Tanpa hambatan udara, energi spiritual penyihir menyebar lebih lancar dengan pelemahan yang lebih sedikit. Medan energi spiritual menyelimuti area puluhan kali lebih luas daripada di permukaan tanah. Namun dalam cakupan seluas ini, Lucien dan yang lain hanya dapat merasakan satu planet buatan yang berputar teratur namun sunyi. Lingkungan yang megah dan sepi ini memberikan kesan paling langsung tentang alam semesta nyata di luar atmosfer.
Di orbit seperti ini, Lucien, Douglas, Fernando, dan Helen yang mengambang di sekitar planet buatan terlihat begitu kecil, namun memancarkan aura yang tak bisa diabaikan. Mereka bagaikan matahari-matahari mini, misteri alam, neraka petir, alam semesta dalam atom, dan ilusi yang tercipta dari salju dan es.
Saat medan energi spiritual Penyihir Legendaris sepenuhnya dikembangkan, dunia kognitif semi-stabil akan berinterferensi dengan realitas bersama semiplanar!
Dalam suasana sunyi dan penuh kepedihan ini, Lucien tersenyum menjawab pertanyaan Helen: "Karena aku lebih berharap Gereja meniru, mengejar, dan bersaing dengan kita di bidang yang kita kuasai, daripada memusatkan perhatian pada studi teologi yang disebut-sebut itu. Begitu mereka fokus ke sana, mungkin saja mereka menemukan cara untuk menerapkan 'Gunung Surga' secara menyeluruh kapan saja."
Helen mengangguk dalam-dalam sambil berpikir: "Jadi, kamu menunjukkan peran penting planet buatan ini agar Gereja terganggu dari keahlian mereka sendiri, lalu bersaing dengan kita di bidang yang sama sekali tidak mereka kuasai namun kita pahami secara mendalam?"
"Benar. Meski mungkin mereka tidak akan mampu mengungkap Misteri Gunung Surga, sebelum kita memiliki keunggulan yang mutlak, lebih baik menghilangkan segala kemungkinan tak terduga." Lucien mengangguk pelan.
“Kamu tidak khawatir situasi akan memburuk dengan cepat setelah Gereja menguasai rahasia planet buatan? Ini memiliki peran yang sangat penting, senjata tingkat strategis seperti yang sering kau katakan, mengubah penguasaan udara biasa menjadi kendali orbit tingkat planet.” Douglas bertanya dengan senyum ramah.
Istilah "penguasaan udara" tidak sulit dipahami bagi Majelis Sihir, "Kota Langit" sendiri adalah produk penguasaan udara, hanya belum dirumuskan menjadi konsep.
Lucien berkata dengan tenang: "Peran planet buatan memang sangat besar, tetapi bagian yang telah kami kembangkan dan bisa digunakan saat ini masih sangat sedikit. Sebelum masalah energi terselesaikan, ia hanya bisa berfungsi sebagai pendukung transmisi sinyal, pemantauan, dan pemetaan topografi, bukan faktor penentu kemenangan. Yang paling penting di antaranya adalah transmisi sinyal."
"Bagi Gereja, karena telah menyebarkan formasi teleportasi gambar secara luas, wilayah kontrol di seberang Selat Badai pada tingkat petugas gereja menengah pada dasarnya dapat mencapai efek serupa dengan penggunaan planet buatan. Sedangkan area yang diduduki kita dan Gereja Utara, sebelumnya bisa, tapi sekarang tidak. Mengenai bentuk-bentuk seperti siaran langsung, bagaimana mungkin mereka mengizinkan rakyat biasa menikmatinya? Bagi mereka, semakin sedikit yang diketahui rakyat biasa, semakin baik."
"Yang mereka hargai adalah nilai potensial transmisi sinyal dari planet buatan ini. Tapi bagian yang bisa digunakan saat ini paling-paling hanya mengembalikan mereka ke kondisi sebelum Pertempuran Lentat. Bagi kita, ini bukan perubahan yang terlalu buruk. Lagipula, kita yang sepenuhnya memahami prinsip dan detail planet buatan, bukankah kita bisa membatasi planet buatan Gereja, bisa 'menginvasi'-nya, mencuri rahasia komunikasi? Ini adalah bidang yang kita kuasai dan ahli!"
Di sini, Lucien tiba-tiba teringat sebuah kalimat, tersenyum dan berkata: "Dengan bahasa sederhana, intinya adalah: tarik musuh ke bidang yang kita kuasai, lalu kalahkan mereka dengan pengalaman dan penelitian mendalam yang kita miliki."
"Sihir ilahi menggunakan kekuatan 'Tanos', di orbit lebih mudah daripada kita. Jika mereka membuat tiruan planet buatan, kekuatan serangan dan pertahanan mereka akan melampaui kita. Kau tidak takir mereka akan menyalip kita?" Ferlando di sampingnya tetap mempertahankan ekspresi datar sejak Lucien mulai 'mencandai' 'reaktor tak terkendali'-nya.
Lucien terkekeh: "Jika Gereja adalah dewan lain yang memiliki sistem Okultisme sendiri, poin okultisme dan okultisme point sebagai dorongan penelitian, akumulasi pengetahuan okultisme dan sihir selama ratusan tahun, penelitian mendalam di bidang makroskopis dan mikroskopis, serta atmosfer eksplorasi dan penelitian yang sangat kuat—maka saya tidak akan mengajukan saran ini."
Tentu saja, ini juga tidak mutlak. Dalam situasi di mana dasar Okultisme sejenis, kita juga bisa menggunakan cara "Perang Planet" ini untuk mengubah perlawanan menjadi duel ekonomi menyeluruh. Singkatnya, kita harus melawan lawan di bidang keunggulan kita sendiri, bukan sebaliknya.
"Adapun sekarang, dengan 'landasan' di atas, aku sama sekali tidak khawatir Gereja bisa menyalip kita di bidang planet buatan. Sepuluh tahun mustahil, seratus tahun mustahil, seribu tahun pun mustahil." Lucien menambahkan, "Kecuali Gereja mulai membangun sistem Okultisme mereka sendiri. Namun jika demikian, mereka yang tidak lagi sepenuhnya bergantung pada iman dan juga mempelajari Okultisme, tidak akan memiliki kontradiksi yang tidak dapat diharmonisasi dengan kita. Kita sepenuhnya bisa berintegrasi."
"Planet buatan mereka mungkin memiliki daya serang yang cukup kuat, tetapi sebelum benar-benar bisa memainkan peran 'Gunung Surga', masih belum mampu berfungsi sebagai pengeboman orbit. Sementara reaktor fisi nuklir kita mungkin akan sukses dalam satu dua tahun lagi. Setelah mengalami pengecilan, tidak akan kalah dari mereka."
"Seolah-olah kau bilang Gereja hanya bisa menunggu kematian, masa depan kita sangat cerah." Douglas terkekeh.
Lucien mendengus: "Masa depan memang cerah, tapi perjalanannya berliku. Sebenarnya, dalam hal ini, Yang Mulia Ketua Dewan pasti memiliki pandangan yang sama denganku, hanya belum menyampaikannya secara konkret. Misalnya, semua makalah penelitian okultisme diterbitkan secara terbuka. Gereja dan berbagai kerajaan yang berminat bisa melihatnya. Sedangkan aspek sihir hanya memuat prinsip dan arah pemikiran, konstruksi konkretnya harus memiliki kewenangan terkait untuk ditinjau atau ditukar. Ini membuat mereka seolah bisa memahami okultisme, memiliki harapan untuk mengejar, tapi takkan pernah bisa menyusul."
“Awalnya juga tidak berpikir terlalu jauh, murni karena beranggapan mereka sama sekali tidak akan mengerti sehingga merancang sistem ini.” Douglas dengan jujur mengejek dirinya sendiri, “Menurutku, tanpa penelitian dan eksplorasi mandiri, tanpa akumulasi jangka panjang, membaca makalah secara langsung tidak akan berguna. Jadi sebagian besar petugas gereja dan petarung kuat dari berbagai negara tidak mungkin mendapatkan apa-apa dari makalah okultisme yang kita publikasikan. Hanya saja, aku tidak menyangka Paus ternyata adalah Viken yang masih mempertahankan sikap belajar yang sangat antusias.”
Helen yang sedang mendengarkan tiba-tiba bertanya: “Ivens, kamu mengorbankan biaya besar untuk memasang 'reaktor tidak terkendali' di setiap planet buatan, apakah tujuannya agar gereja tidak bisa dengan mudah mendapatkannya?”
"Benar, semakin mudah diperoleh semakin tidak dihargai. Mereka akan mencurigai tujuan sebenarnya kita. Jadi, kita harus membuat mereka melewati rintangan berat, membayar harga mahal. Hanya dengan begitu mereka akan rela menghabiskan lebih banyak tenaga untuk meniru dan memodifikasi." Lucien menggelengkan kepala dengan ekspresi kecewa, "Siapa sangka mereka sama sekali tidak punya semangat juang. Awalnya kuharap mereka mau mengorbankan nyawa seorang Pastor Suci untuk mendapatkan rahasia planet buatan."
Douglas juga menghela napas: "Kalau begitu kita harus mencari cara agar Gereja kembali mendapatkan 'kesempatan'..."
Tampaknya dia juga setuju dengan ide Lucien.
"Bagaimana memastikan Gereja pasti mau mengambil risiko untuk mendapatkan planet buatan, dan pasti akan fokus pada peniruan dan modifikasinya?" Fernando bertanya dengan hati-hati.
"Jika mereka tidak menangkap planet buatan dan mempelajari rahasianya, maka mereka akan menyaksikan kita semakin mengoptimalkan fungsi planet buatan, mengendalikan orbit, menguasai planet-planet, lalu tersingkir oleh era. Hanya saja proses ini relatif panjang dan penuh perubahan. Namun jika mereka bersaing di bidang ini, persoalan akan masuk ke jalur yang kita kuasai." Ekspresi Lucien serius.
Douglas kembali tersenyum: "Terbukti masa depan memang bercahaya terang. Bagaimanapun Gereja memilih, mereka takkan bisa menghindari kegagalan. Ini adalah pilihan era, tapi..."
Tiba-tiba ia menghela napas, Lucien juga demikian. Di alam semesta tanpa udara, mereka menghembuskan gas yang sebenarnya tiada, serentak berucap dengan perasaan haru:
"Makhluk mirip dewa."
Ya! Tanpa kehadiran makhluk mirip dewa yang telah menguasai misteri keabadian, untuk apa Dewan Sihir berbelit-belit menghitung Gereja? Sudah pasti kita akan fokus berkembang dan berusaha melenyapkan Gereja dalam waktu dekat!
“Jadi perjalanan ini berliku-liku, mungkin kapan saja Dewan Sihir bisa dihancurkan oleh beberapa makhluk mirip dewa yang bersekutu. Mungkin sebelum melihat kemenangan, ada di antara kita yang akan jatuh selamanya di tangan para mirip dewa.” Kata Lucien dengan khidmat namun tanpa ketakutan.
Douglas memandang langit berbintang yang megah: "Meski mencapai status mirip dewa sangat penting, bagaimanapun juga perkembangan Dewan harus berfokus pada penelitian Okultisme dan aplikasi magis. Karena jalan menuju status mirip dewa kita harus dan hanya bisa dibangun di atasnya."
Fernando dan Helen serentak mengangguk, menyetujui pandangan Douglas.
"Baiklah, rencana seperti apa yang harus kita susun?" Douglas mengawasi Lucien, meminta pendapatnya.
Lucien berpikir sejenak: "Mungkin kita bisa memanfaatkan rencana ini untuk memancing keluar bahaya internal Dewan. Sebelum Gereja Selatan menarik diri dari Empat Negara Selat dan Koridor Pesisir Utara, ada banyak mata-mata Gereja di Dewan. Setelah situasi membaik, praktis ini sudah dihentikan. Tapi dengan Viken diam-diam membocorkan rahasia makhluk mirip dewa, aku curiga ada yang di dalam Dewan yang diam-diam bersekongkol dengan Gereja."
Beberapa idiom sudah "diciptakan" Lucien sebelumnya di "Suara Misteri", sehingga Fernando dan lainnya tidak kesulitan memahaminya. Selain itu, Helen dan Brook sudah bergabung dalam penelitian Douglas, Fernando, Heatherway, dan Lucien tentang jalan menyerupai dewa serta rahasia keabadian.
"Bagus!" Fernando menggigit gigi mendengar mata-mata ini, ingin sekali membersihkan mereka dengan badai.
