Guruku mereka tidak kembali semalaman.
Saat fajar mulai menyingsing, aku menghembuskan napas keruh, hati terasa gelisah. Semalaman penuh, apa yang dilakukan Guruku mereka? Mengapa belum juga pulang?
‘Kreek’ suara pintu bambu di belakangku terbuka. Kulihat Yang Sheng bangun dengan rambut seperti sarang ayam. Dia memang unik, tidur saja bisa membuat rambutnya berantakan begini.
"Sanwa, kau sedang apa? Aku tidurnya tidak nyenyak, dari tadi sudah dengar suaramu bangun." Yang Sheng mengusap wajah seadanya lalu bertanya padaku.
"Ritual pagi. Bisa juga kau anggap sebagai latihan pagi." Sebenarnya aku tak banyak mood berbicara, masih khawatir dengan Guruku yang tak pulang semalam.
"Latihan seperti apa? Bermanfaat untuk tubuh? Ajarilah, hidupku sering tak teratur, belajar ini mungkin baik." Yang Sheng tiba-tiba bersemangat. Kulihat dia masih sangat terkesima dengan keajaiban Taoisme.
Tapi apa yang bisa kuajarkan? Konten ritual pagi jelas tak cocok untuknya. Tapi kebiasaan hidup Yang Sheng memang sangat berantakan. Setelah berpikir lama, kuberi tahu: "Qigong tak bisa kuajari, tapi maukah kau belajar teknik pijat sederhana? Setidaknya bisa menguatkan tubuh."
Yang Sheng langsung setuju: "Baik, ajarilah sekarang juga."
Kutatap wajahnya: "Kenapa buru-buru? Setidaknya cuci muka dulu."
Yang Sheng tersenyum kecut, lalu berbalik untuk cuci muka. Orang ini mungkin lebih cuek dari Surou. Guruku semalaman tidak pulang, tapi dia sama sekali tidak merasa khawatir.
Hari itu ternyata cerah di luar dugaan. Saat Yang Sheng selesai mandi, secercah sinar matahari pagi menembus awan, menyinari rumpun bambu yang masih basah oleh hujan rintik-rintik.
Keributan Yang Sheng saat mandi membangunkan Surou dan Ling Ruyue. Akhirnya kami semua bangun pagi-pagi. Setelah membersihkan diri, kami berkumpul di halaman kecil tempatku biasa berlatih.
"Kakak Ketiga, aku khawatir dengan nenek..." Kata-kata itu diucapkan oleh Ling Ruyue.
"San Wa'er, Pak Jiang belum pulang?" Surou juga tampak cemas.
Aku harus tetap tenang. Jika tidak, Ling Ruyue pasti akan merengek ingin masuk ke makam mencari neneknya. Kubilang, "Pasti banyak urusan yang harus mereka selesaikan. Tidur di makam semalaman itu biasa. Jangan berpikir macam-macam."
Yang Sheng menyesuaikan kacamatanya, "Benar. Sekalipun urusan di makam sudah selesai, masih ada laporan yang harus dibuat dan dilaporkan ke atas. Butuh 3-5 hari baru bisa pulang. Tenang saja."
Rupanya Yang Sheng tahu prosedurnya. Pantas saja dia tidak panik. Aku sendiri tidak paham betul alur kerja guruku. Tapi penjelasan Yang Sheng membuatku lega. Setelah berinteraksi sehari, kusadari dia bukan tipe orang yang pandai berbohong.
"Melihat sinar matahari pagi, perasaanku juga sedikit cerah, langsung berkata: 'Yang Sheng, ayo, aku akan mengajarkanmu metode panduan ini.'"
"Begitu aku bilang begitu, Surou dan Ling Ruyue juga jadi tertarik, sama-sama ingin belajar. Aku sih tidak masalah, sebenarnya selama tidak menyangkut metode rahasia dan mantra yang diwariskan secara lisan, beberapa hal memang layak dikembangkan."
"Tentu saja, seperti Qigong, Konsentrasi Pikiran dan sejenisnya, aku tidak akan mengajarkannya pada mereka karena itu hal yang berbahaya dan punya banyak batasan."
"Satu set metode panduan kuperagakan dengan cermat di depan mereka, lalu menyuruh mereka menirunya. Aku mulai membetulkan gerakan satu per satu."
"'Tidak, Yang Sheng. Gerakan pertamamu salah. Liang shou geng xiang niu lie, ru xi shou zhuang artinya kedua telapak tangan saling menggosok sampai terasa hangat, bukan sekadar cuci tangan asal-asalan. Bayangkan di tempat dingin saat musim dingin, tanganmu kaku, lalu kau gosok-gosokkan kuat-kuat untuk menghangatkannya... Bukan... bukan seperti itu. Gerakannya lebih pelan, seperti memperlambat gerakan menghangatkan tangan di musim dingin. Ya, seperti ini perasaannya.'"
"'Surou, gerakan kedua ini jadi apa di tanganmu? Liang shou qian cha, fan fu xiang xiong ini gerakan dorong tangan. Sepuluh jari saling mengait, lalu mendorong ke depan, kemudian memutar pergelangan tangan dan menarik kembali ke arah dada.'"
Aku memandang Yang Sheng, Surou, dan Ling Ruyue yang sedang berlatih metode Dao Yin ini dengan perasaan tak tahu harus berkata apa. Latihan mereka benar-benar berantakan. Ling Ruyue yang sudah kesal dengan omelanku akhirnya melemparkan tangannya dan berhenti berlatih. Surou setengah hati, terus tertawa-tawa seperti sedang bermain.
Hanya Yang Sheng yang berlatih dengan sangat serius, meskipun gerakannya sama sekali tidak sempurna.
Di tengah latihan, Yang Sheng berkata padaku: "Sanwa, cara mengajarmu salah. Bisakah kau mengajarkan setiap gerakan kata per kata? Aku tidak bisa mengingat hanya dengan melihatmu mempraktikkan sekali tadi."
Kupikir dia benar, lalu mengangguk dan berkata: "Baik, untuk gerakan pertama dan kedua tadi sudah kujelaskan secara detail. Mari mulai dari gerakan ketiga."
"Kedua tangan saling menggenggam, bersama-sama menekan lutut, kiri dan kanan sama." Mantra ini tidak bisa dipahami secara harfiah. Secara sederhana, kaki harus membentuk kuda-kuda, kedua tangan disilangkan lalu bersama-sama menekan bagian atas lutut. Poin terpenting adalah saat tekanan tangan mencapai lutut, lutut harus secara alami mengangkat ke atas. Bukan berarti lutut harus bergerak, tapi menghadapi tekanan, lutut harus berusaha meluruskan sementara tangan berusaha menekan lutut ke bawah. Dengan cara ini baru bisa melancarkan darah dan mengendurkan otot.
Setiap gerakan tidak akan berpengaruh jika tidak menggunakan tenaga yang tepat.
“Sila menyilangkan kedua tangan, tekan kuat area tulang paha kiri-kanan dengan telapak tangan. Angkat tubuh perlahan, lakukan sama pada kedua sisi. Di sini, karakter '' merujuk pada tulang paha. Benar, posisinya di bawah tulang rusuk. Dengan jari-jari terkait erat, tekan area tulang paha lalu jongkok dan berdiri perlahan. Lakukan sekali di sisi kiri, sekali di kanan. Tekanan harus kuat, saat berdiri bayangkan sedang mengangkat sekarung beras di punggung. Berdirilah dengan susah payah secara perlahan.”
“Seperti menarik busur satu shi (120 kati), lakukan di kedua sisi. Mudah dipahami bukan? Satu shi setara 120 kati. Bayangkan gerakan menarik busur seberat itu. Kekuatan luar biasa dibutuhkan! Ya, tarik dengan tangan kiri dan kanan. Banyak orang gagal merasakan efek pijat dao-yin karena kurang tenaga. Gerakan ini sangat baik untuk periarthritis bahu.”
“Kepalkan tangan dan hantam ke depan, kedua sisi sama. Di sini kepalan harus kencang. Yang Sheng, bukankah saat marah kau mengepal erat? Benar seperti itu! Posisi kaki kuda-kuda panah, lalu pukul sekuat tenaga seolah menghajar musuh yang paling dibenci. Jangan lembek, pukul dengan kekuatan penuh!”
“Seperti mengangkat batu seribu kati, kedua sisi sama. Angkat tanganmu – sekarang bukan kosong, tapi memikul batu sangat berat. Harus gunakan seluruh tenaga! Mengerti? Gunakan seluruh tubuh, angkat tangan ke atas. Ya, lakukan di kiri dan kanan.”
“Kepalkan tangan lalu tarik ke belakang, ini disebut gerakan membuka dada, lakukan sama di kedua sisi. Genggam erat kepalanmu, lalu regangkan sekuat tenaga ke belakang, ya persis seperti gerakan membuka dada dalam senam pagi, bedanya gerakan ini dilakukan bergantian kiri dan kanan. Kiri dua kali, kanan dua kali, lalu tarik bersama ke belakang.”
“Duduk bersila sambil memiringkan badan, condongkan tubuh seperti mendorong gunung, lakukan sama di kedua sisi. Benar, duduklah dengan kaki terentang, lalu putar pinggang dan miringkan badan. Bayangkan ada pintu gerbang besar di hadapanmu, dorong perlahan dengan kedua tangan. Tubuh harus tetap miring tak bergerak, hanya tangan yang mendorong pintu itu.”
“Kedua tangan memegang kepala, putarkan di atas kepala, ini disebut gerakan membuka tulang rusuk, lakukan sama di kedua sisi. Berdiri tegak, sangga kepala dengan kedua tangan. Tarik kepala ke atas dan ke belakang dari sisi kiri sekuat tenaga, lalu sisi kanan. Gerakan ini meregangkan tulang rusuk dan mengalirkan energi, lakukan dengan sempurna untuk hasil optimal.”
Setelah menjelaskan 10 gerakan, aku mulai lelah. Metode daoyin ini memang membutuhkan imajinasi seperti yoga, tapi efeknya lebih langsung. Jika dilakukan dengan intensitas tepat, sekali latihan pasti membuat orang berkeringat deras.
Saat ini Yang Sheng sudah basah kuyup oleh keringat, tapi masih ada 9 gerakan tersisa.
Namun jika Yang Sheng bisa rutin berlatih, sedikit banyak akan memperbaiki kondisi tubuhnya yang pola hidupnya tak teratur dan kebiasaan melahap makanan dengan rakus.
