Hasil yang sama ini bikin ekspresi kami berdua langsung berubah, lalu sama-sama melepaskan kertas itu dengan perasaan berat.
‘Raja Akhirat mudah ditemui, si kecil sulit dihadapi’，Ini adalah pepatah kuno, seolah menggambarkan hubungan interpersonal, namun juga secara implisit menyiratkan suatu kebenaran—si kecil memang sangat sulit dihadapi. Alasannya sederhana, analoginya seperti dunia kriminal: seorang yang sukses tidak pernah takut dengan sesama yang setara statusnya, karena saling memiliki pertimbangan, enggan merusak hubungan, dan ingin menyisakan jalan mundur. Jadi dia tak perlu khawatir.
Namun dia pasti sangat menjaga diri untuk tidak memancing ‘pemuda kriminal’ muda yang impulsif. Karena anak-anak nakal itu, begitu darah panasnya mendidih, tidak peduli konsekuensi. Mereka bahkan mungkin tidak mengenalmu, atau karena faktor usia, hukuman yang diterima tak seberat orang dewasa. Merekalah yang paling berbahaya—sangat kejam, tak segan-segan bertindak brutal, bahkan jika terprovokasi, tak takut mati.
Intinya: kematangan mental rendah, bertindak tanpa pertimbangan.
Bagaimana jika ditambah dengan ‘dendam yang mendalam’?
Ciri ‘pemuda kriminal’ plus dendam mendalam—itulah si kecil! Bayangkan saja betapa mengerikannya: sama sekali tak punya pertimbangan, bahkan tak takut hukuman Langit, hanya tahu menyakiti orang untuk melampiaskan amarah, dengan cara-cara kejam. Siapa yang tidak gentar?
Banyak orang salah paham tentang hantu kecil. Sebagian mengira arwah bayi sama dengan hantu kecil. Meskipun arwah bayi memang menyimpan dendam, tapi belum mencapai tingkat kebencian gila dan kekejaman seperti hantu kecil. Mereka masih bisa diselamatkan melalui ritual pelepasan arwah dan menghilangkan dendam. Namun hantu kecil sama sekali tidak bisa, kecuali melalui proses penyelesaian ikatan dan penenangan, barulah mereka bisa dihancur leburkan.
Lebih banyak lagi orang yang terpengaruh film/TV, atau kebanyakan orang terbiasa menyebut sesuatu dengan sebutan tertentu, lalu mengira itu adalah hantu kecil. Padahal itu sama sekali bukan hantu kecil!
Ambil contoh 'Guman Tong' (). Pada esensinya, mereka adalah roh-roh malang yang meninggal prematur. Mungkin ada yang masih menyimpan dendam, tapi sudah diselamatkan, lalu dipajang untuk menerima persembahan umat. Dengan berbuat kebajikan, para penyembah bisa mendapatkan buah kebaikan kecil maupun besar. Mereka sama sekali bukan hantu kecil sejati!
Lalu apa itu hantu kecil? Saat mengingat metode pembuatan hantu kecil yang kuketahui, kepalaku langsung pusing. Untuk menjelaskan apa itu hantu kecil, tumpukan dokumen di meja itu sudah menjelaskan segalanya. Hantu kecil bisa digambarkan dengan dua kata sederhana - HOROR!
Ya, mereka adalah perwujudan horor.
Aku dan Huigen diam beberapa saat. Kukatakan padanya: "Dalam waktu dekat ini, kamu mau bergaul dengan Surou atau Qinhuai, pilihlah sendiri. Kau tahu apa yang harus kuhadapi."
“Kak, gua cuma ikut elo. Selama gua ada, setidaknya bisa menghilangkan sedikit dendam si kecil. Minimal aura gua bisa jadi penangkalnya, sekalian bantu elo.” Huigen bicara blak-blak'an.
Benar, si nak ini memang jenius di antara para jenius. Sudah mencapai Penampakan Vajra yang bisa menangkal segala makhluk Yin jahat. Dia tidak salah, dibandingkan nasib sialku, dia jauh lebih beruntung.
Aku merenung sejenak, lalu meletakkan tangan di kepala botak Huigen. “Oke, elo boleh ikut gua biar nambah pengalaman. Mungkin suatu hari bakal perlu bantuan elo. Tapi saat situasi paling bahaya, gua gak akan bawa elo.”
Huigen cengar-cengir, tidak membantah. Seolah yang akan kuhadapi bukan perkara berbahaya, tapi sesuatu yang menyenangkan.
Melihat senyumnya, aku pasrah berpikir: Orang-orang di sekitarku memang punya ciri khas begini. Hadapi bahaya kayak main-main aja. Dasar, apa mereka ngetawain gua? Lihat betapa gua gampang kena masalah?
Sambil memikirkan itu, aku pun menghela napas getir.
※※※
Keesokan harinya, aku menghubungi Zhao Hong lewat kontak yang dia tinggalkan. Aku minta izin untuk melihat TKP pembunuhan itu.
Pagi-pagi, Zhao Hong sedang olahraga. Suaranya di telepon terdengar terengah-engah, jelas lagi lari. Dia tidak langsung setuju, malah nanya: “Elo udah dapet jejak segitu cepat? Atau ada ide baru?”
“Tidak ada yang pasti, tapi tempat itu harus kukunjungi.” Gagasan tentang adanya si kecil hanyalah penilaian awal antara aku dan Huigen, aku tak bisa langsung menarik kesimpulan. Jika benar ada hantu kecil, di lokasi kejadian seharusnya masih bisa kutemukan beberapa bukti dan jejak.
“Baiklah, sebentar lagi aku jemput. Kukira harus menunggumu di kota ini selama sepuluh lima belas hari.” Zhao Hong menyetujui dengan sigap, lalu menutup telepon.
Aku mengusap keringat. Baru saja pulang dari latihan pagi, langsung mandi lalu menunggu kedatangan Zhao Hong.
Sekitar pukul 9 pagi, Zhao Hong tiba di rumah kami. Cuaca hari ini lebih panas, dia hanya mengenakan kaos oblong. Kemarin tak kusadari, hari ini baru terlihat otot-otot kekarnya yang berisi. Bekerja sama dengan rekan seperti ini cukup baik, jika benar ada hantu kecil, dia takkan jadi beban.
Penampilan Zhao Hong langsung tertangkap mata Huigen yang baru keluar dari kamar mandi. Ternyata Huigen juga punya jadwal latihan pagi!
Begitu melihat Zhao Hong, dia langsung melompat sambil melepas kaos oblongnya. “Ayo, adu otot, adu otot!” teriaknya gegap gempita.
Zhao Hong bingung menatap Huigen yang tiba-tiba muncul. Aku hanya bisa menghela napas melihat tubuh berotot bonggol si nak ini. Kapan dia punya badan kekar begini? Pantaslah jadi murid Hui Dàye!
"Satu tamparan di kepala Huigen, melemparkan kaos ke arahnya, menyuruhnya memakainya." Aku menjelaskan dengan malu-muka pada Zhao Hong. Zhao Hong menatapku dengan ekspresi tak percaya, "Maksudmu si nak ini ikut kami?"
Dengan tenang kujelaskan, "Dia adalah murid Guruku, Hui Jue."
"Hui Jue? Hui Jue yang mana?" Orang setengah baya itu memperkenalkan Zhao Hong sebagai anggota baru departemen, jadi sepertinya Zhao Hong tidak mengenal Hui Dàye.
"Telepon atasanmu. Katakan aku akan membawa seorang murid Hui Jue dari Departemen XX." Aku duduk di sofa menunggu dengan sabar sementara Zhao Hong menelepon.
Entah mengapa aku bersikeras membawa Huigen. Mungkin karena merasa jarang menemaninya sehari-hari. Terus teringat tahun itu, saat kugandeng tangannya menuju Desa Miao Heiyan, kujaga dia di depan mata.
Hidup ini benar-benar seperti kuda putih yang berlari cepat.
Tak lama, Zhao Hong selesai menelepon. Kutanya, "Tidak masalah?"
Zhao Hong tersenyum kecut, "Atasan bilang kalau murid Master Hui Jue pasti boleh. Maaf tadi, hanya prosedur kerja."
Maksudnya, dia benar-benar memverifikasi informasi itu - hal yang agak memalukan.
Serangkaian tindakan Zhao Hong justru membuatku berkesan. Kubuat penilaian dasar: si nak ini orang bertanggung jawab yang berbicara terus terang!
Orang seperti ini enak diajak kerja sama.
Bandara, pertama kali aku naik kelas satu yang disebut-sebut itu, sepertinya fasilitas untuk urusan departemen memang bagus. Tadinya kupikir dapat kelas bisnis saja sudah cukup.
Di kelas satu, fasilitasnya memang nyaman, dudukannya juga empuk. Zhao Hong di sebelah menjelaskan latar belakang kasus ini secara singkat, karena ini tidak boleh ditulis dalam dokumen resmi.
"Latar belakang perusahaan itu rumit, dan terkait dengan banyak pengaruh. Itulah alasan kami tidak berani menyelidiki secara terbuka! Bahkan jika menemukan sesuatu, kita harus menyelesaikannya berdua secara rahasia tanpa melibatkan departemen. Kau tahu, memberantas perusahaan yang markasnya di luar negeri hingga ke akar-akarnya itu sulit. Sebelumnya, kita tidak boleh membuat siluman waspada, setidaknya tidak boleh bertindak terang-terangan." Zhao Hong berbisik di telingaku.
Aku sangat kesal, menoleh ke Zhao Hong bertanya: "Menurutmu aku punya tiga kepala enam lengan, atau kau yang punya?"
"Maksudmu apa?" Zhao Hong tak mengerti!
"Kita berdua, siapa yang bisa menggantikan satu kompi pasukan? Kau atau aku? Hanya kita berdua yang menyelesaikan ini?" Sekali lagi aku merasa kesal, benar-benar dasar tukang cari masalah!
Zhao Hong berbisik: "Kalau soal berkelahi, aku sendiri bisa lawan 7-8 orang! Masih bisa lakukan banyak hal. Tadinya kupikir aku sendiri cukup."
Aku terdiam menyandarkan kepala di kursi pesawat, tak mau bicara dengan Zhao Hong yang teracuni film 007 ini. Kuputus begitu mendarat harus bernegosiasi, kalau tidak urusan ini aku tinggalkan.
Karena, yang harus dihadapi kemungkinan besar adalah hantu kecil! Zhao Hong yang fisiknya kuat seperti kau, masa bisa melawan sesuatu yang tidak berwujud? Ini cara penyelesaian yang salah!
