekad untuk pergi ke dunia mayat hidup. Jika tidak mengungkap rahasia ini, dirinya tak akan pernah tenang—meragukan ketidaknyataan dunia, mencurigai ada yang mengendalikan segalanya. Orang lain mungkin hanyut dalam kemabukan dan ilusi, tapi dirinya lebih memilih maut daripada memilih seperti ini!
Tentu saja, Lucien juga bukan orang yang ceroboh. Sebelum menjadi legenda tingkat dua, dia sama sekali tidak akan gegabah pergi ke "Ordo Ksatria Suci Arwah Kematian", kecuali ada pemimpin seperti Ketua Douglas dan para Arkanis Agung legenda tingkat puncak.
Sementara menyimpan pikiran tersebut, Lucien mengambil bagian terkait prinsip ketidakpastian dan memasukkannya ke lapisan dalam Jubah Arkanis Agung. Bagian sisanya juga dihilangkan beberapa bukti yang sesuai dengan data eksperimen dan rumus empiris, disiapkan untuk diselesaikan para Ahli Sihir Oskur. Jika sesuatu yang mereka turunkan dari teori ini cocok dengan berbagai hasil eksperimen, akan membuat mereka lebih mudah menerima teori ini.
Setelah merapikan makalah penelitian dan memasukkannya ke tas penyimpanan, Lucien baru menyadari waktu sudah menunjukkan pukul enam lebih pagi, sementara di luar berkecamuk kegelapan pekat.
"Tak terasa hampir fajar..." Dengan kedua tangan terselip di saku gaun panjang hitam, Lucien berjalan ke jendela. Memandangi malam yang gelap dan sepi, memandangi hamparan salju yang memantulkan cahaya redup, dia berbisik lirih, "Malam sebelum fajar memang yang paling gelap dan paling pekat."
"Suara belum selesai, sebuah kilatan oranye-merah di kejauhan membelah kegelapan pekat, menghalau dingin di hati."
Matahari terbit perlahan, membanjiri salju dengan cahaya berkilauan yang merah menyala, bagaikan lautan api berkobar yang memancarkan kilauan magis dan keindahan mimpi.
Salju putih mulai mencair, mencairkan alam semesta, seolah "api" itu telah membakar habis barang-barang lama, membawa tatanan baru.
Api megah ini merambat dari hadapan Lucien hingga ke ujung langit yang tak terbatas, membuatnya menyipitkan mata dan bergumam:
"Fajar telah tiba."
Ya, fajar Alkimia Baru telah tiba!
Ia akan seperti matahari ini, tak terbendung lagi, memancarkan kilatan dan termal, menerangi seluruh era!
