Mei Ling adalah jurus pamungkas dari formasi ini. Keberadaannya tepat pada tempatnya, membuat orang terperangkap dalam halusinasi tanpa menimbulkan korban jiwa dalam waktu singkat. Paling-paling orang hanya akan menemukan seseorang yang terlihat linglung di sini.
Hal semacam ini juga paling sulit dijelaskan, masyarakat pun enggan menyelidiki lebih jauh... Yang terpenting, ini berhasil menjadi perangkap bagi 'orang berniat jahat' di Perusahaan A. Benar-benar perhitungan yang matang.
Adapun staf Perusahaan A, mungkin hanya anggota inti yang diizinkan masuk ke gudang. Mereka pasti punya cara menangkal Mei Ling, karena makhluk semacam ini begitu ilusinya dipecahkan, akan menjadi 'sasaran empuk'. Bahkan tubrukan Energi Yang yang sedikit kuat bisa membuatnya 'terpuruk dalam bencana abadi'.
Tapi sebelum itu, yang terpenting adalah ketenangan pikiran. Inilah yang menjadi penangkal Mei Ling. Seperti gelang cendana di pergelangan tanganku. Saat dipakai sehari-hari, efeknya tidak terlalu terasa, hanya memiliki fungsi dasar penangkal energi jahat dan pembersihan. Ketika kami bertemu hantu jahat di villa waktu itu, bahkan Zhao Hong sampai kerasukan... Orang awam mungkin mengira gelang cendana ini tidak berguna. Padahal sebenarnya aku sengaja tidak memaksimalkan fungsinya.
Bagi orang biasa, gelang cendana mungkin hanya perhiasan atau koleksi. Tapi bagi penganut Taoisme, ini sebenarnya bahan habis pakai. Aromanya adalah 'senjata' terkuat untuk menyadarkan pikiran, menenangkan hati, dan menghancurkan ilusi. Semakin berharga cendananya, semakin kuat efeknya. Tidak hanya saat menghadapi iblis hati atau ilusi, bahkan dalam latihan spiritual sehari-hari, menyalakan sedikit cendana sangat bermanfaat.
Sangat mewah, bukan? Jika saat tahu ada Mei Ling aku menyalakan sedikit cendana ini, tak seorang pun akan terkena imbas, termasuk Zhao Hong. Nilai gelang cendanaku yang berharga bukanlah masalah utama. Yang lebih penting, ini adalah cendana yang telah dijaga dan dirawat selama puluhan tahun oleh leluhurku - Lao Li. Efeknya luar biasa kuat. Begitu kuatnya hingga bisa menangkal serangan ahli seperti Wu Liyu yang mencoba menghancurkan pikiranku.
Hanya saja, aku sangat sayang menggunakannya. Artinya bagiku bukan sekadar seutas cendana berharga. Ini... ini hanyalah hadiah ulang tahun kesepuluh yang diberikan guruku padaku.
Berbagai pikiran membuatku melamun sejenak, rokok di tanganku tanpa sadar sudah terbakar separuh. Kami tidak buru-buru melanjutkan perjalanan karena baru saja menghadapi Mei Ling, perlu penyesuaian mental sebelum menghadapi gudang yang sudah dekat dan mungkin lebih berbahaya.
"Apakah Mei Ling sudah diselesaikan?" Tiba-tiba Lao Hui muncul di sampingku. Karena tak ada topik lain, kuangkat percakapan.
"Sudah. Kau tahu, makhluk seperti itu mudah diatasi asal tak terbuai pesonanya. Sama seperti mengusir roh biasa! Bahkan pemula bisa melakukannya. Huigen yang menanganinya, tidak sampai membunuh. Mei Ling ini sepertinya sudah lama dikembangbiakan, mungkin bernilai bagi departemen." Lao Hui berkata datar di sebelahku.
Bernilai bagi departemen? Jadi membiarkan makhluk berbahaya seperti Mei Ling? Tapi aku tak ambil pusing, bahkan bisa memahaminya. Senjata sendiri tak bersalah, tergantung di tangan siapa. Mei Ling ini karena dikembangbiakan secara menyimpang sudah kehilangan kesempatan reinkarnasi. Ini pemahaman umum. Tapi jika di tangan orang tepat, mungkin bisa mengumpulkan jasa kebajikan, juga menguntungkan dirinya sendiri. Bagaimanapun tak bisa bereinkarnasi bukan berarti kehilangan semua kesempatan.
Di dunia ini masih ada yang disebut hantu yang bertapa, ya kan?
Aku tidak menjawab, hanya tersenyum tipis pada Lao Hui sebagai tanda pengertian. Tapi Lao Hui justru memandangku dengan sangat serius, membuatku agak terkejut. Perlu diketahui, Lao Hui biasanya selalu terlihat santai. Tiba-tiba bersikap serius seperti ini, ada masalah apa sebenarnya?
Melihat ekspresi Lao Hui yang seperti itu, sebelum sempat kuberkata, dia sudah lebih dulu membuka mulut: "Chen Cheng Yi." Panggilan nama lengkapku itu membuatku kembali tertegun.
Tapi aku tetap diam. Aku tahu pasti Lao Hui ingin mengatakan sesuatu, jadi kudengarkan dengan saksama.
Tiba-tiba Xiao Bei menghampiri Lao Hui dan berkata: "Kak Hui, sudah lewat jam 1 pagi. Waktunya tidak bisa ditunda lagi."
Lao Hui mengangguk, lalu berkata: "Aku hanya perlu bicara sebentar dengan Cheng Yi, lalu kita berangkat."
Mendengar itu, Xiao Bei minggir beberapa langkah. Lao Hui menoleh padaku dan tiba-tiba berkata: "Cheng Yi, tadi kau jelas sempat sadar sesaat tapi langsung tenggelam lagi. Aku melihatnya. Kuharap kau ingat, apapun alasannya, seberapa pun menyedihkan kenangan yang membuatmu terperangkap, kau memikul tanggung jawab dalam operasi ini. Bahkan nyawa seluruh tim kita! Andai hari ini tidak ada Huigen, dan kau sendiri tidak mau bangkit, coba pikirkan..."
Lao Hui tidak melanjutkan. Dia berbalik dan pergi. Aku tertinggal di tempat, keringat dingin langsung membanjiri dahi!
Obsesi, obsesi benar-benar hal yang berbahaya. Di sisi positif bisa menjadi pendorong semangat, tapi di sisi negatif bisa membawa kehancuran total. Mencari ketenangan dalam obsesi ibarat menari di ujung pisau.
"Guruku, juga memiliki obsesi, tapi... Ya, aku benar-benar jauh lebih rendah dibandingkan Guruku, dalam hal sifat dasar, tak bisa dibandingkan."
"Lao Hui, kali berikutnya, aku tidak akan lagi." Tiba-tiba aku berteriak kepada Lao Hui.
Lao Hui mengangkat tangan sambil tersenyum, tidak menjawab ucapanku. Kupikir ini bukan hal yang bisa dibuktikan dengan satu kalimat, tapi saat ini aku sudah mulai mengingatkan diri sendiri bahwa aku masih memiliki tanggung jawab.
Setelah tertipu oleh roh jahat Mei Ling, suasana dalam kelompok menjadi agak hening. Mungkin setiap orang sadar, entah sedikit atau banyak, betapa berbahayanya operasi kali ini. Ancaman terhadap nyawa ini membebani hati setiap orang, bahkan Huigen yang biasanya ceria juga menjadi pendiam.
Diam-diam aku menarik Huigen mendekatiku, persis seperti dulu ketika aku menggandengnya sepanjang perjalanan ke Desa Miao Heiyan. Perasaan penuh kesadaran diri yang kuat itu muncul lagi di hatiku: Bagaimanapun juga, selama orang-orang pentingku ada di sampingku, barulah hatiku merasa tenang.
Setidaknya, aku bisa mempertaruhkan nyawa untuk melindungi mereka.
Untungnya, Mei Ling benar-benar merupakan jurus terakhir dari formasi ini. Sepanjang puluhan meter terakhir, kami berjalan tanpa menemui hambatan khusus sama sekali, semuanya berjalan dengan lancar.
Di depan pintu gudang, Zhao Hong sedang sibuk bekerja. Pintu gerbang gudang Perusahaan A berbeda dengan gudang lain di sini, masih menggunakan pintu gulung biasa dengan gembok tradisional. Menurut penjelasan Zhao Hong, sebenarnya ada sistem kunci elektronik yang perlu diretas.
Kami tidak mengerti hal ini, hanya diam menunggu Zhao Hong memecahkan kunci. Spesialisasi bidang berbeda, ini memang bukan saatnya kami bertindak. Peralatan yang dibawa Zhao Hong pun sama sekali tak kupahami, seperti alat yang sedang digunakannya untuk membuka gembok elektronik ini.
Tapi bukankah dia juga tak bisa memahami apa sebenarnya alat ritual kami? Sebenarnya tak ada yang lebih mulia atau hebat. Di hadapan situasi berbeda, orang yang dianggap hebat pun akan berbeda. Pikiran ini terasa cukup menarik.
Malam sunyi senyap, hanya terdengar suara Zhao Hong membuka gembok elektronik dan hembusan napas kami. Suasana seperti ini mungkin membuat orang lengah, atau justru semakin tegang.
Kami termasuk yang terakhir!
Sekitar dua puluh menit kemudian, dengan bunyi "klik!" yang nyaring, Zhao Hong berdiri sambil tersenyum: "Beres! Tinggal menarik pintu gulung, kita bisa masuk."
Sekarang tatapannya memancarkan beberapa fen kepercayaan diri. Sepanjang perjalanan, dia hanya menyaksikan aksi kami. Kini gilirannya berhasil menyelesaikan masalah untuk tim. Keberhasilan seperti ini merupakan fondasi terbaik untuk membangun kepercayaan diri.
"Luar biasa!" Kutepuk bahu Zhao Hong, lalu menjadi yang pertama mendekat dan membuka pintu gulung perlahan. Ada perasaan tidak enak di hatiku, seolah di balik pintu ini tersimpan rahasia menggegerkan. Atau jangan-jangan gudang ini tak sesejuk yang kami bayangkan - apakah ada orang di dalamnya?
Seperti kata Lao Hui, aku adalah penanggung jawab operasi kali ini. Sudah seharusnya aku berdiri di depan, karena di belakangku ada nyawa orang lain!
‘Glekuk’, gerakanku sangat pelan tapi suara pintu roll tetap keras. Hati seolah dikendalikan suara itu, berdegup kencang seiring bunyi yang muncul, seakan ingin melompat keluar tenggorokan saat itu juga.
Aku tak mengerti mengapa bisa gugup begini, sampai punggung berkeringat. Apakah malam ini akan terjadi sesuatu penting dalam hidupku?
Banyak pikiran berlalu, tapi tak kuperlihatkan di wajah yang tetap tenang. Akulah yang pertama melangkah masuk gudang.
Di dalam gudang, tak terjadi apa-apa. Hanya ruangan gelap gulita, begitu pekat sampai cahaya redup dari luar pun tak bisa menembus isinya!
Berdiri dalam kegelapan ini, kuhirup napas dalam. Sepertinya tak sesederhana ini? Telapak tanganku berkeringat, seolah di depan sana ada Iblis sedang menyeringai dan mengintai, membuatku ciut tapi tak bisa mundur.
Saat itu, semua mulai masuk. Entah siapa yang terakhir, ‘Glekuk’ lagi, pintu roll ditutup.
Kami delapan orang terjebak dalam kegelapan total. Hanya suara nafas kami yang terdengar!
