Shelly kaget setengah mati, hampir saja berteriak. Sambil panik melihat ke segala arah, dia bergegas maju dan menggenggam tangan Vinsent.
Reaksi kelainannya membuat Vinsent bingung tak karuan, sama sekali tidak paham mengapa dia bereaksi seperti ini.
Shelly berusaha menekan suaranya sambil menahan ketakutan dan kegelisahan dalam diri: "Vinsent, cepat kabur! Night Watchers sudah menemukan mayat di ruang bawah tanah rumahmu!"
“Apa?” Kabar buruk itu menghantam Vinsent bagai meteor. Segalanya terjadi terlalu mendadak hingga dia sama sekali tidak bisa mempercayainya, meski kabar itu keluar dari mulut Shelly yang paling dicintai dan dipercayainya, "Tidak mungkin, ini mustahil! Bagaimana mungkin Night Watchers tahu ada mayat di ruang bawah tanah? Bagaimana mereka bisa menyelidikiku?"
Jika operasi Night Watchers bisa sedetail menyelidiki kondisi setiap rumah, tentu Penyihir Gelap sudah lama punah dari dunia ini. Night Watchers sendiri juga sudah tidak ada karena pasti mati kelelahan.
Melihat Vinsent dalam kondisi emosional yang kacau dan tidak bisa bertindak efektif, Shelly terpaksa menceritakan seluruh kronologi peristiwa. Namun dia meringkasnya menjadi satu kalimat: "Andrew dan kawan-kawannya merasa harga dirinya terinjak, lalu menghubungi Night Watchers untuk menyelidimimu. Mereka berencana membunuhmu di ruang interogasi. Pelayan perempuanku kebetulan mendengar rencana jahat mereka."
"Ternyata begitu... Ternyata begitu... Aku bukan penyihir, tidak ingin menjadi penyihir... Mengapa mereka memaksaku..." Vinsent dilanda amarah dan kepanikan, perasaannya hampir mencapai retakan parau.
Shelly tidak ingin menunda waktu persembunyian Vinsent, menjelaskan secara ringkas: "Jangan khawatir, Ayah akan menjadi penjaminmu. Nanti saat menerima pemeriksaan, Tuhan akan paham kau bukan penyihir. Tapi minggu ini sembunyilah di rawa-rawa yang tersembunyi, beri waktu Ayah berkomunikasi dengan bangsawan lain dan Gereja."
Ucapan terstruktur dan ketenangan relatif Shelly membuat emosi Vinsent perlahan stabil: "Baik, aku akan mendengarmu, Shelly."
Di saat seperti ini, dia hanya bisa menaruh pengharapan terakhir pada Baron Brenziel. Sebelumnya bukan tidak pernah terjadi kasus bangsawan menjadi penjamin tersangka penyihir, tentu dengan syarat akhir harus menjalani pemeriksaan untuk memastikan status sihir.
“Tidak ada waktu untuk menyiapkan pakaian dan persediaan makanan. Beberapa hari ini kau harus ekstra berhati-hati. Jika tindakan Papa berjalan lancar, akan kusuruh pengawal mengukir tanda di pepohonan tepi rawa – tanda-tanda yang sudah kita sepakati dulu.” Hubungan mereka pernah mendapat penentangan keras dari Baron Brenzell dan istrinya, sampai-sampai beberapa waktu mereka tak bisa berkirim surat. Lambat laun mereka menciptakan kode-kode sederhana untuk memberitahu kondisi masing-masing. Kini tanda-tanda itu kembali berguna.
Tiba-tiba ekspresi Vinsent berubah tegang: "Sepertinya kulihat beberapa bayangan hitam bergerak di luar manor-mu?"
Pupil matanya yang seperti kucing memberinya penglihatan lebih tajam dari orang biasa. Saat ini mereka bersembunyi di antara rimbunnya tumbuhan di taman, sulit terdeteksi dari luar.
"Night Watchers datang..." gumam Shelly. Sebagai tunangan Vinsent, dia tidak meragukan bahwa Night Watchers akan melakukan penyelidikan. Hanya saja tidak menyangka akan secepat ini.
Vinsent menjadi sangat tegang, meski taman dipenuhi tumbuhan, tapi jika seseorang masuk, tidak sulit melihat mereka berdua!
Bersembunyi di rumah lain di manor? Tapi Night Watchers pasti akan menggeledah satu per satu!
Berputar-putar dan kabur diam-diam?
Saat dia panik, Shelly tiba-tiba mengangkat kepala: "Vinsent, kau sembunyi di sini dulu. Aku akan pura-pura mencarimu di sisi barat rawa untuk mengalihkan perhatian Night Watchers. Lima menit lagi, kau keluar dari pintu samping manor menuju sisi timur rawa."
"Tapi... ini sangat berbahaya bagimu..." Dalam persepsi orang biasa, citra Night Watchers sama mengerikannya dengan Penyihir Gelap, Iblis, atau Setan.
Shelly menggelengkan kepala dengan tegas: "Tidak apa, aku bangsawan. Paling-paling hanya diperiksa beberapa pertanyaan. Vinsent, cepat sembunyi!"
※※※※
Di luar manor, Kapten tim Night Watchers "Anjing Gila" memberi perintah pada anak buahnya: "Kalian menyebar, jaga berbagai arah manor untuk mencegah penyihir jahat Vinsent kabur. Aku dan 'Pembinatang' akan masuk untuk pemeriksaan dan pencarian."
Dalam situasi seperti ini, Night Watchers berkode "Pembinatang" lebih berguna daripada yang lain. Makhluk sihir hasil peliharaannya bisa digunakan.
"Kapten, semua intelijen mengarah ke rawa. Kita ke sini hanya untuk menyelidiki area rawa yang sering menjadi lokasi aktivitas Vinsent. Apa perlu repot seperti ini?" Seorang anggota merasa ini membuang waktu. Manor sementara tak perlu di-blokade atau digeledah. Lebih baik segera interogasi jelas-jelas lalu langsung ke rawa - itu metode yang tepat. Jangan sampai ada yang diam-diam memberi kabur, membuat Vinsent bersembunyi di kedalaman rawa. Dengan kondisi lingkungan di sana, kecuali semua tim Night Watchers Kadipaten dikerahkan, harapan menangkapnya sangat tipis.
"Meski ada kata 'gila' dalam julukan 'Anjing Gila', saat ini dia justru terlihat sangat khidmat dan hati-hati: "Kapan pun itu, kita tidak boleh melanggar prosedur pengepungan Night Watchers. Harus blokade dulu sebelum masuk ke manor. Bisakah kalian memastikan hanya ada Vinsent seorang Penyihir Gelap? Bisakah memastikan tunangannya tidak dirasuki kemerosotan moral? Bisakah mempercayai Baron Brenzel tidak diam-diam memelihara penyihir?""
Rentetan pertanyaan itu membuat anggota tersebut malu hingga tak bisa mengangkat kepala, hanya bisa terus meminta maaf. Jika sang kapten benar-benar mengamuk, dirinya pasti akan mendapat hukuman.
Pantas saja untuk mengejar seorang penyihir muda, kapten mengerahkan seluruh pasukan. Rupanya dia khawatir ada keterlibatan bangsawan dalam persoalan ini.
"Berdasarkan penyelidikan sebelumnya, hubungan Vinsent dengan Nona Brenzel sangat baik. Asal kita awasi dia, mungkin kita tidak perlu masuk jauh ke rawa." Pawang menambahkan penjelasan.
Saat itu, hidung "Si Anjing Gila" berkedut, tiba-tiba memberi perintah: "Bersembunyi masing-masing!"
Para anggota tim menuruti perintahnya tanpa syarat, berhamburan masuk ke ladang, hutan, dan sungai kecil di sekitar manor untuk bersembunyi.
Setelah setengah menit, siluet seseorang muncul diam-diam di gerbang manor. Wanita itu mengenakan pakaian pelayan perempuan dengan topi hitam di kepalanya, hitam yang samar-samar menjuntai menutupi wajahnya.
Ia memandang ke kiri dan kanan, setelah memastikan tidak ada orang, berjalan cepat namun tergesa-gesa menuju arah rawa.
"Shelly, dia tak bisa mengelabui hidungku," Si Anjing Gila menggeram sambil tersenyum keji kepada "Pemandu Binatang".
"Pemandu Binatang" tersenyum sinis: "Dia pasti pergi ke rawa untuk memberi tahu Vinsent. Hal seperti ini tak mungkin dipercayakan kepada pelayan atau penjaga."
Orang biasa yang tidak memiliki hubungan emosional hanya akan memihak Gereja Kebenaran!
"Hei, kamu benar sekali. Tugas kali ini sepertinya bisa diselesaikan dengan mudah." Senyum Anjing Gila terlihat sangat kejam, penghargaan dari Tribunal dan imbalan dari Andrew - benar-benar panen ganda! Jika... jika bisa memperbesar masalah hingga melibatkan lebih banyak orang, pasti jasa kita akan semakin besar!
Melihat siluet Shelly hampir menghilang di ujung perjalanan, dia meniup peluit yang berbunyi aneh seperti burung untuk mengumpulkan kembali anggota tim.
"Kita ikuti dia. Pemandu Binatang tetap di sini untuk memantau manor, mencegah adanya situasi darurat dari Baron Brenzell." Perintah Anjing Gila.
"Baik, Kapten." Jawab Pemandu Binatang dengan rendah hati. "Cucu-cucu kesayangan"-nya cukup banyak. Meski tak bisa memantau seluruh manor, tapi pengamatan fokus pada gerbang utama dan Baron Brenzell sama sekali tidak masalah.
“Anjing Gila” mencegah kemungkinan Vinsent memiliki sekutu seperti guru, membawa seluruh tim kecuali "Pawang" untuk berangkat, diam-diam menguntit Shelly dari belakang, mengikutinya melintasi ladang hijau muda dan hutan jarang, perlahan mendekati rawa yang dipenuhi kabut hitam.
Tiba-tiba, mata "Anjing Gila" membelalak ketika melihat Shelly berbalik arah dengan santai, bahkan belum mencapai tepi rawa.
“Dia menggunakan cara rahasia apa untuk menghubungi Vinsent?”
“Tidak! Kita ditipu!”
Diliputi amarah membara, "Anjing Gila" menyadari sudah terlambat untuk kembali, langsung melompat keluar dari persembunyian bersama anggota tim dan mengepung Shelly.
“Kalian siapa? Mau apa?” Shelly membentak keras, seperti wanita bangsawan di jamuan makan yang dihadang rakyat biasa.
“Anjing Gila” menyunggingkan wajah suramnya sambil meraba hidung sendiri: “Nona Shelly, di mana Vinsent?”
“Aku tidak tahu, mana mungkin aku tahu? Dia menghilang setelah sampai di rawa hari ini.” Shelly berusaha menenangkan diri.
“Lalu untuk apa kamu ke sini?” “Anjing Gila” merasa semakin sulit mengendalikan amarahnya.
Shelly menjawab dingin: “Mencarinya. Tapi setelah melihat rawa ini, aku paham ini bukan wilayah yang layak dikunjungi wanita bangsawan sepertiku. Lebih baik dia mati saja di dalam sana!”
“Jika kau bersikeras begini, terpaksa kuantar kau ke Tribunal.” Mata “Anjing Gila” memerah bagai darah.
“Berani-beraninya! Aku ini bangsawan!” Shelly berteriak keras.
“Anjing Gila” menyeringai dingin: “Bangsawan pun bagaimana? Selau ada kaitan dengan Penyihir Gelap, bangsawan juga akan diikat di tiang hukuman bakar! Ikat dia! Biar dia merasakan interogasi Tribunal yang tak sesopan ini!”
“Kalian orang gila, Ayahku akan protes ke Gereja, kalian tunggu saja menerima hukuman!” Shelly berteriak dengan ekspresi agak tidak percaya.
“Suruh saja dia protes!” "Mad Dog" sama sekali tidak memberi kelonggaran.
※※※※
“Apa? Night Watchers menangkap Shelly ke Tribunal?” Baron Brenzel bertanya dengan campuran kaget, terkejut, dan marah.
Setelah memastikan laporan intelijen, dia mengamuk: "Para gila ini, masihkah menganggap bangsawan ada harganya! Masihkah mematuhi hukum Kadipaten! Aku akan ke gereja, aku harus menemui Yang Mulia Viscount!"
Dia berlari keluar dengan penuh amarah.
Setengah hari kemudian, dia kembali dengan wajah penuh ketidakpercayaan. Menghadapi pertanyaan beruntun Nyonya Baroness, hanya bisa berkata lesu: "Bagaimana mungkin ini terjadi, Gereja sama sekali tidak menghiraukan pendapat para bangsawan kita. Bahkan... bahkan mengancamku, bilang kalau ada masalah akan menangkapku juga."
“Apakah semua orang Gereja sudah gila? Tidak takur para bangsawan Kadipaten akan melawan?” Baroness Brenzel juga sama sekali tidak bisa mempercayainya.
Baron Brünzel menggelengkan kepala, wajahnya kosong: "Perlawanan? Perlawanan berguna? Bisakah mengalahkan Gereja?"
※※※※
Di ruang interogasi Tribunal, teriakan bernada tinggi seorang perempuan terus bergema.
"Belum mengaku tentang keberadaan Vinsent?" "Anjing Gila" bertanya pada interogator.
Interogator itu berkata dengan wajah suram: "Tidak. Lebih teguh dari siapa pun yang pernah kulihat. Tubuhnya sudah hancur, tetap menolak bicara."
"Langsung pakai sihir ilahi." "Anjing Gila" menggeram dengan ekspresi mengerikan.
Interogator terbelalak: "Dia akan mati. Dia bangsawan."
"Tak masalah. Cuma seorang bangsawan." Sikap Gereja hari ini membuat "Anjing Gila" semakin nekat, memutuskan untuk meraih prestasi besar. Bagaimanapun mereka kawin-mawin dengan penyihir gelap, pasti bukan barang baik. Tuhan pasti menyetujui tindakanku.
Setelah membeku sejenak, interogator itu menyeringai: "Saatnya bangsawan-bangsawan itu mengenali identitas mereka. Mereka cuma anjing peliharaan kita."
Dia melangkah besar ke dalam ruang interogasi. Jeritan perlahan berubah menjadi teriakan mimpi buruk yang mengerikan. Pada akhirnya, bahkan teriakan itu pun menghilang.
"Mati. Sayang sekali, wanita sejati yang cantik ini." Dia keluar dengan wajah penuh kegembiraan dan kepuasan.
Ruang interogasi sunyi senyap, seolah-olah tidak pernah ada gadis bernama Shelly yang dikirim ke dalamnya.
