Guan Rui menghilang dari kehidupan Shen Xing. Shen Xing merasa hampir kehilangan seluruh hidupnya. Alasan ia tak ikut mati bersama Guan Rui adalah karena masih mengkhawatirkan orang tua Guan Rui.
Hingga suatu hari, orang tua Guan Rui 'mengusir' Shen Xing keluar rumah.
Bukan maksud jahat mengusir Shen Xing. Dua orang tua yang baik hati ini merasa Shen Xing sudah 'Kesurupan' terhadap anak mereka, yang akan menghancurkan masa depannya. Dengan mengeraskan hati dan menahan kesedihan, mereka tak lagi menerima perawatan Shen Xing, lalu mengusirnya keluar.
Saat itu Shen Xing merasa hidupnya hampir tamat. Tapi sebuah ucapan bos di perusahaannya memberinya harapan baru.
Itu adalah pertengkaran yang dilakukan berdasar emosi. Karena Shen Xing hampir menyerah pada hidupnya, ia tak peduli lagi pada apapun.
Justru dari pertengkaran itu, ia tak sengaja mendengar bosnya berkata: "Hidup selalu ada masa sulit. Kalau ingin semuanya lancar, pergilah ke pasar hantu! Daripada berkeliaran seperti mayat hidup di kantor, lebih baik ke pasar hantu cari pacarmu kembali."
Perusahaan Shen Xing adalah perusahaan multinasional yang sangat besar. Pengalaman bosnya membangun usaha penuh misteri dan legendaris. Bos itu menyukai Shen Xing yang kompeten. Mungkin di matanya, bawahan yang mengorbankan karir cemerlang demi hubungan asmara dan tidak serius bekerja sangat ‘menjengkelkan’. Dengan emosi, dia meneriakkan kalimat ini.
Mungkin orang biasa tidak menganggap serius ucapan ini, atau membayangkan pasar hantu hanya sebagai pasar biasa sehingga tidak dipedulikan. Tapi Shen Xing serius. Sebagai wanita cerdas, dia tahu beberapa kisah di balik kesuksesan bosnya yang terlalu mistis. Perlahan dia menyimpulkan bahwa semua ini terkait pasar hantu.
Selanjutnya adalah masa pencarian panjang selama setengah tahun. Shen Xing terus mencari pasar hantu yang disebut bosnya. Sebagai gadis pintar, selama setengah tahun itu kecerdasannya mencapai puncaknya. Pasar hantu yang seharusnya sangat rahasia akhirnya berhasil dilacak keberadaannya olehnya!
Tanpa perlu menjelaskan detail, intinya setelah melewati berbagai rintangan, Shen Xing akhirnya sampai di pasar hantu. Di sana, dengan mengorbankan sepuluh tahun umurnya, dia mendapatkan petunjuk penting.
Mengikuti petunjuk itu, dia menemui Guru Liu. Dengan meminjamkan lagi sepuluh tahun umurnya untuk memperpanjang satu tahun nyawa putri Guru Liu, akhirnya dia berhasil menemukan Guan Rui!
Liu Shifu menggunakan ritual rahasia untuk memanggil hun Guan Rui, dan memberitahu Shen Xing bahwa sebenarnya Guan Rui seharusnya memasuki reinkarnasi. Karena dia bukan arwah tak bertuan, dan hampir memasuki siklus reinkarnasi. Ritualnya adalah cara penipuan, hun Guan Rui harus memiliki tubuh yang hidup sebagai wadah untuk menipu Langit.
Dan maksimal dua tahun, Guan Rui harus pergi. Jika tidak, dia tidak akan pernah memiliki kesempatan reinkarnasi lagi selamanya.
Hasil akhirnya? Hun Guan Rui bertemu Shen Xing dan menyatakan kesediaannya menemani Shen Xing selama dua tahun. Shen Xing menggunakan tubuhnya sendiri sebagai wadah bagi roh Guan Rui.
Masa-masa ini adalah periode yang menyakitkan. Tak terbayangkan bagaimana dua orang yang saling mencintai berbagi satu tubuh, begitu dekat namun tak bisa berpelukan. Selama periode ini, nasihat Guan Rui yang paling sering adalah agar Shen Xing melepaskan dirinya dan memulai hidup baru.
Shen Xing selalu tersenyum dan menghindar, namun sebenarnya dalam hatinya sudah bulat tekad: Begitu roh Guan Rui pergi, dia akan menyusul. Meski tak bisa bertemu lagi.
Karena Liu Shifu pernah memberi contoh: Pertemuan manusia ditentukan jodoh. Jika jodoh kalian berakhir di kehidupan ini, perasaan sedalam lautan pun takkan membuat kalian bertemu di kehidupan berikut. Bukan cinta yang dalam yang menjamin pertemuan.
Shen Xing ingin pergi hanya karena dua alasan: Pertama, dalam kehidupan ini dia takkan mengkhianati Guan Rui. Kedua, apa artinya dunia tanpa Guan Rui?
Ini mengingatkanku pada pemandangan pertama kali bertemu Shen Xing. Tidak heran aku tidak bisa merasakan keberadaan roh, ternyata 'itu' ada di dalam tubuh Shen Xing. Ritual rahasia yang bahkan bisa menipu Langit ini, wajar saja bisa mengelabuiku.
Senyum anehnya yang seperti sedang mendengarkan itu sebenarnya adalah dua roh yang sedang berdialog dalam tubuhnya! Alasan mengapa di kemudian hari ia bisa merasakan indera spiritualku yang tak wajar, itu karena ada hantu sejati dalam tubuhnya.
Sejak kecil, ketika Ibu saya bercerita tentang kisah Janda Zhou, aku sudah tahu bahwa hantu memiliki 'sepasang mata' yang berbeda dengan manusia. Mereka bisa melihat hal-hal khusus!
Tapi bagaimanapun, betapa mengerikannya kejadian di kota ini? Sebuah tubuh yang menyimpan dua roh saling mencinta!
Namun hubungan seperti ini pun tidak bisa bertahan lama. Shen Xing mengira bisa bertahan dua tahun, tapi roh harus selaras dengan tubuh. Ini tergantung takdir dan sebagainya. Jelas, tubuh Shen Xing tidak cocok untuk Guan Rui. Setiap hari ia menderita, setiap saat bisa masuk reinkarnasi. Diam-diam ia memohon pada Guru Liu untuk tidak memberitahu Shen Xing, menggunakan ritual rahasia untuk mempertahankan diri. Ia merasa Shen Xing belum melepaskannya.
Suatu kali, dialog ini terdengar oleh Shen Xing. Tentu saja ia tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Guan Rui, hanya monolog Guru Liu. Tapi ia bisa menilai apa yang terjadi. Ia mendengar kata-kata "hancur lebur" yang tidak sengaja terucap.
Itu terjadi sehari sebelum ia membawa kami berangkat.
Pada saat itu, Shen Xing sudah memutuskan untuk mengusir Guan Rui. Bisa dikatakan, perjalanan bersama kami adalah tujuan terakhir dalam rencana hidupnya. Ia begitu teguh pada pendirian.
Sedangkan dialog antara dirinya dengan Guru Liu yang kusaksikan, adalah saat ia berkonsultasi tentang hal ini. Percakapan itu sudah hampir berakhir ketika kudengar.
Di akhir buku harian, ada sepucuk surat dari Shen Xing untuk Kak Cheng Xin. Itulah penjelasan sejatinya Shen Xing pada Kak Cheng Xin.
Su Cheng Xin:
Jika suatu hari nanti kau selesai membaca buku harian ini, mungkin kau bisa memahami alasanku melakukan ini.
Yang mungkin tak kau pahami adalah: Jika aku sudah berniat mati, mengapa masih serakah memutuskan untuk bahagia bersamamu sehari? Ini keputusan yang sudah kubuat sebelum berkonsultasi dengan Guru Liu - bahagia bersamamu sehari.
Sebenarnya untuk pertanyaan ini, aku tak bisa menjawab dengan utuh. Karena di dunia ini ada hal yang paling tak masuk akal - yaitu fenomena cinta pada pandangan pertama.
Bukan karena penampilan atau kondisi lahiriah, tetapi ketika seseorang itu muncul, detak jantungmu langsung berdegup kencang.
Aku mencintai Guan Rui. Perasaan kami telah melalui waktu dan penderitaan. Tak pernah bergelora, tapi punya pondasi yang kokoh.
Bagaimana denganmu? Apakah ini cinta pada pandangan pertama? Mungkin tak bisa menggunakan kata "cinta", karena cintaku sudah diberikan pada Guan Rui. Saat pertama melihatmu, jantungku berdebar. Apakah itu ketertarikan? Atau jika aku tak mengakhiri nyawa, apakah takdirkan memiliki cinta yang sesungguhnya dan bergelora? Apakah cinta yang sudah ditentukan sejak pandangan pertama?
Aku tak tahu. Aku sangat kontradiktif.
Bagaimanapun, aku tak bisa menodai cinta antara aku dan Guan Rui, menodai pengorbanan tulusnya padaku.
Tapi, aku masih berkhayal memulai hidup baru bersamamu.
Kadang, aku bertanya apakah aku ini wanita jahat? Kurasa iya... Bagaimana mungkin dalam hidupku, aku bisa mencintai pria selain Guan Rui?
Tidak, tidak, aku tak bisa menerima ini!!!
Tapi, apakah memulai hidup baru akan indah?
Aku tak tahu, tak tahu...
Catatan ini berakhir dengan kacau, tulisan tangan yang berantakan berbeda dengan diary Shen Xing sebelumnya yang rapi! Terlihat jelas sampai akhir Shen Xing belum mengambil keputusan...
Jatuh cinta pada pandangan pertama memang perasaan yang sulit ditolak. Manusia bisa rasional, bisa mengendali diri, tapi bagaimana mungkin mengendalikan perasaan?
Di sisi lain, ada cinta yang bertahan melewati masa-masa sulit. Bagaimana mungkin menodai cinta seperti itu?
Mempertahankan kesempurnaan cinta ini, atau memulai kehidupan bahagia yang baru...?
Aku memegang diary ini, membayangkan diri dalam situasi ini. Sayangnya aku tak bisa memutuskan. Di saat seperti itu, keputusan apapun penuh faktor kebetulan.
※※※
Pagi hari berikutnya, aku dan Kak Cheng Xin jongkok di tangga, memandang mega merah di langit dalam keheningan.
Sebelumnya, sudah kuceritakan kisah Shen Xing dan kata-kata terakhirnya pada Kak Cheng Xin.
Lalu, yang terjadi adalah hening seperti ini.
"Sungguh sulit memilih, Guan Ling sangat baik, sangat baik…" Yang pertama memecah keheningan adalah Kak Cheng Xin.
"Kenapa? Menyesal ikut campur dalam cinta sempurna orang lain?" tanyaku.
"Tidak. Pertemuan pertama Shen Xing membuat jantungku berdebar, dan pertemuan pertamaku dengannya, bukankah juga memberi perasaan spesial? Jika tidak demikian, meski dia sempurna, akankah aku jatuh cinta secepat ini?"
"Sungguh tak masuk prinsip universal! Dua orang sekaligus jatuh cinta pada pandangan pertama!" kataku, tapi dalam hati terus memikirkan Ruxue, mengingat kalimat: Pertemuan bukan kebetulan, pandangan pertama telah mengikat. Bukankah aku juga begitu?
"Entah masuk prinsip atau tidak, dia sudah pergi."
"Lain kehidupan masih ingin bertemu dia? Atau berikan kesempatan pada Guan Rui?"
"Orang yang bisa jatuh cinta sekilas adalah akumulasi dari banyak kehidupan. Aku dan Shen Xing lah yang harus bersama di kehidupan berikut. Tak akan kuserahkan pada siapapun. Aku... hanya ingin segera bertemu, memberikannya kehangatan yang Guan Rui berikan." Kata Kak Cheng Xin dengan serius.
Aku terkejut memandangnya, tapi dia malah berkata tegas: "Hanya lebih, tak kurang!"
