Lantai paling atas menara yang menjulang menembus awan.
Di hadapan "Peramal" Bergna juga terbentang sebuah 《Dasar Matematika》, bahkan sebelum edisi spesial 《Nature》 diterbitkan, ia telah mendapat kabar dan meminta salinan stensil naskah dari Levsky.
"Harus diakui, meski buku Evin ini tidak memiliki wawasan inovatif maupun capaian matematika, tapi melalui pengenalan konsep-konsep baru dan pendefinisan ulang beberapa konsep, ia berhasil mengasimilasi berbagai hasil penelitian terserak di bidang matematika terkini menjadi satu kesatuan utuh yang memiliki cabang jelas, struktur rigor, dan dasar kokoh..."
"...Sementara elaborasi mendalamnya terhadap sistem ini telah menghalau kabut yang menyelimuti bidang matematika, memungkinkan istana matematika sepenuhnya bermandikan cahaya matahari berkilauan, memancarkan keemasan yang gemilang..."
Meski pada kali pertama membaca buku ini, Bergna sudah mengeluarkan perasaan haru serupa, namun setiap kali membacanya kembali, ia tetap tak kuasa menahan kekaguman yang sama. Sejak era penciptaan kalkulus dan definisi konsep-konsep terkait, inilah pertama kalinya seseorang melalui sebuah buku memberikan kontribusi sebesar ini bagi bidang matematika.
"...Era kalkulus telah berlalu, inilah matematika modern..."
Bergna seolah melihat satu per satu cabang baru terbentuk di istana matematika, sumber dan konsepnya berasal dari buku "Dasar Matematika" ini!
Bagi dirinya, dua aspek terpenting adalah: pertama, sistem aksioma Geometri Menara yang diselesaikan Lucien. Hal ini membangkitkan semangat tak terbatasnya terhadap matematika sejenis, seolah seluruh elemen di alam semesta bisa diaksiomakan, membentuk sistem yang terperinci, koheren, dan sempurna.
Kedua adalah penelitian mendalam Lucien di bidang topologi, grup, dan teori himpunan. Ini memberinya inspirasi yang tidak hanya merupakan pencapaian matematika murni, independen, dan abstrak, tetapi juga dapat langsung diaplikasikan untuk memecahkan berbagai masalah dalam penelitian okultisme terkini, seperti kristalografi dan bidang terdepan dunia mikroskopis.
"...Ini pasti buku paling revolusioner di bidang matematika dalam 100 tahun terakhir. Pasti akan ditempatkan di kuil matematika bersama Prinsip Matematika Filsafat Sihir oleh ahli sihir masa depan. Sayangnya, andai saja tidak ada 10 masalah di lampiran akhir..." Senyum pahit mengembang di wajah Peramal Bergna saat membuka halaman Masalah Penelitian Matematika Terkini dalam buku Dasar Matematika.
Bagi penyihir legendaris seperti dirinya yang ahli matematika, masalah-masalah rumit ini ibarat magnet yang tak tertahankan. Setelah sekilas membaca bagian sebelumnya, dia langsung terjebak dalam perenungan dan perhitungan intensif.
Sejak mulai mendapatkan buku《Dasar Matematika》hingga hari ini, dia sudah berpikir selama satu minggu penuh, namun tidak ada perkembangan sama sekali. Bahkan satu soal pun tidak bisa diselesaikannya. Hal ini membuatnya yang selalu bangga di bidang matematika merasa sangat terpukul. Terutama beberapa masalah yang terlihat sederhana, sepertinya bisa dibuktikan dengan mudah, namun dalam proses sebenarnya penuh kesulitan yang tak terbayangkan.
Tentu saja, semua ini bukan apa-apa. Paradoks Tukang Cukur di bagian akhirlah yang menjadi masalah mengerikan yang membuat Bergna jarang terlihat melamun selama satu jam.
"Sebelum determinisme sepenuhnya ditolak, tidak ada hal yang lebih menyakitkan dan memalukan bagi Ahli Sihir Oskur Menara selain masalah ini. Saat bersorak merayakan penyelesaian akhir istana matematika, dasarnya tiba-tiba runtuh. Seolah-olah dengan menerapkan teori himpunan dan mengakui konsep masa lalu, kita justru akan menyangkal matematika itu sendiri."
Bergna menghela napas panjang. Begitu melihat paradoks tukang cukur, dia hampir tak kuasa menggunakan sihir untuk menghancurkan buku "Dasar Matematika" dan membunuh setiap tukang cukur, seolah bencana tak berujung akan menyusul!
Pandangannya turun, membaca catatan Lucien di belakang paradoks itu: "Paradoks semacam ini membuat kita lesu, namun ini justru membuktikan penelitian kita masih banyak kekurangan ketelitian. Ini menunjukkan pemahaman kita selama ini tentang matematika memiliki penyimpangan tertentu. Karena itu, kita tak boleh putus asa atau bimbang. Kita harus menggali lebih dalam, melakukan penelitian mendalam tentang teori himpunan. Masalah matematika hanya memiliki satu solusi: terus mempelajari matematika itu sendiri."
"...Sikap Okultisme Ivenslah yang menjadi fondasi pencapaiannya yang begitu banyak." Bergna berdecak kagum. Dia membalik kembali ke bagian teori himpunan, memulai kembali perenungan dan penelitian. Paradoks dalam himpunan tak diragukan lagi harus diselesaikan dari teori himpunan itu sendiri.
……
“……Aku adalah ‘Nightingale’ teman lama kalian, selanjutnya adalah waktu ‘Berita Okultisme’……”
Sekolah umum masih dalam liburan, Langman hanya bisa mengandalkan program seperti “Suara Misteri” dan “saluran Kebenaran Dunia” untuk memahami perkembangan terbaru okultisme.
“……Yang Mulia Ivens telah menyelesaikan karya monumental 《Dasar Matematika》, menyelesaikan berbagai kesulitan terkini di bidang matematika, membersihkan rintangan kemajuan. Yang paling mencolok bukanlah konten sebelumnya, melainkan sepuluh masalah yang diajukan di bagian akhir, membuat para Ahli Sihir Oskur penuh minat untuk meneliti……”
“……Harus diakui, masalah yang mampu membingungkan Yang Mulia Ivens memang luar biasa. Hingga saat ini, tak satu pun Ahli Sihir Oskur mengklaim telah menemukan arah pemikiran, bahkan Yang Mulia Ketua Dewan dan Yang Mulia Brook secara terbuka mengakui bahwa menyelesaikan masalah yang terlihat cukup sederhana ini bukanlah hal mudah……”
“……Tampaknya, siapa pun yang berhasil memecahkan sepuluh masalah ini akan mendapatkan poin okultisme yang melimpah dan diakui sebagai otoritas matematika. Masalah-masalah tersebut adalah……”
Anak kecil Langman membelalakkan matanya mendengar masalah yang mampu membingungkan Yang Mulia Ivens. Dalam ketidakpercayaan, timbul dorongan untuk mencoba - bagaimana jika dia bisa memecahkan masalah yang bahkan Yang Mulia Ivens tak sanggup selesaikan...
Masalah-masalah yang dipilih Lucien masing-masing memiliki karakteristik unik, namun semuanya terlihat sederhana di permukaan. Dengan dasar yang lemah sekalipun, Langman bisa memahaminya. Dengan gugup dia mengambil kertas dan pena mulai melakukan perhitungan percobaan.
“……Yang Mulia Ivens memberitahu kami, meski masalah-masalah ini tidak ada kaitannya dengan penelitian Okultisme praktis, menyelesaikannya pun tidak akan membawa hasil yang substansial, namun mempelajari mereka itu sendiri pasti akan memacu perkembangan bidang matematika, sementara perkembangan bidang matematika akan menopang penelitian Okultisme……Prinsip seperti ini juga berlaku untuk bidang matematika lainnya, di alam semesta yang murni ini, kita tidak boleh mengejar aplikasi praktis secara buta……”
Langman segera menyadari perhitungannya tidak bisa dilanjutkan, namun mendengar perkataan ini, hatinya justru membara seperti api yang berkobar, membuat pipinya memerah: "Bidang matematika begitu penting? Dan sepertinya tidak membutuhkan dukungan sihir......Meski bakat energi spiritualku buruk, bukan berarti aku tidak punya bakat matematika……”
“Aku harus menjadi Ahli Sihir Oskur! Ahli Sihir Oskur yang ahli dalam matematika!”
……
Berkat ciri khas kemanusiaan yang universal, setelah melihat "Dasar Matematika", sebagian besar Ahli Sihir Oskur penasaran sekaligus berharap mencoba memecahkan masalah yang diajukan Lucien. Jika Yang Mulia Ivens tak bisa menyelesaikannya, bukan berarti kita tak bisa menemukan arah pemikiran! Jika benar-benar bisa memecahkan satu masalah saja, diri mereka akan menuai kejayaan dan keuntungan yang tak terbayangkan!
Maka, dalam periode ini, Ellestine dan Daniel yang berjalan-jalan di Alin sering melihat Ahli Sihir Oskur dengan ekspresi bingung dan langkah limbung, seolah mereka sedang menyelami alam semesta mereka sendiri.
Namun seiring waktu, jumlah Ahli Sihir Oskur seperti ini semakin berkurang. Yang lebih banyak terlihat adalah wajah-wajah yang babak belur. "Dasar Matematika" di tangan mereka biasanya ditandai dengan berbagai simbol - ada yang melambangkan Iblis, mimpi buruk, atau labirin tanpa jalan keluar. Singkatnya, meski sepuluh masalah ini masih terpampang di layar permanen Area Tugas, gelombang semangat tentang mereka tak terhindarkan telah surut.
Di antara mereka, para Ahli Sihir Oskur Menara merasakan kompleksitas emosional tertinggi. Di satu sisi ada hasrat nyata untuk memecahkan masalah serupa, di sisi lain mereka terpukul oleh paradoks yang menghancurkan. Kembali mereka merasakan kebimbangan, kebingungan, dan keputusasaan yang pernah dialami ketika konsep determinisme mulai goyah. Sementara prinsip ketidakpastian belum memiliki konfirmasi eksperimen yang cukup signifikan, paradoks justru mempresentasikan kontradiksi dengan cara yang sederhana namun tajam, memaksa mereka untuk berhadapan muka dengan realitas ini.
"Jika Harwyn masih hidup, menyaksikan paradoks ini... Aku perkirakan dia akan memilih jalan yang sama..." Samantha menatap keluar jendela dengan sorot mata yang mengandung kegelisahan.
Sudut bibir Rachel berkedut: "Kamu bahkan membakar 《Dasar Matematika》 untuknya... Ini membuatnya mengalami mimpi buruk bahkan setelah mati... Harus diketahui buku ini diakui sebagai 《Kitab Iblis》, bagi penyihir Oskur yang tidak ahli matematika, bab awal tentang teori bilangan, himpunan, grup dan pengetahuan lainnya lebih mengerikan daripada iblis, membuat mereka ingin merobek-robek buku tersebut. Sedangkan bagi penyihir Oskur seperti kita, masalah dan paradoks di bagian belakang adalah teror yang melampaui Kehendak Abyss..."
"Bagaimanapun juga, matematika akan terus berkembang, kita pasti cara untuk memecahkan..." Samantha menyemangati dirinya sendiri.
Maka para penyihir lain menyadari bahwa Ahli Sihir Oskur Menara dan penyihir yang ahli matematika menjadi sangat pendiam, mempersiapkan letusan kreativitas dalam keheningan.
……
Di dalam Lembaga Penelitian Atom.
Lucien, Natasha, Lazare, Annik dan lainnya berkumpul di laboratorium pribadi Haiti, menyaksikan dia dan Cherie merakit Kecerdasan Buatan pertama mereka.
Di pusat ruangan, tabung kaca raksasa yang tak terhitung jumlahnya tersusun secara rumit dengan pola sihir sederhana dan perangkat alkimia yang relatif kompleks di dalamnya. Sebuah material unik seperti tirai air yang berkilauan berdiri tegak di bagian paling atas.
"Besar sekali..." Ellestine yang diundang untuk melihat, meski melalui pengamatan sehari-hari sudah menebak bentuk akhirnya, volume Kecerdasan Buatan ini tetap melampaui imajinasinya.
Kecerdasan Buatan ini memenuhi lebih dari setengah ruangan, setara dengan tujuh atau delapan golem.
Lucien mengangguk pelan. Dengan koordinasi sihir, ini jauh lebih kecil dari komputer pertama di Bumi: "Bagus, coba nyalakan."
Haiti dengan gemetar menekan saklar. Tabung-tabung kaca mulai menyala berurutan, memancarkan kilatan merah dan hijau yang terus berubah-ubah, membuat seluruh ruangan terlihat seperti pesta dansa - berkat pengembangan seri warna berbeda pada lampu kristal sihir, beberapa pesta sudah mulai bereksperimen dengan variasi cahaya.
"Input data..." Dengan bantuan sihir, Haiti tidak menggunakan benda-benda seperti pita kertas berlubang, melainkan langsung menggunakan suara dan input tombol.
Setelah memilih operasi komputasi yang cukup rumit, kilatan cahaya merah-hijau semakin intens, desis arus listrik terdengar jelas, lalu hasilnya muncul di "layar".
"Data akurat." Splinter menyela, "Tapi aku sudah mendapat jawabannya beberapa detik lalu melalui formasi penghitung bantu."
Jadi, apa gunanya ini?
Haiti diam-diam mengeluarkan suara hmph, sorot matanya tertuju pada Guru, berharap mendapat pujian - ini masih AI generasi pertama, masih banyak ruang peningkatan!
