Mendengar pertanyaan Lucien, Ratu Elf Aglaia berpikir sejenak lalu berkata: "Material legenda kelas ruang-waktu sangat langka. Bangsa kami memang pernah memiliki koleksi, tapi semuanya telah digunakan untuk menempa benda legenda dan membangun Kunci Sihir, tidak ada sisa lagi. Jika kamu ingin mendapatkan material serupa, saat ini aku hanya tahu empat wilayah yang benar-benar memilikinya. Salah satunya adalah 'Kunci Biru Muda' yang dikuasai Kaisar Ikan."
Kaisar Ikan saat ini adalah "Penguasa Lautan Tak Bertepi", makhluk legenda tingkat puncak yang menjadikan semua wilayah laut sebagai "medan kekuatan"-nya. Oleh karena itu, Lucien hanya mengangguk tipis mendengar penjelasan ini tanpa memberikan respons lebih lanjut.
Aglaia melanjutkan: "Selain itu, Naga Waktu Kuno 'Danisos' dari Dewan Kegelapan sendiri merupakan material kelas legendaris terbaik untuk ruang-waktu. Jika ada kerangka Naga Waktu Kuno lain di Liang Kubur Naga di Rawa Naga, mungkin bisa digunakan. Namun populasi naga sendiri sangat langka, apalagi Naga Waktu adalah yang paling jarang. Catatan bangsa Elf menunjukkan tidak lebih dari lima Naga Waktu yang mencapai level Kuno sepanjang sejarah. Jadi ini juga sangat sulit."
Mendengar penjelasan Ratu Elf, Lucien mengerutkan kening. Hal ini tidak sesuai dengan niat dan sifat aslinya.
Aglaia mengalihkan pembicaraan: "Dibandingkan dua pilihan pertama, dua jalan sisanya relatif lebih mudah. Di Abyss terdapat satu lapisan dimensi tersembunyi yang oleh leluhur kami dinamakan 'Langit Berbintang Kacau'. Di intinya akan terkumpul secara alami 'Lempengan Ruang-Waktu'. Begitu diambil orang, seluruh dimensi akan menyusut dan menghilang, tak bisa ditemukan lagi sampai waktu yang sangat lama, baru akan menyatu kembali intinya dan muncul kembali."
“Bangsa Elf kami pernah mendapatkan ‘Lempengan Ruang-Waktu’, menggunakannya untuk membangun komponen penting dari Kunci Sihir. Jika iblis di ‘Langkah Berbintang yang Kacau’ belum naik tingkat menjadi raja, maka ‘Lempengan Ruang-Waktu’ pasti masih ada.”
Proses kenaikan level iblis berbeda dengan penyihir, ksatria, druid, dan profesi lainnya. Secara permukaan mereka mengandalkan menelan lawan selevelnya, namun esensinya adalah mendapatkan umpan balik dari Abyss, memperoleh penghargaan dari Abyss. Oleh karena itu, setelah menyatukan satu lapisan Abyss, kekuatan inti dari dimensi itu akan memperkuat sang atasan iblis, meningkatkan kekuatannya, dan membuatnya naik tingkat menjadi raja.
Bagi lapisan Abyss ‘Langkah Berbintang yang Kacau’, jika sudah ada iblis yang menjadi raja, itu berarti ‘Lempengan Ruang-Waktu’ pasti telah terasimilasi dengannya!
“‘Langkah Berbintang yang Kacau’?” Lucien mengunyah nama itu. Dalam catatan Majelis Sihir tentang Abyss, tidak pernah ada penyebutan dimensi ini, begitu pula di Kekaisaran Sihir Kuno!
Atlant juga menunjukkan sedikit kebingungan, jelas tidak pernah mendengar tentang "Langit Berbintang Kacau".
Ratu Elf tersenyum: "Justru karena 'Langit Berbintang Kacau' bisa menyusut dan menyembunyikan diri, selain leluhur kami yang menemukannya secara kebetulan dulu, tak ada yang tahu. Jika Ivens tertarik, akan kusampaikan metode menemukannya padamu."
"Terima kasih sebelumnya," sambut Lucien segera.
Setelah memberikan laporan intelijen melalui spell messaging rahasia, Aglaia berkata: "Tempat keempat adalah 'Neraka Sunyi'. Mantan 'Adipati Frost' Tifitidis sebelum menghilang pernah mendapatkan 'Inti Bintang' yang sangat unik di 'Kuburan Bintang'. Yang pasti, inti bintang itu masih tersembunyi di suatu tempat di 'Neraka Sunyi', mungkin Tifitidis ingin meminjamnya untuk regenerasi. Adipati Salju yang sekarang sedang berusaha mencari."
"Informasi bahwa Tifitidis telah runtuh di tangan kerja sama Rhine dan Salder" tidak disampaikan Majelis Sihir kepada bangsa Elf karena tidak dianggap terlalu penting dan layak untuk diberitahukan.
"Regenerasi..." Lucien menggerutu dalam hati. Dengan gaya bertindak "Tuhan Perak Putih" Tifitidis, memang sangat mungkin dia mempersiapkan hal ini. Namun nasib malang membuatnya bertemu Rhine yang bisa memanggil kekuatan bulan perak dan Salder yang mampu menggunakan "Cahaya Penghakiman". Di bawah pukulan ganda ini, kecuali makhluk mirip dewa, tak ada legenda yang masih menyimpan harapan untuk bangkit kembali.
Setan besar yang licik dan penuh tipu muslihat ini mulai terkutuk nasib malang sejak disegel oleh Maskelyne dkk di bayangan Alto di dunia mayat hidup. Pertama rencananya banyak disabotase oleh Lucien si pelintas dimensi, kemudian terjerat dalam konspirasi orang lain, hingga akhir hayatnya tak kunjung memahami apa yang sebenarnya terjadi. Tak bisa dipungkiri, ini adalah tragedi.
Menahan pikiran, Lucien kembali berdiri dan berterima kasih, menyatakan akan melakukan pilihan dengan hati-hati——Naga Waktu Kuno sama sekali tidak memiliki permusuhan masa lalu maupun sekarang dengannya, membunuhnya hanya untuk material benar-benar tidak sesuai dengan sifat aslinya. Hal yang sama berlaku untuk Penguasa Lautan Tak Bertepi, jelas tidak mungkin langsung menyerahkan "Kunci Biru Muda" saat melihatnya. Maka tersisa dua pilihan: "Langit Berbintang Kacau" dan "Neraka Sunyi".
Opsi kedua kemungkinan besar akan bertemu Maldīmór si Penguasa Neraka, ditambah harus bertarung di wilayah kekuasaan-Nya. Karena itu Lucien lebih condong ke "Langit Berbintang Kacau". Bagaimanapun, harus kembali dulu melakukan persiapan spesifik. Tindakan gegabah mengambil risiko bukanlah gaya khas seorang penyihir.
Setelah jamuan makan, Lucien, Natasha dan yang lain meninggalkan "Pohon Elf", terbang keluar dari Kunci Sihir, berencana menggunakan "Atom Semesta" untuk melompat kembali ke Alin.
"Guru, menurutku ini aneh. Tentang tuduhan bahwa Yang Mulia Ferrgond difitnah, aku percaya. Tindakan Martha sebelum meledakkan diri benar-benar mengerikan. Tapi mengapa Yang Mulia Lanhill? Mengapa Ratu Elf bisa menemukan dan menghentikannya tepat waktu? Katanya kalian menemukan petunjuk dan memberi tahu dia di momen genting?" Haiti yang pernah ikut misi penyelidikan kepolisian seolah bangkit "jiwa detektif"-nya, melontarkan pertanyaan yang juga mengganjal di benak Annik dan Carterina.
Lucien terkekeh dua kali, menatap mereka: "Lanhill memang dalang sebenarnya. Kebenaran konkret di balik ini, apa hubungannya dengan kita? Selama bangsa Elf sendiri bisa menerima, tak perlu kita ikut campur."
"Benar ada keanehan ya?" Haiti bersemangat, merasa penalarannya terbukti.
Tapi Lucien tak lagi menjawab, hanya tersenyum tanpa bicara.
Ini termasuk laporan intelijen dengan kewenangan Majelis Parlemen Tertinggi.
……
Kota Suci Rennes.
Tubuh Paus Benediktus III terus berubah-ubah, kadang menyebar, kadang berkontraksi, seolah sedang menguji sesuatu.
Tiba-tiba, transformasi-Nya berhenti. Sorot mata-Nya menyempit sebelum Ia mengangkat tongkat kerajaan platinum dan melemparkan sihir ilahi kategori ramalan.
"'Tuan Kegelapan' Goenheim membunuh dan menelan Pangeran Iblis sebelumnya?" Kejatuhan seorang legenda tingkat puncak adalah peristiwa besar. Karena Goenheim tidak menyembunyikan fakta ini, Benediktus III mendapatkan hasil yang jelas. Tentang perubahan Ratu Elf, Ia juga mendapat petunjuk samar.
Benediktus III meletakkan "tongkat kerajaan platinum", mondar-mandir sambil berpikir: "Siapa yang memberi tahu mereka metode menjadi makhluk mirip dewa?"
Ia mencurigai ada legenda yang sengaja membocorkan metode ini ke Tuan Kegelapan dan Ratu Elf setelah mendapatkannya dari-Nya. Karena itu Ia ingin mencari tahu siapa pelakunya dan memastikan tujuan sebenarnya - meski dalam rencana awal, Ia memang berniat mengajarkan metode ini ke Hutan Sterproep.
Setelah berpikir sejenak, kardinal yang bertugas di luar baru masuk membawa laporan perubahan di Abyss—Gereja selalu memiliki petarung kuat yang memantau situasi di Abyss dan Neraka:
"Yang Mulia Paus, 'Tuan Kegelapan' berhasil menyergap dan melukai berat 'Pangeran Iblis' di 'Lambung Abyss', menarik 'Lautan Asam Kuat' ke dalam 'Benteng Beku', menjadi 'Pangeran Iblis' yang baru!"
Perubahan dimensional seperti ini menimbulkan getaran di Abyss, jejak sama sekali tidak bisa disembunyikan, sehingga laporan serupa menyebar cepat di berbagai organisasi kekuatan.
……
Di wilayah Kerajaan Holm, di antara hutan di kedua sisi rel besi.
Seorang kobold bersisik naga memandang sekelompok kobold berpakaian compang-camping dengan angkuh: "Sebentar lagi akan ada kafilah dagang penuh harta melewati perjalanan ini?"
“Ya, Bos.” Seorang kobold berpenampilan mesum berkata dengan sikap menjilat. Ini adalah pemimpin baru suku mereka yang datang mengembara dari Utara. Karena kekuatan yang luar biasa dan mampu menyebarkan aura intimidasi naga, dia dengan mudah membunuh pemimpin sebelumnya lalu memangsa hidup-hidup hingga habis.
Kobold bersisik naga mengangkat tongkat kayu bertabur paku: "Darah naga dalam tubuhku telah bangun! Aku akan menjadi Raja Kobold yang agung. Kalian harus melayaniku dengan penuh hormat - ini kehormatan bagi kalian!"
Kobold adalah sub-ras naga yang memiliki darah komunitas naga yang sangat tipis.
"Baik, Bos." Kobold mesum itu bersama anggota suku lainnya serentak bersujud di tanah.
Hu hu hu! Derak-derak.
Suara peluit dan dentuman roda besi di atas orbit mulai terdengar dari kejauhan.
Kobold Bersisik Naga mengendus-endus hidungnya: "Tidak ada aroma penyihir kuat, bagus! Kalian tidak menipuku. Setelah merampok harta, kita bisa dapatkan banyak senjata dan baju zirah, dapatkan persediaan makanan yang melimpah!"
"Bos, nanti Anda berdiri di depan monster baja itu, gunakan aura intimidasi naga untuk menakutinya! Lalu kami akan serbu bersama, seperti saat merampok kafilah dagang lain!" Kobold mesum itu matanya berputar-putar licik.
Kobold Bersisik Naga sangat yakin dengan aura intimidasi naganya: "Tak masalah! Meski monster baja tidak takut, pengemudinya pasti gentar. Ras naga adalah ras paling agung, berada di puncak rantai makanan!"
Ia juga sangat percaya diri dengan kelincahan gerakannya.
Derak-derak, Kereta Api Uap Sihir mendekat. Kobold Bersisik Naga melompat ke tengah rel besi, mengayunkan "tongkat berpaku", berkata dengan raungan seperti naga: "Berhenti!"
Tekanan mengerikan menyebar ke sekeliling, semua hewan kecil di sekitar langsung ketakutan dan terduduk di tempat.
Kobold Bersisik Naga baru saja ingin tersenyum bangga, tiba-tiba menyadari monster baja itu sama sekali tidak mengurangi kecepatan, malah meluncur langsung ke arahnya dengan kecepatan yang membuatnya bahkan tidak sempat melompat menghindar.
Braak!
Setelah dentuman keras, Kereta Api Uap Sihir tetap melanjutkan perjalanannya ke depan, derak-derak tak berhenti.
Saat kereta sudah menjauh, Kobold mesum yang bersembunyi di samping baru berani mengintip, memandang ke rel besi dimana terlihat gumpalan daging tak berbentuk.
"Huh, mau memperbudak kami!" Kobold mesum itu meludahi gumpalan daging.
"Benar! Benar! Si kampungan yang belum pernah lihat dunia berani-berani mau memperbudak kita!" Seruan sorak kobold-kobold lain bergema. Inilah pelajaran berharga yang suku mereka dapatkan setelah kehilangan banyak nyawa - monster baja tak bisa dirampok!
Mereka mengemasi barang-barang dan meninggalkan rel besi, menuju jalan lain. Tiba-tiba, mereka menemukan kafilah dagang kecil yang terpencil, lalu mengayunkan senjata usang mereka dan menyerbu.
Kobold mesum itu sedang bersukacita akan hasil hari ini ketika tiba-tiba melihat monster berbentuk kotak besi mendekat dari belakang kafilah. Tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun, benda itu langsung menerjang mereka.
Pang pang pang!
Satu per satu kobold terlempar tertabrak, ada yang hancur tergilas roda.
Kobold mesum itu menyaksikan pemandangan ini sambil mati-matian mencari rel besi di tanah, namun tak kunjung menemukannya. Ia menggelengkan kepala dengan ketakutan: "Manusia benar-benar mengerikan..."
Di dalam Kereta Api Uap Sihir, seorang gadis remaja elf menoleh bingung ke jendela: "Yang Mulia Putri Mahkota, barusan sepertinya ada suara aneh?"
Ellestine tersenyum: "Hanya seekor kobold yang tertinggal zaman, tak perlu kita hiraukan."
“Yang Mulia Putri Mahkota, apakah Anda benar-benar memutuskan belajar di sekolah umum daripada sekolah sihir?” Gadis remaja elf menarik kembali sorot matanya, melanjutkan topik sebelumnya.
Ellestine mengangguk: “Aku seorang Druid, mempelajari okultisme hanya untuk memahami. Di sekolah sihir atau sekolah umum sama saja. Aku sama sekali tidak mengerti mata pelajaran di Akademi Sihir Holt. Lagipula, di sekolah umum aku bisa mengamati secara nyata perubahan yang dibawa okultisme. Tenang, aku juga akan sering mengunjungi Alin untuk menemui Haiti dan teman-temannya.”
Murid-murid Sekolah Umum Pertama Lentat justru bersemangat dan gembira, karena mendengar di awal semester baru mereka akan memiliki teman sekelas Putri Elf!
