Di dunia hitam putih kelabu yang monoton, Douglas, Fernando, dan Lucien tidak melakukan teleportasi ruang secara langsung, melainkan terbang di langit. Tekanan dahsyat yang mereka pancarkan membuat bahkan mayat hidup tanpa kesadaran pun menjauh.
"Dengan mengumpulkan kekuatan emosi untuk mengubah diri menjadi keadaan mirip setan kuno, lalu memadukan kekuatan iman dengan energi ruang untuk melangkah menuju status mirip dewa... Pantas disebut Yang Mulia Tanos sebagai salah satu penyihir terhebat di bidang Astral. Dialah petarung pertama selain makhluk mirip dewa alami yang mencapai tingkat ini..." Meski Douglas lahir di akhir era Kekaisaran Sihir Silvanas, jauh setelah masa pemerintahan Tanos, kebiasaan menyebutnya dengan gelar kehormatan tetap melekat karena pengaruh budaya dalam kehidupan dan pembelajaran sehari-harinya.
Terhadap hal ini, Dia banyak mengeluh. Mengatakan tidak tertarik tentu dusta. Jalan menjadi mirip dewa jelas terpampang di hadapannya. Mungkin tak ada yang bisa mengendalikan perasaannya dengan baik.
Fernando masih baik-baik saja. Ia baru saja naik ke tingkat legenda puncak, masih jauh dari layak melangkah ke tahap ini. Tapi aku berbeda, telah berada di tingkat legenda puncak ratusan tahun, dijuluki setara dengan Raja Matahari sebelum "runtuh". Asalkan mau, dalam beberapa belas tahun bisa mengumpulkan tenaga perasaan untuk konversi, lalu menyusun kembali formasi sihir itu. Dengan pertolongan monster, "meminjam" kekuatan Gunung Surga untuk naik tingkat ke mirip dewa - tanpa mempertimbangkan dulu kemungkinan gagal dalam konversi.
Tapi, berbagai bahaya setelah Tanos dan Viken menjadi mirip dewa juga jelas terlihat di depan mata. Sedangkan jalanku yang berasal dari dunia kognitif dan teori relativitas umum, meski belum jelas, tak diragukan lagi menunjukkan prospek cerah. Dalam sepuluh atau puluhan tahun ke depan, mungkin aku bisa naik tingkat menjadi mirip dewa tanpa bahaya melalui jalan ini. Karena itu, keserakahan mudah ditahan, terutama ketika jalan asli baru mulai menampakkan "Fajar" dan belum mencapai titik keputusasaan.
"Menurutku, mereka benar-benar dibutakan oleh nafsu, melakukan hal yang sangat bodoh! Setan kuno sendiri bukanlah makhluk mirip dewa, lalu apa gunanya berubah menjadi keadaan mereka selain untuk memudahkan menerima kekuatan iman?" Bahkan terhadap perintis seperti Tanos dari era Kekaisaran Sihir, Fernando tetap tak segan merendahkan penelitian mereka: "Tentu mereka punya nilai tersendiri - memberi kita contoh kegagalan!"
"Tapi Viken yang sebenarnya mampu menggunakan 'Sihir Ilahi' berkali-kali merupakan ancaman mutlak. Kita belum memiliki kemampuan untuk melawan-Nya sementara ini. Oleh karena itu, selain berusaha menuju tingkatan mirip dewa, kita juga harus mempelajari jalan-Nya menjadi mirip dewa untuk menemukan kelemahan-Nya." Douglas berbicara dengan hati-hati, "Selain monster, tak seorang pun tahu berapa kali Viken bisa menggunakan 'Sihir Ilahi'. Kita tidak boleh berhenti menganalisis jalan ini hanya karena menunjukkan kegagalan. Kita harus memasukkan setan kuno ke dalam cakupan penelitian."
Lucien mengangguk. Mempelajari setan kuno akan membantunya menguasai misteri dan esensi transformasi status, serta menemukan kenyataan alam semesta: "Suatu hari nanti, aku akan menjelajahi reruntuhan kuno di Neraka terdalam."
"Penguasa Neraka" yang terus mengincarnya membuat Lucien tak berani mendekati Neraka tanpa kekuatan legenda tingkat puncak.
"Asalkan ada pertukaran kepentingan yang cukup, bahkan jika kamu membunuh seorang adipati Neraka sekalipun, Penguasa Neraka tidak akan keberatan. Apalagi hanya merusak proyeksi kecil seperti ini. Namun, kita harus waspada terhadap konspirasi yang mungkin Dia persiapkan diam-diam demi kepentingan yang lebih besar." Douglas sudah cukup familiar dengan Penguasa Neraka, "Setelah situasi ini mereda, aku akan pergi ke reruntuhan kuno di Neraka terdalam untuk mengumpulkan 'data' penelitian. Kamu tak perlu mengambil risiko."
"Yang Mulia Ketua Dewan, tenang saja. Hasil dari petualangan kali ini cukup untuk kupelajari dalam waktu lama. Sebelum mencapai tingkat puncak legenda, lebih baik aku menjelajahi Abyss daripada pergi ke Neraka." Kata Lucien dengan ketulusan.
Fernando mendengar kata "hasil", teringat pada "ruang rahasia keabadian". Ia bergumam sendiri, "Rahasia keabadian adalah pemandangan langit berbintang? Apa artinya ini... Apakah harus melampaui tingkat mirip dewa baru bisa melihatnya?"
“Saya rasa belum tentu seperti itu, sifat 'pemandangan langit berbintang' yang tak bisa disentuh atau didekati mungkin menyimpan rahasia tertentu, dan rahasia ini berkaitan dengan keabadian.”
“Fernando, lupa kah kau sampai saat ini kita juga belum menemukan keberadaan planet di alam semesta? Bahkan saat melihat ke bawah dunia pun tak terlihat, seolah ditutupi oleh kekuatan tertentu. Tapi di ruang rahasia keabadian, tersimpan pemandangan langit berbintang. Kedua peristiwa ini mungkin memiliki hubungan tertentu. Memecahkan misteri ini mungkin akan membawa kita pada rahasia keabadian.” Douglas menganalisis situasi ruang rahasia keabadian dari sudut pandang okultisme murni.
Lucien berkata penuh makna: “Pemandangan langit berbintang di ruang rahasia keabadian mungkin benar-benar terkait dengan ketiadaan planet yang terdeteksi.”
Hanya saja, "keterkaitan" ini mungkin sama sekali berbeda dengan imajinasi orang normal. Lucien memiliki beberapa hipotesis dan pemikiran, tetapi membutuhkan lebih banyak landasan teori dan temuan fenomena untuk verifikasi dan revisi.
Jalan mengeksplorasi kebenaran dunia selalu merupakan kombinasi tak terpisahkan antara berani berhipotesis dan hati-hati dalam verifikasi!
Feranando secara refleks membantah: "Tidak juga, bukankah teori relativitas umum menjelaskan bahwa cahaya akan melengkung dalam medan gravitasi? Posisi planet yang kita hitung berdasarkan cahaya bintang mungkin memiliki penyimpangan besar dari kenyataan."
"Sangat mungkin." Douglas dan Lucien sama-sama mengangguk setuju, terutama Lucien yang jelas mengetahui keberadaan fenomena "lensa gravitasi". Tentu saja, ini masih perlu diverifikasi melalui fenomena astronomi nyata dan "pengujian lapangan".
Melihat mereka tidak ada yang menentang, Feranando langsung kehilangan minat mendiskusikan hal ini. Ia lalu mengalihkan topik: "Masih ada fenomena terkait lainnya. Saat menjelajahi ujung Lautan Tak Bertepi, menurut teori Douglas, kita seharusnya mencapai sisi lain Pegunungan Kegelapan. Namun, para Penyihir Legendaris dari generasi ke generasi yang menjelajahi Lautan Tak Bertepi atau Laut Moonlight di sisi lain Pegunungan Kegelapan, bagaimanapun mereka menentukan posisi, akhirnya selalu berputar kembali ke area tertentu yang dilalui selama perjalanan. Tidak mungkin memverifikasi keberadaan planet dengan cara mengelilingi dunia."
Ini adalah salah satu misteri paling terkenal setelah Douglas mengajukan teori gerak benda langit. Lucien sudah lama mengetahuinya dan memiliki beberapa hipotesis, mencurigai adanya fenomena seperti lipatan ruang, tetapi selalu bingung mengapa hal itu terjadi. Barulah setelah membuka ruang rahasia keabadian dan melihat pemandangan langit berbintang yang familiar, dia memiliki arah tertentu. Dalam hati dia bergumam, setelah mencerna hasil petualangan ini, saatnya menjelajahi ujung Lautan Tak Bertepi.
Mengenai hal ini, Fernando kembali mengejek Penguasa Neraka tanpa ampun: "Maldimor selalu menganggap dirinya sebagai makhluk tercerdas. Tapi menurutku, tingkat kebodohannya hampir setara dengan Abyss. Bagaimana mungkin rahasia keabadian langsung terpajang begitu saja untuk dilihat dan diketahui orang? Misteri Keabadian seharusnya merupakan fenomena, sama seperti orbit astrologi, sifat kimia, geografi alam, atau perkembangan biologi. Hanya saja di dalamnya tersembunyi misteri tentang keabadian. Harus melalui penelitian baru bisa mendapatkan hasil!"
“Maldimor melihat 'pemandangan langit berbintang' tanpa menanyakan beberapa alasan, langsung menunjukkan kekecewaan dan cemoohan, membuktikan kecerdasannya hanya sedikit lebih tinggi dari Abyss, tetap tak bisa lepas dari sifat dasar makhluk ber-IQ rendah!”
Guru, ucapanmu sungguh pedas. Ini pemikiran khas Ahli Sihir Oskur. Mana mungkin Penguasa Neraka punya? Lucien menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Douglas juga menunjukkan ekspresi serupa. "Biasanya kau merasa aku terlalu banyak bertanya, sekarang malah mengejek Maldimor tak bertanya 'mengapa'. Benar-benar sulit memuaskanmu."
Dia menggeleng sambil tertawa: "Baiklah, untuk sementara kita hentikan dulu pembahasan 'pemandangan langit berbintang' di ruang rahasia keabadian. Target kita tetap teori okultisme terkini. Mungkin saat kita mengungkap misteri dunia mikroskopis dan memecahkan teka-teki alam semesta makroskopis, rahasia keabadian yang tersembunyi dalam 'pemandangan langit berbintang' akan terungkap dengan sendirinya."
“Ini adalah cara yang paling benar.” Lucien menyetujui, tiba-tiba teringat sesuatu, “Yang Mulia Ketua Dewan, mengenai masalah Tanos dan Viken, apakah kita menyebarkan secara luas untuk menggoyahkan dasar iman Gereja Kebenaran dan menimbulkan kecurigaan anggota Dewan Kardinal, atau menyimpan rahasia ini untuk membujuk sebagian petugas gereja berbalik pihak?”
“Menyebarkan secara luas? 'Suara Misteri' telah mengudara selama beberapa tahun, umat sudah terbiasa dengan berbagai catatan kelam gereja yang bahkan lebih ekstrem dari ini. Efeknya mungkin tidak akan maksimal.” Douglas merenung.
Ini berlaku untuk beberapa negara di Selat Badai dan Koridor Pesisir Utara. Di wilayah-wilayah ini, setidaknya satu blok kota memiliki beberapa radio sihir. Pemilik radio tersebut biasanya adalah anggota Majelis Sihir atau mereka yang suka mendengarkan siaran bersama orang banyak. Dengan cara ini, "Suara Misteri" telah menjangkau sebagian besar populasi. Seiring dengan Kerajaan Holm yang sepenuhnya berpihak ke Dewan Sihir, "pengeras suara manor" dan "pengeras suara alun-alun" yang diciptakan Lucien telah berhasil menanggung tugas penyebaran, memungkinkan mayoritas rakyat biasa mendengar "Suara Misteri".
Namun di Kekaisaran Suci Heilz dan negara-negara di seberang lautan, selain bangsawan besar yang tidak dibatasi, radio sihir merupakan barang langka. Gereja tidak memiliki kemampuan maupun kebutuhan untuk membuat benda sihir ilahi serupa yang teruniversalisasi. Mereka menggunakan siaran di gereja untuk menarik umat beriman datang berdoa. Akibatnya, cakupan "Suara Misteri" di wilayah-wilayah ini sangat buruk, hanya bergantung pada agen intel Majelis Sihir yang dikirim untuk mengembangkan secara rahasia.
Dalam pandangan Lucien, ini benar-benar seperti sebuah "film mata-mata".
Fernando menambahkan: "Sang Raja Malaikat sebelumnya berada di Kota Suci Rennes. Kepulangannya menunjukkan bahwa Viken mungkin juga telah mengetahui kebocoran rahasia ini. Tuhan pasti telah mempersiapkan diri untuk upaya kami membujuk petugas gereja, kita tidak boleh lengah."
"Bagaimana jika menggunakan kedua metode sekaligus? Di satu sisi menyebarkan cerita ambigu melalui 'Suara Misteri' untuk menggoyang pondasi iman sekaligus membuat Viken mengira kita belum mengetahui seluruh rahasia, di sisi lain menyimpan intelijen inti sambil mencari kesempatan untuk membujuk petugas Gereja." Douglas merenung, "Masalah ini terlalu krusial, mari hentikan diskusi di sini dan putuskan melalui rapat Majelis Parlemen Tertinggi setelah kembali."
Sambil berbicara, ketiganya telah terbang mencapai basis depan.
Di dalam Formasi Pertahanan Sihir, Brook yang mengenakan topi putih mengawasi siluet ketiganya, mendorong kacamata berbingkai emasnya sambil berdesah pelan: "Syukur sudah kembali..."
"Peramal" Bergna yang masih mengenakan topi runcing kelabu juga tersenyum: "Dua legenda tingkat puncak memang seharusnya tidak mudah runtuh seperti ini."
……
Di dalam "Atom Semesta", Natasha tetap melakukan latihan keras setiap hari, hanya menyisakan sedikit waktu untuk memulihkan tenaga.
Kilatan pedang "Keadilan Pucat" menyambar, retakan ilusi yang mengerikan muncul di permukaan planet elemen, menyebarkan jejak-jejak halus ke segala penjuru. Planet kecil yang terus-menerus diganggu ini tampak hampir tak mampu menahan beban, sebentar lagi akan hancur.
Tep tep, dalam kegelapan tanpa udara tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan yang nyaring.
Natasha terkejut menoleh, melihat seorang pria muda bertopi tinggi hitam muncul dari kedalaman langit berbintang. Wajah tampannya menyungging senyum santai: "Setelah sekian lama tak bertemu, kekuatanmu sepertinya semakin meningkat."
Mengusap matanya, Natasha mengerutkan kening: "Setan, terima pedangku!"
Kilatan pedang menyambar, Lucien kaget, apakah Natasha "terlalu terobsesi dalam latihan"?
Sebelum sempat memutuskan apakah akan menahan serangan ini atau memukulnya pingsan, kilatan pedang tiba-tiba mereda. Natasha melayang di depan, memeluk erat Lucien. Pipi mereka bersentuhan, napasnya sedikit tersengal, suaranya dipenuhi kegembiraan pekat: "Benar-benar aroma yang familiar!"
Resep yang sama seperti dulu? Lucien menggerutu dalam hati. Ia juga merasa hangat dan bahagia melihat ketulusan Natasha yang tak tersembunyi. Kedua tangan menguatkan pelukan, berbisik pelan: "Khawatir aku menemui bahaya?"
"Tentu saja, kau adalah suamiku, kekasihku. Setelah kau menghilang di Tungku Jiwa, bagaimana mungkin aku tidak khawatir?" Natasha yang sedang bersemangat tinggi menjawab tanpa malu-malu sama sekali. Tubuhnya sedikit mundur, mata perak-ungunya menatap Lucien dengan seksama, senyumnya berkilauan: "Sepertinya tidak terluka?"
"Tidak hanya tidak terluka, tapi juga mendapatkan banyak barang bagus." Lucien tersenyum, aktif mencium bibir Natasha. "Ada air kehidupan abadi, sarung tangan mumi, mata utama legenda Hyakume, boneka pengganti, beberapa sarung tangan kutukan."
Kemudian, Lucien memandang sekelingnya, berkelakar: "Kau sedang berusaha keras berlatih? Persiapan naik ke tingkat legenda untuk menyelamatkanku? Melihatmu belum naik ke tingkat epos, apakah selama ini kau sangat lemah, sangat membenci diri sendiri, sangat tidak punya keyakinan?"
Hanya pada Natasha, Lucien baru bisa bercanda seperti ini.
Natasha terkekeh kaku: "Aku orang seperti itu? Aku sangat percaya diri dan yakin, kalau kau hilang satu bulan lagi, aku pasti sudah jadi Ksatria Epik!"
"Lalu siapa yang memainkan 《Takdir》 di menara sihir?" Lucien "tanpa ampun" membongkar kebohongannya.
Mata indah Natasha menghindar sesaat, kedua tangannya naik menggenggam kepala Lucien, memberinya ciuman panjang yang dalam.
"Bagaimana, sudah merasakan keyakinanku?" Setelah bibir mereka terpisah, Natasha berkata terengah-engah.
Lucien juga napasnya tak teratur, terkekeh: "Sudah. Dengan kemajuan seperti ini, dalam beberapa tahun kau bisa naik ke tingkat Epik."
Beberapa tahun lagi, mungkin dirinya juga sudah punya harapan untuk mencapai legenda tingkat tiga?
"Saat itu kita bisa berpetualang bersama." Sorot mata Natasha penuh tekad, "Untuk berusaha sekuat tenaga mencapai bidang Epik, untuk sementara kita tidak mempertimbangkan masalah keturunan, setuju?"
Lucien mengangguk pelan: "Aku sepenuhnya mendukungmu."
Lalu dia mencondongkan kepala, menghembuskan napas di dekat telinga Natasha, dan berbisik dengan mesra: "Tapi kau harus memberiku kompensasi."
Merasakan gatal-gatal di telinga dan teringat kenangan buruk, pipi Natasha kembali memerah tak tertahan.
……
Di Lembaga Penelitian Atom, Splinter dan ahli-ahli sihir oskur sedang sibuk dengan eksperimen masing-masing. Tiba-tiba, terdengar suara familiar yang berkata: "Ketekunan kalian sangat memuaskanku."
Wah, Guru? Haiti langsung berbalik tubuh dengan ceria: "Guru, selamat datang kembali! Kami punya banyak masalah yang ingin kami tanyakan."
Karena eksplorasi dunia mayat hidup diblokir ketat, mereka tak tahu bahaya yang dihadapi Lucien. Mengira perjalanannya normal, mereka tak menunjukkan kegembiraan berlebihan saat menyambutnya.
Lucien tersenyum menatap Haiti, berkata pada Annik dan murid-murid lainnya: "Apakah Haiti yang asli sudah dikalahkan Setan, sekarang ini adalah Setan yang berubah wujud? Kau bahkan secara aktif mau bertanya soal kesulitan!"
"Karena proyek penelitian yang Bapak percayakan pada saya dan Cherie telah mencapai kemajuan terobosan." Haiti menjawab dengan wajah penuh kebanggaan.
Lucien mengernyitkan alis kanannya: "Analisis prinsip Formasi Sihir penghitung bantuan?"
"Benar!" Haiti seolah tak sabar menunjukkan hasil karyanya.
Saat itu, Splinter berkata pada Haiti: "Guru baru saja kembali, harus melaporkan hal penting dulu."
"Ada hal penting apa?" Lucien bertanya dengan kebingungan, Natasha sepertinya tidak menyebutkan hal ini. Tapi selama ini dia sibuk berlatih, wajar jika tidak tahu perkembangan terbaru.
Carterina tersenyum berkilauan: "Selamat, Guru, atas meraih Penghargaan Okultisme Ivens pertama. Anda dan Tuan Dieppe berbagi medali okultisme ini atas kontribusi luar biasa dalam dualitas gelombang-partikel dan difraksi elektron. Nama medali ini adalah 'Dualitas'."
Sambil berbicara, dia memproyeksikan penampilan Penghargaan Okultisme Ivens menggunakan sihir tayangan. Medali ini memiliki bagian atas berlatarkan hitam dengan planet keperakan simbol dunia makroskopis, sementara bagian bawah berlatarkan perak dengan simbol atom hitam yang merepresentasikan bidang mikroskopis, memancarkan pesan filosofis yang unik.
Ini adalah desain dasar medali Penghargaan Okultisme Ivens oleh Lucien yang terinspirasi dari "Tai Chi", dengan kata "Dualitas" terukir di bagian tengah.
"Mengapa berupa gambar? Siapa yang menerima penghargaan atas nama saya?" Lucien menduga Majelis Sihir sengaja mempercepat penganugerahan ini untuk menyamarkan kasus menghilangnya mereka.
Leirilya langsung tersenyum lebar saat teringat: "Xiao Shuijing yang menerimakan hadiah untuk Bapak."
Mereka sudah cukup akrab dengan Xiao Shuijing Alfres.
Apakah dia langsung membawanya ke sarangnya? Ini bagaikan mengirim domba ke mulut harimau... Lucien menggelengkan kepala sambil tersenyum. Meski tak terlalu mempedulikan medali, demi mengendalikan keserakahan Alfres dan membentuk kepribadian naga yang sehat, harus dipastikan kapan hadiah itu dikembalikan.
Para murid ramai melaporkan peristiwa penting di Dewan Sihir, capaian penelitian terkini yang patut diperhatikan, serta kondisi operasional Sekolah Sihir Holt.
Setelah mendengarkan, Lucien "menanyakan kabar" Blake, Lovi, Ophelia, dan asisten lainnya, barulah masuk ke ruang rapat untuk mengadakan rapat rutin—Setelah Annik dan yang lain menjadi Ahli Sihir Oskur tingkat menengah dan penyihir, ketiga anggota Lazare tidak perlu terus-menerus berada di lembaga penelitian. Mereka pun sepakat pergi bersama menyelesaikan tugas wajib tahun ini.
Haiti justru kini tak terburu-buru, berkata dengan santai: "Guru, Splinter dan Annik mengajukan hipotesis tentang fenomena pembelahan garis spektrum abnormal."
"Hipotesis apa?" Tanya Lucien yang sepertinya sudah bisa menebak, memandang kedua orang itu dengan senyum tipis.
Annik menjawab dengan malu-malu: "Spin elektron, tapi menurut hasil perhitungan kami..."
Suaranya semakin melemah seiring penjelasannya. Splinter akhirnya membantu melengkapi: "Kecepatan rotasi permukaan elektron yang kami hitung sepuluh kali kecepatan cahaya..."
Awalnya suaranya lantang, namun menjelang akhir kalimat, nada bicaranya mulai terdengar agak ragu.
“Tolong tunjukkan naskahnya.” Lucien meminta naskah mereka dan mulai membacanya dengan cermat.
Haiti membantu menjelaskan: "Bukan hanya itu, banyak Ahli Sihir Oskur yang mempelajari alkimia baru juga merasa konsep spin elektron ini bermasalah. Bukankah model alkimia baru mekanika matriks sudah menghilangkan konsep seperti orbit yang tidak bisa diamati langsung? Kenapa sekarang muncul konsep spin lagi? Ini hampir sama persis dengan sistem pergerakan benda langit."
"Tapi model spin ini menjelaskan fenomena terbelah dengan baik dan sesuai dengan eksperimen lain. Gambar klasik yang diasosiasikan dengannya belum tentu sama dengan konsep rotasi planet yang kita pahami. Di bidang mikroskopis, kita hanya bisa mengandalkan matematika dan data eksperimen. Karena belum tentu berupa rotasi, kecepatan ini mungkin tidak membawa sinyal atau energi, mirip dengan kecepatan gelombang elektron dalam makalah Dieppe. Ini tidak melanggar teori relativitas," kata Lucien secara kasar dan kurang akurat. "Kalian bisa menyerahkannya ke Komite Peninjau Okultisme."
“Tapi kalian mungkin akan menghadapi banyak keraguan selanjutnya. Saya sarankan kalian menggunakan mekanika matriks untuk menangani masalah spin dulu, lihat apa hasilnya. Saya juga akan mengerjakan aspek ini.”
“Ya, Guru.” Setelah mendapat jawaban afirmatif, keyakinan Annick bertambah sedikit. Splinter menghela napas lega – bahkan jika Guru tidak setuju, dia tetap berencana menyerahkan makalah.
Usai membereskan masalah mereka, Lucien menatap Haiti: “Bagaimana? Ada kemajuan terobosan?”
Haiti tiba-tiba tampak malu-malu: “Bukan kemajuan yang terlalu revolusioner. Saat menganalisis formasi penghitung bantu, kami menemukan bahwa cara kerjanya adalah dengan menyimpan hasil kalkulasi berbagai fungsi sebelumnya. Setelah kami memberikan informasi, sistem ini membandingkan data untuk menemukan solusi atau melakukan komputasi sederhana antar jawaban... Sebenarnya kesimpulan ini kami dapat setelah mempelajari makalah terkait, tapi kami melangkah lebih jauh dengan merinci setiap langkah prosesnya secara spesifik...”
“Fungsi sangat banyak, hasil kalkulasi bahkan mendekati tak terbatas. Tampaknya formasi penghitung bantu hanya bisa berfungsi pada masalah konvensional. Hmm, apakah kalian punya ide untuk memperbaikinya? Agar dalam sebagian besar masalah bisa benar-benar melakukan proses seperti ini: kita memberikan data dan perintah, lalu segera mendapat hasil, serta memiliki kemungkinan untuk disebarkan ke magang sihir.” Lucien bertanya dengan khidmat.
Haiti tampak ragu: “Untuk menyelesaikan sebagian besar masalah, perlu menyimpan lebih banyak fungsi dan hasil komputasi. Ini hanya akan membuat formasi sihir lebih menuntut dan mahal, seperti perbedaan antara formasi bantu yang kami gunakan dengan milik Guru. Ini sama sekali bertolak belakang dengan arah universalisasi.”
Cherie juga mengangguk, seolah ini adalah dua perkembangan dengan arah berbeda.
"Jadi yang kumaksud adalah arah pemikiran. Apakah kalian menemukan prinsip formasi penghitung bantu berbeda dengan logika berpikir normal kita? Pernahkah terpikir untuk membangun ulang formasi ini berdasarkan proses kognitif manusia? Lalu mengganti sebagian besar fungsinya dengan material alkimia dan desain sirkuit?" Lucien mencoba menstimulasi pola pikir mereka.
Terminal bantu portabel dengan diversifikasi fungsi magis merupakan salah satu target pengembangan Lucien dalam arah ini.
