Cahaya tak kasatmata menyapu raga Felipe dan pria misterius, gerbang abu-abu perak pun terbuka ke belakang, memperlihatkan lorong bawah tanah bergaya sarang lebah yang penuh warna-warni.
Di ujung lorong, seorang tua berbaju jubah sihir merah segar sedang mengawasi mereka dengan kilat melompat-lompat di matanya, seraya bertubi-tubi: "Baru saja Blaise ada di sini, bukan? Kalau tidak, eksperimen Heatherway takkan mengalami transformasi aneh tanpa alasan! Dan aku bisa merasakannya!"
Pria muda itu mengernyitkan gigi diam-diam: "Mungkin..."
Lalu, dengan polos dia bertanya: "Sebenarnya apa yang terjadi?"
※※※※
Dang!
Jam dinding tulang putih di Menara Pengajaran mengeluarkan dentangan panjang nan dingin.
Tony baru saja menyelesaikan garis terakhir dalam jiwanya. Model sihir tiba-tiba runtuh ke dalam, menyedot lautan energi dengan gila. Kehidupan dan kematian saling bertautan, "tenaga" terus membelah dan bertumbuh, membawa transformasi dahsyat yang bergelora.
Saat semuanya mereda, di dalam jiwa Tony muncul sebuah "kristal" berstruktur rumit. Kristal ini memancarkan mistis, mengandung misteri, menjadi pemvisualan langsung dari suatu pola. Ini menandakan Tony telah melampaui tahap magang dan resmi menjadi Penyihir Gelap Sejati!
Terobosan yang diimpikan oleh ribuan magang sihir ini ternyata sulit diraih oleh sebagian besar dari mereka.
Menjadi Penyihir Gelap Sejati tidak hanya memberi kekuatan untuk membunuh magang dan orang biasa dengan mudah, tapi juga otomatis mengangkatnya menjadi anggota dewan kota kampung halamannya—setara dengan gelar bangsawan dan Baron biasa. Bagi anak rakyat biasa, ini seperti melangkah langsung ke kalangan atas!
Tony yang berasal dari latar belakang kurang beruntung memandang dirinya dengan penuh kebahagiaan. Sejak hampir menyentuh "baju zirah hitam" beberapa bulan lalu, dirinya, Karl, dan Sami tidak pernah lagi mengalami mimpi buruk serupa. Kehidupan mereka stabil, pembelajaran berjalan tenang, dan terobosan energi spiritual terasa jauh lebih mudah dibanding sebelumnya. Akhirnya, menyusul Karl dan Sami, Tony pun berhasil mencapai terobosan sebelum tahun baru tiba! Prestasi ini tergolong cukup baik di antara murid-murid sepanjang sejarah Akademi Sihir Heidler.
Meski ada yang telah menjadi Penyihir Gelap Sejati sebelum masuk Akademi Sihir Heidler, sebagian besar murid baru memiliki kualifikasi untuk mengejar peringkat resmi menjelang akhir tahun akademik pertama. Sangat sedikit yang bisa mencapai terobosan sebelum tahun baru.
“……Secara perasaan, beberapa mimpi buruk itu memberikan pemurnian pada Jiwa, sehingga pertumbuhan energi spiritual menjadi jauh lebih cepat dengan dasar yang kokoh……” Pikiran Tony tak henti-hentinya berkecamuk, “Hanya mimpi buruk saja sudah begini, bagaimana jika akhirnya menyentuh baju zirah lengkap hitam itu? Perubahan apa yang akan terjadi?”
“Tapi mungkin juga tidak, bisa jadi aku malah dikendalikan oleh baju zirah hitam itu. Manusia tidak boleh terlalu serakah... Hmm, saat libur Tahun Baru nanti pulang kampung dulu, sekalian mengucapkan terima kasih pada Tuan Doro. Tanpa pertolongan murah hatinya, entah berapa lama lagi aku baru bisa menjadi penyihir sejati...”
※※※※
Tahun ke-24 Kalender Okultisme, di ujung Bulan Es. Angin dingin menggigit tulang, air yang menetes langsung membeku, memaksa para pejalan kaki "mengerut" kencang dalam mantel mereka dengan topi tertarik hingga ke alis.
“Tak terasa sudah sedingin ini...” Di Hexagram Platform, Karl menarik-narik setelan prianya, sengaja menghembuskan nafas sehingga uap putih menyebar di sekitar mulutnya seperti kabut tipis.
"Meski Tony sudah menjadi Penyihir Gelap Sejati, saat ini dia tidak memberi diri sendiri mantra perlindungan dari hawa dingin. Gemetar juga menyapanya saat ia merapatkan jubah sihir hitamnya: "Benar, baru di Lentat kita bisa merasakan musim dingin."
Akademi Sihir Heidler terletak di dunia mayat hidup dengan empat musim yang monoton dan sunyi, diatur suhunya oleh Kunci Sihir. Para penghuninya sulit merasakan perubahan musim. Di luar dimensi itu, kota Heidler yang terkontaminasi aura dunia mayat hidup memiliki iklim serupa. Kereta Api Uap Sihir juga dilengkapi AC Sihir penghangat. Maka selain hamparan salju putih di sepanjang perjalanan, baru sekarang Tony dan Karl benar-benar merasakan nuansa musim dingin.
"Aku harus pulang, sampai jumpa setelah libur Tahun Baru." Senyum Karl manis mengembang. Ia kemudian melambaikan tangan: "Oh ya, Selamat Tahun Baru!"
Sami dan Jones sudah berpisah dengan mereka di stasiun Heidler karena rute yang berbeda.
Memandangi Karl menghilang di tengah kerumunan stasiun, Tony menghela napas hampir tak terlihat. Setengah tahun telah berlalu, dirinya masih belum sepenuhnya terbiasa dengan wajah Karl.
Dia menggelengkan kepala, melepaskan diri dari pikiran itu, lalu berjalan keluar stasiun. Tiket kereta pulang ke kota kecil kampung halamannya besok sudah dipesan. Hari ini dia harus berkunjung dan mengucapkan terima kasih kepada Tuan Doro serta beberapa guru yang sangat merawatnya selama masa sekolah.
Di sekitar Alun-Alun Kemenangan, Tony bergegas menuju "Toko Buku Pengetahuan", ingin segera memberitahu kabar baik kenaikan levelnya menjadi penyihir sejati kepada Tuan Doro. Ini adalah bentuk normal dari keinginan polos untuk "memamerkan" dan "berbagi" - mana mungkin Tony terbebas dari sifat manusiawi ini.
"Kenapa bisa begini?" Tony terpaku berdiri di depan "Toko Buku Pengetahuan", tak paham apa yang terjadi.
Tampak gerbang toko buku itu terkunci rapat, ditempeli beberapa kertas catatan yang sudah mulai suram dan samar-samar.
"Kenapa tutup?" Tony terkejut mendekat, matanya menyaring setiap kata di kertas-kertas itu dengan cermat.
“Pemilik toko melakukan penggelapan pajak, dikenakan penyegelan khusus. Dinas Pajak Holm.”
“Diduga menjual buku terlarang, dikenakan penyegelan gabungan. Departemen Hukuman Dewan Sihir, Kepolisian Holm.”
“Diduga menjual barang sihir palsu dan berkualitas rendah, dikenakan penyegelan gabungan. Departemen Hukuman Dewan Sihir, Balai Kota Lentat.”
……
Tony tertegun seperti patung melihat segel-segel ini, bergumam: "Apa sebenarnya yang dilakukan Tuan Doro..."
Sepuluh tahun yang lalu, seiring penyebaran barang sihir yang semakin luas dan bermunculannya berbagai jenis bengkel alkimia, kehidupan masyarakat di wilayah Holm mengalami perubahan drastis. Salah satu ciri khasnya adalah pembagian kerja semakin terspesialisasi. Menanggapi hal ini, Adipati yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri memisahkan departemen pemerintahan yang sebelumnya tercampur.
Meski terlihat seperti Tuan Doro yang melakukan kejahatan, Tony yang teringat akan pertolongan yang diberikan padanya tetap menolak pergi. Ia menemui bos-bos toko kecil lain di sekitarnya dan melakukan pemeriksaan secara detail.
"Beberapa bulan lalu, pertama-tama petugas Kantor Pajak memanggil Doro, menuduhnya melakukan penggelapan pajak."
"Setelah dipanggil, Doro tak pernah kembali. Beberapa hari kemudian, orang-orang mulai datang menempelkan segel penggerebekan, ya, total ada beberapa lembar."
"Konon Doro dikurung di penjara sihir terlarang, setidaknya perlu lima enam tahun baru akan dibebaskan."
Menghadapi Tony yang memakai lambang penyihir sejati di dadanya, para pemilik toko sekitar tak berani menyembunyikan informasi. Mereka juga tak menggunakan julukan-julukan pribadi yang biasa diberikan pada petugas pajak atau polisi.
"Penjara sihir terlarang..." Tony berbisik pelan. Setelah beberapa saat bergumul dalam keraguan, akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi Tuan Doro. Bagaimanapun juga, bantuannya sangat besar bagi dirinya.
Sayang, Tony segera kecewa karena petugas Dewan Sihir memberitahunya bahwa penjara sihir terlarang tempat Doros ditahan sangat jauh. Seluruh masa liburannya hanya cukup untuk pergi-pulang. Akhirnya, mengikuti saran staf tersebut, dia menulis surat untuk Doros dan meninggalkan lokasi kontak miliknya.
※※※※
Wu!
Derak-derak!
Suara kereta yang memasuki stasiun membuat anak-anak yang sedang bermain di sekitarnya mundur ketakutan. Bahkan orang dewasa sekitar pun menunjukkan rasa takut terselubung. Rel kereta yang menghubungkan kota kecil ini belum lama dibangun, warga belum terbiasa dengan raksasa besi yang bisa berlari sendiri ini.
Tony turun perlahan dari Kereta Api Uap Sihir. Pandangannya menangkap bangunan-bangunan familiar dan pegunungan jauh yang dikenalnya, perasaan rumit yang sulit diungkapkan menggelayuti hatinya.
"Lho, bukankah itu Tony keluarga White?" Jumlah penduduk kota kecil ini tidak banyak, sehingga saling mengenal satu sama lain.
"Benar, itu Tony, tampaknya sudah jauh lebih besar. Sebentar, lencana di jubah sihirnya sepertinya berubah?"
"Lapisan perak dengan cincin hitam, Dia, Dia sudah menjadi Tuan Penyihir Gelap yang mulia!"
Dalam sekejap, sorot mata warga kota kecil yang dulu akrab dengan Tony berubah, dipenuhi kekaguman dan rasa kagum. Seolah ini bukan lagi Tony yang mereka kenal, melainkan Tuan Penyihir Gelap asing yang lebih terhormat dari wali kota tua!
Meskipun mereka jarang melihat Penyihir Gelap Sejati, setiap kali sambutan antusias wali kota yang pelit selalu meninggalkan kesan mendalam. Tanpa disadari, anak nakal tetangga itu telah menjadi Tuan Penyihir Gelap yang tinggi kedudukannya?
Perubahan sikap warga tidak luput dari perhatian Tony yang semakin tajam merasakan. Ia agak tidak nyaman, agak terharu, juga ada sedikit kebanggaan tersembunyi dari dalam hati. Pantas saja semua orang ingin menjadi penyihir, menjadi bangsawan. Setidaknya sebelum bisa benar-benar menjelajahi alam semesta, perasaan ini bisa memacu usahanya.
Setelah keheningan sesaat, seseorang meninggalkan stasiun dan berteriak, "White! White! Tony kecilmu sudah pulang! Dia menjadi Tuan Penyihir Gelap!"
Tony segera mempercepat langkahnya menuju pintu keluar stasiun.
Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya dengan wajah bak terkikis angin muncul di jalan dekat stasiun. Wajahnya menua, rambutnya mulai memutih. Jika bukan karena sedikit kerutan, bisa dikatakan berusia lima puluh atau enam puluh tahun. Di belakangnya, berdiri seorang wanita paruh baya yang gemuk dan seorang gadis remaja penuh aura kemudaan.
Ekspresi ketiganya sama-sama bersemangat dan bahagia. Kedua wanita itu bahkan sudah menangis membasahi wajah.
“Ayah, Ibu, Lily…” Suara Tony terdengar terbata-bata saat mendekat.
Ayahnya, White, menggenggam erat tangannya sambil menepuk-nepuk: "Bagus, bagus, sangat bagus…"
Pada momen ini, Tony merasa semua kerja keras dan pengalaman berbahayanya terbayar lunas!
※※※※
Setelah melewati tahun baru dengan santai dan menyenangkan, Tony sangat puas dengan kehidupannya. Satu-satunya kekecewaan adalah kota kecil ini masih terbelakang – tidak hanya lampu jalan hanya ada di sekitar stasiun, bahkan televisi rumahan pun tidak ada. Mereka hanya bisa mendengarkan "Suara Misteri" di tanah kosong ujung timur kota.
Suatu hari, ketika Tony hendak pergi mendengarkan "Suara Misteri" bersama orang tua dan adik perempuannya, tiba-tiba terlihat kereta kuda berukir lambang bangsawan berhenti di depan mereka.
"Selamat pagi, Tuan White yang terhormat. Majikan saya, Baron Herdoss, ingin mengundang Tuan ke manor-nya. Beliau berharap Tuan dapat membantunya memecahkan masalah yang telah lama menghantuinya." Seorang pria berpakaian butler turun dari kereta kuda.
Tony tahu Baron Herdors adalah atasan beberapa kota kecil ini, tidak berani menyepelekan: "Tidak tahu masalah apa? Jika saya bisa membantu, pasti akan datang."
Sang butler tidak menyembunyikan: "Tuan saya memiliki sebuah kastil kuno yang sering menunjukkan tanda-tanda kemunculan hantu. Sebelumnya sudah meminta bantuan beberapa magang sihir dan penyihir, tapi tidak ada efek. Dua orang magang bahkan tewas di dalam. Mendengar Anda sudah menjadi Penyihir Gelap Sejati sekaligus murid Akademi Sihir Heidler, tuan saya sungguh-sungguh meminta bantuan Anda, Anda adalah profesional."
Tony agak refleks takut menghadapi hal seperti ini, tapi sebelum sempat menolak, sang butler melanjutkan: "Apapun hasilnya, tuan saya akan memberikan imbalan 10 Koin Emas Ratu. Jika bisa menyelesaikan masalah ini, hadiahnya akan lebih banyak lagi!"
