Atom Semesta, puncak Menara Babel.
Seluruh aula dipenuhi garis-garis keperakan, hijau pucat, dan transparan. Garis-garis ini memanjang dari dinding, lantai, langit-langit, hingga kehampaan, membentuk Formasi Sihir rumit yang berjejal sangat rapat.
Di pusat tempat semua garis ini berkumpul, terus mengental cairan yang memancarkan vitalitas pekat, bagaikan sumber mata air panas yang mengalir deras mengisi altar bundar di tengah.
Memandangi genangan hijau zamrud penuh kehidupan di altar itu, Lucien tersenyum pada Natasha di sisinya: "Ritual 'Hadiah Alam' sudah siap."
"Tapi ini berbeda dengan yang kudengar dari Nenek Heatherway?" Sorot mata Natasha bersemangat mengamati komponen-komponen ritual legenda di sekelilingnya.
Sejak lama, dia telah mendengar gambaran umum ritual "Hadiah Alam" dari Heatherway, karena yang membantu Douglas memimpin ritual saat itu adalah Fernando dan Heatherway. Ritual legenda untuk memperpanjang hidup ini menggunakan "Buah Pohon Elf" sebagai inti, melalui konversi formasi sihir dan prosedur rumit yang sesuai, menyuling kekuatan di dalamnya, lalu menyatukannya dengan jiwa dan fisik penerima dalam bentuk pola sihir ilusi, sehingga mencapai tujuan memperpanjang kehidupan.
Ini adalah ritual kehidupan tingkat tertinggi. Bergantung pada kualitas Buah Pohon Elf, kualitas material ritual, kesempurnaan operasi ritual, serta kekuatan si penerima ritual, dapat meningkatkan usia hidup hingga 3.000 hingga 6.000 tahun.
Tapi pemandangan di aula sekarang sangat berbeda, Natasha tidak melihat buah Pohon Elf, juga tidak menemukan komponen Formasi Sihir yang seharusnya ada - meski dia tidak memahami formasi sihir sejenis, namun bagian Formasi Sihir yang diperlukan untuk ritual "Hadiah Alam" memiliki penampilan khas dan anomali operasional yang sangat mencolok, bisa langsung terlihat sekilas.
Yang terpenting, pusat ritual "Hadiah Alam" tidak akan memiliki "kolam air" seperti sumber air panas!
Lucien tetap menjaga ekspresi tersenyum: "Kamu lupa, kita masih memiliki 'Air Kehidupan Abadi', jadi saya memodifikasi ritual 'Hadiah Alam' dengan mempertimbangkan karakteristiknya. Meski kualitas 'Air Kehidupan Abadi' tidak sebaik buah Pohon Elf sehingga tidak bisa meningkatkan batas maksimal, tapi secara efektif bisa meningkatkan nilai dasar. Karena itu, ritual 'Hadiah Alam' versi sekarang bisa memperpanjang hidup lima ribu hingga enam ribu tahun, dan bisa digunakan untuk dua orang."
“‘Air kehidupan abadi’？” Natasha baru teringat akan hasil Lucien di dunia mayat hidup dulu, lalu melihat kolam mirip sumber air panas di tengah ritual sihir, hatinya pun lega, "Air kehidupan abadi memang seharusnya seperti ini," "Tidak perlu memanggil Heatherway atau Yang Mulia Storm Master untuk memimpin?"
Sebagian besar ritual legendaris memang membutuhkan legenda sebagai pemimpin.
Lucien menatap kolam di tengah yang memadukan kekuatan "Buah Pohon Elf" dan "air kehidupan abadi", tersenyum: "Tidak perlu. Ritual yang telah kusempurnakan ini tak memerlukan legenda lain sebagai pemimpin. Asalkan ada satu penyihir legendaris di antara penerima ritual, kita bisa mengarahkan dan mengendalikannya dengan efektif tanpa masalah. Ini adalah ritual memperpanjang hidup yang menyatukan kesederhanaan, kepraktisan, efisiensi, dan kenyamanan."
Mendengar deskripsi terakhir Lucien, Natasha tak bisa menahan tawa: "Ha ha, sekarang aku percaya slogan iklan aneh tapi lucu di 'Suara Misteri' dan saluran 'Kebenaran Dunia' itu memang karyamu..."
“Bukankah aku selalu mengaku secara terbuka?” Lucien mengangkat tangan dengan pasrah.
Natasha menghentikan tawanya, ekspresinya menjadi serius: "Selanjutnya harus bagaimana?"
"Hmm, cukup berendam di air kolam altar seperti di pemandian air panas. Ritual akan secara otomatis menggerakkan kekuatan gabungan 'Buah Pohon Roh' dan 'Air Kehidupan Abadi' untuk meresap ke dalam raga kita," ujar Lucien dengan wajah khidmat, "Untuk memastikan efeknya, kita tidak boleh memakai barang sihir apapun."
"Apa?" Natasha tertegun sejenak, lalu tersenyum sinis: "Ritual yang mengharuskan telanjang berendam? Kamu tidak sengaja merancang begini, kan?"
"Apa aku tipe orang seperti itu? Ini sudah ditentukan oleh karakteristik 'Air Kehidupan Abadi'." Lucien menjawab dengan wajah lurus.
"Benarkah?" Natasha terkekeh, "Sebenarnya, ide kreatif seperti ini sangat kusukai."
Dalam percakapan, gaun istana ungu muda yang dikenakannya jatuh perlahan ke tanah seperti kupu-kupu yang menari, diikuti potongan pakaian lain yang beterbangan satu per satu. Gerakan lambat namun penuh daya tarik ini secara bertahap menyingkapkan keindahan raga yang tak terperi.
Seperti setiap kali mandi, Natasha menyentuh permukaan air dengan ujung kakinya, lalu berjalan perlahan menuju pusat kolam hijau zamrud. Tubuhnya pelan-pelan tenggelam oleh permukaan air. Tiba-tiba ia menoleh, memandang Lucien yang mengambang di luar altar dengan senyum menggoda dan sedikit nakal: "Ayo, jangan malu-malu."
……
Waktu seolah berlari cepat. Cairan "air kolam" hijau semakin menyusut. Lucien dan Natasha sama-sama merasakan cairan itu menyatu perlahan ke dalam raga dan jiwa mereka. Sensasi indah nan jernih bagai kristal transenden itu membuat seluruh tubuh mereka terasa lega sepenuhnya.
“Ritual sudah terselesaikan, berikutnya asal tidak ada yang menyela, pasti akan sukses total. Bahkan sekarang, aku sudah merasa kehidupan meningkat cukup banyak, kira-kira empat ribu tahun.” Dalam atmosfer yang sunyi, Lucien tiba-tiba berbicara, suaranya terdengar malas karena relaksasi yang berasal dari kedalaman jiwa.
Natasha bersandar pada Lucien, sama-sama lesu berkata: “Aku merasa tekanan dan kecemasan yang terakumulasi sehari-hari, juga kekhawatiran akan berbagai persoalan sudah tercuci bersih oleh air ini. Hmm, aku berencana mengadakan 'festival musik' Lentat suatu waktu nanti.”
Dalam kondisi seperti ini, dia mengatakan apa saja yang terlintas di pikiran.
“Festival musik?” Suara Lucien terdengar melengking seperti terpisah dari realitas.
“Ya, aku selalu ingin mengadakan ‘Festival Musik Lentat’ yang terkenal di seluruh benua, sebagai pengharapan terakhir kerinduanku pada Alto. Tapi beberapa tahun sebelumnya, Lentat tidak memiliki banyak musisi yang kompeten, malah lebih banyak menghasilkan dramawan. Baru tahun ini, berkat dasar yang dibangun sebelumnya, muncul sekelompok musisi yang cukup berbakat. Aku baru bersiap untuk hal ini, terkekeh, karena pengaruhmu, Lentat lebih populer dengan musik ringan dan simfoni yang tidak terikat konvensi. Kuharap ini bisa menjadi perbedaan antara musik Lentat dan musik Alto...”
Meski sangat mencintai Alto, Natasha juga tidak punya niat untuk mengubah Lentat menjadi Alto kedua. Ia menghormati adat budaya setempat, “Nanti, kuharap bisa menggunakan opera ‘Die Walküre’-mu sebagai pembuka ‘festival musik’.”
Lucien meremehkan kesulitan penciptaan opera, ditambah dengan tuntutan orisinalitas dan kesempurnaan, sehingga baru menyelesaikan karya yang memakan waktu hampir empat tahun ini tepat sebelum eksperimen interferensi celah ganda elektron, dan sedang mencari pemain opera serta kelompok musik untuk latihan.
"Ini hadiah untukmu, kamu bisa menontonnya kapan saja yang kamu mau." Lucien tidak keberatan, "Tapi harus menunggu setelah kita mengambil 'Lempengan Ruang-Waktu' dari 'Langit Berbintang Kacau'."
Dia telah mempersiapkan segalanya dan berencana segera berangkat ke Lapisan 555 Abyss yang Tak Terbatas, "Langit Berbintang Kacau".
"Tentu, semua perhatianku sekarang tertuju pada Abyss yang Tak Terbatas dan 'Langit Berbintang Kacau'..." Natasha menghela napas puas.
Sepuluh menit kemudian, "air kolam" hijau zamrud menghilang sepenuhnya, tubuh Lucien dan Natasha diselubungi lapisan-lapisan kilatan semi-transparan hijau pucat.
Semua bagian ritual sihir di sekeliling menyala, aliran energi berkumpul membentuk tekanan besar yang bersifat khusus.
Lapisan kilatan transparan itu tiba-tiba berkontraksi secara tiba-tiba, menyusup ke dalam jiwa dan fisik Lucien serta Natasha. Aroma alami samar-samar mulai menyebar dari tubuh mereka.
"Perpanjangan usia sekitar lima ribu enam ratus tahun," ujar Lucien berdasarkan umpan balik ritual dan kondisinya sendiri.
Natasha terkekeh: "Jadi, pengejaranku padamu akan memiliki 'jalur perlombaan' yang cukup panjang! Takkan kusurut hanya karena tertinggal sesaat! Pasti ku bisa menyusulmu!"
Ia kepalkan tinju dengan semangat tempur yang membara.
……
Kastil Santo Ivan, ibu kota Kekaisaran Shahran di Utara.
"Yang Mulia Paus, karya terbaru Lucien Evans hanyalah satu makalah... eh, sebuah buku berjudul _Dasar Matematika_, fokus pada solusi masalah perkembangan bidang matematika dan pengajuan beberapa persoalan rumit." Santo Clement melaporkan intelijen kepada Paus Byelkovsky.
Dengan hidung besar khas Kekaisaran Shahran, Byelkovsky mengangguk ringan: "Tidak masalah, terima kasih atas kerja kerasmu, Clement."
Di Gereja Utara, status Paus hanya setengah tingkat lebih tinggi dari anggota Dewan Kardinal, tanpa otoritas dan status seperti Paus di selatan, sehingga bahasanya cukup sopan.
"Yang Mulia, mengapa Anda begitu memperhatikan perkembangan penelitian Lucien Evans? Apa hubungannya dengan kita?" tanya Clement dengan bingung.
Byelkovsky berkata dengan nada khidmat: "Lucien Evans pernah memasuki lorong bawah tanah keabadian dan membuka ruang rahasia keabadian. Hasil penelitiannya mungkin berkaitan dengan hal-hal ini, seperti keadaan superposisi kuantum sebelumnya yang memberiku ide baru."
"Oh begitu rupanya." Clement bangkit berpamitan, meninggalkan Katedral Santo Ivan, dan kembali ke Katedral Santo Geno miliknya.
Begitu masuk ke ruang doa, wajahnya yang tenang tiba-tiba menunjukkan ekspresi suram dan benci, bergumam pelan: "Lucien Evans..."
Bersamaan itu, ia membuat lambang salib di dada: atas-bawah pendek, kiri-kanan panjang!
Sekte rahasia salib horizontal di dalam Gereja Utara adalah hasil kolaborasinya dengan "Penguasa Neraka". Tanpa kemampuan Penguasa Neraka, mustahil infiltrasi ke Gereja Utara mencapai tingkat mencengangkan seperti ini.
Meski aksi Lucien menyabotase rencana mereka dilakukan secara rahasia, dengan kehadiran Penguasa Neraka, Clement akhirnya mengetahui siapa dalang kematian Ivanovsky. Kini ia mempersiapkan bawahannya untuk memberi pelajaran, mengirim targetnya ke Neraka untuk bertobat atas perbuatannya.
Namun, kecepatan peningkatan kekuatan Lucien melampaui imajinasinya. Setiap kali ia mengirim seorang bawahan, mereka menemukan kekuatan Lucien telah melampaui batas kemampuan yang bisa ditangani, sehingga terpaksa mengirim orang baru lagi - aliran rahasia seperti ini tidak bisa semudah Gereja Selatan dalam mengerahkan personel. Proses ini terus berulang hingga ketika Clement akhirnya memiliki waktu untuk bertindak sendiri, kabar tentang kenaikan Lucien ke tingkat legenda sudah tersebar.
Tidak ada kabar yang lebih membuatnya frustrasi daripada ini. Rencana balas dendam mereka bahkan belum sempat dilaksanakan, sementara kekuatan lawan terus melonjak hingga mencapai tingkat yang sulit diselesaikan dalam kondisi normal. Baru berapa tahun ini berlalu!
Maka dengan bijak Clement menghentikan rencananya. Tidak ada yang akan membalas dendam terhadap seorang legenda hanya karena urusan kecil seperti itu, kecuali mereka adalah orang gila seperti Kehendak Abyss!
"Ternyata kekuatan memang faktor utama segalanya..." gumam Clement sambil melanjutkan doanya di depan lambang salib.
Dalam doa, tiba-tiba ia merasakan aura suci dan misterius berkumpul di lambang salib di depannya, cahaya suci putih susu mulai memancar perlahan.
Kemudian, proyeksi malaikat yang tampan bak perempuan muncul di hadapannya, 36 sayap di belakangnya perlahan membentang.
"Raja Malaikat?"
Clement terkejut berseru. Ia tak mengerti bagaimana Raja Malaikat bisa menembus lapisan pertahanan gereja dan memproyeksikan diri, juga tak paham mengapa Raja Malaikat yang bekerja sama dengan Gereja Selatan muncul di hadapannya!
