Setelah menyelesaikan makalah penelitian "Mengenai Mekanika Kuantum", Lucien tidak langsung mengajukannya. Ia justru mempelajari berbagai aplikasi praktis dengan seksama sembari menganalisis mantra legenda baru yang terbentuk dalam jiwanya - Berkat umpan balik dari alam semesta, jiwa dan dunia kognitifnya kini relatif stabil, memungkinkannya membangun model mantra legenda keempat.
Setelah hampir sebulan menganalisis, Lucien mulai memahami sifat misterius mantra legenda ini. Termasuk kategori sihir pendukung, ia mampu memproyeksikan karakteristik dunia mikroskopis ke ranah makroskopis. Misalnya, betapapun kuat, ajaib, atau misteriusnya pertahanan musuh, pasti mengandung celah ketidakpastian yang memungkinkan serangan dan mantra pelemahan yang diperkuat oleh sihir ini untuk langsung menembusnya dengan probabilitas tertentu.
Dengan kata lain, pada momen itu, di dunia saat ini, determinisme akan runtuh secara dramatis. Bahkan jika Anda telah menyiapkan mantra perlindungan sebanyak apapun, bahkan jika Anda telah membuat jimat kotak nyawa, sehingga keamanan hidup sudah dipastikan oleh persiapan-persiapan tersebut—setelah dipengaruhi oleh mantra ini—ada probabilitas tertentu untuk mengalami keruntuhan total.
Tentu saja bagi Lucien, semakin kuat lawan, semakin rendah probabilitasnya. Ketika menghadapi musuh setingkat, kemungkinan merusak determinisme sekitar dua puluh persen. Sedangkan menghadapi Ketua Douglas yang merupakan legenda tingkat puncak, kemungkinannya kurang dari satu persen. Adapun makhluk seperti Aetna bulan perak, estimasinya di atas sepuluh ribu banding satu.
"Tak heran memberikan kesan mengerikan seperti ini, mantra legenda ini benar-benar senjata pamungkas." Setelah selesai menganalisis, Lucien mengusap dagunya sambil berkomentar, "Tapi apa prinsip kerjanya? Bagaimana cara memantulkan karakteristik dunia mikroskopis ke alam makro? Apakah dengan menghilangkan interferensi? Mengapa bisa menghilangkan interferensi?"
Samar-samar, Lucien seolah menangkap sesuatu yang berhubungan erat dengan jiwa dan esensi sihir, serta memiliki nuansa yang agak berlawanan dengan kemampuan tangan kiri dalam Penghilangan sihir dan sihir ilahi.
Namun inspirasi ini cepat menghilang. Lucien hanya bisa menggelengkan kepala, merenungkan beberapa nama yang diusulkan Natasha untuk mantra legenda ini, dan akhirnya memutuskan menggunakan "Tangan Ketidakpastian Ivens". Meski namanya panjang, tak masalah besar. Mantra ini bukan tipe yang diaktifkan dengan ucapan langsung, melainkan bisa ditumpangkan secara aktif sesuai kehendak saat menggunakan mantra lain, tanpa persiapan tambahan.
Tentu saja, dengan begini waktu mantra legenda tersebut akan bertambah satu detik penuh, dan konsumsinya meningkat secara eksponensial. Awalnya Lucien bisa menggunakan 30-40 mantra legenda dalam satu pertempuran tanpa ramuan, tapi jika mantra-mantra itu ditambah efek "Tangan Ketidakpastian", energinya akan terkuras hanya setelah 7-8 kali penggunaan.
Setelah menyelesaikan analisis sihir ini, Lucien memutuskan untuk mencurahkan sebagian besar energinya dalam sebulan ke depan pada pembangunannya. Kemudian, ia merapikan makalah penelitiannya dan menuju Menara Sihir Alin untuk menyerahkan makalah tersebut kepada Guru.
Selama lebih dari sebulan ini, anggota Majelis Parlemen Tertinggi sibuk mempelajari sifat gelombang elektron serta fungsi gelombang yang terkait. Karena kekurangan dalam aspek matematis dan konsep spin yang belum diajukan, perkembangan terhambat dan situasi relatif tenang. Namun, para petarung kuat di bidang matematika seperti Douglas, Heatherway, dan Brook perlahan mulai menemukan arah pemikiran. Mereka mulai menyempurnakan beberapa alat matematika, sementara para Ahli Sihir Oskur lainnya—di luar penelitian pribadi—sebagian besar terlibat dalam desain Formasi Sihir untuk eksperimen difraksi dan interferensi elektron. Sayangnya, kemajuan di bidang ini juga minim.
Selama periode tersebut, Heatherway, Helen, dan Klaus sempat berkunjung ke Lucien. Mereka juga menunjukkan rasa penasaran terhadap penelitian kristal. Namun Lucien dengan halus menyatakan bahwa upayanya memperdalam penelitian di bidang ini terkendala oleh kekosongan alat matematika dan pengetahuan prasyarat.
Mendengar pernyataan Lucien, meski Heatherway dan Helen tidak berkomentar, terlihat jelas niatan mereka untuk mempelajari pengetahuan matematika di bidang ini.
Mungkin mereka akan kembali tercatat dalam Sejarah Sihir berkat kontribusi besar di bidang matematika. Atau mungkin mereka akan membangun sistem lengkap "kristalografi sihir". Lucien cukup optimis mengenai hal ini, sebab bakat matematika mereka sebenarnya melebihi dirinya sendiri - terutama Heatherway yang tak diragukan lagi masuk tiga besar di antara semua "petarung kuat" matematika di Dewan Sihir.
Selama periode ini, kehidupan Lucien dan Natasha tetap berjalan seperti biasa. Tekanan dari petarung kuat Gereja dan Ketonnia tampak perlahan terlupakan seiring berjalannya waktu, membuat hari-hari Lucien terasa cukup nyaman. Di sela-sela penelitian okultisme dan sihir, ada musik, cinta, kehangatan dalam kebersamaan yang tenang, berbagai kejadian lucu akibat sifat asli mereka berdua, kesenangan dari "mengganggu" murid-murid seperti Annik dan Haiti, juga selera humor aneh yang sengaja ditambahkan Lucien dalam persiapan Akademi Sihir, Sekolah Brüflay, dan sekolah umum.
……
Tanpa langsung melompat ke kantornya, Lucien mengenakan topi tinggi hitam, kedua tangan terselip di kantung gaun, berjalan santai menuju Menara Sihir Alin. Bukan untuk hal lain, hanya ingin menyaksikan spanduk merah menyala yang tergantung di luar menara sihir. Sambil itu, ia merenungkan kesibukan yang harus dihadapi di bulan Maret: "Selain membangun 'Tangan Ketidakpastian', aku juga harus mulai memproduksi benda legenda khusus. Selama lebih dari setengah tahun ini, sudah banyak barang yang kuhancurkan dalam percobaan sebelum akhirnya merasa cukup yakin."
Meski menjadi otoritas di bidang alkimia, Lucien selalu lebih condong sebagai teoretisi. Frekuensi pembuatan barang sihir secara praktis sangat minim, kemampuannya meracik ramuan justru lebih baik daripada membuat benda alkimia. Karena benda legenda khusus tidak bisa diserahkan ke tangan orang lain, ia menginvestasikan sebagian besar poin Okultisme yang diperoleh dari Alkimia Baru dan teori relativitas umum untuk membeli material. Melalui eksperimen alkimia berulang-ulang, ia terus meningkatkan kelincahan dan kepercayaan diri.
Selama lebih dari setengah tahun ini, Lucien telah berulang kali gagal dalam pembuatan benda-benda magis, menyia-nyiakan satu per satu material. Meskipun semua benda yang berhasil dibuat telah ditukarkan, poin okultisme tetap terkikis dengan cepat hingga hampir habis. Namun akhirnya dia hampir yakin mampu membuat benda legenda.
"Ternyata peningkatan keahlian memang membutuhkan pembakaran uang..." Lucien teringat permainan masa lalunya, melontarkan candaan santai. Saat itu dia telah tiba di depan Menara Sihir Alin, menyaksikan sebuah spanduk merah menyala yang terkesan kampungan tergantung di atas gerbang utama, kontras ekstrem dengan menara bermaterial ilusi yang penuh tekstur.
"Lokasi Ujian Masuk Terpadu Sekolah Sihir Tinggi."
Begitu melihat benda ini, senyum lebar langsung merekah di wajah Lucien, terasa begitu akrab dan berkesan!
Di bawah spanduk tersebut, telah berkumpul banyak penyihir yang sedang mengamati papan informasi di pintu masuk dengan antusias:
"Akademi Sihir Holt, tenaga pengajar yang sangat berkualitas, menggabungkan ahli sihir tingkat menengah hingga tinggi, dengan beberapa anggota Komite Peninjau Okultisme yang bekerja paruh waktu..." Meski kata-kata promosi ini terdengar agak aneh, para penyihir tetap memahami maksudnya dan bersemangat berdiskusi dengan sekitar, "Ini akademi khusus penyihir tingkat rendah? Bagus! Belajar mandiri tanpa guru benar-benar menyiksa, sebagian besar makalah di jurnal tidak bisa kupahami."
"Iya! Dulu masih bisa diikuti, teori okultisme sekarang berubah drastis hampir tiap tahun. Bagaimana cara mengikutinya?"
"Pendaftaran ditutup akhir Maret, ujian dilaksanakan 1-6 April... Apakah melalui 'Ujian Masuk Terpadu Sekolah Sihir Tinggi' ini?"
"Ini bagus! Tak perlu khawatir penyihir berlatarbelakang kuat merebut slot. Murni mengandalkan kemampuan sendiri. Cepat lihat materi ujiannya apa saja?"
"Benar! Ini cara paling adil!"
"Mendengar pujian gembira mereka, sudut bibir Lucien berkedut. Kuharap kalian bisa mempertahankan pandangan ini, jangan mengutukku atau 'Ujian Masuk Bersama Sekolah Sihir Tinggi' di kemudian hari."
……
Tanpa menarik perhatian siapapun, Lucien melewati ahli sihir di pintu masuk dan memasuki ruang baca guru Fernando. Didapatinya sang mentor sedang merapikan makalah penelitian.
"Guru, penelitian Bapak sudah selesai?" tanya Lucien dengan senyum.
Fernando menatapnya: "Ya, prinsip ketidakcocokan. Tapi makna angka kuantum keempat masih belum jelas. Penelitianmu juga ada kemajuan?"
Dengan diam, Lucien mengeluarkan "Mengenai Mekanika Kuantum" dan menyerahkannya pada Fernando: "Secara matematis sudah terselesaikan, tapi makna okultismenya masih perlu dieksplorasi."
Fernando menerima makalah itu lalu bertanya hati-hati: "Ada unsur revolusioner?"
"Tidak, dari sudut pandang partikel dan diskret." Lucien bergumam dalam hati, meski hal paling mengguncang tersembunyi di dalamnya. Namun sebelum maknanya terungkap, takkan ada yang menyadarinya. Dan dirinya telah mengeliminasi bagian prinsip ketidakpastian sejak awal.
"Partikel, diskret?" Fernando tertawa, "Kamu memverifikasi sifat gelombang elektron, mengarahkan Brook, Oliver, Heatherway dkk ke jalur gelombang. Tapi justru kamu sendiri berbalik menyelesaikan masalah dari sudut partikel. Sungguh menarik."
Dia membuka makalah penelitian, sedikit mengerutkan kening saat melihat definisi matriks dan aturan operasi yang muncul pertama kali. Alat matematika asing dan rumit ini benar-benar memberikan kesan dingin dan tidak ramah. Ketika melihat perkalian matriks tidak mematuhi hukum komutatif, pandangannya tiba-tiba terangkat, mengawasi rak buku di seberang sambil berkata termenung: "Alat matematika yang tidak mematuhi hukum perkalian komutatif, sepertinya sudah ada beberapa di bidang matematika masa lalu, dan sejak lama telah diaplikasikan dalam analisis sistem klasik. Selain itu, pemikiran matriks-mu memiliki kemiripan dengan sesuatu yang sudah ada sejak dulu..."
"Benar." Lucien tidak menyangkal. Di dalamnya terdapat beberapa alat matematika yang ingin digunakannya untuk menurunkan makalah Dirac. Matematika yang lebih familiar dan ringkas bagi para Ahli Sihir Oskur saat ini, mengingat dunia sihir juga memiliki capaian khusus mereka sendiri. Namun semuanya masih memiliki masalah relatif. Ini juga menjadi salah satu alasan lambatnya perkembangan teori himpunan dan grup, sehingga aku pun sedang berupaya menyempurnakan dasar matematika.
Karena tidak memahami arah pemikiran Lucien, Fernando tidak menggali lebih jauh alasan dia memilih membangun alat matematika baru alih-alih memakai yang lama, dan melanjutkan membacanya.
Konten di bagian belakang terasa rumit dan sulit dipahami. Fernando menatapnya lama sambil terus melakukan kalkulasi demi memastikan kebenarannya.
Saat matahari mulai terbenam, setelah berhasil menurunkan syarat terkuantisasi secara alami menggunakan teori baru ini dan hasilnya sesuai dengan hasil eksperimen, barulah Fernando mengangkat kepala sambil mengernyit bingung: "Semuanya bagus. Aku merasa sudah memahaminya, tapi apa sebenarnya makna okultisme dari matriks ini? Apa arti tersembunyi di balik komputasinya? Mengapa tidak ada gambar model yang konkret?"
Lucien berpikir sejenak, lalu mengulang perkataannya yang klasik:
"Pengalaman tak bisa diandalkan, imajinasi tak bisa diandalkan, bahkan model imajinasi pun tak bisa diandalkan. Matematikalah yang mengungkap segalanya."
