"Tahukah kau? Cheng Yi, bukan aku tak mau memberitahumu perubahan terakhir formasi! Dalam prediksi kami bersama Li, lapisan terakhir ini akan bekerja sama dengan pukulan pamungkasku untuk memusnahkan Pathel sepenuhnya... Tapi kehadiran Xi Ya adalah variabel, dan kematiannya telah memprovokasi Pathel, mengubah situasi... Li toh bukan dewa, tak bisa merencanakan semuanya. Maaf, Cheng Yi, aku cuma tak menyangka dua perubahan formasi masih belum cukup untuk mendekati tubuh asli Pathel, tapi ini belum tentu buruk." Suara penjelasan Pak Johnny bergema di telingaku saat aku mengambil Jingxue-ku.
"Apa wujud asli Pathel?" Saat alat ritual tajam itu menusuk dadaku, aku mendengus kesakitan namun tetap bertanya.
"Zombie." Suara Pak Johnny berat, tapi perasaanku lebih suram lagi. Benarkah makhluk seperti itu? Bupati Tua lagi?
Bersamaan dengan itu, petir surgawi terakhir yang membelit Pathel telah bubar... Roh Pathel di atas kolam dalam bahkan tak sempat bernapas, disertai tawa gilanya, seberkas kekuatan jiwa menerjang kami.
Kali ini bukan sekadar serangan jiwa biasa. Dalam sekejap, aku seolah melihat gunung mayat bertumpuk, di bawahnya lautan darah mengalir, ribuan arwah menjerit-jerit. Aku terseret masuk ke dimensi ini.
Di titik tertinggi dimensi ini berdiri siluet Pathel, mengenakan jubah mewah yang persis seperti dalam foto masa muda Pak Johnny yang pernah kulihat di rumah sengnya. Pakaian itu pastinya merupakan busana yang dikenakan Putra Dewa.
"Datanglah ke sini, tunduk padaku, persembahkan jiwamu. Aku akan membawamu menuju keabadian." Saat ini Pathel bagai raja sejati, berdiri di atas gunung mayat yang menjulang, berbicara padaku dari ketinggian.
Aku berdiri di kaki gunung mayat, di samping lautan darah yang bergelora dengan wajah-wajah kesakitan yang timbul tenggelam. Dalam ruang neraka ini, kehendak Pathel begitu DOMINAN, hingga tak memberi ruang untuk penolakan. Padahal aku tahu ini hanyalah cara serangan roh yang wajar!
Sekuat apapun roh, cara menyerangnya hanya beberapa jenis: memberi halusinasi, menghantam dengan kekuatan jiwa, atau langsung menerobos masuk ke tubuh yang hidup... Tentu berbeda dengan praktisi spiritual yang masih memiliki ritual khusus.
Namun praktisi spiritual yang berasal dari agama kuat, bila telah ditolak keyakinannya, banyak ritual yang tak bisa digunakan. Seperti Pathel yang sudah lama ditolak agamanya. Ritual yang terkait agama pun secara alami tak bisa dipakai. Ini adalah keberuntungan dalam ketidakberuntungan kami.
"Saat menghadapi kebingungan, cara terbaik adalah menjaga keteguhan hati. Kedengarannya sederhana, tapi ini tergantung kekuatan lawan. Seperti halusinasi dari hantu biasa takkan sebanding dengan hantu jahat. Makhluk seperti Pathel sepenuhnya merupakan hantu jahat di antara hantu jahat. Dalam situasi tak terduga, meski tahu itu ilusi, aku tak bisa menghancurkan pengaruhnya atau keluar dari dimensi ini."
"Tapi setidaknya aku tak sampai terhipnotis untuk mempersembahkan jiwaku sendiri!"
"Kau berani melawanku?" Pathel di atas gunung mayat berteriak penuh kemarahan. Aku menggigit gigi erat, mempertahankan kehendakku dengan gigih, tak goyah oleh desakan kehendak yang tak terbantahkan itu.
"Kau berani melawanku?" Pathel kembali berteriak. Tiba-tiba siluetnya melayang turun dari gunung mayat dengan cepat. Sebuah tangan membesar tak terhingga dalam pandanganku, seolah sebentar lagi akan mencekik leherku.
"Siapa pun yang berani melawanku harus mati!" Begitu Pathel mengancam.
Aku tak bisa bergerak, tak punya cara lain. Setelah menggunakan Jurus Petir Dewa, kekuatan jiwaku sudah terkuras. Selain masih bisa mempertahankan sedikit kejernihan pikiran, tak ada ritual sihir lagi yang bisa membantuku menembus ilusi ini... Tapi tiba-tiba kurasakan suhu membara. Melihat ke atas, secercah percikan api emas kemerahan muncul di ujung langit ilusi ini, lalu mendidih menjadi lautan api keemasan yang mulai membakar cepat! Seketika langit ilusi terkoyak lebih dari separuh!
Ini adalah... kekuatan dari Tao Bai!
"Sialan!" Pathel berteriak marah, lalu menghilang dari pandanganku. Aku merasakan tubuhku hampir dikepung panas membara. Dalam keadaan linglung, akhirnya aku tersadar dari ilusi lingkungan roh Pathel. Saat kesadaranku kembali jernih, aku sudah berada kembali di dunia nyata.
Keringat dingin memenuhi dahiku. Entah karena sakit saat mengambil Jingxue, atau terkejut oleh pengalaman tadi! Ilusi yang terasa lama ternyata hanya sekejap di dunia nyata. Yang membuatku tertegun adalah kekuatan jiwa Pathel yang mampu membawa kami yang lengah ke dalam ilusi bahkan sebelum serangannya mencapai kami. Sungguh kekuatan yang luar biasa!
Penggunaan kata "kami" karena sekejap kemudian kusadari, yang wajahnya pucat dan baru tersadar bukan hanya aku, tapi semua orang kecuali Tao Bai! Bisa dikatakan, ledakan tiba-tiba dari Tao Bai-lah yang menyelamatkan kami yang sudah kehabisan kekuatan.
Suhu di sekitarku masih panas. Melihat ke atas, ternyata sumber panasnya berasal dari tubuh Tao Bai. Saat ini dia tidak menunjukkan penampilan yang mengejutkan, hanya tato berbentuk bulu api yang muncul di tubuh bagian atasnya. Keadaannya mirip tato darah Huigen, bedanya hanya tato bulu di dadanya yang memancarkan cahaya samar tak biasa!
“Ah, kekuatan ini pasti akan memicu resonansi di suatu tempat yang jauh.” Saat ini Tao Bai masih mengepal tinju, belum sempat menariknya kembali. Bisa dibayangkan, saat kami semua terperangkap dalam lingkungan dan tak terhindarkan dari serangan jiwa Pathel, Tao Bai lah yang menghancurkan kekuatan jiwa Pathel dengan satu pukulan tinju!
Begitu dahsyatkah kekuatan Tao Bai? Meski tahu kekuatan Yang murni memiliki efek penangkal yang hampir setara dengan petir surgawi, aku tetap tak bisa menahan keterkejutanku.
Tapi di tengah keterkejutanku, Lushan tiba-tiba mengucapkan kalimat yang membingungkan: “Resonansi di kejauhan” apa maksudnya?
“Tak apa, ada Kakak Cheng Yi dan yang lain.” Suara Tao Bai masih terdengar malu-malu, seolah mengandalkan kami adalah hal yang wajar, namun sekaligus merasa sungkan telah merepotkan.
Aku tak paham apa yang mereka bicarakan, tapi tetap mengangguk sambil berseru “Hmm”. Sementara itu, Jingxue yang dikeluarkan dengan metode rahasia telah merembes dari luka di dadaku, merah menyilaukan! Dengan suhu yang lebih membara dari darah biasa.
Setelah Jingxue keluar, seluruh tubuhku terasa layu. Kulihat Pathel di udara – sayang wujud kaburnya tak memperlihatkan perubahan ekspresi. Hanya terlihat gelombang kekuatan jiwa yang lebih besar lagi menyambar ke arah kami!
Pathel paham kami dalam kondisi bertarung sampai mati, tak perlu basa-basi lagi!
“Tao Bai, tahan.” Aku menangkap tetes Jingxue mendidih ini dengan ujung jari, tak tahan berteriak pada Tao Bai. Situasi sekarang tak boleh kehilangan waktu sedetik pun, aku tak ingin terhisap kembali ke ilusi mengerikan itu.
Tao Bai menggeram keras, lalu berteriak padaku: “Kakak Cheng Yi, kekuatan ini hanya bisa kugunakan tiga kali, cepatlah!” Begitu ucapannya selesai, kulihat Tao Bai kembali mengangkat tinjunya menghadapi kekuatan jiwa yang menyerbu itu. Pada detik itu, seakan kulihat energi membara mengalir dari dada Tao Bai ke lengannya, lalu terkumpul di kepalan tangan!
Gerakan menghantam Tao Bai disusul semburan energi dahsyat yang menghujam kekuatan jiwa Pathel.
Di saat genting ini, kulemparkan pandangan ke Pak Johnny. Ia segera paham: “Oleskan Jingxue-mu ke pola formasi di bawahmu, yang tepat di inti formasi. Kata Li, selama itu penerusnya, pasti tahu letak pola intinya?”
Tentu saja aku paham letak pusat formasi ini. Di posisi Pusat Formasi, pola intinya memang berada di bawah tubuhku. Tanpa ragu, kuoleskan Jingxue ke pola itu.
Seketika, formasi yang sebelumnya telah tersambung dengan kekuatan alam semesta dan hampir berhenti, tiba-tiba berdenyut lagi. Bedanya, kali ini bukan seluruh formasi yang aktif, hanya bagian sekitar Pusat Formasi tempatku berada yang menyala.
"Aku tidak merasakan kekuatan apapun, justru merasakan sensasi yang familiar, itu adalah... Mataku terbuka lebar tiba-tiba, di balik perasaan familiar itu tersembunyi daya hisap yang kuat, dan sumber hisapannya ternyata adalah rohku sendiri!"
Perubahan ketiga ini sebenarnya apa?
Pada saat yang sama, kekuatan Tao Bai telah bertabrakan dengan kekuatan Pathel. Langit saat itu tiba-tiba meledakkan semburan api emas kemerahan yang besar, berbunyi ciit-ciit lalu langsung mengepung kekuatan jiwa Pathel, bagaikan kembang api yang mekar sempurna.
"Kulihat berapa kali kau bisa bertahan!" Pathel bukan orang bodoh, jelas telah mendeteksi keanehan di sisiku, tiba-tiba berteriak dengan penuh kegilaan.
Kemudian, 'itu' malah mengeluarkan tiga serangan kekuatan jiwa sekaligus yang menghantam kami!
Bersamaan dengan itu, suatu kehendak telah turun ke tubuhku. Si Bodoh yang awalnya berbaring diam di dasar jiwaku tiba-tiba bangkit dengan gagah, mengaum tak henti.
"Kondisi tertinggi penyatuan roh adalah bisa meminjam semua kekuatan! Inilah tahap awal penyatuan roh pamungkas!" Suara Guru leluhur tiba-tiba muncul dalam jiwaku.
Inilah... perubahan ketiga dari formasi!
