Tanpa basa-basi, begitu bertemu Master Chen, langsung kusampaikan maksudku: Kutanyakan tentang ilmu Gu orang itu, serta asal-usulnya yang sebenarnya.
Karena waktu itu terlalu terburu-buru, intuisi saya mengatakan Master Chen tidak menjelaskan semuanya dengan jelas. Kali ini karena Surou terkena ilmu santet, saya harus menanyakan sampai tuntas.
"Ada rokok?" Menghadapi pertanyaanku, Master Chen mengucapkan dialog klasik yang biasa ditanyakan narapidana.
Qinhuai langsung melemparkan sebatang rokok kepada Master Chen ini. Master Chen menerimanya, menghisap sebatang lalu berkata: "Saya sudah bekerja sama dengannya selama 10 tahun. Saat dia menemui saya dulu, dia masih anak kecil 16 tahun. Banyak hal yang memang saya tahu, tapi dalam kondisi seperti ini, mengapa saya harus memberi tahu kalian?"
Aku dan Qinhuai saling memandang. Master Chen ini terlihat sangat percaya diri, sepertinya dia pasti tahu sesuatu. Menghadapi situasi seperti ini, aku tidak punya pengalaman menanganinya, tapi Qinhuai punya.
Dia tertawa terbahak-bahak lalu berkata: "Ya, teman! Aku juga berpikir, mengapa kau harus bicara? Kalau jadi kau, toh sudah masuk penjara, lebih baik hancurkan guci yang retak. Apa untungnya bicara?"
Master Chen menjepit rokoknya dengan wajah penuh keraguan dan kebingungan. Dia tidak mengerti maksud Qinhuai.
Qinhuai melanjutkan, "Pokoknya kamu sekarang sudah begini, aku memang tidak punya kemampuan untuk mengeluarkanmu dari penjara, tapi aku bisa membuatmu mendekam lebih lama beberapa tahun, percaya tidak? Coba pikir, kenapa kami bisa menemuimu di rumah tahanan ini, bahkan bertemu secara privat, padahal kamu belum dipindahkan ke penjara? Temen satu geng, kalau jadi kamu, aku akan lebih kooperatif. Jangan bertele-tele. Orang itu juga bukan teman baikmu kan? Kalau tidak, kenapa dia kabur ninggalin kamu sendirian?"
Dalam hati aku bertepuk tangan, ucapan Qinhuai benar-benar brilian. Sebenarnya mana mungkin anak ini bisa memperpanjang hukuman orang? Kekuasaan itu bukan miliknya, tapi kakeknya. Tapi mana mungkin sang kakek mau mengurus urusan kacangan seperti ini? Dia cuma sedang mengintimidasi saja.
Lalu memancing provokasi, menghasut... Anak yang tumbuh di kompleks instansi pemerintah memang berbeda.
Benar saja, Master Chen mulai goyah. Ia menghisap rokok dengan gila-gilaan. Setelah satu batang habis, Qinhuai menyodorkan yang kedua. Baru setelah tiga batang berturut-turut, Master Chen menghela napas panjang dan berkata, "Baiklah, akan kuceritakan."
※※※
10 tahun yang lalu, Master Chen belum menjadi "Master". Tetangga sekampung yang mengenalnya memanggilnya Taoist Chen.
Taoist ini bukanlah ahli Tao sejati, melainkan jenis yang khusus menangani upacara kematian. Misalnya ketika ada keluarga yang meninggal, orang akan memanggilnya untuk mengadakan ritual Tao, memainkan musik dan menyanyikan mantra.
Taoist seperti ini tersebar di seluruh penjuru Tanah Tiongkok. Mereka bukan praktisi Taoisme sejati, juga tidak menguasai metode Tao yang konkret. Mereka hanya menjalankan bisnis pemakaman - selain mengurus urusan kematian, juga menjual perlengkapan penguburan seperti uang kertas dan lilin.
Master Chen adalah satu dari ribuan Taoist tersebut.
Namun Chen Zhongxiu, nama asli Master Chen, memiliki perbedaan dibandingkan mereka. Perbedaannya terletak pada penampilan dan aura yang memancarkan kesan jujur luar biasa, serta nuansa kesucian khas Taoist. Karena itu bisnis Master Chen jauh lebih maju dibanding lainnya.
Singkatnya, warga sekitar sangat suka menggunakan jasanya. Ia hampir memonopoli 'bisnis' di wilayah ini. Kehidupannya pun cukup sejahtera.
Awalnya Chen Zhongxiu mengira hidupnya akan terus seperti ini - tidak kaya raya tapi cukup sandang pangan. Namun sepuluh tahun lalu, seorang remaja datang mencarinya.
Begitu remaja itu masuk, Chen Zhongxiu langsung mendapat kesan buruk. Alasannya sederhana: remaja itu memancarkan aura serigala lapar, dengan tatapan penuh kebencian dan kegeraman kepada siapapun.
Siapa yang bisa punya kesan baik pada orang seperti itu?
Apalagi kata pertama yang diucapkan remaja itu adalah: "Kudengar kau cukup ternama di sini. Bermitra denganku, akan kuberi kesempatan menjadi kaya."
Baru datang ke pintu gerbang langsung bicara begitu, ini kan omong kosong? Orang dengan IQ sedikit normal saja takkan percaya, apalagi Chen Zhongxiu yang sejak awal sudah punya kesan buruk pada anak kecil itu.
Hasilnya bisa ditebak, Chen Zhongxiu menolaknya dengan tegas. Sesuai karakternya yang licik, penolakan ini disampaikan secara halus.
Remaja itu tak banyak bicara, hanya berkata pada Chen Zhongxiu: "Tiga hari lagi, kau akan merengek-rengek mencari aku. Tunggu saja. Kuberi kau kesempatan terakhir, tiga hari lagi akan kudatangi pintumu lagi."
Ucapan kasar ini membuat Chen Zhongxiu yang biasanya licik hampir meledak marah. Tapi ia menahan diri, mengantarkan si remaja keluar dengan sopan, lalu melanjutkan makan bersama keluarga seperti biasa.
Namun malam itu juga, seluruh anggota keluarga Chen mulai bermasalah. Mereka muntah-muntah dan diare, tak bisa makan. Esok harinya, perut semua anggota keluarga membuncit. Masih bisa ditutupi pakaian, tapi saat baju diangkat, mirip wanita hamil tiga bulan.
Chen Zhongxiu buru-buru membawa keluarga ke rumah sakit. Tapi dokter hanya bilang ini kembung biasa, memberi obat sembarangan lalu menyuruh pulang.
Nyatanya obat itu tak manjur. Di hari kedua, gejala semakin parah: mereka berhenti diare tapi terus muntah, perut membesar sampai tak berani keluar rumah.
Saat itu, Chen Zhongxiu baru teringat ucapan anak kecil itu sebelum pergi, "Tiga hari lagi, kau akan datang menangis dan merengek mencari aku!"
Chen Zhongxiu sebenarnya adalah seorang Taoist pengurus pemakaman. Pengetahuannya mungkin tidak terlalu mendalam, namun dalam profesi ini berbagai legenda dan harga diri masih sedikit banyak diketahui. Chen Zhongxiu sadar dirinya sudah kena guna-guna.
Masalah seperti ini biasanya tidak bisa diselesaikan di rumah sakit. Hanya bisa pasrah menunggu si pelaku datang menyelesaikannya.
Seperti yang diucapkan anak kecil itu sebelumnya, sekarang Chen Zhongxiu hampir-hampir ingin menangis merengek memintanya datang.
Di hari ketiga, anak kecil itu benar-benar datang. Setibanya, dia tidak bicara apapun. Hanya setelah Chen Zhongxiu merengek, barulah dia menyeduh semangkuk obat hijau segar untuk seluruh anggota keluarga.
Setelah meminum ramuan itu, belum sampai 5 menit Chen Zhongxiu langsung bereaksi ingin muntah! Kemudian, dia mengalami hal paling mengerikan seumur hidupnya.
Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat ulat-ulat putih keluar dari mulutnya. Juga menyaksikan keluarga mengeluarkan banyak ulat serupa.
Ulat putih itu lunak, tidak besar, panjangnya seukuran kelingking. Satu per satu bergulung membentuk gumpalan putih. Demikianlah dia memuntahkan gumpalan-gumpalan itu.
Keadaan seperti ini membuat keluarga Chen menangis histeris. Meskipun banyak orang pada masa itu memiliki cacing gelang dalam tubuh, mana ada cacing gelang yang semenyeramkan ulat-ulat ini?
Hanya si anak kecil yang tetap tenang. Dia berkata: "Ini cuma parasit kecil seperti cacing gelang, tidak beracun dan tidak menggigit. Hanya butuh banyak nutrisi untuk hidup, kemampuan berkembang biaknya sangat kuat. Mereka bisa bertahan di tempat mana saja yang agak hangat. Kalau aku tidak datang hari ini, ulat-ulat ini akan 'berakar dan bertunas' di perut kalian, menyumbat usus dan lambung, menyerap habis semua nutrisi tubuh sampai kalian tidak bisa makan, lalu keluar dari hidung dan mulut kalian. Menarik bukan?"
Anak kecil ini berbicara dengan aksen bahasa Mandarin yang sangat aneh, tidak seperti dialek Sichuan. Dari mana asalnya? Mengapa dia melakukan ini pada dirinya? Pada keluarganya?
Meskipun Chen Zhongxiu penuh amarah, dia tidak berani melawan. Cara anak kecil ini sama sekali bukanlah hal yang bisa dia bayangkan. Keluarga Chen Zhongxiu pun gemetar ketakutan memandangi si anak.
Setelah masalah ini terselesaikan, Chen Zhongxiu tidak bisa lagi mengabaikan si anak. Dengan putus asa dia bertanya: "Apa sebenarnya tujuanmu? Hanya ingin kerja sama denganku?"
Si anak kecil itu berkata tanpa basa-basi: "Kau punya reputasi sebagai Taoist, wajahmu juga mudah dipercaya, ini hasil observasi kami. Kami butuh uang, jadilah wajah depan kami. Tentu, kami akan memberikan bagian untukmu. Masih perlu pertimbangan lagi?"
Dalam situasi seperti ikan di talenan, apa lagi yang bisa kulakukan? Chen Zhongxiu menghela napas panjang: "Tak perlu pertimbangan lagi, mari bekerja sama. Apa yang kalian perlu kulakukan?"
