Perasaan linglung tak kunjung hilang. Semua terlihat samar-samar dalam gerak lambat. Meski begitu aku patut bersyukur, menerobos situs spiritual tanpa menjadi orang bodoh.
Anggota tubuh akhirnya bisa sedikit bergerak, tapi gerakanku justru lebih lambat dari gerakan slow motion di sekeliling!
Yuan Yi telah menyimpan Segel Kaisar Jade-nya. Kurasakan alam semesta sedang kacau-balau - angin gila menyulitkan pernafasan, air sungai merah seperti terkontaminasi darah puluhan ribu orang. Yang lebih mengerikan, rumput hijau di tepian sungai yang tertiup angin berubah menjadi gumpalan-gumpalan dendam yang menyebar.
Apakah dunia dendam ini mulai hancur?
Dari kejauhan, suara pembacaan mantra seperti genta besar terdengar. Kulihat lingkaran cahaya emas menyebar lapis demi lapis. Setiap lapisan yang menyebar, jelas terasa dendam yang menyelimuti ini berkurang sedikit.
Namun demikian, ini tidak menyelesaikan krisis yang sedang kualami bersama Yuan Yi saat ini.
Tanganku yang bergetar akhirnya berhasil memegang tali merah. Saat itulah kusadari masalah krusial: Aku tidak bisa melepaskan simpul ini. Jika tidak dilepas dengan cara khusus, meski kupaksa putuskan pun tak akan berguna!
Keringat dingin mengalir di dahiku. Kulihat Yuan Yi berbalik dan pergi. Apakah dia akan meninggalkanku sendirian di sini?
Ya, sekalipun dia meninggalkanku, aku tak bisa protes. Dalam situasi genting ini, alasan apa yang membuatnya harus menanggung risikonya? Ini paling-paling hanya masalah moral belaka!
Lagipula, dia tidak memintaku tetap membantu. Aku yang memilih untuk tinggal.
Ada rasa tak rela. Tiba-tiba kusadari aku bisa memahami perasaan Bupati Tua. Bedanya, dia benar-benar tak rela, sementara aku hanya sedikit saja. Bagaimanapun, sebelumnya Yuan Yi sudah membantuku sepenuh tenaga. Dari wajahnya yang pucat, bahkan dia menggunakan tenaga intinya.
Harus menyelamatkan diri! Indera spiritualku yang kuat memberiku ingatan luar biasa. Guruku pernah berkata: "Mampu mengikat simpul, berarti bisa melepasnya. Melepas simpul tidak butuh tenaga dalam, cukup buka dua ikatan terakhir. Karena tenaga dalam biasanya terkonsentrasi di dua ikatan akhir itu."
Tentu saja, kamu harus ingat cara mengikatnya agar bisa melepaskannya dengan lancar. Aku mulai berusaha mengingat cara Guruku mengikat dua simpul terakhir. Sampai saat terakhir, aku tidak boleh menyerah.
Tapi tiba-tiba, arus sungai mulai bergolak lagi dengan sangat dahsyat. Gelembung-gelembung besar bermunculan, seolah banyak ikan raksasa sedang bernapas di bawah air.
'Glekuk' suara sesuatu yang menyembul dari permukaan air. Dentuman keras ini tentu menarik perhatianku.
Kulihat sebuah kepala muncul di permukaan. Wajah hitam keriput itu sangat kukenal - Bupati Tua!
Dalam hati aku merintih, zombie pada dasarnya adalah mayat kering yang tidak membusuk. Mana ada zombie yang suka berendam di air? Aku benar-benar ingin memaki.
Lalu kulihat Bupati Tua mendekati tepi sungai dengan kecepatan yang mengerikan.
Yuan Yi tiba-tiba berhenti di tanah lapang dekat sungai. Kutatap Yuan Yi, apa si nak ini akhirnya punya hati nurani? Mau menyelamatkanku?
Aku juga heran dengan ketenangan Yuan Yi. Bupati Tua sudah muncul, tapi dia sama sekali tidak menoleh. Dia tetap berjalan tenang sampai tiba di tanah lapang ini, bahkan ekspresinya tidak berubah.
Akhirnya aku ingat cara membuka simpul itu. Karena terlalu gugup, aku langsung membongkar simpul dengan jari-jariku yang bergetar. Seharusnya mudah jika tahu caranya, tapi gerakanku kaku dan jari-jariku gemetaran sehingga jadi sulit.
"Chen Cheng Yi, lihatlah bagaimana ilmu silat keluarga Yuan! Aku akan membuatmu menyaksikan keajaiban!" Yuan Yi tiba-tiba berteriak keras padaku.
Aku sedang fokus membuka simpul tali, bahkan kedatangan Bupati Tua ke tepi sungai pun tak kusadari. Teriakan Yuan Yi yang tiba-tiba ini justru membuatku bengong, apa maksud perkataannya?
Baru saja situs spiritual-ku terguncang, reaksiku masih belum begitu responsif. Belum sempat kupikirkan makna tersembunyi dari ucapan Yuan Yi.
Tiba-tiba Yuan Yi berbalik menghadap Bupati Tua, menggenggam jimat ungu yang tak jelas kulihat, meneriakkan: "Kau makhluk iblis jahanam! Jangan sombong! Lihatlah bagaimana Jendral Langit keluarga Yuan akan menaklukkanmu!"
Jendral Langit keluarga Yuan? Apa Yuan Yi sudah gila? Menyebut diri sendiri sebagai Jendral Langit? Bahkan guruku tak berani menyebut diri demikian! Dan dia mau melawan Bupati Tua sendirian?
Aku tak tahu rencana Yuan Yi. Setiap aliran sihir memang punya keunikan tersendiri. Bahkan dua orang dari aliran sama pun, karena beda guru, pasti punya rahasia yang tidak diajarkan.
Tapi intuisiku berkata, metode yang dipakai Yuan Yi pasti berisiko melukai diri sendiri dan orang lain. Tadi menggunakan "Yuhuang Yin" saja sudah terlihat dipaksakan.
Sambil terus berusaha membuka simpul tali, kuberpikir: Aku tak bisa membiarkan Yuan Yi mengambil risiko seperti ini! Mungkin dia punya harga diri yang dipertahankan, tapi bukankah penyebab semua ini adalah karena aku? Dalam hati kuberteriak: Yuan Yi, dasar kau jangan membuatku berhutang budi!
Yuan Yi tidak lagi menoleh ke arahku. Saat berbicara, dia telah menempelkan jimat ungu di situs spiritualnya, lalu mulai melangkah dengan langkah Gang yang mantap.
Tiba-tiba aku tersadar. Rupanya sejak awal Yuan Yi tidak berniat melarikan diri, melainkan mencari tempat khusus untuk menginjak langkah Gang. Sebab langkah Gang tidak bisa dilakukan sembarang tempat, harus memilih orientasi tertentu yang selaras dengan konstelasi langit.
Aku tak bisa mengenali pola langkah Gang Yuan Yi, itu wajar. Tapi semua langkah Gang memiliki kesamaan universal. Secara samar kurasakan - langkah Gang ini bertujuan memanggil petir langit!
Aku juga tak tahu jenis jimat apa yang ditempel di situs spiritual itu. Tapi penempatannya di situs spiritual pasti bertujuan memperkuat indera spiritualnya!
Sekarang aku tahu rencana Yuan Yi! Dia ingin memanggil petir langit! Dia gila!
Perlu diketahui, sihir petir adalah teknik Taoisme yang paling sulit. Syarat untuk sukses menggunakannya sangat ketat. Saat menggunakan teknik Xiaomao dulu, karena kondisi linglung, aku hampir nekat menggunakan salah satu jurus Lima Petir untuk menghantam orang - itu tindakan sangat berbahaya. Beruntung ada yang menghentikanku tepat waktu. Seandainya berhasil memanggil petir untuk membunuh orang, energiku akan terkuras habis, bahkan mungkin tewas!
Saat itu aku hanya menggunakan segel tangan. Tapi Yuan Yi yang seperti orang gila ini malah mengombinasikannya dengan langkah Gang! Kekuatan petir yang dipanggil pasti luar biasa dashyat. Bisakah tubuhnya menahan itu? Sumber energi terkuras habis, indera spiritual pun ludes!
Sumber asal masih bisa dijelaskan, paling parah hanya menjadi orang biasa yang lemah fisik! Bagaimana dengan indera spiritual? Indera spiritual adalah kekuatan roh. Jika kekuatan roh terkuras habis, skenario terbaik adalah roh menjadi lemah dan terjerumus dalam tidur panjang, berubah menjadi vegetatif.
Skenario buruknya adalah roh menjadi cacat, dan orang itu akan mati!
Hasil terburuk adalah hancur lebur.
Begitu memikirkan ini, seluruh tubuhku basah oleh keringat dingin. Aku ingin sekali bergerak lebih cepat, lebih cepat lagi.
Di sisi sana, Bupati Tua sudah sangat mendekati tepi sungai, sementara Yuan Yi mulai melantunkan mantra. Seiring lantunan mantra dan langkah Gang yang diinjakkan, langit berubah muram. Awan hitam berkumpul di area ini, pertanda hujan deras akan segera turun.
Jurus petir sudah diaktifkan!
Aku di sini mati-matian cemas, mengutuk dalam hati kenapa bukan musim dingin. Jurus petir memiliki banyak batasan, umumnya hanya bisa digunakan di musim semi, panas, dan gugur. Jika ingin menggunakannya di musim dingin, haruslah orang yang luar biasa kuat.
Andai ini musim dingin, Yuan Yi tidak akan bisa menggunakan jurus petir.
Tapi saat ini adalah musim panas, musim terbaik untuk mengaktifkan jurus petir!
Aku mulai putus asa. Pengumpulan awan lokal dan hujan rintik-rintik adalah pertanda jurus petir sudah aktif. Begitu kilat pertama menyambar, mustahil lagi menghentikan jurus petir.
Cepat, cepat!! Aku berteriak dalam hati, mungkin kekuatan pikiran penuh kegelisahanku bekerja, gerakanku tiba-tiba menjadi cepat, berhasil membuka simpul pertama.
Aku jelas merasakan tekanan simpul terhadap rohku mengendur, rohku perlahan mulai kembali ke posisi semula.
Tapi saat ini langkah Gang Yuan Yi telah berhenti, tanpa jeda dia langsung mulai merangkai segel Lima Petir. Gerakan tangannya sangat kukenal, persis seperti aliran kami. Bahkan dia memanggil petir langit!
Petir langit tingkat tertinggi?! Seberapa besar ambisi Yuan Yi sampai berani memanggil petir langit? Apa dia ingin hancur lebur?
Di tepi sungai, Bupati Tua sudah muncul separuh badan dari air, melangkah cepat ke depan. Tatapannya dingin menyimpan kebencian mendalam ke Yuan Yi, bahkan kurasakan sedikit rasa segan terhadap Yuan Yi dalam pandangannya!
Apakah Bupati Tua juga merasakan bahaya petir langit? Apakah dia juga takut?
Tiba-tiba Yuan Yi terlihat sangat heroik. Tapi aku tak bisa membiarkannya terus seperti ini. Dengan cepat kubuka simpul kedua, seluruh tubuh terasa ringan. Setelah melepas simpul sepenuhnya, kendali tubuhku kembali.
Tapi apa gunanya? Situasi saat ini sudah sangat genting!
