Saat ini Guruku juga memimpin belasan praktisi spiritual... sedang membentuk segel tangan... Suara melantunkan mantra yang familiar bergema di alam semesta, sepertinya juga mencapai momen krusial.
Pandangan Hui Dàye tentu tak mendapat respons dari Guruku... Dia segera memalingkan mata.
Para monster yang menjadi histeris itu tak jadi masalah... Yang parah adalah pusaran angin hitam ciptaan Wu Tian tak bubar, malah menerjang gila-gilaan ke arah sini!
Wu Tian yang keji, berteriak untuk membuat para prajurit mati itu mengamuk, tapi tujuan sebenarnya adalah para pejuang Jalan Benar... Bahkan semua orang di sini!
Semua tahu konsekuensi aura energi negatif yang diekstrak seperti ini... Jika terkontaminasi, manusia akan mati atau gila... Bagaimana bisa bertarung?
Kekuatan sihir ini, dia merapal mantra begitu lama, ternyata mereka juga sudah diatur... Dendam kuda yang mati tiba-tiba, energi jahat medan perang jarak dekat... Semuanya sangat dahsyat!
Bagaimanapun kuda telah berlari jauh, namun dibunuh... Sedangkan pertarungan jarak dekat karena waktu tarik ulur yang panjang, berhadapan langsung dengan musuh, energi jahatnya jauh lebih berat dibanding perang sekuler modern... Melalui metodenya yang rahasia, ini benar-benar 'racun mematikan', hanya para prajurit bunuh diri yang telah diperkuat yang bisa menanggungnya!
Pusaran angin hitam bergerak sangat cepat... Pada saat ini, prajurit bunuh diri Yang Sheng dengan cepat mundur dan menyusut di bawah lolongan aneh, semua menerobos masuk ke dalam pusaran angin hitam itu...
Lalu apakah para prajurit Jalan Benar akan mundur atau tidak?
Ini jelas merupakan hal yang membunuh dua burung dengan satu batu! Jika mundur, maka para prajurit bunuh diri gila itu akan menyerbu, semua tata letak akan kacau. Jika tidak mundur? Pusaran angin hitam itu dalam sekejap bisa mengubah mereka menjadi... orang gila! Jika tidak, kematian...
Selain itu, yang paling hebat adalah tak seorangpun tahu seberapa besar kekuatan pusaran angin hitam ini, apakah akan menyapu bersih semua orang dari faksi Jalan Benar di sini?
Wu Tian turun tangan... Sungguh luar biasa hebat!
Ini benar-benar teknik tingkat tinggi... Namun melalui badai salju yang menyelimuti langit, Wu Tian sama sekali tidak peduli... Hanya melirik ke arah praktisi spiritual Jalan Benar dengan senyum sinis, lalu dengan acuh meninggalkan rekan praktisi spiritual di sisinya... Berjalan menuju altar itu.
Ini hanya terjadi dalam sekejap... Pada saat ini Biksu Hui telah menarik kembali pandangannya, semua mata juga tertuju padanya... Dialah tokoh sentral dalam pertarungan jarak dekat ini, mundur atau tidak, hanyalah sebuah keputusan dari Biksu Hui.
Pada detik ini, atmosfer seolah membeku... Hui Dàye tiba-tiba berseru lantang: "Sebelum berangkat, sudah kami nyatakan tak akan mundur... Hingga kini, mustahil untuk berpaling! Satu meter pun tak boleh dikorbankan, percayalah pada semua rekan di belakang."
Ya, percaya! Meski Hui Dàye tak mendapat jawaban dari Guruku... Dalam rentang masa yang panjang, keselarasan pertempuran berdampingan telah membuat kata tak diperlukan... Ia memilih untuk TAK MUNDUR!
Kecepatan pusaran angin hitam selain gila-gilaan di awal... Hingga saat ini tak tergolong cepat, namun tekanan langkah demi langkah yang mendekat sungguh nyata...
Sikap pantang mundur adalah keputusan... Tak ada yang menolak, hanya dalam keheningan, menerjang badai salju dahsyat... Satu persatu berkumpul di sisi Hui Dàye...
Jumlah pasukan yang berangkat hampir separuh tewas... Sisanya bertubuh penuh luka-luka... Mereka bertelanjang dada, sikap kesatria yang siap mati... Jubah putih di bagian bawah pun sudah compang-camping...
Saat ini, mereka berbaris sejajar di medan perang, terlihat dari belakang, puluhan tulang punggung membentuk tembok manusia... Meski sudah bertarung hingga titik ini, meski kelelahan mencapai puncak, meski luka-luka membuat mereka tak lagi dalam kondisi prima, namun setiap insan yang memandang takkan meragukan kekokohan tembok ini!
Inilah Tembok Besar sejati, pondasinya adalah keyakinan membela Tao!
Di sebelah sana... altar yang sejak kedatangan Yang Sheng langsung menjadi prioritas utama akhirnya telah selesai dibangun... Yang Sheng telah naik ke altar... disusul Wu Tian yang diikuti empat biarawan Tibet... terakhir Sepuluh Santo Raja Wu Tian ditambah sepuluh praktisi Xiuzhen tak dikenal.
Tampaknya empat kekuatan besar bekerja mati-matian untuk Yang Sheng di luar, tapi untuk pertempuran kelas atas seperti ini... mereka belum cukup memenuhi syarat!
Selain itu, dari persiapan altar ini terlihat Yang Sheng memang sudah siap... mungkin ada konspirasi besar di baliknya... bahkan mengetahui beberapa operasi kami, kalau tidak bagaimana mungkin seluruh elit penguasa dikerahkan? Setidaknya Wu Tian datang, bahkan Sepuluh Santo Raja-nya pun ikut.
Di antara para praktisi spiritual yang sebelumnya melakukan ritual bersama Wu Tian, sepertinya kulihat beberapa pemimpin tertinggi dari empat kekuatan besar.
Tapi semua itu sudah tidak relevan lagi... Situasi yang awalnya menguntungkan kami, dengan mudah diubah oleh ritual santai Wu Tian... Kondisi sekarang sangat genting... Bahkan seorang pemula sepertiku bisa mencium konspirasi Yang Sheng, mengapa Sesepuh masih diam membisu di tengah badai salju?
Altar itu diselubungi kain hitam misterius... Kami tak bisa lagi melihat apa yang terjadi di dalam... Tapi dari kegelapan itu menerjang keluar beberapa prajurit bunuh diri pihak Yang Sheng yang pertama tersedot...
Sebelumnya, meskipun mereka monster, masih terlihat sisa-sisa emosi manusia di mata mereka... Tapi sekarang, bola mata mereka seperti diselimuti warna merah darah... telah sepenuhnya jatuh dalam kegilaan total...
Sekali lagi sebuah tantangan muncul di hadapan para prajurit terdepan... Jika langsung menyerbu untuk menghentikan, mereka akan segera diterpa angin hitam... Jika tetap berdiri di tempat... ini akan menjadi pertahanan mati-matian yang sesungguhnya... Mundur selangkah saja, berarti membiarkan para pejuang mati yang gila ini semakin mendekat ke markas besar kami di sebelah sini...
Tapi Hui Dàye tetap tenang, masih mengucapkan kalimat yang sama: "Jangan mundur..."
Menyaksikan para pejuang mati itu semakin mendekat... Para pahlawan ini benar-benar tidak mundur setapak pun... Akhirnya terjadilah lagi pertarungan jarak dekat... Monster-monster tak kenal takut itu jauh lebih mengerikan dari sebelumnya!
Dengan tekad takkan mundur... Akhirnya seorang prajurit menerjang sambil meraung liar... Dengan gigih memilih untuk bertahan mati-matian...
Pertempuran kembali menjadi mengerikan... Neraca kemenangan yang semulai condong ke pihak kami... Perlahan-lahan mulai miring ke arah Yang Sheng di bawah kegilaan para pejuang mati... Meski sibuk dengan urusan altar, dia tidak bodoh, tak mungkin membiarkan kami menyelesaikan formasi besar dengan lancar... Setelah Wu Tian memasuki altar... Dari sebelah sana datanglah kerumunan manusia sebanyak awan hitam yang menunggang kuda.
Dari aura energi di tubuh mereka, jelas ini semua praktisi spiritual... Untuk merusak formasi besar, mengandalkan penembusan para pejuang mati kini bukan lagi urusan sesaat... Hanya bisa mengandalkan sihir para praktisi spiritual untuk mempengaruhi formasi!
Situasi tampaknya memburuk lagi, mana mungkin praktisi spiritual yang datang bertempur di sini bukan makhluk tingkat atas?
Tampaknya Yang Sheng mungkin saat menerima kabar... membawa beberapa pemimpin dan prajurit bunuh diri sebagai 'pelopor' untuk mengacaukan ritme persiapan formasi besar kami... Sedangkan para praktisi spiritual ini adalah 'pasukan bantuan' mereka!
Sekali lagi aku merasakan betapa mengerikannya sosok nomor dua itu... Di era apapun, intelijen pertempuran tetap yang terpenting... Dengan adanya sosok misterius nomor dua itu, Yang Sheng seolah memiliki mata tambahan!
Rencana kami terasa kacau balau... Aku menatap sesepuh, dia seolah membaca pikiranku dan berkata: "Saat sulit diantisipasi, tetap tenang menghadapi perubahan juga sebuah kebenaran. Mari selesaikan dulu urusan di depan mata!"
Urusan di depan mata? Angin hitam itu hampir menerpa para prajurit... Tenaga dalam Guruku jelas tak sebanding dengan Wu Tian... Tapi ada 7 sesepuh aliran Gunung Salju yang menyertainya!
Mengapa bukan sesepuh aliran Gunung Salju yang memimpin... Tapi justru Guruku? Aku mengernyitkan alis tak paham alasannya...
Di saat yang sama, kulihat angin hitam telah menyapu prajurit yang berada di garis terdepan...
Bersamaan itu... Guruku tiba-tiba melangkah dengan langkah Gang... Berteriak: "Teknik Angin Topan!"
Teknik angin topan lima unsur?! Ritual rahasia sejati keturunan Lao Li... Salah satu teknik tingkat tinggi! Rupanya ritual semua orang hanya palsu... Semua untuk menyuplai kekuatan spiritual kepada Guruku... Agar bisa menggunakan teknik angin topan ini!
Bahkan aku tertegun, benarkah Guruku berhasil menggunakan kekuatan sihir ini?
‘Pertama-tama kekuatan sihir lima unsur di zaman sekarang sudah merosot... Jenis kekuatan dahsyat seperti para pertapa zaman kuno yang mampu menggerakkan gunung dan membalikkan laut hanyalah legenda... Teknik angin topan ini, agak merefleksikan kharisma banyak praktisi hebat di masa lalu... Benar-benar angin kencang yang mengamuk!
Lagipula, karena bisa disebut sebagai ritual rahasia... Pasti ada rahasia tersembunyi di dalamnya... Menurut kitab-kitab kuno keturunan Lao Li, angin topan ini mengandung secercah makna 'angin sejati' dari alam semesta!
Apa itu angin sejati? Itulah esensi angin yang mampu menghancurkan segala sesuatu... Ini harus terhubung dengan kekuatan lima elemen paling murni di antara langit dan bumi?
Selama ini beredar legenda bahwa murid-murid keturunan Lao Li masing-masing luar biasa... Seperti Guruku yang indera spiritualnya tidak sebaik muridnya ini, tapi pemahamannya tentang sihir diakui seluruh komunitas... Tapi teknik angin topan ini, aku masih tidak percaya!
Tapi, saat ini... Mana ada waktu untuk berpikir... Sebuah angin kencang muncul tiba-tiba... Langsung menerjang ke pusat medan perang dengan menggila!
