Begitu memikirkan, aku mengulurkan tangan ke dalam tas yang kubawa dan mengeluarkan sebuah gulungan garis merah. Lalu aku berbalik menuju pintu gerbang. Selama proses ini, Zhao Hong dan Huigen mengikuti aku. Zhao Hong murni ketakutan, sedangkan Huigen sama sepertiku yang sudah paham - hantu jahat yang mampu membangkitkan aura energi sekuat ini pasti sangat 'kejam'. Dalam tingkat tertentu, aura energi bisa memengaruhi materi, toh mampu menggerakkan aliran udara. Bukankah pintu tadi sudah membuktikannya?
Jangan meremehkan pengaruh semacam ini, saat-saat krusial bisa merenggut nyawa manusia.
Perjalanan berbalik ini tidak menyenangkan, di balik punggung selalu terdengar suara tawa yang samar-samar berkeliaran. Dari sudut mata juga terus terlihat sosok seorang wanita. Aku berjalan di depan, sebenarnya 'akal bulus' tingkat seperti ini memang tidak banyak berpengaruh padaku, juga tidak mempengaruhi Huigen. Hanya Zhao Hong yang menderita.
Perjalanan rumah hantu yang hidup-hidup.
Sampai di pintu gerbang, Zhao Hong bertanya penuh harap: "Apa kita akan keluar sekarang?"
Aku tak sempat menjelaskan. Jelas-jelas kami orang hidup yang masuk sembarangan, mengganggu dua makhluk di dalam ruangan. Sekarang masih tahap uji coba. Nanti kalau sudah 'mengamuk', tak akan ada waktu lagi. Aku dan Huigen sih tak masalah, pasti bisa cari cara kabur. Aku juga harus cari cara mengorek info dari kedua makhluk ini. Tapi Zhao Hong orang biasa. Walau sudah kupakaikan gelang cendana di tangannya, kalau sampai kena serangan, tetap merepotkan!
Sambil berpikir begitu, kuletakkan tangan di kenop pintu hendak membuka gerbang. Tiba-tiba tanganku menggigil tanpa alasan. Kulihat ke bawah - sebuah tangan berlumuran darah sedang mencengkeram tanganku! Di bawah sinar senter, jelas terlihat daging yang terbelah oleh torehan pisau, berwarna pucat menjijikkan.
Meski tak takut hantu jahat, pemandangan ini membuat merinding merambat dari lenganku sampai ke tulang punggung!
Zhao Hong di belakangku sudah menjerit-jerit. Reaksi Huigen tak kuketahui. Yang kulihat saat menengadah adalah wajah perempuan penuh bekas torehan pisau, wajah aslinya tak lagi terbaca. Karena tebasan terlalu dalam, satu bola matanya hampir keluar dari soketnya!
Ini mungkin sosok hantu jahat paling mengerikan yang pernah kulihat. Pantas saja Zhao Hong yang pria dewasa sekalipun sampai menjerit ketakutan.
Hantu perempuan ini menatapku sambil tersenyum, sebenarnya giginya putih bersih, tapi noda darah di atasnya dan bibir yang sudah cacat membuatnya terlihat sangat tidak menyenangkan. Di saat bersamaan, suara rendah yang mengambang masuk ke pikiranku dan telingaku: "Kau ingin keluar?"
Api kemarahan tiba-tiba membara di hatiku. Apa maksudnya? Hantu jahat menantang Taoist? Kalau orang biasa, pasti sudah mati ketakutan! Apakah mereka yang mati penuh penyesalan ini ingin menambah korban?
Hampir tanpa berpikir, kukumpulkan napas ke dantian lalu kuhardik: "Pergi!"
Teknik teriakan ini tampak sederhana, tapi sebenarnya cukup sulit kulakukan. Ini membutuhkan konsentrasi total dalam sekejap, lalu meledakkan tenaga dalam secara tiba-tiba. Dengan kata lain, menggunakan kekuatan jiwa untuk secara paksa menghancurkan dan mengusir hantu jahat!
Karena menggerakkan kekuatan jiwa, Si Bodoh yang biasanya tidur lelap langsung terbangun. Auman harimau yang samar-samar bergema gagah di seluruh ruangan.
Zhao Hong benar-benar tak paham situasi. Dengan bodohnya dia bertanya: "Ada harimau juga?"
Di bawah pengaruh ganda ini, hantu perempuan itu menjerit kesakitan lalu menghilang. Di saat bersamaan, desahan kesal seorang pria bergema di seluruh rumah.
Aku masih akan memperdulikan suara desahan kesakitan seperti ini? Tanpa pikir panjang, kubuka pintu gerbang. Hasilnya, di depan pintu berkabut tebal, halaman yang tadi sudah tak terlihat. Benar saja, sepasang hantu jahat! Kuambil tali merah, kukeluarkan ujungnya, dengan cepat kukaitkan ke gagang pintu menggunakan metode khusus sambil mengikat. Sambil mengikat, kusuruh Zhao Hong mendekat, lalu kuserahkan gulungan tali merah itu pada Huigen. "Siapkan sekitar 30 meter, lalu potong untukku," kataku.
Huigen mengangguk patuh, sementara Zhao Hong sepenuhnya berada dalam kondisi setengah linglung. Saat ini, jika dia tidak menjadi gila saja sudah bisa dibilang mentalnya kuat.
Tak lama, simpul di gagang pintu selesai kukunci. Kutarik tali merah maju dua langkah, sekitar satu meter lebih. Dari tangan Huigen kuraih ujung tali lainnya, kukeluarkan koin tembaga dari tas dan dengan cepat kuselipkan. Lalu kubuatsimpul lagi... Demikianlah, setiap beberapa langkah aku berhenti membuat simpul dan memasang koin tembaga. Sepanjang jalan, dua hantu jahat itu tak mengganggu.
Sampailah kami di lantai atas. Namun tangga yang tadi sudah tak terlihat. Bukan tidak kelihatan, tapi jalur yang seharusnya sederhana - tangga lurus naik-turun - berubah kacau balau. Saat menoleh, yang terlihat adalah koridor dengan pintu di kedua sisi! Jika ada yang ceroboh menginjak kosong, konsekuensinya sangat fatal!
Saat itu, tali merah sudah mencapai ujungnya, sesuai dengan perkiraanku. Aku dengan cepat mengikat tali merah ke pergelangan tangan Zhao Hong, menjelaskan secara singkat: "Tali merah ini adalah penunjuk jalanmu. Posisi ini adalah satu-satunya tempat yang relatif aman di rumah ini menurut penilaianku. Berdirilah di sini jangan bergerak. Jika nanti aku menyuruhmu lari, goyangkanlah tali merah ini. Kau akan bisa melihat jalan dengan jelas. Ikutilah tali merah ini maju ke depan. 'Itu' tetap tidak berani mendekat karena koin-koin tembaga di tali merah ini adalah koin khusus - koin sepuluh ribu orang, Energi Yang-nya sangat kuat! Cukup untuk menopangmu sampai keluar!"
Zhao Hong seorang tentara khusus. Dia memang sangat ketakutan, tapi ternyata memiliki kemampuan adaptasi yang menakjubkan terhadap lingkungan. Dengan suara gemetar dia bertanya padaku: "Tadi saat kau membuka pintu, mengapa tidak mengizinkanku keluar?"
Sambil mengobrak-abrik isi tas, kuucapkan singkat: "Kau sendiri sudah lihat kondisi di halaman tadi. Bisakah kau keluar sendirian? Lagipula, kalau kulepaskan kau pergi begitu saja, aku juga tidak tahu apakah kau akan aman setelah keluar? Bagaimana jika salah satu dari mereka mengikutimu? Hanya dengan tetap di sampingku, kau akan paling aman. Nanti, ketika aku menyuruhmu lari, pasti karena aku dan Huigen sudah menahan kedua 'senjata' itu! Saat kau lari ke halaman dan penglihatanmu terganggu, taburkan sedikit ini ke udara - kau akan bisa keluar. Setelah keluar, tunggulah aku di pintu gerbang kawasan vila. Tetaplah di tempat yang ada energi manusianya, jangan menyendiri. Begitu saja."
Sambil berbicara, aku menyelipkan sebuah botol ke tangan Zhao Hong. Aku sangat menyesal membawanya ke sini. Andai bukan karena takut repot mencari tempat sendiri dan ingin dia yang menunjuk jalan, bagaimana mungkin aku membiarkannya terjerumus dalam bahaya seperti ini?
Zhao Hong menarik napas dalam-dalam, menggenggam botol itu erat dan bertanya: "Apa isi di dalamnya?"
"Bahan penangkal energi Yin. Bahan utamanya adalah darah jengger ayam jantan. Puas?" Jawabku cepat-cepat.
Zhao Hong mengangguk, lalu berdiri tegak di tengah ruangan itu seolah hanya dengan cara itu dia bisa mengusir ketakutan!
Setelah semua persiapan selesai, aku menoleh ke Huigen: "Kita pergi ke lokasi pembunuhan itu." Tanpa kusadari, bocah ini sudah melepas baju atasnya. Dia terlihat kepanasan, padahal sebenarnya sedang mengerahkan tenaga dalam. Di balik kulitnya yang memerah karena peredaran darah yang deras, siluet Vajra berwarna merah darah samar-samar muncul.
Aku memperhatikan dengan heran. Tato samar seperti ini, jika tebakanku benar, harus menggunakan darah khusus dan teknik khusus untuk membuatnya. Aku tak tahu apakah setiap anggota aliran Hui Dàye memiliki tato masing-masing. Tapi dibandingkan tato Arhat jahat Hui Dàye yang sangat hidup, tato Huigen ini terlihat lebih tinggi tingkatannya.
Sebelum sempat menanyakan hal itu pada Huigen, suara Zhao Hong yang berusaha terdengar tenang sudah bergema dari belakang: "Kalian langsung pergi begitu saja?"
“Aku pasrah menoleh ke Zhao Hong dan berkata, ‘Kau di sini, tanganmu masih memakai manik-manik cendana. Kau bukan tipe tubuh sial seperti aku, pasti tak terpengaruh halusinasi. Berdiamlah dengan tenang di sini, tempat ini paling aman.’”
“Terlihat jelas Zhao Hong sebenarnya sangat enggan tinggal, tapi memang tak ada pilihan lain. Ia hanya bisa mengangguk.”
“Saat berbalik, aku langsung membuka Mata Ketiga. Huigen juga melakukan hal sama. Di bawah penglihatan Mata Ketiga, seluruh bangunan rumah diselimuti aura pertanda darah. Villa ini sangat besar. Kami sama-sama melihat kamar di ujung koridor yang memancarkan sinar merah darah nyaris material. Bayangan seorang pria terlihat melayang di depan pintu kamar itu, tapi samar-samar tak jelas!”
“Aku juga tak berniat melihat lebih jelas. Pria itu seakan merasakan kedatangan kami, lalu menghilang ke dalam kamar.”
“‘Huigen, apa yang melekat di tubuhmu?’”
“‘Tato Vajra!’”
“‘Maksudku, apakah dibuat dengan darah merpati?’”
“‘Itu terlalu berisiko infeksi! Ini harta pusaka aliran kita, darah suci biksu senior leluhur yang diawetkan dengan metode khusus. Darah ini sangat cocok denganku. Tato ini dibuat dengan darah tersebut sebagai bahan utama.’”
“‘Goblok! Ini kan cuma masalah golongan darah sama? Kalian memang progresif, sudah memikirkan cara seperti ini sejak dulu!’ Aku bercanda, tapi tahu persepsi ini adalah warisan yang sangat sakral.”
Saat kami berdua berbicara, tanpa sadar kami telah sampai di depan pintu gerbang itu. Sinar merah darah yang jahat itu hampir membuat mataku dan Huigen perih!
