Langit meski kelabu, tetaplah terang... Kepingan salju jatuh di wajah, tapi suhu tubuhku tak cukup lagi untuk melelehkannya.
Kurasa sebelum salju sepenuhnya menutupiku, seluruh duniaku akan terjerat dalam kegelapan.
Mengingat beberapa kali krisis hidup-mati yang kualami... Tapi saat roh hancur lebur setelah jiwa remuk, apa yang akan kulihat sebelum pergi?
Teriakan perkelahian di kaki gunung masih terdengar, sadar akan kematian pasti, sadar tak bisa diubah... Tetap maju tanpa ragu, itu mungkin ejekan biasa, tapi keyakinan para pahlawan...
Kepingan salju terlihat begitu hangat, namun dingin menusuk tanpa secercah kehangatan... Atau mungkin, dingin ini membuat otakku terjaga... Aku mulai teringat pada sepucuk surat dari masa lalu yang terpendam...
Itu terjadi di kantor Jiang Yi... kantor rahasia itu. Aku datang padanya untuk meminta dokumen Guru. Di kantor itu ada berbagai macam foto... Ada foto bersama yang sangat tidak mencolok... Di atasnya berdiri belasan orang, foto hitam-putih itu seolah bercerita tentang usia yang sudah sangat tua... Di situ ada Jiang Yi yang terlihat masih muda, dan seorang lagi bukannya Penguasa Kota Danau Seribu Hantu - Ning Zhifeng?
Orang-orang lain tidak kuingat... Hanya saja foto-foto zaman dulu suka mencantumkan tulisan penanda. Aku ingat jelas ada sebaris tulisan kecil berwarna putih... Aku lupa apa isi tulisannya, tapi dua kata "rekan seperguruan" masih kuingat.
Bukan sengaja aku melupakan foto itu, tapi karena Jiang Yi saat berbicara denganku, tangan yang tidak sengaja diayunkannya membuat bingkai foto itu terjatuh menelungkup di meja...
Karena itu, saat bertarung dengan Ning Zhifeng di Danau Seribu Hantu, selalu ada perasaan tidak pas di hatiku... Ternyata karena aku pernah tidak sengaja melihat foto itu di kantor Jiang Yi... Justru karena ingatanku yang luar biasa, aku bisa merasakan keanehan, tapi sama sekali tak bisa mengingat alasan pastinya?
Bagaimanapun, bahkan dengan ingatan yang luar biasa sekalipun, tak mungkin mengingat setiap detail kehidupan. Gerakan kamuflase Jiang Yi pun terlihat terlalu alami... Sekarang aku seperti bisa mengingat sesuatu?
Dalam kesadaran yang semakin kabur... Aku seperti ingat latar belakang foto itu adalah sebuah gedung tinggi. Pintu gerbang gedung yang tertutupi kepala manusia... Samar-samar ada setengah huruf yang ditulis aneh, kalau dipikir-pikir sekarang mirip separuh huruf A!
Ternyata, Jiang Yi adalah...
Aku tiba-tiba merasa ini lucu. Mengapa baru saat inilah aku benar-benar teringat pada peristiwa masa lalu yang sangat penting ini? Apakah karena wajah mereka yang masih muda saat itu terlalu mudah membuat orang melupakan hal-hal ini? Tidak bisa mencocokkan dengan situasi saat ini?
Mengingat kembali, tiba-tiba aku teringat sebuah detail... Sepertinya ada seseorang di foto itu yang sampai sekarang masih tak berani kuyakini apakah itu si kakek yang pernah kulihat sekilas di pesawat dan hampir membuatku terjerat mimpi buruk?
"Jiang Yi... Ternyata selama ini kau adalah elemen tersembunyi terdalam Perusahaan A di Jalan Benar... Jiang Yi, kau salah satu dari 17 Elemen Kegelapan yang dengan susah payah dibudidayakan Perusahaan A, bukan?" Saat semua ingatan ini muncul, suara gemetar sesepuh lama menggema di seluruh medan perang.
Dengan susah payah kuangkat kepala, kulihat Jiang Yi yang berdiri di kejauhan tersenyum santai: "Mengakui pun tak apa, kalian semua akan mati hari ini. Tak ada yang akan tahu semua yang terjadi... Oh ya, aku lupa memberitahumu, sebenarnya aku bukan dari Aliran 'Gunung'... Identitas asliku adalah dua aliran ramalan (). Itulah alasan mengapa aku bisa menjadi kepala departemen - karena kedua ilmu ini lebih mudah mendapat promosi... Apa artinya dua aliran ramalan keturunan Lao Li?"
Wajah Jiang Yi dipenuhi senyum meremehkan... Sungguh sangat ironis!
"Jiang Yi... Kau memang lumpur busuk yang tak bisa diangkat ke tembok." Di tengah medan perang, Kakak Sulung Jenny yang berlumuran darah itu berteriak lantang dengan penuh kepedihan.
"Ternyata, musuh tak terlihat yang sebenarnya adalah Jiang Yi? Apa itu Tujuh Belas Pangeran Kegelapan? Apakah itu identitas asli Jiang Yi?"
"Zhenni, hari ini nasibmu sudah ditakdirkan untuk mati di sini... Wanita yang selalu suka memberiku pelajaran ini, berkali-kali aku ingin membunuhmu sendiri... Sekarang tak perlu lagi. Kau juga pernah curiga padaku kan... Sayangnya, kau terlalu sentimental, tak tega mencurigai orang yang sudah berteman puluhan tahun? Sungguh ironis, hahaha..." Jiang Yi tersenyum lega seolah melepas beban seribu kati.
Tujuh Belas Pangeran Kegelapan... Rupanya permainan aliran benar dan sesat begitu dalam... Tapi apa hubungannya semua ini denganku?
Pertempuran pembuka ERA BESAR, ternyata pertempuran yang begitu menyedihkan... Aku hanya berharap, setelah ERA BESAR yang disebut Guruku tiba... Akan muncul lebih banyak pahlawan yang silih berganti memimpin orang-orang menuju cahaya roh sejati...
"Yang Sheng, sekarang juga! Pukul drum tujuh kali... Persembahkan Baima!" Dalam kesedihan tak berujungku... Wu Tian yang kelelahan tiba-tiba berteriak keras!
Dia masih harus mengendalikan Kaisar Hantu... Bagaimanapun makhluk jahat adalah pedang bermata dua... Jika Kaisar Hantu lepas kendali... Mereka juga akan diserang... Kaisar Hantu tidak mengenal konsep pengakuan tuan...
Semua ini terjadi dalam sekejap... Tapi apa arti tujuh ketukan drum? Pada saat ini, Yang Sheng sudah berdiri di depan pintu kuil sepi... Orang berjubah putih bertopeng itu masih berdiri tenang di samping pintu gerbang kuil. Mungkin karena faktor waktu yang tepat, Yang Sheng juga tak sempat menghiraukan orang berjubah putih itu...
Dia meneguk cairan ungu yang tersembunyi di lengannya... Seluruh tubuhnya kembali berubah bentuk. Keadaan yang awalnya sudah pulih normal... Kini kembali berubah menjadi sosok yang memerlukan topeng dan pakaian tertutup rapat seperti sebelumnya, bahkan lebih buruk dan mengerikan... Daging di tubuhnya seolah bergerak-gerak dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang... Ini sama sekali bukan penampakan yang bisa diterima orang normal.
Aku tak mengerti makna tujuh ketukan drum... Tapi bukankah aku paham maksud persembahan Baima? Apakah sesuatu yang membutuhkan persembahan Baima? Lalu "waktu yang tepat" seperti apa yang dimaksud akan tiba?
Di saat ini, kabut putih yang bergulung-gulung dari langit semakin pekat... Bercampur dengan salju yang berjatuhan... Langit cerah di belakang kuil sepi semakin terang benderang... Dalam kilauan itu seolah memancarkan cahaya keemasan samar...
Distorsi dimensi semakin menjadi-jadi... Ratusan kali lebih hebat daripada distorsi saat memanggil Kaisar Hantu dulu... Seolah ada entitas yang benar-benar luar biasa akan muncul...
Pada saat ini, rohku hancur parah... Tapi masih tersambung dengan susah payah, membuat kehendakku tidak menghilang... Tapi aku tahu, begitu keretakan mulai terjadi... Itu seperti kaca retak bertemu kekuatan luar, seluruh tubuh akan hancur berkeping-keping sekaligus, bukan hanya pecah sebagian kecil...
Tubuhku juga merasakan sakit yang luar biasa... Aku merasakan setiap otot seakan hancur berkeping, kurasa saat rohku pecah, seluruh tubuhku akan seperti potongan daging yang urat-uratnya sudah dipukul sampai lepas...
Deskripsi ini... Masih bisa membuatku tersenyum, entah apakah semua orang yang telah pergi sedang menungguku di depan... Tapi tiba-tiba Si Bodoh yang tertidur lelap dalam tubuhku seakan merasakan sesuatu, mengaum dengan dahsyat dari dalam rohku... Lalu tiba-tiba bangkit berdiri.
Si Bodoh selalu menghadapi hidup dan mati bersamaku... Dalam berbagai pertempuranku, jasanya tak ternilai... Dan dialah saudara sejati yang menemani sejak aku lahir... Mengapa dalam pertempuran kali ini dia terus tertidur?
Saat bangun kini, dia terlihat berbeda, kembali ke wujud Macan Putih paling polos... Tapi yang berbeda, bulunya memancarkan kilau tak kasat mata yang mengalir, membuatnya seperti Macan Putih cor logam... Gigi dan cakarnya memberi tekanan psikis yang tak terlihat...
Meski rohku hancur, aku masih bisa merasakan koneksi khusus... Alasan Si Bodoh berubah menjadi seperti ini sekarang adalah karena dipelihara oleh zat tak kasatmata di sini... Tapi apa tepatnya, aku tidak tahu?
Di saat seperti ini, Si Bodoh menatapku dengan tatapan khawatir dan ikatan yang tak terbatas... Apa artinya ini? Kulihat dalam dimensi roh, ia menjilat diriku yang hancur... Kemudian mulai menyerap sisa-sisa vitalitas dalam nyawaku dengan tekad bulat...
Apa maksud Si Bodoh? Akhirnya mau membunuhku sendiri?
Tapi, aku sama sekali tidak melawan... Aku mempercayainya...
Di saat seperti ini, kulihat Yang Sheng dengan suara penuh semangat namun anehnya khusyuk, memukul Drum Suci di tangannya... Di saat yang sama, suara drum itu terdengar biasa saja, tanpa iringan nyanyian puja Buddhis... Tapi roh Baima muncul lagi dengan jelas...
Kesucian rohnya seolah memiliki resonansi ajaib dengan langit menyilaukan di belakang kuil terpencil itu... Diiringi dentuman drum... Langit tampak berkerut dan pecah... Tapi tak terlihat retakan apapun... Di saat inilah aku menyadari satu hal: kabut putih pekat itu ternyata berasal dari sana...
Suara drum bergema sekali lagi... Daya tahan hidup yang tersisa dalam diriku sudah sangat tipis... Setelah Si Bodoh entah dengan cara apa menyedotnya... Hanya dalam sekejap, Si Bodoh menyelesaikan hal ini... Hanya menyisakan seberkas terakhir daya hidup untukku, agar aku tetap sadar sampai akhir...
Kemudian, Si Bodoh memandangku sekali lagi dengan tatapan penuh ikatan... Tanpa menggunakan kesadaran atau komunikasi apapun... Namun tatapan itu mengandung begitu banyak keengganan untuk pergi... Serta sepercik terakhir taruhan dengan menyisakan sedikit daya hidup untukku.
Tapi, bertaruh pada apa? Si Bodoh tidak memberiku jawaban... Melainkan berubah menjadi aliran cahaya... Melepaskan diri dari rohku, tiba-tiba terbang keluar dari dasar jiwaku...
Apakah Si Bodoh ingin bertarung? Jangan pergi, Si Bodoh... Aku berteriak dalam jiwaku, tapi mana mungkin Si Bodoh mendengarkannya... Setelah terbang keluar dari jiwaku...
Ia berubah menjadi aliran cahaya keemasan... Rupanya, aliran cahaya emas ini adalah?!
Apakah mereka?
Darah Naga Huigen, siluman pendamping keturunan Lao Li, roh jiao Xiao Chengqian, roh Taowu Qiangzi, bulu Zhu Que Tao Bai... Ternyata semua ini!
Pantas saja Lushan, Ruxue dan Ruyue tidak memilikinya... Apa makna semua ini sebenarnya?
