Dalam dunia persepsi spiritual, sebenarnya tak ada gemuruh petir-angin seperti di dunia nyata. Tapi saat ini... setelah ucapanku, antara kami seolah bertiup angin hening.
Dao Tongzi menatapku, untuk pertama kalinya aku juga menatapnya dengan tenang.
"Setidaknya antara kau dan aku, tak ada yang bisa klaim paham Langit." Akhirnya, setelah lama hening, Dao Tongzi berkata padaku.
"Ya, tinggal jawaban terakhir yang akan Langit beri pada kita." Aku juga menatapnya.
"Seperti kata gurumu, yang salah tak bisa tutupi yang benar, begitukah?" Dao Tongzi menatapku, terdiam sejenak lalu lanjut: "Mengapa aku pasti salah?"
"Tampaknya pelajaran dari kehidupan lampau, baik bagimu maupun bagiku, masih belum cukup. Benar salah biarlah Langit yang menentukan... Bagi kita berdua, konfrontasi seperti ini sebenarnya sulit." Aku tiba-tiba merasakan pencerahan, menatap Dao Tongzi dengan serius.
"Mengapa?" Dao Tongzi sebelumnya tidak pernah banyak bertanya, atau bisa dikatakan dalam hubungan kami, yang sering bertanya "mengapa" biasanya adalah aku bukan dia. Tapi sekarang, semakin banyak pertanyaan "mengapa" muncul dari mulutnya.
"Karena, siapapun di antara kita yang akhirnya bertahan, itu adalah proses mengalahkan diri sendiri. Mengalahkan orang lain mudah, mengalahkan diri sendiri sulit... Jadi konfrontasi kita sulit, tapi juga berharga. Setelah kali ini, baik kau maupun aku pasti akan melihat beberapa hal dengan lebih jernih. Kita adalah kehendak dari roh yang sama, mungkin sumber energinya identik. Jika roh diibaratkan pohon, kita adalah dua daun yang berbeda, siklus reinkarnasi yang tak berhenti mungkin akan menghasilkan lebih banyak daun di batang roh ini... Tapi sekarang kusadari, betapa agungnya Jalan Suci menyatu menjadi satu, sungguh Jalan Suci menyatu! Rupanya untuk melampauinya, kita harus melewati tahap penyatuan Jalan Suci ini." Aku menjelaskan pada Dao Tongzi.
Dao Tongzi tiba-tiba tersenyum, berkata padaku: "Untuk pertama kalinya, urusan reinkarnasi bisa membuatku tersenyum, bagus."
"Ya, semuanya baik... Aku mungkin masih harus kembali ke kegelapan, tapi tentang urusan Yang Sheng, aku harus memberitahumu bahwa kau salah. Keraguan dalam hati sudah merupakan kesalahan... Sebelum kita mendapatkan pilihan akhir, janganlah kau menyimpang dari jalan yang kita tempuh bersama." Aku menatap Dao Tongzi sekali lagi.
“Aku tentu tahu, tapi yang kulakukan ini hanyalah karena janji awal padamu. Dia hanya tak punya prinsip kemanusiaan, namun masih memiliki moralitas dan batasan diri. Tapi soal benar-salah esensi Yang Sheng, biarlah Langit yang beri jawaban akhir.” Dao Tongzi tampak keras kepala dalam hal ini, mungkin menurutnya, hal yang bisa memajukan langkah besar, mengapa disebut salah?
Tapi dalam permusuhan terhadap Yang Sheng, kami akhirnya sepakat. Dao Tongzi yang sejak awal membenci kejahatan seperti musuh, secara kodrati tak bisa mentolerir tindakan ekstrem Yang Sheng yang melampaui esensi.
Dimensi persepsi perlahan pecah... Kehendak Chen Cheng Yi kembali hening. Meski mungkin masih menyimpan secercah kejernihan, dalam praktiknya kehendaknya tetap lemah, tak mampu menguasai tubuh dan roh ini pada momen ini.
“Pemimpin Tertinggi?” Si Kakek Pemimpin Tertinggi memanggilku lagi. Mata semua orang tertancap di tubuhku.
Begitu sadar, aku tahu dialogku dengan Chen Cheng Yi yang terasa lama sebenarnya cuma terjadi sekejap... Menatap sorot mata orang sekitar, di dasar hati aku menghela napas yang membuat pusing. Sebagai pemimpin tertinggi, jika tak bisa beri penjelasan baik, jebakan ini pasti akan berantakan.
Mengingat pertempuran besar di depan, dan dengan aliran Gunung Salju sebagai pemimpin... Aku juga adalah pemimpin tertinggi, ini menyangkut masalah konsolidasi kekuatan... Jadi, aku berdiri, dengan santai mengabaikan sambil memukul-mukul pakaian, memandang kerumunan orang - mereka yang bingung, juga para Sahabat Lama yang sangat mengkhawatirkanku, lalu berkata datar: "Sebelum datang, aku menjalani ritual rahasia... Berhasil secara kebetulan, tapi menguras banyak energi. Awalnya ingin menahan diri, tapi akhirnya tidak tahan lagi. Mohon dimaafkan, di tengah pertempuran ini, Cheng Yi tidak berani lengah."
Setelah mengucapkan ini, aku memberi hormat dengan gerakan kepalan sambil tersenyum minta maaf kepada semua, lalu duduk kembali.
Sorot mata kebanyakan orang mulai menunjukkan kelegaan, hanya mereka yang peduli masih memancarkan kegelisahan. Tapi ada dua orang yang tetap bingung... Salah satunya Ruxue, pandangannya padaku penuh makna tersirat.
Satunya lagi Kak Cheng Xin, keraguannya terletak pada ucapannya: "Kapan orang ini Cheng Yi memiliki kharisma dan wibawa seperti orang penting? Apa selama ini dia berlatih ini?"
Tapi Kak Cheng Xin akhirnya tidak mengejar lebih lanjut... Namun, pandangan Ruxue tetap tidak berubah.
Semua ini adalah perasaan pribadi yang hanya dipahami pihak terkait, tak ada yang lain akan memperhatikan... Pemimpin tua di sampingku terus menanyakan kabar, intinya menanyakan apakah aku masih kuat. Aku mengangguk tanda tidak masalah. Intermezzo kecil ini pun akhirnya ditutupi kelambu.
Melihat keadaan sudah aman, sesepuh yang menjelaskan tadi membersihkan tenggorokannya, meminta semua kembali memusatkan perhatian padanya.
Saat ini, dia sudah membawa botol cairan ungu ini kembali ke meja rapat. Memandangi botol cairan ungu itu, dia berkata dengan perasaan campur aduk: "Untuk benda ini, kami mengorbankan jalur rahasia terbesar aliran Gunung Salju! Baru bisa mendapatkannya."
"Tunggu, Sesepuh Qing. Apa maksudmu dengan 'jalur rahasia aliran Gunung Salju'? Ini membuat kami merasa tidak tenang?" Pada saat ini, seorang kakek tua yang terkesan asing dengan urusan duniawi berdiri.
Aku punya kesan samar tentang kakek ini. Saat Chen Cheng Yi bertarung di podium, aku melihat Sepuluh Kekuatan Besar. Kakek ini adalah salah satu pemimpin tertinggi dari kekuatan Jalan Benar.
Sebenarnya, di antara para pemimpin yang hadir, beberapa termasuk dalam kekuatan Jalan Benar dari Sepuluh Kekuatan Besar. Sisanya adalah kekuatan menengah-kecil dan sekte-sekte yang mengisolasi diri... Bagaimanapun, perkataan Sesepuh Qing agak sensitif. 'Jalur rahasia' kalau dijelaskan secara gamblang adalah mata-mata yang disusupkan ke kekuatan lain. Bagaimana ini bisa membuat orang tenang?
Sesepuh Qing sepertinya sudah memperkirakan akan ada reaksi seperti ini... Dia hanya tersenyum: "Jangan salah paham. Aliran Gunung Salju tidak pernah menyusupkan mata-mata ke kekuatan praktisi spiritual manapun, bahkan ke kekuatan Jalan Sesat sekalipun. Tapi ada sebuah organisasi misterius. Karena aliran Gunung Salju memikul tanggung jawab kebenaran besar, kami pasti tidak akan tinggal diam."
"Sesepuh maksudnya adalah...?"
"Mohon penjelasan lebih jelas dari Sesepuh..."
"Perkataan Sesepuh ini bagai melemparkan bom besar ke dalam air, mengguncang semua pemimpin pengaruh yang hadir hingga tak bisa menahan diri untuk bertanya, tak lagi bisa berpura-pura tenang... Bagaimanapun, organisasi yang begitu diperhatikan oleh aliran Gunung Salju yang sebelumnya independen, bahkan sampai menanamkan garis rahasia, tentu patut diwaspadai."
"Konfrontasi antara energi positif-negatif kini telah terbuka, tak ada lagi yang perlu disembunyikan. Seperti aliran Gunung Salju kami yang meski tampak independen, sebenarnya berdedikasi menjaga Jalan Benar dunia. Di pihak Jalan Sesat, yang aktif di permukaan adalah pengaruh-pengaruh itu, namun di baliknya ada kekuatan serupa aliran kami... Hanya keberadaannya lebih khusus, menggunakan perusahaan sekuler sebagai kedok. Sebut saja Perusahaan A. Selama ini sebenarnya selalu ada konfrontasi, Perusahaan A juga sangat rendah hati... Yang benar-benar mendukung Yang Sheng di belakang layar, dan mengkonsolidasikan berbagai pengaruh di bawah kendalinya, adalah Perusahaan A." Sesepuh Qing berkata dengan suara berwibawa.
Kabar ini membuat semua pemimpin pengaruh terdiam, mulai merenungkan seperti apa sebenarnya eksistensi Perusahaan A ini?
Pada saat ini, Wu Liyu yang selama ini jarang berbicara akhirnya angkat suara: "Ini seharusnya benar... Sebelumnya, pengaruh aliran Lao Wu kami sempat bisa masuk dalam Sepuluh Kekuatan Besar, namun karena berbagai alasan akhirnya merosot hingga seperti sekarang... Saat itu, kelompok kami termasuk dalam Jalan Sesat. Kala itu, kamilah yang secara langsung menjemput Yang Sheng. Awalnya, di dunia persilatan, semua orang mengira Yang Sheng adalah anggota kelompok kami, padahal tidak... Sebenarnya ada rahasia tersembunyi di balik ini... Saat kami menjemput Yang Sheng, sebelumnya kami telah menerima perintah dari seorang petinggi Jalan Sesat level atas yang memerintahkan kami melakukan hal ini."
Begitu Wu Liyu membuka mulut, jelas semakin mengonfirmasi kabar tersebut... sekaligus membuka tabir sebagian misteri masa lalu, mengingat bahkan Xiao Chengqian pun tidak mengetahui hal-hal ini.
Wu Liyu melanjutkan dengan nada heran: "Dia menyuruhku menjemput Yang Sheng pulang, mengatakan orang ini sangat penting... Tidak hanya harus dijempu, tapi juga harus tinggal sementara di markas kami, secara resmi sebagai anggota kelompok kami, dan harus bekerja sama dengan semua gerakan Yang Sheng... Barang yang diperebutkan di Desa Miao Heiyan kala itu, sebenarnya juga diserahkan kepada Yang Sheng. Motivasi yang menggerakkanku adalah janji Yang Sheng bahwa ada cara melalui semua ini untuk membawa kami semua ke Kunlun..."
"Apa?" Kali ini, hampir semua orang spontan berteriak heran.
Hasilnya, seperti yang diketahui umum, Wu Liyu akhirnya pergi mencari Kunlun bersama Guruku, bukan bersama Yang Sheng... Sebenarnya apa yang terjadi di balik semua ini?
Bukankah Yang Sheng sedang melakukan transformasi manusia? Mengapa tiba-tiba menyebut Kunlun?
"Inilah rencana lengkap yang ingin kusampaikan. Rencana terakhir Yang Sheng sungguh gila - dia ingin membuka Kunlun!" Ekspresi Sesepuh Qing menjadi serius sekali!
