Dalam sorotan senter, terlihatlah seekor monster yang tak bisa bergerak. Sejujurnya aku harus mengakui ini adalah ikan - ciri khas seperti sirip ekor ikan masih jelas terlihat pada tubuhnya.
Namun tubuhnya telah berevolusi ke arah yang tak terduga. Di bagian depan dan belakang perut ikan, tumbuh empat cakar yang lemas tak bertenaga.
Dengan perut ikan sebagai batas, bagian depannya memanjang membentuk leher kurus yang membuat kepalanya tampak lebih menonjol. Sementara bagian belakangnya berkembang menjadi ekor panjang yang meliuk-liuk di air.
Bagian perut ikan sendiri tidak banyak berubah, hanya terlihat bulat dan membesar. Jika hanya melihat perut dan bagian depan, sekilas mirip kura-kura dengan perut sebagai cangkangnya...
Deskripsi seperti ini mungkin tidak menakutkan atau memberi tekanan, tapi aku dan Xiao Chengqian yang hanya memandangnya saja sudah merasakan stres luar biasa. Tak ada yang bisa tetap tenang di hadapan makhluk sepanjang 20 meter dengan tubuh kekar, apalagi saat ia berenang hanya 50 meter dari kami.
Aku dan Xiao Chengqian terpana seperti melihat alien. Di kepalaku hanya ada satu pertanyaan: Untuk apa melepas ikan ke Kolam X? Untuk memelihara makhluk ini atau menenangkannya?
Sayangnya rahasia di level itu tak terjangkau olehku. Sikap dan keputusan pemimpin bukan wilayahku. Monster air ini pasti bukan satu-satunya misteri Kolam X. Di dasar kolam itu, dengan medan rumit dan permukaan air abadi, apa lagi yang tersembunyi?
Aku tenggelam dalam kesadaran betapa luasnya dunia namun terbatasnya pengetahuanku. Tiba-tiba monster air yang berenang itu berhenti, lalu berbalik tajam dan menerjang ke arah kami!
Kulit kepalaku bergidik. Dalam hidup sehari-hari saja jika seorang gemuk berlari ke arahmu sudah menegangkan, apalagi makhluk sebesar ini.
Refleks kami mundur terpental. Arus kacau menggoncang tubuh kami, tapi untungnya kami bertahan!
Wajah besar itu kembali berhenti di lubang legenda, aku dan Xiao Chengqian saling memandang dengan panik, tak berani berlama-lama lagi, segera mengayuh sekuat tenaga menuju terowongan yang menanjak ke atas.
Dalam kegelapan gua yang hanya diterangi senter, kami berdua terhening. Kilas balik kejadian tadi membuat rasa takut semakin mengkristal - monster itu memiliki kecerdasan! Tadi ia ingin membunuh kami secara mendadak!
Jika makhluk itu memiliki tingkat kecerdasan tertentu (masih belum bisa diprediksi seberapa tinggi), maka penghindaran bukti bisa dijelaskan sebagai upaya intensif? Ditambah pihak berwenang mungkin telah mempelajari adat perilakunya lalu melakukan penyamaran?
Aku tak boleh berandai-andai lebih jauh. Monster ini jelas sedang berevolusi. Seberapa dahsyat perkembangannya jika dibiarkan? Ataukah ada maksud tersembunyi membiarkan keberadaannya?
Alisku berkerut dalam perenungan dalam. Perubahan sekitar tak kuhiraukan, hingga tiba-tiba tubuhku terasa ringan dan dahi sakit - rupanya tanpa sadar aku telah muncul ke permukaan, memasuki bagian gua yang tidak terendam air.
Xiao Chengqian sudah merangkak naik. Memandangiku yang melakukan kesalahan dasar ini dengan pasrah, ia mengulurkan tangan membantu menarikku naik.
Bersandar di dinding gua, kami terengah-engah. Aktivitas bawah air memang menguras stamina, ditambah pernapasan yang terbatas dan beberapa kali panik masih membeku - kami memang butuh istirahat sejenak.
"Udara di sini tidak bermasalah. Sepertinya kami cukup beruntung, ini bukan jalan buntu dan masih dalam batas lokasi. Tanpa sengaja, mungkin kami sudah menemukan tempat yang benar." Setelah beristirahat beberapa menit, Xiao Chengqian berkata padaku dengan senyum puas, sepenuhnya mengabaikan monster air di luar gua dan urgensi waktu kami.
Si nak ini memang optimis. Kuusap rambut basahku sekenanya, lalu berdiri. Aku melepas sirip kaki, tabung oksigen, dan berbagai barang tak penting di tubuh. Hanya memakai baju selam, kukatakan padanya: "Kalau begitu, mari kita percepat. Sudah ketemu monster air tapi belum juga menemukan tempat, kata 'sial' pun tak cukup menggambarkan nasib kita."
Setelah berkata demikian, aku berjalan maju dengan senter. Di area yang tidak terendam air, lereng gua ini tiba-tiba menjadi landai. Berjalan sama sekali tidak sulit. Xiao Chengqian segera melakukan hal yang sama dan menyusulku.
Seluruh gua sangat kering dan sunyi senyap. Secara visual tidak terlihat makhluk hidup apapun. Berjalan dengan senter di sini hanya perlu memperhatikan permukaan tanah yang bergelombang agar tidak tersandung.
Gua ini tidak panjang tapi berkelok-kelok. Setelah 20 menit lebih berjalan, kami melihat jalan keluar dengan sedikit cahaya. Kami buru-buru melangkah menuju pintu keluar. Ternyata setelah keluar dari gua kecil ini, kami tiba di sebuah ruang gua yang bisa dibilang sangat besar.
Berdiri di dalam gua ini, aku dan Xiao Chengqian serentak menarik napas dalam-dalam. Konstruksi gua ini cukup unik, bentuknya setengah lingkaran dengan panjang sekitar 50 meter dan lebar lebih dari 40 meter. Dinding gua terlihat sangat halus, kecuali di posisi tempat kami berdiri. Tidak ada cabang jalan lain di seluruh gua kecuali arah kami. Di langit-langit gua setinggi 20-an meter, terdapat celah sempit tempat cahaya bulan menyusup masuk - inilah sumber cahaya redup yang kami lihat sebelumnya.
Pemandangan seperti ini membawa nuansa misterius, membuat kami berdua kembali menarik napas panjang. Kami sama-sama paham: jika lokasi yang kami temukan salah, tempat ini hanyalah jalan buntu.
Suara "tetes" air menggema di telinga kami. Hal ini wajar saja mengingat adanya celah di atas. Namun setelah kusimak, suara itu jelas berasal dari tetesan air yang jatuh ke permukaan air. Apakah ada sumber air di sini? Sulit untuk dibayangkan.
Waktu masih cukup longgar. Daripada buru-buru menjelajahi gua, kubiarkan senter tetap menyala di pintu masuk tempat kami tiba. Saat mengamati sekeliling tadi, kusadari ada belasan pintu masuk berjejal di lokasi kami berdiri. Peralatan selam masih tertinggal di jalur yang kami lalui sebelumnya. Jika ingin kembali melalui jalan yang sama, kami harus meninggalkan penanda cahaya ini untuk menghindari kesalahan memilih gua.
“Cheng Yi, kau pikir kita berada di manakah?” Setelah aku menyelesaikan semua ini, Xiao Chengqian berbicara.
“Di dalam perut gunung, tapi mengenai gunung spesifik mana setelah berbelok-belok sejauh ini, aku tak bisa pastikan.” Sambil berbicara, kusuruh Xiao Chengqian mengangkat senter untuk menyoroti celah itu, di mana terdapat beberapa akar pohon yang menjadi penyembunyi sempurna.
“Sudahlah, malas juga ingin tahu. Mari kita lihat apakah ada yang bisa dipanen?” Sifat gegabah Xiao Chengqian yang enggan berpikir panjang persis seperti dulu aku, dengan santai ia mengangkat senter dan melangkah maju.
Diam-diam aku mengikuti di belakang Xiao Chengqian, mengamati gua ini dengan cermat. Semakin dalam kami masuk, kulihat di bagian terdalam gua terdapat genangan air hitam pekat yang tampak sangat dalam. Dengan cahaya bulan dan senter, terlihat benda-benda aneh di tepi kolam, serta pilar batu yang menempel pada tebing di bagian dalam. Tapi tak kuhiraukan, kukira itu formasi alam biasa.
Kami berlari menuju tepi kolam yang menarik perhatian. Saat sorotan senter menerangi benda-benda di sana, napas kami tersengal kaget. Mimpi pun takkan sangka akan menemukan benda seperti ini!
Tulang-tulang kering, benda di tepi kolam ternyata adalah tulang manusia! Senter Xiao Chengqian menyoroti tengkorak manusia, dua rongga mata hitam legam dan gigi yang sudah memutih, dalam lingkungan seperti ini, tiba-tiba terlihat cukup horor!
Bagaimana mungkin ada tulang manusia di sini? Aku dan Xiao Chengqian tak habis pikir, kami juga menemukan bahwa tulang-tulang ini tidak meninggalkan pakaian sama sekali, jangan-jangan mereka datang ke sini dalam keadaan telanjang?
Lantai yang berantakan memaksa kami menahan rasa ngeri, menyisir dengan teliti. Lagi-lagi kami dikejutkan penemuan bahwa dari tujuh delapan rangka di lantai, tak satupun yang utuh - semua kehilangan bagian anggota gerak. Apa yang sebenarnya terjadi?
Aku menemukan sesuatu lain: di tumpukan tulang ini ada pulpen. Baru kuambil, belum sempat kuperiksa, tiba-tiba leher terasa dingin - seolah ada sesuatu yang bernafas di belakangku...
Apakah ini khayalanku? Tapi wajahku dan Xiao Chengqian langsung berubah pucat, karena dari dalam gua benar-benar terdengar suara nafas manusia, disertai suara tertawa kecil!
