"Karena Hantu Rakshasa?" Ini memang agak aneh, mengingat jumlah hantu di Danau Sepuluh Ribu Hantu yang begitu banyak. Mengapa justru karena hantu Rakshasa itu? Aku tak tahan bertanya.
"Tingkat kekuatan Rakshasa sebagai hantu, kalian pasti sudah tahu. Setidaknya kekuatan desa kita yang terkumpul masih bisa menjaga diri di hadapannya. Tapi untuk memusnahkannya mustahil! Rakshasa ini berbeda dengan hantu lain di Danau Sepuluh Ribu Hantu yang suka saling menelan di dalam danau untuk meningkatkan kekuatan. Ia sering keluar entah untuk apa? Sejak kemunculannya, kami selalu hidup damai. Tapi setiap kali kami memperbaiki Formasi Besar, ia tak segan menyerang!" Nenek Awan menghela napas getir.
"Jadi, aliran penjaga danau ini membiarkan Rakshasa demi melindungi diri?" Young Master Xiao tanpa basa-basi langsung melontarkan pertanyaan itu! Tentu saja menurut pendidikan 'Jalan Tao-ku' yang diterima Xiao Chengqian sejak kecil, pertanyaan itu wajar saja. Bagi dia ini hanya pertanyaan biasa.
Pertanyaan ini membuat Pak Zheng agak malu, dia batuk dua kali lalu berkata: "Sebenarnya bukan kami tak mau bertindak. Pertama, yang kami hadapi adalah seluruh Danau Sepuluh Ribu Hantu, bukan Hantu Rakshasa. Jika kami semua fokus melawan Hantu Rakshasa, makhluk-makhluk lain di danau itu... Kedua, Hantu Rakshasa sangat licik. Mustahil dia menyerang kami semua sekaligus, dan kami pun tak mungkin selalu berkumpul bersama. Jika terpisah, bisa dihadapi satu per satu. Terakhir, Hantu Rakshasa itu sampai sekarang belum melakukan pembantaian besar, jadi..."
Pak Zheng mengemukakan beberapa alasan. Ada yang terdengar dipaksakan, tapi ada juga kesulitan yang sangat nyata. Pada dasarnya, karena Hantu Rakshasa belum melakukan pembantaian besar, pihak berwenang pun tak ambil pusing. Dengan tanggung jawab menjaga danau dan sekaligus melawan Hantu Rakshasa, sungguh mustahil bagi mereka!
Tapi benarkah Hantu Rakshasa belum membunuh? Sepengetahuanku, makhluk itu sudah memakan enam belas nyawa! Sebelum sempat ku bicara, Huigen'er yang tak tahan lagi langsung menceritakan seluruh peristiwa yang terjadi di kota kabupaten kepada Pak Zheng.
Akibatnya, seluruh orang di dalam ruangan itu tersentak kaget. Salah seorang di antara mereka bahkan berkata: "Selama ini kami mengira Hantu Rakshasa telah membentuk semacam keselarasan dengan kami. Ia hanya keluar untuk 'jalan-jalan', selama kami tidak mengganggu formasi besar penjaga, kami bisa terus hidup berdampingan dengan damai! Saat kami menyiapkan formasi akhir di desa untuk menahan energi Yin dan menghadapi hantu-hantu lain, biarlah ia berjalan-jalan! Nanti pada suatu hari, pasti ada orang sakti yang akan menghajarnya! Tapi tak disangka..."
"Dan situasinya lebih parah dari yang kalian bayangkan. Sekarang bahkan di kota kabupaten yang cukup jauh dari sini sudah muncul aliran yin yang membawa energi Yin. Jika terus menyebar seperti ini, menurut kalian apakah membangun formasi penjaga di desa masih akan efektif?" Cheng Zhen menggelengkan kepala sambil berkata!
"Hai!" Pak Zheng tiba-tiba memukul-meja dengan keras sambil menghela napas berat, "Kami sudah terlalu lama terisolasi di desa ini, sampai-sampai menjadi konservatif dan keras kepala seperti ini! Harus diakui, kami memang merasa takut menghadapi Danau Segala Hantu ini. Hantu Rakshasa ini sepertinya tidak bisa dibiarkan lagi."
Melihat ekspresi sedih Pak Zheng, lukaku pun mulai terasa nyeri. Sejujurnya, Hantu Rakshasa itu juga sudah mengawasiku. Sekalipun aku tidak ingin berurusan dengannya, dan ingin menyerahkan pada orang ahli seperti yang dilakukan Pak Zheng, itu tidak mungkin!
"Hantu Rakshasa tidak peduli apakah aku mau atau tidak. Bukan aku yang akan memusnahkannya, pasti dia yang menghancurkan aku. Selain itu, aku harus memasuki Danau Seribu Hantu. Jadi..." Aku mengerutkan alis berkata, "Pak Zheng, hubungan kami dengan Hantu Rakshasa sudah seperti air dengan minyak. Kami pasti akan bertarung dengannya. Mengingat Bapak juga merasa tak bisa membiarkannya, bisakah Bapak membantu kami?"
"Kalian akan langsung bertarung dengan Hantu Rakshasa?" Pak Zheng menaikkan alisnya bertanya, matanya dipenuhi ekspresi tak percaya.
"Itu tak terelakkan. Lagipula kami adalah keturunan Lao Li, tentu punya beberapa andalan!" Ya, ada andalan: kalung cendana, empat siluman legendaris, ilmu Zhongmao. Masih bisa dicoba! Dalam hati kuhitung kartu as yang kumiliki.
"Kalau begitu, aliran Penjaga Danau kami pasti akan membantu sekuat tenaga!" Pak Zheng memukul meja dengan keras, berkata dengan penuh kesungguhan.
※※※
Untuk mencapai Formasi Pengumpul Yin di Danau Seribu Hantu, diperlukan perahu khusus. Baru setelah Pak Zheng setuju memberikan bantuan maksimal, kami mengetahui hal ini!
Keistimewaan perahu ini terletak pada bahan kayunya. Kayu jenis ini bisa menahan aliran energi Yin di Danau Seribu Hantu secara maksimal, melindungi roh manusia dari pengaruh energi Yin 'kotor' tersebut. Selama berada di perahu, kesadaran akan tetap terjaga!
Namun kayu jenis ini telah melalui proses khusus oleh penganut Taoisme, sama seperti tali merah yang kugunakan untuk mengikat simpul. Jadi mengumpulkan kayu untuk satu perahu cukup sulit. Seluruh desa aliran Penjaga Danau hanya memiliki dua perahu kayu seperti ini, yang membatasi jumlah orang yang bisa masuk ke Danau Sepuluh Ribu Hantu.
Selain itu, perahu khusus ini memiliki 'lentera penunjuk arah' di haluan. Lentera ini bukan lentera penuntun arwah ke alam baka yang biasa dipahami orang, melainkan lentera pencegah tersesat di labirin pinggiran dan area berkabut Yin Formasi Pengumpul Yin!
Secara sederhana, ini adalah hio raksasa khusus yang memiliki kesamaan fungsi dengan hio 'Petunjuk Dewa' yang pernah digunakan Guruku di Desa Tandus. Asap merah tipis yang dihasilkannya selalu bisa menunjukkan jalan yang benar!
Hio jenis ini juga sangat berharga. Karena tempat ini jauh lebih berbahaya daripada Desa Tandus, hio ini tentu lebih tinggi tingkatannya dibanding Petunjuk Dewa, dan sangat langka. Untuk ekspedisi ke Danau Sepuluh Ribu Hantu kali ini, desa khusus mengeluarkan 'lentera penunjuk arah' yang telah disimpan ini!
Dua perahu kayu membatasi jumlah personel. Persediaan terbatas 'lentera penunjuk arah' juga membatasi waktu masuk kami. Bisa dikatakan operasi kali ini penuh kesulitan, selain bahaya juga banyak batasan lainnya.
Selain memberikan bantuan tersebut, desa juga memberi kami beberapa ikat daun calamus merah segar! Nenek Yun mengatakan ini adalah daun calamus paling berharga di desa! Pada momen krusial, dengan menggunakan tenaga dalam sebagai pemicu, mengkonsumsi satu batang calamus ini bisa membuat hantu jahat langsung hancur lebur!
Kekuatan seperti ini sangat menakjubkan!
Awalnya saya sangat penasaran dengan calamus jenis ini. Setelah bertanya lebih lanjut, baru saya tahu calamus ini sama sekali bukan tumbuh alami - mereka awalnya calamus biasa yang melalui 'pengairan' khusus hingga tumbuh seperti ini, melibatkan metode rahasia!
Tentang metode rahasia itu, Nenek Yun tentu tidak akan memberitahuku. Tapi saya mengetahui secara sederhana bahwa yang digunakan untuk mengairi calamus ini adalah darah segar dari aliran penjaga danau yang meninggal tua di tempat ini. Seluruh darah mereka digunakan untuk mengairi calamus ini!
Darah segar orang yang menekuni Tao tentu berbeda dengan orang biasa. Tenaga dalam yang terkumpul bertahun-tahun tersebar pada detik terakhir, setidaknya aura energi dari darah ini sudah lebih kuat daripada orang biasa. Pantas saja memiliki kekuatan seperti ini!
Daun calamus berwarna merah segar ini seharusnya merupakan keberadaan paling hebat di antara calamus yang dibudidayakan desa ini.
Terakhir, untuk perjalanan ke Danau Sepuluh Ribu Hantu ini, Kakek Zheng juga memberikan bantuan personil - lima orang terhebat dari generasi muda desa akan ikut bersama kami mengakhiri jalan ini!
"Kami sudah terlalu lama bersikap konservatif dan diliputi ketakutan. Kali ini kalian masuk ke Formasi Pengumpul Yin, sementara kami akan mengerahkan seluruh kekuatan desa untuk memperbaiki formasi besar di pinggiran! Sekaligus, kondisi di sini termasuk keberadaan Hantu Rakshasa harus dilaporkan. Akan kukirim utusan untuk melapor!" Pak Zheng berkata demikian.
Mengirim utusan untuk melapor di era komunikasi yang sangat maju ini adalah hal yang sangat menggelikan, namun Pak Zheng juga tak punya pilihan. Sebagai desa terdekat dengan Formasi Pengumpul Yin, semua sinyal di sini terkena dampak parah. Sehebat apapun teknologi komunikasi sekarang, tak ada gunanya di desa ini!
Situasi ini membuatku teringat pada Desa Tandus. Bukankah di sana juga sama? Semua komunikasi terputus, kami seperti terperangkap di Desa Tandus!
Semua hal akhirnya diputuskan demikian. Seluruh operasi akan dimulai setelah lukaku sembuh total!
Kak Cheng Xin mengatakan, dengan daun calamus darah untuk menarik racun, ditambah obatnya dan kemampuan pemulihanku yang seperti babi hutan, paling lama lima hari luka-luka ini tak akan lagi mempengaruhiku!
Hmm, sekali lagi, kemampuan pemulihan seperti babi hutan!
※※※
Di hari-hari berikutnya, aku dijaga ketat. Tinggal terus di rumah terbesar desa, yaitu kediaman Pak Zheng. Setiap hari setidaknya 10 orang bergantian berjaga melindungiku.
Mengenai masalah mimpi anehku, Pak Zheng dan yang lain memberikan solusi agar aku bisa beristirahat tenang dan terhindar dari pengaruh Hantu Rakshasa. Setiap kali mau tidur, mereka selalu menyalakan hio berisi daun calamus darah dan wewangian berharga di samping tempat tidurku.
Tidak bisa dipungkiri, hio ini sangat berguna! Setidaknya sejak memilikinya, aku bisa tidur tanpa mimpi sampai subuh!
Pak Zheng tertawa mengatakan aku beruntung. Bagaimanapun, malam di desa ini rawan pengaruh hantu. Untuk berjaga-jaga, mereka selalu menyiapkan hio ini. Biasanya tidak digunakan, tapi untukku mereka rela mengeluarkan modal besar.
Ginseng Jing yang diekstrak Kak Cheng Xin untukku juga kukonsumsi setiap hari. Sayangnya sebagian besar efek obat diserap Si Bodoh. Ini memang tidak bisa dihindari. Kata Kak Cheng Xin, untuk Si Bodoh yang terluka, bubuk obat ini adalah penyembuh terbaik!
Sebenarnya ini bukan pemborosan. Mengingat sifat tubuhku tidak bisa menyerap seluruh efek obat, membaginya dengan Si Bodoh justru memaksimalkan manfaat.
Hari-hari berlalu dengan tenang, hingga tiba hari terakhir masa pemulihanku!
Aku takkan pernah lupa matahari terbenam hari itu - merah darah bagai luka menganga!
