Peristiwa terjadi pada 8 Januari 2004, bermula dari percakapan di forum terkenal Jepang.
Seorang pria bernama Hasumi naik kereta pulang di tengah malam. Karena waktunya sudah larut, penumpang di kereta sangat jarang – hanya dua tiga orang yang terpisah-pisah di dalam gerbong.
Tapi semuanya normal. Malam yang sunyi dan sedikitnya penumpang tak menciptakan aura horor di gerbong yang terang benderang.
Hasumi pun duduk tenang di kereta itu, tetap asyik bermain ponsel sampai pukul 11 lebih, ketika ia mulai merasakan sesuatu yang aneh.
Namun di sepanjang gerbong yang sepi, para penumpang yang terpencar jaraknya tak bisa diajak bicara karena mereka semua tertidur. Akhirnya dengan ponsel di tangan, ia membuka sebuah forum terkenal Jepang.
Percakapan dimulai seperti ini:
Hasumi: Mungkin ini hanya khayalanku, tapi bolehkah aku curhat?
Seorang netizen: Pokoknya silakan.
Sebuah percakapan biasa yang perlahan berkembang, semakin banyak netizen yang bergabung, akhirnya memicu 'keriuhan' di forum, melahirkan legenda urban horor terkenal di Jepang—Peristiwa Stasiun Kisaragi.
Lalu apa sebenarnya Stasiun Kisaragi ini? Tokoh utama cerita, Ren Shi, terlambat turun karena sibuk dengan ponsel. Belakangan ia tersadar bahwa kereta yang biasanya berhenti setiap 7-8 menit, malam itu terus melaju selama 20 menit tanpa tanda-tanda akan berhenti.
Beberapa penumpang yang tersisa di gerbong tertidur, dengan pasrah ia masuk ke forum terkenal dan meminta bantuan netizen.
Awalnya netizen tidak serius, ada yang mengira Ren Shi keliru kereta biasa dengan ekspresi, menyarankannya menghubungi masinis. Tapi setelah tirai tertutup di ruang masinis dan tidak ada respon, rasa pasrahnya berubah menjadi kegelisahan. Persis saat kereta melewati terowongan asing setelah lama melaju, akhirnya menunjukkan tanda akan berhenti.
Ren Shi: Sekarang berhenti di Stasiun Kisaragi, nama stasiun yang tak pernah kudengar. Haruskah aku turun?
Netizen: Turun saja lihat.
Ada juga yang menyarankan tetap di kereta sampai terminal, tapi Ren Shi sudah turun ke tempat yang kemudian tersebar luas di Jepang—'Kisaragi Eki' atau Stasiun Ruyue.
Ini adalah stasiun tanpa seorang pun, sunyi sepi dan bisu. Renshi yang gelisah keluar dari pintu keluar stasiun, menemukan area yang sama sekali tak berpenghuni. Sama sekali tidak tahu di mana lokasinya, bahkan ponsel pun tidak bisa mendeteksi posisi.
Merasa sangat ketakutan, dia tidak sempat mengobrol dengan teman forum lagi. Mengikuti saran netizen, dia mulai menelepon keluarga untuk minta tolong dan berharap mereka bisa membantu melapor ke polisi... Sayangnya, polisi menganggap ini hanya lelucon konyol dan menolak menangani kasus ini.
Renshi yang tak berdaya terpaksa kembali ke stasiun kosong, terus meminta bantuan di forum. Saat itu semua orang berdebat tanpa kesimpulan, waktu pun tiba pukul 2 pagi. Stasiun yang awalnya kosong akhirnya kedatangan orang asing - seorang kakek berkaki satu. Saat bayangannya muncul dari kejauhan, terdengar gemerincing lonceng dan dentuman taiko yang mirip suara ritual persembahan Jepang, atau mungkin ritual Tao ekstrim ala Jepang.
Renshi melaporkan situasi ini secara online. Netizen yang tersadar akan bahayaan segera menyuruhnya menjauhi kakek berkaki satu itu, dan menyuruhnya lari melewati terowongan arah berlawanan untuk keluar dari stasiun.
Dalam kondisi panik, Renshi menuruti saran tersebut. Dengan cara ini, dia benar-benar berhasil keluar dari stasiun, melihat bangunan seperti hotel bisnis, lalu bertemu sopir baik hati yang mau mengantarnya ke stasiun terdekat. Sebuah peristiwa aneh dan mengerikan pun tampak terselesaikan dengan sempurna.
Tapi hal ini tidak benar-benar berakhir, karena sopir itu membawanya ke lokasi yang semakin terpencil, dan sopir perlahan berhenti berbicara.
Renshi: Baterai ponsel hampir habis, situasinya aneh. Aku berencana kabur saat ada kesempatan. Orang itu (sopir) mulai bergumam hal-hal aneh. Siapa tahu berjaga-jaga, ini pesan terakhirku.
Hingga saat ini, Renshi tak pernah muncul lagi di forum ternama itu. ID-nya juga tak pernah login lagi.
Inilah asal muasal legenda urban Jepang yang terkenal - bentuk awal Stasiun Ruyue.
Setelah itu muncul kasus korban kedua, ketiga, atau akun diduga Renshi yang meninggalkan pesan. Tapi semua terlihat sensasional dan ketahuan celahnya oleh netizen.
Selain kasus Renshi awal, sepertinya yang lain kurang kredibel. Begitu pendapat banyak penduduk lokal Jepang.
Namun sebagai orang yang melihat kasus ini bertahun-tahun kemudian, aku yakin kasus Renshi pun tak nyata. Aku bukan tipe sabar mengkaji detail. Cukup satu hal untuk menilai: soal sinyal ponselnya. Entah bertemu dimensi paralel atau hantu jahat, pasti akan mengganggu sinyal. Mustahil bisa terus posting di forum, meski teknologi ponsel Jepang sangat maju, apalagi klaim bisa menelepon.
Oleh karena itu, lingkaran praktisi spiritual di Jepang yang juga disebut komunitas supranatural sama sekali tidak memperhatikan peristiwa ini. Bahkan departemen kepolisian khusus yang terkait dengan mereka pun menganggap remeh kejadian tersebut. Bagaimanapun, hilangnya seseorang secara misterius jelas dapat dikategorikan sebagai kasus kriminal.
Karena hubungan mereka, bahkan polisi biasa pun tidak menunjukkan reaksi apa-apa...
Menurut pengetahuanku, beberapa legenda urban di Jepang benar-benar melibatkan praktisi spiritual (sebutan lokal untuk) yang mendeteksi kejadian aneh dan berusaha menutupinya, tak berbeda dengan metode departemen khusus Tiongkok.
Alasan mengapa bertahun-tahun kemudian aku khususnya menyelidiki kasus Stasiun Ruyue yang terkesan mengada-ada ini, adalah karena dari sudut tertentu ia mengungkap kondisi nyata lokasi bernama Teluk Hantu... Entah karena kebetulan atau tidak, memikirkannya sekarang pun membuatku masih merasa linglung.
Teluk Hantu, nama yang sering disematkan pada bagian permukaan sungai atau kali tertentu di daerah berair di Tiongkok.
Di dunia nyata, tempat yang disebut Teluk Hantu () secara topografi biasanya berupa kelokan sungai. Di sini merupakan area arus balik () dimana aliran air membentuk pusaran sebelum melanjutkan alirannya... Secara teknis tidak ada yang mistis, namun dinamakan demikian karena mayat-mayat korban tenggelam di sungai besar akan terkumpul di sini akibat pola aliran air yang unik. Akumulasi mayat dalam jumlah besar sering memicu fenomena aneh, mengingat tak semua korban meninggal dengan hati yang ikhlas. Lambat laun, tempat seperti ini dijuluki Teluk Hantu oleh masyarakat.
Pemulung mayat berpengalaman biasanya mencari jenazah di lokasi ini ketika mayat tidak ditemukan di aliran utama. Sebagian orang cerdik memanfaatkan karakteristik arus balik untuk mengangkut kayu gelondongan - kayu yang hanyut dari hulu akan terkumpul secara alami di sini akibat dinamika ariran air.
Pasca kemerdekaan, Teluk Hantu berukuran besar banyak dialihfungsikan menjadi pusat pengelolaan kayu... Peningkatan aktivitas manusia justru melahirkan berbagai legenda seram di kalangan pekerja, karena proses pengumpulan kayu seringkali disertai penemuan mayat terapung yang mengerikan. Banyak pekerja senior akhirnya menjadi kebal terhadap pemandangan mengerikan tersebut.
Inilah Teluk Hantu di dunia nyata, tapi bukan Teluk Hantu yang dimaksud praktisi spiritual. Sebab Teluk Hantu versi praktisi spiritual adalah tempat yang begitu dimasuki, hampir mustahil keluar lagi kecuali karena kebetulan takdir... Di tempat bernama Teluk Hantu itu terkubur banyak rahasia, bahkan terkait teka-teki masa lampau yang sangat jauh.
Tempat itu membuat gentar bahkan para praktisi spiritual. Kemunculan pertama Teluk Hantu dalam wujud aslinya di mata praktisi spiritual, dan tersebar dari mulut ke mulut, dipicu oleh sebuah peristiwa terkenal.
Pada malam itu, sebuah desa kecil di tepi Sungai Kuning... menghilang! Versi resminya adalah... tenggelam oleh air bah yang datang tiba-tiba.
Banyak legenda lokal beredar: proses transformasi ular menjadi naga sungai, kemurkaan Dewa Sungai, monster ikan di dasar sungai... Namun departemen penyelidik dan praktisi spiritual justru mendapat informasi dari seorang 'orang gila' yang lolos tanpa alasan jelas - tentang tempat misterius bernama Teluk Hantu.
Dan sebuah cerita yang memicu ketakutan hingga puncaknya, mengundang decak kagum - legenda Teluk Hantu.
