“Aku benar-benar buta tentang pasar hantu ini, dan getaran formasi yang kuat itu bahkan ‘menakuti’ku. Untuk sesaat, aku merasa tidak tahu harus berdiri atau duduk, bingung apa yang harus dilakukan. Apakah aku juga harus mencari tempat tidur untuk duduk seperti orang-orang lain?”
Namun tak ada yang peduli dengan kebingunganku. Pada saat itu, seorang pria paruh baya berwajah tampan mendekatiku dan bertanya, “Kau Chen Cheng Yi, bukan?”
“Benar, kau...?” Aku tidak ingat punya kenalan seperti ini.
“Gu Chaowen adalah pamanku seperguruan. Beliau secara khusus memintaku untuk menjagamu di pasar hantu ini. Namaku Gu Xindao, kalau tidak keberatan panggil saja Kak Xindao.” Pria paruh baya itu tersenyum sambil menjelaskan.
Tak kusangka Si Kakek Gu benar-benar memperhatikanku. Tanpa ragu lagi, aku segera melipat tangan sambil berseru, “Kak Xindao!”
Gu Xindao tersenyum tipis menganggukkan kepala, lalu berbisik, “Ikuti aku.”
Aku mengikuti punggung Gu Xindao memasuki ruang utama yang dipenuhi tempat tidur. Sepanjang jalan aku berjalan sangat hati-hati, karena dengan naluriku yang peka kurasakan semua yang ada di sini adalah orang-orang dengan tenaga dalam yang kuat, jauh melampaui kemampuanku.
Selama perjalanan, beberapa kali orang melirikku. Ada yang tatapannya ramah, ada pula yang penuh permusuhan. Berpegang pada prinsip untuk tetap low profile, aku hanya menunduk sambil mengikuti langkah Gu Xindao.
Sampai akhirnya Gu Xindao menemukan dua tempat tidur kosong yang berdampingan, baru berhenti melangkah. Kemudian kami berdua masing-masing duduk di tempat tidur, Gu Xindao pun berbisik menjelaskan padaku: "Aku di sebelahmu, nanti kau bisa mengikutiku, aku juga bisa membantu sedikit."
Terhadap pasar hantu ini aku penuh pertanyaan. Setelah duduk, aku pun bertanya pelan: "Kakak Xindao, bisakah kau jelaskan secara detail tentang pasar hantu ini? Aku benar-benar tidak tahu apa-apa. Saat masuk gerbang tadi, aku merasakan getaran formasi yang sangat kuat, getaran itu saja sudah membuatku gemetar, itu..."
Gu Xindao tidak membiarkanku selesai bertanya, langsung memotong pembicaraanku: "Masalah formasi ini jangan banyak ditanya. Pasar hantu ini sudah ada sejak zaman dahulu, formasi ini diwariskan turun-temurun. Banyak legenda tentang formasi ini, tapi cerita yang paling banyak beredar adalah formasi ini pemberian para dewa."
"Ah?" Tanpa sadar aku mengeluarkan suara terkejut. Sejujurnya, meskipun aku percaya keberadaan Kunlun yang kupandang sebagai tempat transmisi misterius, tapi aku sangat keras kepala tidak percaya adanya dewa. Bahkan ilmu memanggil dewa selama ini kupahami sebagai memanggil entitas berkekuatan jiwa besar. Adapun ritual Shangmao, omong kosong! Siapa yang pernah melihat benda itu?
Seolah-olah telah memprediksi reaksiku, Gu Xindao berkata dengan tenang: "Reaksimu wajar, toh kita sama-sama praktisi spiritual yang pengetahuannya cukup luas. Pernahkah kau dengar ada yang benar-benar melihat dewa sejati? Atau mungkin mereka yang pernah melihat tidak akan memberitahu kita. Bagaimanapun, formasi ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Selama ini selalu dikendalikan oleh organisasi netral yang sangat misterius. Organisasi inilah yang menjadi penyelenggara tahunan pasar hantu, secara terbuka dirotasi bergiliran oleh organisasi besar dari aliran benar dan sesat. Apapun metode mereka, organisasi misterius itu akan mengambil komisi 30% sebagai biaya formasi ini."
Ini benar-benar cerita rahasia, sayangnya tidak terlalu terkait dengan urusanku. Kukira ini cukup menarik untuk didengar, selain itu tidak terlalu kuperhatikan.
Mengenai pasar hantu ini, Gu Xindao hanya memberitahuku dua hal: "Jika kau bertanya apa itu pasar hantu, aku juga tidak bisa menjelaskannya dengan jelas. Tapi ada dua hal yang harus kusampaikan: Pertama, jika kau tidak bisa melepaskan hun dan po dari tubuh, keikutsertaanmu di pasar hantu tidak ada artinya. Kedua, alasan persyaratan pasar hantu begitu ketat adalah karena hantu-hantu yang bertransaksi di sana hampir seluruhnya adalah leluhur Taoisme kita. Lebih tepat disebut hantu kultivator."
"Apa, seluruh penghuni pasar hantu ini adalah leluhur Taoisme? Kalau begitu makna keberadaan pasar hantu ini memang berbeda, pantas disebut pasar rahasia. Tapi aku masih bingung kenapa harus melepaskan roh untuk ikut pasar hantu. Sebelum sempat bertanya, Gu Xindao sudah memotong pembicaraanku: 'Aku melihat pertarungan ilmunya selama dua hari ini. Melepas roh sementara yang bisa dilakukan kebanyakan orang dalam lingkaran ini, pasti mudah bagimu.'"
"'Memang tidak masalah, tapi...' Sayangnya sebelum sempat menyelesaikan kata-kata, muncul seorang pria berbaju hitam di depan. Berbeda dengan yang lain, wajahnya juga tertutup. Kehadirannya membuat semua orang diam serentak."
"Gu Xindao pun ikut diam, membuatku tak bisa melanjutkan pertanyaan."
"Pria berbaju hitam itu langsung berbicara dengan suara parau: 'Ruang rahasia akan dibuka dalam 10 menit. Setelah aku bicara, formasi akan diaktifkan. Bersiaplah.'"
"Usai berkata demikian, pria itu berteriak 'Padamkan lampu!' Seluruh gua langsung gelap gulita. Aku merasakan getaran formasi 10 kali lebih kuat dari sebelumnya, menciptakan sensasi aneh yang sulit diungkapkan - seperti tenggelam dalam air dimana semua terlihat terdistorsi."
"Saat aku terbuai dalam sensasi ini, Gu Xindao berbisik: 'Cepat konsentrasi pikiran! Lepaskan rohmu! Hanya ada 10 menit. Jika pintu gerbang gunung tertutup, kau datang sia-sia.'"
"Pintu gerbang gunung? Pintu gerbang gunung apa? Aku sama sekali tidak tahu, tapi aku yakin Gu Xindao tidak asal bicara. Segera kubaca mantra penenang hati dalam hati, tak lama kemudian aku masuk ke kondisi Konsentrasi Pikiran."
Alasan kebanyakan orang dalam lingkaran ini bisa memisahkan Hun dan Po adalah karena mereka sudah terbiasa dengan Konsentrasi Pikiran mendalam. Proses pemisahan roh ini sangat terkait dengan teknik visualisasi mental tersebut - sebuah kontrol ajaib otak atas tubuh dan jiwa yang sulit dipahami bagi yang belum mengalaminya.
Kurang dari sepuluh menit, Hun dan Po-ku sudah terpisah. Sayang persiapan terlalu mendadak, andai sempat mengikat simpul di tubuh pun baik. Rasanya kurang tenang meninggalkan raga fisik begitu saja.
"Chen Cheng Yi, jangan khawatir tentang tubuhmu. Pasar rahasia ini diawasi langsung oleh organisasi misterius itu, takkan ada kesalahan." Suara Gu Xindao yang tiba-tiba berkomunikasi dalam kondisi roh membuatku kaget setengah mati.
Berbeda dengan bicara biasa, komunikasi tanpa raga fisik terjadi langsung di tingkat hati. Masih perlu waktu untuk membiasakan diri.
"Oh, Xindao. Kau membuatku kaget! Seingatku, roh tak bisa terlalu lama atau jauh dari tubuh. Aku agak khwaswat dengan transaksi ini." Memang baru setelah mengalami kondisi roh, seseorang paham betapa berharganya memiliki tubuh fisik. Sambil bertanya, kulihat hampir semua orang di gua ini telah berhasil memisahkan Hun dan Po.
"Sebagai seorang Taoist, saat aku sementara terlepas dari raga fisikku, rasanya seperti melepaskan baju zirah terkuat yang membuatku sangat tidak nyaman."
"Tidak akan lama perginya, juga tidak terlalu jauh kan? Mungkin saat kita bangun nanti, baru beberapa menit berlalu. Pasar rahasia di sini tak pernah berlangsung lebih dari sepuluh menit." Gu Xindao berbicara kepadaku dengan nada yang aneh dan ragu-ragu.
Ini membuatku terkejut lagi. Saat hendak bertanya lebih lanjut, kulihat Gu Xindao menatap ke depan gua dengan pandangan penuh semangat yang membara, bergumam pelan: "Akan segera datang, akan segera datang..."
"Apa yang akan datang?" Tanyaku reflek. Namun pandanganku mengikuti arah yang sama dengan Gu Xindao. Di sana sebenarnya tidak terjadi apa-apa. Jika ada yang istimewa, rasanya seperti ada yang memasang tirai air di sana, membuat pandanganku terdistorsi dan tidak jelas.
Bukankah ini perasaan yang kurasakan saat formasi ini pertama kali diaktifkan?
Tepat di saat ini, Gu Xindao tiba-tiba menjawab: "Itu adalah satu-satunya keajaiban yang kuyakini seumur hidup, motivasi terbesar yang membuat Jalan Taudalam hatiku tak pernah goyah."
Sebegitu hiperbolis? Aku bingung harus berkata apa, hanya bisa bersama Gu Xindao menatap ke depan gua. Tiba-tiba kabut tebal datang membanjiri mulut gua dengan cepat, dalam sekejap memenuhi seluruh ruang gua hingga menyerupai gua surgawi.
"Dan pada saat itulah, sebuah siluet samar mulai muncul. Aku langsung membeku di tempat, baru menyadari perkataan Gu Xindao sama sekali tidak berlebihan."
"Pikiranku langsung melayang ke 9 tahun yang lalu, malam itu ketika aku dan Guruku berada di pasar hantu Tianjin. Guruku pernah berkata: 'Sebenarnya ada banyak pemahaman tentang pasar hantu. Di zaman kuno, orang-orang sering melihat apa yang disebut pasar hantu. Penjelasan resminya adalah 'fatamorgana'. Menurutku fatamorgana memang ada, tapi apakah faktanya benar demikian? Masih perlu diperdebatkan.'"
"'Guru, mengapa masih perlu diperdebatkan? Pendapatmu apa?'"
"'Pendapatku? Hehe, mungkin itu pergeseran dimensi.'"
Pergeseran dimensi? Guruku, apakah kau sudah lama memiliki jawaban pasti, dan pernah menyaksikan pasar hantu di sini, sehingga mengatakan ini padaku?
Saat ini, seluruh diriku sama sekali tidak bisa lepas dari keterkejutan!
