Reaksi pemimpin kota itu terlihat agak lambat. Setelah Yu Cui Zi selesai berbicara, makhluk itu terdiam sangat lama. Keadaan ini terasa semakin aneh dan mengerikan. Tapi apapun yang terjadi, dalam situasi seperti ini kita harus memanfaatkan setiap faktor yang menguntungkan. Meski terasa mencurigakan, aku takkan lagi merenungkannya. Masak iya aku harus menyuruh-nyuruhnya?
Segel tangan untuk menyatukan roh memang rumit, tapi bagi kami yang sudah memiliki jiwa simbiosis dan sering berlatih, gerakan ini justru terasa sangat luwes. Ditambah kondisi tubuh spiritual, jari-jari setiap orang bagai ditiup angin, menyelesaikan proses penyatuan roh dengan lancar bak air mengalir.
Kukira akulah yang pertama menyelesaikan penyatuan roh. Tapi saat aku dan Si Bodoh menyatu, menyelami roh Si Bodoh untuk memeriksa sekitar, baru kusadari yang pertama selesai justru Kak Cheng Qing.
Saat ini dia duduk khidmat di tengah lentera-lentera perunggu yang tersusun dalam formasi aneh mengelilinginya. Selama ini aku penasaran seperti apa bentuk penyatuan roh Kak Cheng Qing, tapi sama sekali tak menyangka akan seperti ini.
Secara fisik, Kak Cheng Qing tidak berubah banyak. Tapi anehnya, bayangan maya pola zirah mulai bermunculan di sekujur tubuhnya. Seluruh aura yang dipancarkannya pun berubah menjadi sangat kokoh. Aku tak bisa mendeskripsikan kekokohan ini. Sekilas pandang saja, seolah penumpukan masa-masa berabad telah melekat pada dirinya.
Selain perasaan mistis ini, jika memang harus dikatakan bahwa Kak Cheng Qing ada perubahan, itu hanyalah sepasang tempurung kura-kura di tangannya yang tertulis lucu "kura-kura pemalas satu ekor". Ini sangat... tidak cocok dengan ekspresi khidmat dan serius Kak Cheng Qing.
Kak Cheng Qing menggumam mantra, aku pun tak tahu apa yang 'itu' lakukan? Hanya dalam proses singkat ini, tiba-tiba kulihat lentera tembaga pertama di sudut terjauh menyala.
Bersamaan dengan itu, sosok yang disebut walikota yang terus berdiam diri akhirnya menghadap Yu Cui Zi yang menunggu dengan khidmat dan mengucapkan satu kata: "Disetujui!"
Sudah mulai? Aku sedikit melengkungkan punggung, mengencangkan cakar, melihat sekeliling. Penyatuan roh teman-teman belum selesai, aku harus menghadapi semua kekuatan ini sendirian, setidaknya untuk sementara waktu.
Perasaan saat ini aneh, meski aku telah menyatukan roh dengan Si Bodoh, sensasi diri yang lain tetap jelas. Ini keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, atau... tidak, ini saatnya aku harus bertindak!
Sambil berpikir demikian, diriku yang duduk bersila di tanah mulai membentuk segel tangan. Namun kenyataan selalu berbeda dengan bayangan. Karena roh yang terbelah dua, segel tangan ini begitu sulit diselesaikan.
Tapi tak ada jalan mundur. Harus berhasil - ilmu Zhongmao! Sihir yang sudah tak tahu lagi apakah masih termasuk ritual Mao ini adalah kartu as terbesarku. Penopang utama untuk melindungi semua orang dan menyelesaikan pertempuran sengit ini. Bagaimana mungkin aku mundur?
Sebuah kata "Oke" yang diucapkan dengan santai, bagaikan melemparkan bom ke dalam kolam air mati yang tenang. 'Gemuruh!' suara ledakan itu mengawali gelombang hari ini... Setelah kata itu, 10 hantu jenderal berjubah merah itu serempak menyerbu ke arah kami. Yu Cui Zi berada di posisi paling belakang. Dibanding hantu lainnya, ia terlihat tenang, hanya berlari biasa ke arah kami.
Tak bisa menunggu lagi. Aku mengaum keras seperti harimau, lalu langsung menyongsong para jenderal yang menyerbu. Saat berlari, banyak hal terlintas di otakku. Aku tahu dalam kondisi sekarang, aku hanya bisa mempertahankan wujud sempurna dalam waktu singkat.
Apa itu wujud sempurna? Dalam sekejap ini, pemahamanku masih buram. Tapi aku tahu jelas: wujud sempurna Si Bodoh akan lima kali lebih besar dari bentuknya sekarang! Jika demikian, setidaknya bisa menghalangi semua hantu jenderal.
Keuntungan terbesar sebagai siluman adalah semua sihir ditentukan oleh kekuatan diri sendiri. Tidak seperti manusia yang lemah secara alami, membutuhkan persiapan rumit untuk komunikasi dengan alam semesta demi sebuah mantra.
Maka, begitu niat ini muncul, kekuatan jiwaku langsung mengalir deras bagai tak peduli nyawa. Berputar mengikuti pola tertentu, membuat tubuhku membesar secara alami saat berlari.
Bulu-bulu beterbangan. Kulihat bulu di pipiku berubah menjadi perak berkilauan pelangi. Kurasakan sayap tumbuh di punggungku. Ini adalah "Harimau Menciptakan Angin", manifestasi jiwa saat kecepatan mencapai puncak, bukan perubahan fisik tubuh yang hidup.
Yang membuatku semakin terkejut adalah, aku merasakan kekuatan yang tak terbatas, meski aku tahu kekuatan ini tidak akan bertahan lama.
‘Peng’ rem mendadak membuat tubuhku berhenti, menghadang di tengah aula. Hantu berjubah merah yang berlari paling depan langsung bertabrakan denganku. Ini adalah tabrakan langsung kekuatan jiwa. Aku merasakan sakit menjalar di tubuhku, tapi aku tetap kokoh. Hantu itu justru mundur beberapa langkah, menabrak hantu di belakangnya.
Sungguh dahsyat! Sukar kuraihkan kegembiraan di hati. Wujud lengkap Si Bodoh tak pernah kubayangkan sebelumnya. Andai bisa mempertahankan kondisi ini, bahkan jika jumlah hantu berjubah merah bertambah dua kali lipat, tak akan kutakuti. Tak perlu membunuh mereka, cukup melarikan diri dengan selamat. Sayap di punggungku membisikkan bahwa bentuk Si Bodoh ini telah menyatu sempurna dengan angin.
Baru kini kusadari proses penyatuan roh telah melangkah jauh, lompatan besar! Ini karena Si Bodoh sebagai salah satu Empat Kawal Ritual Makam Naga, mendapat keuntungan besar saat Makam Naga terbuka, sehingga langsung tertidur pulang dan jarang sadar setelah kembali.
Ini bukan hanya kabar baik bagiku. Jika saudara seperguruanku menggunakan wujud sempurna, mereka pun akan mendapat informasi dan kejutan serupa.
Hmm, mereka lebih beruntung dariku. Saat mendapatkan siluman, makhluk itu telah memperoleh manfaat besar.
Banyak pikiran seperti tersetrum listrik muncul di otakku, disertai berbagai informasi... membuatku tertegun selama satu detik.
"Menarik." Jenderal jubah merah yang tertabrak itu mundur tiga langkah, tiba-tiba menyambar pedang besar yang menyala api menyala-nyala. Jika melihat esensinya, ini bukanlah hal ajaib – hanya kekuatan jiwanya yang terkonsentrasi. Ini adalah hantu pengendali api.
"Dari 14 jenderal dan marsekal di Kota Baru, hanya tiga yang punya atribut spesial. Kudengar kau sudah bunuh dua. Kini saatnya kubalaskan dendam mereka!" Makhluk itu menghunus pedang dan menebasku tanpa ragu, bahkan meneriakkan kata-kata balas dendam untuk menambah kesan heroik.
Ancaman tak berhenti di situ. Beberapa jenderal hantu lainnya berhamburan mendekat – ada yang mengepal tinju, membawa senjata. Jika tak ada keajaiban, dalam dua detik aku akan dikeroyok...
Tak mungkin kubiar mereka menang! Informasi yang kuterima tadi kulaksanakan. Tiba-tiba mulut harimauku menganga lebar, kekuatan jiwa melesat keluar – Auman Harimau!
Ini adalah metode rahasia Si Bodoh yang sangat menguras kekuatan jiwa. Kehebatannya tak perlu diragukan. Auman harimau sendiri sudah membawa tekanan dahsyat. Saat bergema di hutan pegunungan, bahkan manusia – makhluk termulia – akan gemetar ketakutan. Inilah efek yang langsung menyasar jiwa!
Bahkan siluman harimau yang selalu hebat, mampu menggetarkan roh seseorang hingga terlepas, lalu mengendalikannya secara langsung.
‘Mengaum’ suara geram harimau bergema tiba-tiba di aula saat para hantu jenderal hampir mendekat, kekuatan jiwa yang dahsyat menjelma menjadi angin kencang yang menerjang dan menyapu segala sesuatu...
Aku tak pernah meragukan bahwa Si Bodoh dulunya adalah siluman harimau yang sangat kuat, karena itu di saat ini pun aku sama sekali tak meragukan efek dari auman harimau ini.
Secara langsung, para hantu jenderal yang mendekatiku tercerai-berai oleh angin kencang dari aumanku, terdengar suara hng saat mereka mundur. Yang paling sial adalah hantu jenderal bersifat api - topengnya remuk oleh auman itu, darah mengalir dari sudut bibirnya, bahkan api yang menyala di pedang besarnya pun meredup!
Gema auman harimau masih bergema di aula. Setiap hantu jenderal terpaksa berhenti untuk menahan sisa-sisa gema tersebut. Aku bukan orang bodoh, tahu tak boleh menunggu sampai mereka pulih dan melancarkan jurus andalan.
Karena itu, saat ini harus memanfaatkan kelemahan mereka!
Hampir tanpa ragu, aku menerjang ke depan dengan lompatan harimau, mengibaskan ekor besar yang mengeluarkan desiran angin kencang, menyapu gila-gilaan ke arah hantu bersifat api itu.
"Ini bukan serangan biasa, sekadar sapuan! Harus diketahui, kehebatan Si Bodoh bukan terletak pada angin atau auman harimau, melainkan sifat logamnya yang membawa energi jahat tak terbatas! Pada tingkat tertinggi, bahkan sehelai bulunya bisa menjadi senjata tajam yang tak tertandingi!"
Maka, ekor harimau ini bagaikan pedang besar bermata ganda yang sangat tajam, menghujam ke arah hantu berjubah merah yang bersifat api itu!
"Menganggapku tak ada?" Suara yin yang dingin tiba-tiba muncul di hadapanku, adalah Yu Cui Zi!
