11 April, Ruang Rapat Majelis Parlemen Tertinggi.
Enam belas anggota termasuk tujuh Arkanis Agung telah duduk. Lucien yang mengenakan gaun panjang hitam berkancing ganda baru masuk sambil tersenyum meminta maaf: "Maaf, saya terlambat."
"Tidak masalah, kemarin kan malam pengantinmu. Keterlambatan wajar," Maestro Alkimia Klaus berkata nakal. "Kami semua memaklumi."
Mendengar candaannya, sebagian tersenyum ramah. Hanya Heatherway yang menatap Lucien dengan ekspresi datar, seolah menyiratkan celaan.
Lucien agak canggung mengusap dagunya, khusus menjelaskan pada "ibu mertua": "Luka di perut Natasha terkontaminasi kekuatan aliran waktu. Meski setiap hari diobati dengan Medical Spell tingkat tinggi dan ramuan alkimia, butuh setidaknya lebih dari setengah bulan untuk pulih total. Tapi dia terus terobsesi dengan pedang terakhir yang membunuh Ketonnia, berusaha menguasai sensasi membakar seluruh jiwa-raga, menyatukan Kehendak, keyakinan, semangat, dan perpaduan darah. Aku khawatir lukanya memburuk, jadi harus terus mengawasi dan mencegahnya melakukan gerakan berlebihan. Baru beberapa menit lalu dia tertidur kelelahan."
Jadi, keterlambatanku sama sekali bukan karena alasan yang kalian bayangkan. Tapi... Saat diskusi dan simulasi pedang itu mencapai puncak kegembiraan, dia juga menyampaikan 'ucapan terima kasih' dengan cara lain."
Pandangan Heatherway sedikit melunak, sementara Douglas terkekeh: "Tak perlu menjelaskan pada kami, ini urusanmu sendiri. Pertemuan darurat hari ini terutama untuk membahas kejadian kemarin. Night Watchers gereja seperti Api Primordial ternyata bisa memanggil mayat hidup legenda dari dalam dunia mayat hidup, membuat kita sulit tidak curiga apakah gereja sedang berusaha bekerja sama dengan dunia mayat hidup."
"Gereja Selatan yang khusus membersihkan mayat hidup bekerja sama dengan dunia mayat hidup? Apakah ini hanya tindakan pribadi Api Primordial? Dia adalah Penyihir Legendaris dari Kekaisaran Sihir Kuno, mungkin memiliki pemahaman mendalam tentang dunia mayat hidup." Oliver menganalisis kemungkinan lain.
Fernando dengan ekspresi khidmat, suaranya terdengar lantang: "Apapun alasannya, kita harus mempercepat eksplorasi ke dunia mayat hidup! Rangka tulang dan mayat yang membusuk ini rupanya tidak puas hanya menguasai dunia mayat hidup, tapi juga ingin merambah ke dunia material utama. Sama sekali tidak seperti perkiraan kita sebelumnya, bahwa setelah entitas mistis dunia mayat hidup kembali tertidur panjang, mereka akan tenang dan memberi kita cukup waktu untuk menghamburkan uang. Karena itu, tanpa segera mengungkap seluk-beluk mereka, sulit bagi kita merumuskan respons yang efektif. Dalam hal seperti ini, kita tidak boleh menunggu secara pasif."
Saat mereka berdiskusi, Sang Penguasa Arwah Vinsent tetap menunjukkan sikap diam. Di dalam rongga matanya, api merah tua sedikit berkedip-kedip, seolah acuh tak acuh terhadap urusan dunia mayat hidup.
Brook berkata dengan suara suram: "Memang perlu mempercepat eksplorasi, tapi di kedalaman Ordo Kematian, tepatnya di belakang Tungku Jiwa, bahaya apa yang tersembunyi sama sekali tidak kita ketahui. Harus maju dengan sangat hati-hati, tidak boleh ceroboh mengambil risiko. Perlu diketahui, Maskelyne, Viken dan sekitar delapan atau sembilan penyihir legenda kuno lainnya menghilang di sana. Meski tak ada yang mencapai puncak legenda, kebanyakan adalah penyihir tier tiga, inti absolut Kekaisaran Sihir Kuno yang kekuatannya tidaklah rendah."
Setelah peristiwa Kangus, Lucien telah merapikan laporan tentang Maskelyne dan memberikannya ke Dewan Sihir. Ini membuat mereka memahami jelas alasan menghilangnya penyihir legenda seperti Maskelyne, serta proses sebenarnya dari retakan parau Kunci Sihir Salib Bintang Besar di masa lalu.
“Benar, target sementara yang saya tetapkan adalah mengeksplorasi hingga ke Tungku Jiwa terlebih dahulu, tidak terburu-buru masuk lebih dalam. Setelah memahami awal Tungku Jiwa dan area perifer, kita akan kembali. Kemudian membersihkan mayat hidup legenda yang tidak berkesadaran secara bertahap, baru menyusun rencana petualangan kedua untuk mempertimbangkan penetrasi lebih dalam.” Douglas berbicara dengan rasional dan tenang, namun ucapannya penuh kharisma, seolah-olah mayat hidup kuat tanpa kesadaran itu hanyalah kerangka biasa.
“Tapi selain mayat hidup legenda tanpa kesadaran, ada sekitar sepuluh arwah legenda seperti Raja Lich yang memiliki kecerdasan. Mereka tidak kalah sulit dihadapi dari perang total.” Sang Penguasa Arwah Vinsent mulai berbicara setelah lama berdiam diri.
Lucien mendengarkan diskusi mereka dengan tenang. Setelah menimbang-nimbang, tiba-tiba ia mengangkat tangan setengah: “Ada satu hal yang perlu saya jelaskan.”
“Apa itu?” Mata merah menyala Fernando menatapnya. Apakah masih ada rahasia yang disembunyikannya?
Lucien mengeluarkan Jimat Mahkota Matahari yang belum sempat diserahkan sebelumnya: "Aku mendapatkan benda sihir ilahi peninggalan Maskelyne di dalam Kunci Sihir Salib Bintang Besar."
"Benda sihir ilahi?" Oliver, Erika, dan yang lain terlihat agak terkejut, "Di era menghilangnya Maskelyne, Gereja Kebenaran bahkan belum muncul ke permukaan. Dari mana dia mendapatkan benda sihir ilahi?"
Lucien tidak mengulang penjelasan sebelumnya, langsung menjawab: "Tuan Maskelyne menyebutnya sebagai barang sihir."
"Apa?!" Kali ini, bahkan Douglas, Brook, Heatherway, Helen, David, dan lainnya tak bisa menahan keterkejutan mereka.
"Ada alasan kuat untuk mencurigai bahwa mereka memiliki hubungan erat dengan kemunculan Gereja Kebenaran." Setelah melalui berbagai peristiwa dan menyaksikan perbaikan sihir ilahi oleh Paus, Lucien akhirnya bisa mengungkapkan kecurigaannya dengan percaya diri, "Mungkin terkait dengan hipotesis dalam laporan perubahan keilahian Tuhan El yang pernah kusampaikan."
Penyatuan penalaan frekuensi dari energi spiritual lemah yang berjumlah masif!
"Ini..." Setelah keheningan sesaat, Brook mengeluarkan saputangan putih dari saku dan menyeka dahinya, "Tapi proyeksi Gunung Surga benar-benar ada, malaikat benar-benar ada, Raja Malaikat saat ini berada di Kota Suci Rennes. Selain itu, kami juga tidak menemukan cara menggunakan sihir ilahi, bahkan membuat benda sihir ilahi tanpa keilahian pun tidak mungkin."
"Karena itu perlu eksplorasi lebih lanjut. Tuan Maskelyne menyimpan pola transformasi koordinat di lapisan terakhir 'Mahkota Matahari' yang menunjukkan area terdalam dunia mayat hidup. Sangat mungkin di sanalah mereka terakhir menghilang, mungkin semua jawaban ada di sana." Ucap Lucien dengan suara berat, dengan murah hati membagikan pola transformasi koordinat tersebut.
Dunia mayat hidup terlalu berbahaya. Hanya mengandalkan diri sendiri mutmustahil untuk menjelajah lebih dalam. Harus bergantung sepenuhnya pada kekuatan Dewan Sihir. Dalam kondisi seperti ini, menyembunyikan informasi penting hanya akan menambah risiko yang sebenarnya bisa dihindari dalam petualangan ini.
Setelah mempelajari pola transformasi koordinat, semua anggota Majelis Parlemen Tertinggi tenggelam dalam perenungan sesaat, mempertimbangkan segala aspek dengan matang.
Lucien kemudian melanjutkan: "Saya perlu menjelaskan satu hal lagi."
"Apa itu?" Fernando menatap tajam Lucien, anggota ini masih menyimpan berapa banyak rahasia!
"Dulu Pangeran Rhine si Mata Perak tidak terjebak oleh Pangeran Dracula, melainkan karena ingin mengeksplorasi rahasia terdalam dunia mayat hidup. Dia bekerja sama dengan Salder untuk melawan Tuhan Perak Putih dan Adipati Frost Tifitidis. Namun selama eksplorasi, Salder mengkhianatinya sehingga menyebabkan dia terjebak." Lucien membetulkan informasi palsu yang dulu diberikan untuk melindungi dirinya.
Fernando sepertinya sudah memiliki hipotesis sebelumnya sambil menyeringai, sementara Heatherway mengangguk halus, baru memahami alasan kerjasama Salder dulu: "Rahasia apa?"
Api yang berkedip di rongga mata Sang Penguasa Arwah Vinsent tiba-tiba berkobar dengan hebat.
“Pangeran Mata Perak mengatakan demikian padaku, di dalam dunia mayat hidup tersembunyi rahasia keabadian sejati, bahkan Dewa Bulan Perak Aetna pun berusaha mencarinya!” Lucien akhirnya mengungkap rahasia yang telah lama dipendamnya. Kini, sebagai Penyihir Legendaris dengan kekuatan setara tingkat dua, ia bukan lagi pihak lemah yang mudah diincar—cukup mumpuni untuk membagi rahasia ini!
Kabar yang terlalu mengejutkan membuat seluruh anggota Majelis Parlemen Tertinggi terdiam. Hanya aura Sang Penguasa Arwah yang semakin suram, sementara yang lain masih sibuk mengajukan hipotesis tentang validitas informasi tersebut.
“......Aksi Penguasa Neraka Maldimor juga secara tidak langsung membuktikan pentingnya rahasia di dalam dunia mayat hidup.” Lucien memaparkan rencana sebelumnya sang Penguasa Neraka, “Aku tidak bisa memastikan laporan ini, hanya ingin mengingatkan: setelah melewati Tungku Jiwa, segala kemungkinan bisa terjadi. Bisa saja kita langsung berhadapan dengan tubuh sejati Dewa Bulan Perak dan Penguasa Neraka yang turun ke dunia.”
"Jika ini benar, Tuhan akan sangat senang melihat kami menjelajah lebih dalam, bahkan mungkin memberikan pertolongan. Jika mereka mau mengambil risiko, pasti sudah masuk sejak lama." Douglas tersadar kembali, tersenyum tipis seolah tidak terlalu tergugah oleh misteri keabadian, bahkan lebih tenang dibanding reaksinya saat pertama kali melihat teori relativitas umum.
Sedangkan anggota lain, termasuk penyihir yang jarang menunjukkan ekspresi seperti Heatherway dan Helen, samar-samar menunjukkan sedikit kegembiraan dengan napas sedikit tersengal.
Sambil berkata demikian, Douglas menatap Sang Penguasa Arwah: "Vinsent, apa kau mengetahui keberadaan rahasia ini?"
Tatapannya yang jernih dan lembut seolah menekan Vinsent hingga lama terdiam. Setengah hari kemudian barulah ia menjawab: "Aku menyimpulkan adanya rahasia ini secara samar dari ingatan Alder, kemudian melalui berbagai kenangan dan petunjuk, menemukan reruntuhan peninggalan Viken yang mengonfirmasi hipotesis ini."
Begitu kata-kata itu meluncur, mata merah Fernando langsung menatap tajam ke arahnya.
"Maka kita harus lebih giat menjelajahi area itu. Mungkin di sana tersembunyi 'kenyataan' alam semesta." Douglas mengetuk meja, tidak mempermasalahkan penyembunyian informasi sebelumnya oleh Vinsent. "Dari laporan intelijen basis depan dunia mayat hidup sebelumnya, kita mengetahui bahwa di luar area Tungku Jiwa terdapat sekitar sepuluh arwah kematian legenda sejati dan lebih dari empat puluh mayat hidup legenda tanpa kesadaran. Artinya, kita setidaknya perlu mengerahkan delapan penyihir legenda untuk bisa melakukan eksplorasi mendalam."
Brook mengangguk: "Jika setiap ekspedisi dipimpin oleh dua legenda tingkat puncak, cukup tambahkan empat penunjang saja. Ini masih dalam batas kemampuan yang bisa kita terima."
Jika terlalu banyak penyihir legenda yang dikerahkan, berbagai dimensi alternatif dan kerajaan-kerajaan akan menjadi rentan, memudahkan musuh mencari celah untuk menyerang.
"Dengan demikian, rencana petualangan pertama akan dipimpin oleh saya dan Fernando dengan dukungan empat Penyihir Legendaris lainnya. Rencana kedua akan dipimpin oleh Brook dan Heatherway dengan empat Penyihir Legendaris pendamping. Kita akan bergiliran melakukan ekspedisi mendalam, setiap kali tidak melebihi batas tertentu, maju secara stabil untuk mencapai target penguraian yang disebut Lucien." Douglas menyampaikan pendapatnya sambil menatap Lucien, "Lucien, meskipun baru naik level kurang dari setahun, kau sudah menjadi Arkanis Agung dan Penyihir Legendaris. Kau harus memikul tanggung jawabmu sendiri. Tentu, kau berhak menolak."
Lucien menarik napas pendek: "Saya ingin bergabung dalam rencana petualangan pertama."
Titik akhir dari rencana petualangan pertama adalah Tungku Jiwa. Area ini telah dikonfirmasi melalui eksplorasi Maskelyne dan kawan-kawan serta kenangan Alder, bahayanya masih dalam kendali, tidak semenyeramkan jika terus masuk lebih dalam. Sementara target utama terkini adalah melihat Tungku Jiwa dan menyentuh misteri jiwa, sehingga mengungkap perbedaan dua dunia.
Dengan begini, rencana petualangan kedua, ketiga, dan keempat tidak perlu diikuti. Saat rencana kelima dimulai, tingkat kekuatan sudah mencapai legenda tingkat dua hingga tiga - efisiensi tinggi jika rencana seperti ini bisa diorganisasi setahun sekali, apalagi perlu mencerna hasil setiap eksplorasi.
Pada saat itu, rencana yang sudah disusun memang mencakup eksplorasi mendalam di area belakang Tungku Jiwa untuk menemukan Maskelyne.
Lucien memiliki firasat samar bahwa semua jawaban akan terungkap di sana.
