'Ilmu Penyatuan Dewa', meski namanya mirip dengan ilmu memanggil dewa yang resmi, pada dasarnya sangat berbeda. Ilmu memanggil dewa adalah meminta dewa merasuki tubuh untuk meminjam sebagian kecil 'kekuatan ilahi'. Dari namanya, 'Ilmu Penyatuan Dewa' juga berarti memanggil sesuatu lalu menyatukannya.
Namun sesungguhnya, 'Ilmu Penyatuan Dewa' dan 'Ilmu Memanggil Dewa' sangat berlawanan. Secara sederhana, 'Ilmu Penyatuan Dewa' sebenarnya termasuk kategori ilmu hitam! Kekuatannya melebihi ilmu memanggil dewa bukan hanya satu tingkat! Bahkan bisa dikatakan kekuatannya sangat dahsyat! Karena itulah dianggap sebagai ritual rahasia!
Mengapa demikian? Karena 'Ilmu Memanggil Dewa' memanggil dewa resmi yang memiliki nama dan tablet leluhur yang sah. Meski para 'dewa' ini memiliki kemampuan luar biasa, bisa dibilang mereka sangat 'pelit' - mungkin khawatir disalahgunakan. Intinya, hanya sebagian kecil kekuatan ilahi yang bisa digunakan.
Tapi 'Ilmu Menyatu dengan Dewa' yang dipanggil belum tentu dewa sejati. Bisa berupa makhluk sakti dengan tenaga dalam luar biasa seperti 'Roh binatang bertapa' yang hampir mencapai pencerahan, hantu gunung atau monster sungai, bahkan dewa gunung biasa yang bahkan tidak punya jabatan resmi.
Berbeda dengan ilmu memanggil dewa biasa, makhluk yang dipanggil ini akan memberikan minimal 50% kekuatannya kepada sang pemanggil. Kekuatan sebesar ini tentu tidak bisa digunakan secara eksternal, harus menyatu dengan tubuh manusia baru bisa dimanfaatkan. Makanya disebut 'Ilmu Menyatu dengan Dewa'!
Orang yang dirasuki biasanya akan menunjukkan aura, ciri khas, dan ekspresi makhluk yang merasukinya. Contohnya orang yang dirasuki ular suci, gerak-geriknya bahkan lama-kelamaan bentuk wajah dan matanya akan menyerupai ular.
Tingkat transformasi fisik penyatu dewa tergantung kekuatan makhluk yang dipanggil. Perubahan tubuh Lao Hui yang menjadi besar, gagah, tapi agak bungkuk - bahkan kulit yang jarang berubah dalam waktu singkat pun berubah - menunjukkan makhluk yang dipanggil sangat kuat!
Tapi melihat Lao Hui seperti ini membuat hatiku sakit. Ilmu rahasia pasti ada konsekuensinya, apalagi yang sekuat ini! Kulihat dahi Lao Hui, di sana terlihat jelas bekas darah - Lao Hui telah mempersembahkan Jingxue!
Karena 'Ilmu Menyatu dengan Dewa' memang harus dibayar dengan persembahan Jingxue. Ini diizinkan Langit, adil!
"Tapi apa itu Jingxue? Ia mengandung esensi vital seseorang, bahkan daya hidup. Dulu, saat Gao Ning mengambil sedikit Jingxue-ku untuk mempercepat evolusi induk serangga, anggota seperguruanku harus membayar mahal untuk memulihkanku. Itu pun belum tentu sepenuhnya kembali. Kali ini Lao Hui..."
Namun tak ada waktu untuk berpikir. Lao Hui mengaum keras, kedua tinjunya menghujam dengan suara gesekan udara. Teknik penyatuan spiritualnya telah selesai - kekuatan yang meledak itu harus dilampiaskan!
"Cheng Yi, jangan salahkan aku menggunakan ilmu hitam." Suara berat Lao Hui yang seolah berasal dari rongga dada bergema di ruang bawah tanah.
"Tidak ada ilmu hitam, hanya manusia jahat!" Kataku sambil menahan kata-kata lain. Waktu mendesak - aku harus mempersiapkan teknik bertarung habis-habisan yang selama ini kurencanakan.
Dengan natural Lao Hui menghalang di depanku. Aku mengenali makhluk yang dipanggilnya: hantu gunung legenda - Shanxiao. Kekuatan super, ahli sihir tanah, tempramental, lincah dalam gerakan.
Teknik elemen tanah telah banyak punah. Anehnya, kepunahan ini juga mempengaruhi makhluk halus. Guruku pernah berkomentar tentang Shanxiao: "Mereka lebih ahli teknik lima unsur tanah daripada manusia. Ironisnya, saat ilmu manusia punah, merekapun kehilangan referensi - hanya mengandalkan bakat alami untuk teknik dangkal."
“Guruku, benarkah hantu gunung itu ada? Jangan-jangan yang kau maksud itu monyet bentuknya aneh dan menyeramkan?”
“Monyet itu pantas disebut hantu gunung? Ada atau tidaknya hantu gunung, aku malas menjelaskan padamu. Tapi kalau memang ada, yang harus diwaspadai adalah kecepatannya. Secara alami dekat dengan elemen tanah, meski tak bisa menggunakan sihir tanah tingkat tinggi seperti 'menyusutkan bumi sepanjang inci' yang legendaris itu, tapi teknik kasar untuk meningkatkan kecepatan dan menyamarkan wujud pasti dikuasainya. Makanya gerakannya selalu misterius.” Guruku bercerita tentang hantu gunung layaknya mendongengkan legenda hutan biasa padaku.
Saat ini semua terlintas di benakku. Lao Hui tetap Lao Hui, tahu cara mengimbangi kecepatan dan kekuatan zombie si kecil! Rencananya sempurna tanpa celah, berani menggunakan ritual penyatuan jiwa, sekaligus teliti mempertimbangkan setiap detail.
Tatapan Lao Hui sudah berubah ganas, tapi kesadarannya masih jernih. Ritual penyatuan jiwa bukanlah kerasukan, pikiran sendiri masih dominan. Ia mengeluarkan pisaunya - pisau yang dipenuhi energi Yang positif dan energi jahat - sambil berteriak marah ke arah Lu Fanming.
Ekspresi Lu Fanming juga berubah serius. Mungkin dia tidak takut pada Lao Hui, tapi aku tahu dia waspada dengan tindakanku!
Di sini ada formasi larangan sihir, tenaga dalam kami tak bisa digunakan. Tapi Lao Hui menghindari ini dengan menggunakan ritual pengorbanan rahasia yang sedikit menguras tenaga dalamnya, tetap bisa mengancam musuh!
"Harus diketahui, Lao Hui mungkin bahkan tidak lebih dari seekor semut di hatinya, apalagi aku yang reputasinya sudah terkenal, juga keturunan Lao Li, memiliki berbagai ritual rahasia. Bagaimana mungkin dia tidak menjaga harga diri?"
"Ternyata kita tak boleh meremehkan siapa pun!" kata Lu Fanming dengan senyum sinis, lalu menutup mata. Kolam darah mulai bergolak...
Aku tahu si kecil akan muncul. Si kecil yang dipelihara Lu Fanming terhubung secara spiritual dengannya. Memanggilnya bahkan tak perlu sihir apa pun! Cukup dengan kesadaran yang terhubung.
Menghadapi gerakan Lu Fanming, Lao Hui kembali mengeluarkan teriakan provokasi... Waktu tak bisa ditunda lagi. Aku menutup mata, kedua tangan membentuk segel tangan aneh. Di sini yang ada formasi larangan sihir, satu-satunya cara adalah meningkatkan tenaga dalam hingga batas maksimal. Segel tangan yang kubentuk ini bertujuan meningkatkan kekuatan jiwa dalam waktu singkat, lebih efektif daripada pil pemberian guruku. Ini seperti memaksa otak memberi perintah ke jiwa dengan metode tertentu, peningkatan sementara yang mengorbankan kondisi di kemudian hari.
Segel tangan ini total memiliki tujuh set, 49 gerakan. Gerakan harus sangat cepat, formasi segel tak boleh salah sedikit pun. Karena itu konsentrasiku harus maksimal, lebih melelahkan daripada konsentrasi pikiran. Tapi aku tak boleh gagal, harus menyelesaikannya.
Kedua tanganku bergerak cepat membentuk berbagai segel tangan, tegang hingga puncaknya. Bagaimanapun ini ritual rahasia pertama kalinya kugunakan. Untungnya meski gerakan-gerakan ini belum pernah kulakukan berurutan seperti hari ini, tapi setiap bagian sudah berulang kali kupelajari terpisah.
Aku menutup mata, ini adalah situasi yang jarang terjadi sekarang. Mengingat seringnya perlu konsentrasi pikiran, saat melakukan ritual aku sudah jarang terpengaruh lingkungan. Tapi sekarang harus menutup mata, menunjukkan betapa seriusnya hal ini.
Segel tangan terbentuk hampir satu detik per gerakan. Dengan perubahan cepat gerakan tangan, rohku seperti disuntik stimulan, menjadi kuat dan gelisah. Di saat ini, aku harus kehilangan fokus untuk menahan roh yang gelisah agar tidak mengganggu ketenangan mutlak dalam membentuk segel tangan. Sebenarnya sihir ini sangat berbahaya, bagai berjalan di tali tajam. Jika bukan karena terpaksa, aku takkan pernah menggunakannya.
Aku tak tahu kondisi Lao Hui, apalagi situasi pertarungan di luar. Hanya dari getaran besar sesekali di tanah, kurasakan betapa sengitnya pertempuran itu.
Syukurlah ritualku tak terganggu. Meski hanya puluhan detik, dalam pertarungan ilmu, para ahli sudah bisa menentukan hidup-mati dalam waktu singkat itu!
Pasti Lao Hui bertarung mati-matian untukku. Tapi aku tak berani membayangkannya. Bahkan karena konsentrasi mutlak, suara di luar pun tak kudengar.
Lima segel tangan terakhir, tiga terakhir, yang terakhir... Saat segel tangan akhirnya terbentuk sempurna, tanganku tersiksa kejang-kejang. Setiap gerakan segel tangan sangat rumit, nyaris mustahil dilakukan jari manusia biasa.
Namun penderitaan di tangan hanyalah hal kecil, yang terpenting adalah beban pada tubuh dan otak. Setelah seluruh rangkaian gerakan selesai, tubuhku seolah disiram air, basah kuyup oleh keringat. Pakaian sudah basah menempel erat di badan, di area tempat kedua kakiku berpijak bahkan muncul jejak kaki basah!
Tapi penderitaanku hanya bertahan kurang dari satu detik. Saat kubebaskan pikiran dan membiarkan roh meningkat gelisah, di detik berikutnya muncul perasaan nyaman, segar, dan bahagia yang ekstrem dari roh. Ini mengalahkan semua rasa sakit, mungkin lebih memabukkan daripada 'narkoba'! Rohku meningkat drastis dalam sekejap, benar-benar membuatku lupa diri!
Ayo, bertarung! Kubuka mataku, tatapan menjadi dingin...
