Ilmu paling hebat dari aliran Lao Wu adalah ilmu memanggil dewa... Bahkan Wu Tian saat pertarungan terakhir pun menggunakan ilmu memanggil dewa.
Tapi entah ada penyimpangan apa, yang dipanggilnya bukan dewa, melainkan hantu jahat dari neraka...
Wajah Xiao Chengqian yang tiba-tua menua menunjukkan ilmu yang akan digunakannya sangat dahsyat... Ekspresi wajah Yang Sheng sangat buruk... Mungkin tidak ingin terluka lagi, saat lantunan mantra Xiao Chengqian berhenti, langsung mempertahankan Sungai Takdir itu...
Huigen masih batuk... Seiring batuknya... Gelembung darah terus menyembur dari mulutnya... Perlahan, dia pun tak bergerak lagi.
Tiba-tiba, pancaran cahaya emas tanpa alasan muncul dari tubuh Huigen... Yang Sheng berbalik mencoba menangkap... Tapi cahaya itu melesat cepat ke kuil terpencil, Yang Sheng tak berhasil menangkap apapun, wajahnya tampak bingung?
Kulihat tato naga di lengan Huigen telah menghilang... Dan Huigen benar-benar tak bergerak lagi.
Jantungku sangat sakit... Di saat ini, aku juga tahu Kuil Kesendirian pasti menyembunyikan rahasia besar... Aku tak bisa melihat siapa pun lagi meninggal, aku harus cepat sampai ke sana. Saat ini, aku tak perlu lagi Ruxue terus-menerus mendesakku... Sepertinya baru sekarang aku mengerti maksud hati Ruxue.
"Kak, kau lanjutkan saja. Kali ini giliranku." Yang berbicara adalah Qiangzi.
"Kak Cheng Yi, aku juga harus berhenti. Aku ingin segera menemani Chengqian..." Yang berbicara adalah Cheng Zhen.
"Kak Cheng Yi, Kak Cheng Qing... Aku sudah janji dengan Cheng Zhen." Suara Chengyuan terdengar lemah.
Mengapa? Mengapa kalian satu per satu... memilih tinggal, setuju? Sayang, aku sudah tak bisa bicara, tenggorokan terasa seperti terbakar... Mataku perih, pandangan tertutupi lapisan demi lapisan warna kemerahan...
Aku hanya melihat saat Yang Sheng berbalik... beberapa pasukan surgawi muncul, menyerang Yang Sheng... Ini adalah jurus andalan Xiao Chengqian yang penuh semangat... Pernah kulihat dia menggunakannya.
Tapi, ekspresi Yang Sheng menunjukkan sikap meremehkan... Sepertinya dia tak ingin memberi waktu persiapan lebih banyak kepada tiga orang yang bertahan... Jadi, dia juga tak ingin berurusan dengan Xiao Chengqian. Menghadapi pasukan surgawi yang dipanggil itu... dia langsung menggunakan kekuatan Sungai Takdir untuk menerobos... Lalu seluruh tubuhnya melesat ke arah Xiao Chengqian.
"Para Tianbing Tianjiang (pasukan surgawi) meskipun hebat... tapi bagaimana mungkin menjadi lawan Sungai Takdir yang memiliki kekuatan jiwa murni dan dahsyat? Jadi... saat Yang Sheng menerjang ke depan Xiao Chengqian... satu per satu pasukan surgawi itu mulai pecah...
"Sungguh tidak tahu diri." Mata Yang Sheng dipenuhi sikap meremehkan... seolah mengatakan kehadiran Xiao Chengqian di sini adalah lelucon, setidaknya Huigen telah memberikan cedera parah padanya.
Entah karena pamer atau belajar dari pelajaran yang diberikan Huigen sebelumnya... Yang Sheng tidak menggunakan tinjanya untuk melawan Xiao Chengqian... melainkan mengkonsolidasi kekuatan Sungai Takdir berwarna biru menjadi tangan raksasa yang langsung menyambar ke arah Xiao Chengqian...
"Kuberikan keabadian di sungai ini untukmu!" teriak Yang Sheng... jurus ini pernah kulihat Shen gunakan, memaksa mengambil segala sesuatu dari seseorang...
Sebenarnya Xiao Chengqian bisa menghindar, tapi tanpa alasan jelas tiba-tiba ia berlari ke arah tangan biru itu... Pada detik itu, kulihat rohnya hampir tercabut... Tapi dalam dua langkah terakhir, ia berhasil mencapai depan Yang Sheng... dengan susah payah menstabilkan jiwanya!
"Chen Cheng Yi punya hak mengalahkanku, kau si Jalan Sesat apa haknya?" Tiba-tiba Xiao Chengqian berteriak ke arah Yang Sheng... Tangannya yang kanan sepenuhnya menghitam tiba-tiba mencengkeram luka robek di perut Yang Sheng.
Dibelah oleh Guruku dengan petir surgawi… dihantam tinju Huigen… luka itu semakin melebar… tapi tak ada darah mengalir, otot yang terkoyak terlihat garis-garis ungu aneh.
Tampaknya serangan Xiao Chengqian membuat Yang Sheng kewalahan… tangan kanan hitamnya mencengkeram luka Yang Sheng, warna hitam itu langsung menyebar deras ke dalam luka…
Mataku perih… tak kuasa aku memejamkan sebentar… ilmu Tao seribu wajah, yang langka bukan berarti tak ada… ritual panggil dewa Xiao Chengqian hanyalah kamuflase… Jurus sesungguhnya di akhir adalah ini - ilmu mantra!
Tangannya bukan hitam… tapi diselimuti lapisan kutukan hitam, karena menggunakan harapan hidup sebagai persembahan, kutukan ini terlalu kuat hingga hitamnya terlihat mata telanjang…
Sihir ini jahat… tapi penggunanya orang baik - Xiao Chengqian!
"Aaa…!" Teriakan pertama Yang Sheng… luka-nya mulai membusuk… menyembuh, lalu membusuk lagi… persis seperti dulu.
Saat kudengar teriakan itu dan membuka mata… kulihat Yang Sheng yang murka… menghajar tubuh Xiao Chengqian… mana bisa raga fisik Xiao Chengqian menyaingi Huigen?
Dia tak sempat mengucapkan apa-apa... darah yang memuntah dari hidung dan mulutnya menciprati kepala dan wajah Yang Sheng... Dia melayang ke langit bagai daun tertiup angin... Memandang Cheng Zhen dengan sudut matanya, seolah ada segala kata yang ingin disampaikan...
Aku tak bisa melihat ekspresi Cheng Zhen... hanya menyaksikan bendera formasi satu per satu lesat tanpa ampun dari tangannya... tertancap tegak di antara batu berhamburan... semua berjalan tertib...
Chengyuan sedang menjalani langkah Gang... bayangan maya cap formasi yang memancarkan cahaya kuning tanah, dikelilingi naga jiao utuh, muncul di langit-langit atas kepalanya...
Adapun Qiangzi, duduk bersila di persimpangan... otot-otot di tubuhnya bergerak naik turun secara aneh... aura Honghuang terus berguling-guling di sekujur tubuhnya... ekspresinya terus berubah, perlahan... semakin membeku...
‘Dung!’ adalah suara Xiao Chengqian terjatuh keras... kudengar ia hampir menghabiskan seluruh tenaga berkata: "Dia... dia terluka... Hui... Hui Dàye..."
Tapi, kata-kata Xiao Chengqian tetaplah tak sempat dituntaskan, lalu tak ada suara lagi... Aliran cahaya keemasan lainnya menari-nari keluar dari tubuhnya... Dengan kecepatan luar biasa melesat menuju kuil terpencil itu... Yang Sheng seperti biasa berusaha mencengkeram, namun digoyang gempa mengguncang yang datang tiba-tiba... Tubuhnya terhuyung tak stabil...
Xiao Da Shao……Mataku menatap wajahnya……Dulu sesosok wajah tampan, kini……terhenti pada keriput antara paruh baya dan usia senja……Tapi seolah kulihat dia yang penuh semangat, berdiri di hadapanku……Lalu tersenyum menyodorkan kotak cerutu kesayangannya padaku.
Di tebing berangin itu……Dalam ritual persembahan yang menyedot perhatian itu……Dia kembali mengulurkan tangan, menarik tali dari tubuhku……
Jantungku tak lagi perih……Hanya dingin yang menusuk……Ruxue mengulurkan lengan berbaju putih salju, mengusap mataku……Tak ada air mata, hanya darah merah segar……
Saat ini, kata-kata tak berguna lagi……Yang tersisa hanya melangkah, terus turun……Beban di depan terlalu berat……Punggungku hampir patah……Orang di sampingku pun tak kalah menderita……Tapi sekalipun harus merangkak, aku harus naik……
Xiao Chengqian juga memberitahuku satu hal……Bahwa Yang Sheng masih menyimpan luka tersembunyi peninggalan Hui Dàye……Kutukan selalu menyasar titik terlemah manusia……Seketika itu juga situasi Yang Sheng terkuak.
Dia masih menyampaikan pesan……Untuk pertempuran terakhirku melawan Yang Sheng……
Gempa mengguncang adalah hasil formasi Cheng Zhen……Tapi gejolak ini jelas tak mampu menjerat Yang Sheng……Hanya memperlambat langkahnya sesaat……Namun, Yang Sheng tetap bergerak maju!
Pada saat itu... Yang pertama menyelesaikan segalanya adalah Chengyuan... Di tengah gempa mengguncang... Cap formasi kuning tanah di atas kepalanya langsung terbang menuju Yang Sheng...
Apakah ini juga bentuk pewarisan? Warisan tentang cap dari keluarga Yuan... Aku teringat suatu kali Chengyuan dengan gembira bercerita padaku, ia pergi ke pasar hantu... Menemukan kakeknya... Lalu teringat raut wajahnya yang agak muram saat berkata, hanya tak berani memberitahu Mas Yuan Yi, khawatir ia akan terlalu heboh...
Rupanya Chengyuan juga mendapatkan warisan rahasia... Saat cap formasi melesat keluar... Segel tangan Chengyuan tak henti... Ia hanya menggunakan jurus petir biasa... Tapi sangat hebat... Menggabungkan warisan keluarga Yuan dengan sihir aliran Lao Li...
Cap formasi terus berputar di atas kepala Yang Sheng... Sebelum Yang Sheng sempat bereaksi... Seekor jiao tiba-tiba melesat keluar dari cap formasi... Membelit erat tubuh Yang Sheng...
Bersamaan dengan itu... Segel tangan Chengyuan selesai... Kilatan petir demi kilatan menghujam deras ke luka di perut Yang Sheng...
Di antara petir itu bahkan terselip kilatan keemasan surgawi... Sudah sampai level ini jugakah kemampuan Chengyuan?
Mataku kembali terasa perih... Tapi kulihat Chengzhen mengambil sebatang bendera formasi terakhir... Menancapkannya di depan tubuhnya sendiri...
