Bulan Semangat (Juni), bunga-bunga bermekaran. Alin yang ditanami berbagai bunga aneh dipenuhi aroma wangi yang menusuk hidung.
“Kali ini Stanislas dan aku pergi ke Kastil Kuno Pengamat dan Dataran Malam tapi tidak menemukan Pangeran Mata Perak. Katanya sedang pergi. Para Pangeran Vampir lain juga tidak bisa menghubungi ‘Bulan Perak’, jadi rencana bersama untuk melawan Maldimor terpaksa ditunda sementara.”
Di ruang rapat Majelis Parlemen Tertinggi, “Storm Master” Fernando dengan ekspresi tidak senang melaporkan hasil perjalanannya ke Pegunungan Kegelapan.
Bagi seorang Arkanis Agung dengan sifat pemarah dan gegabah, gangguan di momen genting penelitian sendiri sudah merupakan hal yang sangat menjengkelkan. Belum lagi setelah mengutamakan kepentingan umum pergi ke Pegunungan Kegelapan tanpa hasil nyata, wajar jika suasana hati menjadi tidak menyenangkan.
Douglas mengangguk perlahan, raut wajahnya tenang: "Mungkin ketidakhadiran mereka sendiri telah menunjukkan sikap yang halus. Ini setidaknya lebih baik daripada penolakan langsung. Namun akhir-akhir ini, 'Haierkesi' yang dikuasai oleh Penguasa Neraka lebih memfokuskan tenaganya untuk menghadapi kekuatan di lautan ujung selatan benua, yaitu beberapa agen yang didukung Gereja Selatan. Ini membuktikan bahwa musuh utamanya tetaplah Viken."
Meski tak bisa mencapai tujuan, di bawah sikap tenang dan tidak panik dari Douglas dan Arkanis Agung lainnya, anggota Majelis Parlemen Tertinggi yang lain juga tidak merasakan kepanikan. Hanya Lucien yang menghela napas diam-diam: Yang terpenting tetaplah kekuatan diri sendiri, bukan sekutu. Orang-orang yang tidak punya kemampuan kuat, berkhayal bisa bermain dua sisi, mengumpulkan banyak petarung kuat sebagai sekutu dan terjun ke medan perang, pada akhirnya akan menemukan diri mereka menjadi santapan orang lain.
"Berdasarkan laporan intelijen, 'Pendendam Suci' Melmoth telah bergegas ke Lautan Tak Bertepi Selatan untuk mencegah kekuatan milik Gereja dihancurkan total. Tapi, kekuatan mirip dewa mana bisa dia tahan? Diperkirakan dia harus menyerahkan sebagian besar wilayah kekuasaannya, mengandalkan Kunci Sihir ilahi di inti wilayah untuk bertahan dengan upaya setengah hati," kata Oliver yang mengepalai Komite Urusan.
Di hadapan Brook tergeletak tumpukan makalah penelitian tentang teori medan gaya. Ini baru saja dia ambil dari Komite Peninjau Okultisme, bagian yang dianggap anggota komite memiliki gagasan potensial. Meski sudah menukarkan poin okultisme untuk mendapatkannya lebih awal, pertemuan Majelis Parlemen Tertinggi langsung digelar, membuatnya belum sempat membaca: "Baru setelah persoalan Lautan Tak Bertepi Selatan terselesaikan, barulah dapat melihat niat tersembunyi Maldimor. Jadi kita tak boleh lengah atau melegakan kewaspadaan. Dengan dukungan Istana Elf, meski tak bisa mengusir Tuhan kembali ke Neraka, setidaknya pertahanan laut bisa kita kendalikan."
"Ini membutuhkan legenda tingkat puncak untuk menjaga pertahanan kepulauan, berkoordinasi dengan Ratu Elf dalam posisi saling mendukung." Menghadapi urusan sepenting ini, Helen pun akhirnya ikut serta dalam diskusi.
Douglas memandang sekeliling anggota Majelis Parlemen Tertinggi yang hadir. Melihat Lucien, Erika, Bergna, Artuman dan lainnya mengangguk setuju dengan pendapat Helen, ekspresinya menjadi sedikit serius: "Keamanan adalah prioritas. Kali ini aku dan Brook yang akan ke garis pertahanan kepulauan. Setelah periode rawan serangan mendadak ini berlalu, kita akan mengurangi menjadi satu legenda tingkat puncak."
"Aku tidak keberatan. Melakukan eksperimen di mana pun sama saja." Brook menjawab tanpa ragu.
Douglas kemudian menatap Fernando: "Selama periode ini, sebaiknya kau juga jangan pergi keluar. Jaga Alin bersama Heatherway untuk mencegah Gereja Selatan menyergap dalam kekacauan."
Dengan adanya Kunci Sihir Alin dan legenda tingkat puncak, dia sama sekali tidak khawatir tentang Gereja Utara.
"Aku juga tidak punya waktu untuk keluar akhir-akhir ini." Fernando mengeluh sambil teringat reaktor fisi yang lepas kendali dan berbagai eksperimen terkait neutron.
“Saudara sekalian juga sebaiknya tidak beraktivitas di mana-mana di dunia utama, agar tidak menjadi target Maldimor. Dia menggabungkan kengerian setan kuno yang sangat sulit diwaspadai.” Douglas menambahkan peringatan terakhir.
Sepanjang rapat, Lucien hampir tidak berbicara, seolah tengah memikirkan masalah lain. Anggota Majelis Parlemen Tertinggi lainnya juga tak merasa aneh - lukanya belum pulih sepenuhnya, menghadapi "Penguasa Neraka" dalam kondisi ini wajar jika dia terlihat murung.
……
Kembali ke "Atom Semesta", Lucien langsung menuju lantai teratas dan melanjutkan persiapan formasi sihirnya.
"Formasi Lompatan Ruang Jarak Jauh?" Tanpa terasa hari telah senja. Natasha yang baru menyelesaikan urusan kerajaan kembali ke Menara Babel. Setelah mengamati sejenak, ia teringat pola yang mirip dengan formasi sihir yang sedang dipersiapkan Lucien - setelah bertahun-tahun hidup bersama dan memiliki latar belakang pengetahuan magis yang kuat, meski masih belum mampu memahami pola sihir rumit, kemampuannya dalam mengenali formasi dan mantra telah meningkat pesat.
Energi spiritual Lucien hampir habis. Ia menghentikan persiapannya, mengeluarkan ramuan tingkat tinggi "Cahaya Kehidupan" dan meminumnya sambil mengangguk pendek: "Hm."
"Kamu ingin mencari keberadaan planet? Apakah kamu sudah memecahkan rahasia kedalaman Lautan Tak Bertepi? Sudah paham apa sebenarnya yang terjadi dan penyebabnya?" Mata perak-ungu Natasha yang jernih memancarkan keterkejutan dan rasa ingin tahu saat teringat fokus penelitian Lucien belakangan ini.
Lucien tersenyum dan berjalan mendekat: "Aku memperoleh beberapa hal dari data, membandingkan beberapa pemikiranku di masa lalu. Aku memiliki hipotesis tentang kondisi sebenarnya di kedalaman Lautan Tak Bertepi. Oleh karena itu, aku menerapkan konsep yang telah terbukti ini pada fenomena ketidakterdeteksian planet, menyesuaikan koordinat lompatan, berharap dapat memperoleh konfirmasi kembali."
"Jika ini terbukti lagi, bukankah berarti planet akan segera ditemukan?" Natasha menatap Lucien dengan sorot mata berbinar, suaranya mengguratkan getaran semangat.
Sejak kecil, ia terus-menerus mendengar kisah mengerikan tentang ketidakmampuan mendeteksi planet dari ibu Meridith, senior Heatherway, suaminya Lucien, dan lainnya. Seperti ahli sihir oskur biasa, ia menyimpan harapan polos dalam hatinya: kapan misteri ini benar-benar dapat terpecahkan.
“Hatinya saat ini seperti menyembunyikan seekor kucing kecil yang terus-menerus menggaruk-garuk jiwanya, ingin Lucien memberitahunya ide apa yang telah dibuktikan dan hipotesis seperti apa yang dimilikinya. Tapi karena penjelasan Lucien tadi samar-samar dan jelas tidak berniat menjelaskan sekarang, Natasha yang menghormati privasi orang lain hanya bisa menahan rasa penasarannya.”
“Semoga bisa ditemukan.” Ekspresi Lucien penuh perasaan haru, “Sebenarnya, hanya dari fakta bahwa tanah disinari matahari dan alam semesta dipenuhi radiasi serta asteroid, aku sama sekali tidak meragukan keberadaan planet-planet...”
“Ini bukan sekadar menemukan planet untuk membuktikan sempurnanya sistem pergerakan benda langit Douglas atau menampilkan alam semesta makroskopis secara nyata di hadapan dunia. Ini berarti memecahkan misteri besar tentang ‘kebenaran dunia’, sehingga para Ahli Sihir Oskur bisa lebih mendekati ‘kenyataan’ berdasarkan jawaban dari misteri ini.”
“Apakah kita akan mencari matahari?” tanya Natasha. Mengingat tujuan verifikasi, tentu objek yang paling penting dan memakan waktu paling sedikit adalah matahari.
Lucien menatap ke luar jendela ke "Atom Semesta" yang gelap tak bertepi: "Benar, cara ini bisa membuktikan hipotesis dalam waktu singkat. Jika tidak berhasil, kita juga bisa segera menyesuaikan arah pemikiran atau beralih ke dugaan lain."
Natasha menghampiri Lucien dan ikut memandang alam semesta yang dipenuhi titik-titik cahaya berwarna-warni, berkata dengan nada "kesal": "Jika kita bisa menemukan keberadaan planet, mungkin kau akan mendapat umpan balik terbesar. Bahkan sebelum aku menjadi Ksatria Epik tingkatan dua, kau sudah bisa naik ke tingkat legenda puncak."
Proses kenaikan Ksatria Epik di tingkat satu dan dua legenda relatif mudah. Natasha memperkirakan dalam setahun lagi dirinya akan menjadi Ksatria Epik tingkatan dua. Namun untuk mencapai tingkat tiga legenda atau puncak legenda, jauh lebih sulit dibanding Penyihir Legendaris. Ini terbukti dari fakta bahwa di seluruh alam semesta hanya ada lima Ksatria Epik tingkat tiga legenda dan satu Ksatria Epik puncak legenda (Setelah "Heart of Time" runtuh, baru-baru ini ada satu yang berhasil naik tingkat).
“Pertama-tama tidak perlu membahas apakah bisa menemukan atau tidak, jika mampu memecahkan misteri mengapa planet tidak terdeteksi, ini juga akan bermanfaat bagi Ksatria Epik. Kamu seharusnya sudah merasakan bahwa setelah menjadi Ksatria Epik, hanya mengandalkan pengasahan darah dan penguasaan tenaga supernatural diri sendiri, sangat sulit untuk meningkat lebih tinggi. Ini karena apapun profesinya, pada akhirnya pasti terhubung dengan 'kebenaran dunia', membuat diri sendiri menjadi bagian dari 'kenyataan', merefleksikan beberapa 'pola' operasi alam semesta. Demikian pula, tanpa mendekati 'kebenaran dunia', bagaimana mengetahui langkah selanjutnya harus ke mana, bagaimana mengetahui cara untuk mendapatkan perubahan dan peningkatan seluruh kehidupan?”
Jawaban Lucien di luar dugaan Natasha, ternyata dia memiliki pemikiran yang begitu mendalam tentang pertumbuhan Ksatria Epik, dan sepertinya melihat masalah ini dari tingkat tinggi.
Natasha merasa hangat di hati, lalu secara kebiasaan terkekeh: "Kalau begitu aku menunggu Yang Mulia menunjukkan jalan bercahaya bagi para Ksatria Epik. Hmm, benarkah ini bisa?"
"Nanti kamu akan tahu, tapi mungkin baru lama kemudian aku akan memberitahumu jawaban sesungguhnya." Lucien menatap ke luar jendela dengan senyum di sudut bibir, suaranya terdengar melayang.
……
Awal Juli, Sekolah Umum Ketiga Lentat.
"Peringkat pertama tingkat kali ini di luar dugaan kami, membuat semua guru terkejut. Dari ujian bulanan dan pertanyaan selama kelas sebelumnya, dasar-dasarnya sebenarnya kurang. Tapi ketekunan dan usahanya belakangan ini, semua kami perhatikan. Dialah..." Guru Brien yang mengajar kelas Okultisme Dasar tersenyum memandangi murid-murid di bawahnya.
Para murid ini sangat tegang, karena peringkat tingkat kali ini menentukan kesempatan mengunjungi "Stasiun Pengamatan Alam Semesta" untuk benar-benar menyatu dengan bintang-bintang!
Ali tak kuasa mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Selama ini, ia benar-benar mengorbankan makan dan tidur demi belajar, karena ia sangat paham bahwa landasan pengetahuannya lemah, hanya bisa ditutupi dengan usaha keras.
"Dialah siswa Ali!"
Boom! Suara Brien bergema seperti guntur di dalam otak Ali. Pikirannya langsung berkabut, tak lagi bisa menangkap kata-kata guru di bagian selanjutnya: "...Karena perlu antrian, waktunya ditetapkan akhir Agustus atau awal September..."
Apakah aku benar-benar berhasil?
Hanya satu niat penuh kegembiraan luar biasa yang mengisi benak Ali.
