"Efek pengamat!" Di Istana Maple Putih Antifleur yang sama, mantan "Raja Matahari" Tanos, sang kaisar Rudolf II yang kini berkuasa, tiba-tiba bangkit dari singgasananya. Dengan kilatan cahaya, ia muncul di depan "layar proyeksi", sorot mata yang pekat dan serius namun menyimpan kegembiraan.
Pada detik ini, ia seakan menangkap secercah kunci untuk kembali ke tingkatan mirip dewa!
Meski eksperimen ini sekarang tidak memiliki celah ganda, tidak ada "alarm perekam" yang berbunyi di-di-di, melainkan menggunakan desain baru yang secara cerdik mencapai tujuan merekam dan menghapus. Tapi sebelumnya Douglas dan Lucien telah mendemonstrasikan kesetaraan prinsip kedua eksperimen ini. Menurut penjelasan Lucien, eksperimen ini telah menghilangkan banyak "interferensi" yang tidak perlu, memungkinkan "efek" lembut tidak dirusak. Jika tidak, eksperimen ini pun tidak perlu menunggu Douglas menjadi makhluk mirip dewa baru bisa dilakukan.
Karena itu, semua makhluk cerdas yang memiliki sedikit wawasan merasakan gemetar di seluruh tubuh yang menggemparkan. Apakah "pengamatan" kita-lah kunci yang menyebabkan sifat gelombang menghilang dan sifat partikel muncul?
Lalu apakah alam semesta masih objektif dan nyata?
Inikah efek pengamat yang diajukan oleh Lucien Evans?
Di depan meja eksperimen, kedua tangan Douglas yang terangkat gemetar dengan jelas, jelas menunjukkan ketidaksanggupannya menerima hasil ini. Namun semuanya dirancang sesuai rencana Tuhan dan diselesaikan sendiri oleh-Nya tanpa celah atau pengaruh lain, sehingga hasilnya adalah kebenaran mutlak.
Tujuan Lucien mengajukan eksperimen pikiran ini sejak awal adalah untuk "membuktikan" "efek pengamat"!
Meski belum sepenuhnya mengesampingkan faktor lain selain "efek pengamat", hal ini memaksa semua Ahli Sihir Oskur untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya "efek pengamat". Setidaknya sebelum menemukan penjelasan teoretis lain, kita tak boleh lagi mengabaikan "efek pengamat"!
Douglas berhasil mengendalikan kedua tangan yang hampir menyebar dimensi itu, mengulangi eksperimennya. Pola interferensi yang telah diubah tetap jelas seperti semula.
Satu, dua, tiga, hingga lima kali pengulangan, Douglas akhirnya mengangkat kepala dan berkata dengan khidmat namun agak suram: "Hasil yang dapat direplikasi membuktikan eksperimen ini valid. Mulai hari ini, Ahli Sihir Oskur boleh mengajukan penggunaan perangkat ini untuk mengulang eksperimen."
Di ruang siaran langsung, keheningan yang mencekam menyelimuti. Samanta, Louise, dan sebagian anggota Majelis Parlemen Tertinggi masih berada dalam kondisi kebingungan dan penolakan yang tak percaya. Sementara Brook, Fernando, Heatherway, Helen, Oliver, Vinsent, dan sebagian besar Penyihir Legendaris lainnya menunjukkan ekspresi tenggelam dalam perenungan. Setelah terpukul dan terguncang, mereka memilih untuk mencari tahu apakah masih ada penjelasan lain selain "efek pengamat".
Di Lembaga Penelitian Atom, Annik menggelengkan kepala sambil mondar-mandir tanpa peduli pecahan kaca di bawah kakinya. Bibirnya bergerak tanpa suara, seolah sedang mencari alasan lain. Sedangkan Splinter hanya terdiam berdiri, tak jelas apa yang dipikirkannya.
"Efek pengamat... Benarkah ada efek pengamat?" gumam Haiti dengan suara lirih.
Desain eksperimen ini memang ditujukan untuk menguji ada-tidaknya efek pengamat. Hasilnya secara gamblang membuat semua orang merasakan kebenaran tersebut.
Sekolah umum、sekolah khusus bangsawan, Ali melihat teman sekelas di sebelahnya, seolah bertanya pada mereka sekaligus bertanya pada diri sendiri: "Ini tidak mungkin, jika persepsi 'kita' yang menjadi penyebab segalanya, apakah alam semesta ini masih objektif dan nyata? Ini sama sekali tidak sesuai dengan gambaran umum Okultisme..."
Perbandingan eksperimen sebelum dan sesudah dengan jelas menunjukkan kesimpulan yang menakutkan.
"Setidaknya pengamatan kita sendiri yang menyebabkan ini, bukan Tuhan. Takdir masih berada di tangan kita sendiri," jawab ketua kelas Charlotte tanpa sadar.
"Ini... ini..." Ekspresi murid-murid di sekitarnya tampak bingung, merasa semua Okultisme yang pernah mereka pelajari telah dibongkar. Apa sebenarnya yang benar?
Di layar siar besar, Douglas menyembunyikan ekspresi khidmatnya, dengan nada ramah namun mengandung kesungguhan: "Eksperimen penghapusan kuantum telah selesai. Selanjutnya kita akan melakukan eksperimen kedua sekaligus terakhir - eksperimen pilihan tertunda Evins. Kita tetap akan memodifikasi eksperimen interferensi celah ganda elektron tradisional untuk lebih menonjolkan hasilnya."
Tuhan menggunakan eksperimen alternatif untuk menggantikan interferensi celah ganda dan mendemonstrasikan kesetaraan.
"Eksperimen interferensi celah ganda elektron sebelumnya membuat kita memahami bahwa jika kita memilih sifat gelombang dan merancang eksperimen berdasarkan itu, pola difraksi akan muncul di hadapan kita. Namun jika kita ingin melihat sifat partikel dengan menambahkan perangkat perekam, maka superposisi titik cahaya partikel murni akan terlihat di layar."
"Pada titik ini, pilihan kita dan persiapan yang sesuai telah menyebabkan munculnya hasil yang berbeda."
Douglas sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata, masih menghindari penggunaan istilah "efek pengamat", melainkan menambahkan "persiapan yang sesuai" di samping kata "pilihan".
Para Ahli Sihir Oskur yang menyaksikan siaran langsung serentak mengangguk, terlepas dari penjelasan teoretis apapun yang digunakan, deskripsi Yang Mulia Ketua Dewan tentang fakta eksperimen objektif sama sekali tidak mengandung masalah.
Douglas melanjutkan: "Bagaimana jika kita menunda pemilihan ini? Dalam eksperimen di atas, ketika sifat gelombang terwujud, elektron jelas melewati kedua celah sekaligus, melalui dua jalur, lalu melakukan interferensi diri. Sedangkan ketika sifat partikel terwujud, ia pasti hanya melewati satu celah melalui satu jalur. Jika kita baru membuat pilihan setelah elektron sebenarnya sudah memilih jalur, tetapi belum mencapai layar, apa yang akan terjadi? Apakah akan teramati elektron datang dari dua jalur atau satu jalur?"
Karena eksperimen interferensi celah ganda telah mengalami transformasi, Douglas tidak lagi menggunakan konsep celah ganda, melainkan beralih ke konsep jalur.
"Apa pun pilihan yang dibuat, jalur yang dilalui elektron telah ditentukan sebelum pemilihan dan tidak akan berubah lagi..." Ali dan orang biasa lainnya pulih paling cepat dari efek menggemparkan eksperimen penghapusan sebelumnya, mulai menggunakan pengetahuan Okultisme dasarnya untuk menilai kemungkinan skenario.
Annik menggelengkan kepala, memaksa diri untuk tidak memikirkan penjelasan lain tentang "eksperimen penghapusan", dan fokus mengamati eksperimen ini.
Eksperimen yang diajukan Guru ini juga terkait dengan "efek pengamat", namun Annik tidak yakin akan ada hasil yang mendukung hipotesis "pengamat" seperti sebelumnya. Bagaimanapun, apakah elektron melewati dua jalur atau satu, sudah ditentukan sebelum pilihan dibuat. Mustahil "pengamatan" bisa mengubah kejadian masa lalu, bukan?
"Paus" Viken di Kota Suci Rennes menahan kegembiraannya sebelumnya, memandang dingin persiapan eksperimen Douglas.
Apa sebenarnya yang ingin dibuktikan oleh eksperimen ini?
Tuhan tidak merasa akan ada kejadian mengejutkan. Hal menggemparkan sudah terjadi sebelumnya. Eksperimen ini lebih terlihat seperti sanggahan terhadap hipotesis berani tertentu.
Rudolf II kembali duduk di singgasana Istana Maple Putih, menyaksikan rekaman eksperimen dengan perasaan firasat buruk yang tak jelas asalnya.
Anggota Majelis Parlemen Tertinggi di ruang siaran langsung bersama Samantha, Louise, dan yang lain juga tampak sedikit bingung. Apakah Lucien Evans ingin membuktikan bahwa pengamatan saat ini dapat mempengaruhi peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu? Ini ide yang lebih mustahil daripada memutar balik waktu!
Masa lalu sudah ditentukan, bagaimana mungkin bisa diubah?
Douglas mengaktifkan eksperimen. Detektor mengeluarkan sinyal. Elektron datang melalui satu jalur.
Eksperimen ini terus diulang, berulang kali membuktikan bahwa elektron setelah melewati prosedur sebelumnya hanya datang melalui satu jalur.
Tiba-tiba, ketika elektron telah menyelesaikan prosedur sebelumnya namun belum mencapai posisi detektor, Douglas dengan cepat menambahkan perangkat eksperimen baru yang menunjukkan niat kita untuk memilih "sifat gelombang".
Saat itu, detektor di arah lain dan detektor terkini berbunyi bersamaan. Suara 'diiit diiit' terus bergema.
Ekspresi Douglas memucat karena Ia sangat paham apa arti ini!
Ini menunjukkan bahwa setelah kita membuat pilihan, elektron yang sebelumnya sudah ditentukan hanya melalui satu jalur ternyata datang dari dua arah. Peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu telah berubah!
"Pengamatan" kita telah mengubah "pengalaman masa lalu" elektron!
Kaki Samanthatertatih mundur beberapa langkah, bersandar di dinding dengan wajah pucat membatu. Matanya membelalak disertai genangan air mata—apakah ini membuktikan hukum sebab-akibat yang ketat pada garis waktu tidak berlaku? Bisakah penyebab muncul setelah akibat? Dapatkah masa kini mengubah masa lalu?
Bergegas-gegas! Catatan Sihir dan bulu angsa yang dipegang sebagian besar anggota Majelis Parlemen Tertinggi di ruang siaran langsung berjatuhan ke lantai. Dingin yang menusuk dari kedalaman jiwa dan getaran emosi membuat mereka terpaku bak patung—fenomena ini lebih menakjubkan daripada sihir mana pun, lebih ajaib, dan benar-benar tak terduga!
Bahkan ekspresi Arkanis Agung seperti Brook dan Fernando pun menyiratkan kebingungan. Bagaimana mungkin? Pilihan di masa kini menentukan pengalaman masa lalu?
Seluruh kota Alin bergema dengan suara hancur berkeping-keping, namun tak satu pun suara manusia terdengar—bagaikan kota mati yang sunyi senyap.
Menghadapi hasil eksperimen seperti ini, tidak ada satu pun Ahli Sihir Oskur yang tidak merasakan keraguan, tidak mengalami worldview yang retak parau, tidak merasakan segalanya bagai halusinasi!
Banyak dari mereka mengusap-usap kepala mereka sendiri, seolah ingin menghancurkannya dengan genggaman agar tak perlu merasakan kesakitan dan keputusasaan seperti ini. Jika saja ini tidak menyangkut struktur dunia kognitif mereka, pasti sudah mayat-mayat, darah, dan substansi otak berserakan di mana-mana, dengan sedikit Ahli Sihir Oskur tingkat menengah ke atas yang bisa selamat.
Meski begitu, mereka merasakan runtuhnya konsep yang selama ini dipegang, merasa tak lagi mengenal alam semesta ini, pandangan di hadapan mereka diselimuti kegelapan.
Ali, Langman, dan murid-murid lain yang menyaksikan siaran ini semakin sulit menerima. Dengan susah payah mereka menelan air liur, tak percaya hasil eksperimen bisa menentukan proses yang terjadi sebelumnya - ini benar-benar bertentangan dengan common sense dan naluri mereka!
Tak ada lagi yang berbicara. Semua mata tertuju pada Douglas yang sedang mengulangi eksperimen itu.
Boom!
Istana Maple Putih di Antifleur mengalami ledakan dahsyat. Istana termegah dan termasyhur itu berubah menjadi reruntuhan. Di tengah puing-puing, Rudolf II yang penuh luka bergumam dalam kegilaannya: "Determinisme, hukum sebab-akibat... hukum sebab-akibat, determinisme..."
Tak tahu berapa lama berlalu, akhirnya dia tenang kembali. Namun dengan jelas dia sadar: untuk kembali menjadi makhluk mirip dewa sekarang, satu-satunya harapan adalah keajaiban—atau memanfaatkan "Gunung Surga" yang dikendalikan Viken. Sebab worldview-nya telah hancur lebur.
Sang jenius terbesar Kekaisaran Sihir Kuno, petarung pertama dalam sejarah yang menemukan jalan menyerupai dewa, "Raja Matahari" Tanos akhirnya benar-benar memahami makna "Penghancur Tiga Pandangan"!
Di Kota Suci Rens, Viken awalnya sama-sama kebingungan dan tak percaya. Tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak sambil tergelak-gelak histeris: "Efek pengamat! Membalikkan hukum sebab-akibat pada garis waktu! Masa kini mengubah masa lalu! Aku mengerti! Aku mengerti!"
