Feng Bujue berbaring di kapsul game, tetap login menggunakan mode non-tidur (mode non-tidur dan mode tidur mengakses server berbeda yang tidak saling terhubung).
Setelah masuk ke ruang login, klik untuk memilih permainan. Kali ini tidak ada prompt yang muncul, layar hanya menampilkan menu permainan yang tersedia seperti opsi sosial (daftar teman dan daftar hitam), serta pengenalan permainan lebih lengkap. Jika pemain belum membacanya di situs web, mereka bisa melihatnya di ruang ini. Mempertimbangkan rasio waktu, cara ini sebenarnya bisa menghemat separuh waktu.
Feng Bujue mencari nickname Wang Tanzhi, menambahkannya sebagai teman, lalu mengirim undangan tim.
Setelah Wang Tanzhi bergabung ke tim, layar di samping Feng Bujue menampilkan daftar anggota tim yang berisi nickname dan level kedua pemain.
【Feng Bujue, Level 2】
【Wang Tanzhi, Level 1】
【Silakan pilih mode permainan untuk tim.】
Tiga opsi muncul di layar: Mode Latihan Solo, Mode Latihan Multipemain, dan Mode Bertahan Hidup Solo (Normal). Karena mereka berdua dalam kondisi tim, dua mode solo ditampilkan dengan ikon abu-abu yang tidak bisa dipilih.
"Kak Jue, kita hanya bisa masuk ke 'Mode Latihan Multipemain' itu kan?" Wang Tanzhi kini sudah bisa berkomunikasi melalui layar. Di ruang loginnya, dia juga bisa melihat informasi yang sama, namun hak operasi ada di tangan ketua tim.
"Hmm... nanti kita bahas di dalam saja," jawab Feng Bujue sambil mengklik opsi tersebut.
【Anda memilih Mode Latihan Multipemain, silakan konfirmasi.】
【Terkonfirmasi, melakukan koordinasi koneksi saraf, pembuatan skenario sedang diproses...】
【Proses memulai, harap tunggu sebentar.】
Lift tempat Feng Bujue berada mulai bergerak lagi dengan sensasi bergerak turun seperti sebelumnya.
【Pada saat yang sama, serangkaian subtitle muncul langsung di depan matanya, disertai dengan prompt suara sistem: [Anda akan segera bergabung dalam skenario yang sama dengan pemain lain. Sebelum pertama kali memasuki permainan multipemain, harap pahami konten berikut ini.]】
【A. Dalam mode non-konfrontasi, segala tindakan menyerang "pemain lain" akan dibatasi oleh sistem. Niat Anda tidak akan diterjemahkan menjadi tindakan aktual karakter; Dalam mode atau skenario yang memungkinkan konfrontasi antar pemain, segala tindakan menyerang "rekan tim" akan dibatasi oleh sistem. Niat Anda tidak akan diterjemahkan menjadi tindakan aktual karakter.】
【B. Ucapan yang dinilai sistem sebagai kosakata sensitif akan diredam, seperti nama tokoh politik, umpatan, nama hewan/tumbuhan/barang dalam konteks tertentu, dll.】
【C. Upaya sengaja menggunakan gerakan bibir lambat, isyarat tangan, tulisan, gambar, dll. untuk menyerang pemain lain secara verbal akan dibatasi sistem. Niat pemain tidak akan diterjemahkan menjadi tindakan aktual karakter.】
【D. Tanpa memandang gender, segala perilaku yang dinilai sistem sebagai pelecehan seksual, termasuk upaya menerapkan metode yang tercantum dalam Poin B dan C dengan tujuan tersebut, akan dibatasi sistem. Niat pemain tidak akan diterjemahkan menjadi tindakan aktual. Percobaan berulang akan menyebabkan koneksi terputus paksa, dan ID kewarganegaraan pemain tersebut akan dimasukkan ke daftar hitam sistem sebagai objek pengawasan prioritas tinggi.】
【E. Perlakuan terhadap segala bentuk diskriminasi yang terdeteksi sistem sama dengan Poin D. Pelanggaran berulang terhadap Poin D/E akan mengakibatkan penghapusan permanen akun dan pemblokiran hak penggunaan produk perusahaan bagi ID kewarganegaraan tersebut. Untuk pelaku dengan kasus berat, perilaku dalam game akan dicatat sistem dan diserahkan ke departemen kepolisian. Detail silakan merujuk pada Undang-undang Keamanan Publik Siber dan peraturan turunannya.】
Di sini perlu dijelaskan bahwa Feng Bujue hidup di tahun 2055 di alam semesta paralel. Di dunianya, pelecehan seksual dan berbagai bentuk diskriminasi (terhadap penyandang disabilitas, ras, penyakit bawaan, dll.) ditangani sangat ketat. Yang terakhir tidak sampai dihukum pidana, tetapi ID warga pelaku kasus berat akan dimasukkan daftar hitam berbagai industri dan institusi. Sedangkan yang pertama benar-benar bisa dipidana.
Feng Bujue sebelumnya telah mencoba banyak game, termasuk game koneksi saraf menggunakan helm. Pada dasarnya, klausul serupa selalu tertera. Seiring peningkatan kemampuan optical computer, celah yang bisa dimanfaatkan pemain semakin sedikit. Bisa dikatakan kedua perilaku ini telah dicegah sejak tahap konsepsi.
【Pemuatan selesai, saat ini Anda berada dalam Mode Pelatihan Multiplayer.】
【Dalam mode ini, tidak ada deskripsi skenario, misi, atau world view yang disediakan.】
【Menyelesaikan mode ini hanya akan memberikan EXP, tanpa skill points atau game currency.】
【Tidak ada hadiah penyelesaian atau bonus rating ketakutan tambahan dalam mode ini.】
【Permainan telah dimulai.】
Setelah mendengar pengumuman, pintu lift terbuka. Hampir bersamaan, terdengar suara menyeramkan lagi di telinga - kali ini suara pria bernada melengking: "Selamat datang di Horror Carnival." Diikuti derai tawa mengerikan yang membuat bulu kuduk berdiri.
Pemandangan di luar pintu lift adalah koridor lagi, tapi yang ini terlihat cukup luas. Lantainya dilapisi keramik, dinding kedua sisi dicat putih, salah satu sisinya memiliki tiga pintu yang saat ini semua tertutup. Penerangan di langit-langit berfungsi normal, cahayanya sangat cukup. Aroma disinfektan menyengat di udara, ditambah dengan tata letak bangunan ini, jelas terlihat bahwa ini adalah rumah sakit.
Feng Bujue segera keluar dari lift. Pintu lift di belakangnya langsung menutup, lalu bayangan lift perlahan berdistorsi dan menghilang, akhirnya berubah menjadi dinding. Saat menoleh, dia melihat ada pintu lift lain di samping belakangnya, sejajar dengan pintu yang baru saja dia lewati.
Feng Bujue mendekati pintu itu dan mengintip ke dalam. Tiba-tiba terdengar: "Aaaah..." teriakan mencekam.
"Lu gila ya?" tanya Feng Bujue.
Wang Tanzhi terengah-engah: "Baru saja aku nekat mau keluar, kepalamu tiba-tiba nyelonong muncul, bikin kaget!"
"Boleh tanya nggak, saat ini setelah kau kaget karena aku, nilai ketakutannya berapa persen?" Feng Bujue benar-benar penasaran.
Wang Tanzhi langsung membuka menu setelah mendengar pertanyaan itu. Dari sudut pandang Feng Bujue, gerakan ini hanya terlihat seperti matanya yang tiba-tiba kehilangan fokus, lalu kembali normal setelah beberapa detik.
"Sekarang aku sudah tenang, nilai ketakutan berkisar di sekitar 3%," jawab Wang Tanzhi. "Tapi seberapa tinggi nilainya melonjak tepat di detik itu, aku juga tidak tahu."
“Hmm... Jadi naik seketika berdasarkan tingkat ketakutan, lalu turun lagi ya...” Feng Bujue bergumam: “Ngomong-ngomong, warna apa nilai ketakutan yang ditampilkan di energy bar?”
“Err... Merah terang.”
“Oh, begitu rupanya.”
“Jue Ge, penyakitmu... Apa nilai ketakutanmu selalu tetap 0%?” Wang Tanzhi tentu tahu kondisi Feng Bujue, tapi sebagai dokter magang baru lulus, dia tak berdaya. Justru karena latar belakang medisnya, dia paham penyakit Feng Bujue bergantung pada keberuntungan - mungkin 30 tahun tetap aman, atau 3 menit langsung kolaps.
“Benar.” Jawab Feng Bujue tenang.
“Kalau gitu aku mengandalkanmu... Kalau ada masalah kau harus jagain aku.” Kata Wang Tanzhi.
Feng Bujue tidak menanggapi, hanya berkata: “Waktu persiapan sebelum scenario mulai cuma 3 menit. Kalau tidak segera keluar, kamu akan diusir paksa keluar dari lift oleh sistem.”
Mendengar ini, Wang Tanzhi buru-buru melangkah keluar.
Sebelum lift itu benar-benar menghilang, Feng Bujue mengeluarkan batu dari tasnya dan menyerahkannya ke Wang Tanzhi: “Pegang ini, maju duluan.”
Wang Tanzhi menerima batu itu, membaca propertinya, lalu berkedut: “Jue Ge... Meskipun kau pernah pakai ini di tutorial pemula, masak tidak rela buang dan malah dibawa ke ruang login...”
“Kau hanya iri.” Balas Feng Bujue tanpa malu.
Wang Tanzhi tanpa basa-basi melemparkan batu itu ke tanah, lalu mengeluarkan pisau buah sepanjang sekitar lima inci dari tasnya. "Atributku ini lebih baik."
"Kenapa kamu punya peralatan?!" Feng Bujue berteriak. Sebelumnya di telepon, Wang Tanzhi mengatakan rating ketakutannya di tutorial pemula adalah "gemetar ketakutan". Menurut penjelasan resmi, level itu tidak mendapat hadiah tambahan.
"Kupungut di skenario." jawab Wang Tanzhi.
Feng Bujue berkata: "Coba tunjukkan dulu."
Wang Tanzhi mengangkat bahu dan menyerahkan pisaunya.
【Nama: Pisau Buah】
【Tipe: Senjata】
【Kualitas: Rusak Parah】
【Daya Serang: Lemah】
【Atribut: Tidak Ada】
【Efek Khusus: Tidak Ada】
【Dapat Dibawa Keluar Skenario: Ya】
【Catatan: Setidaknya benda ini memiliki mata pisau.】
Feng Bujue mengembalikan pisau itu sambil merintih: "Hoki ya! Semua barang yang bisa kupungut di skenarioku tidak boleh dibawa keluar."
"Lalu batu yang kamu punya tadi..."
"Hadiah tambahan setelah penyelesaian." kata Feng Bujue. "Ngeri kan?"
"Hmm..."
"Pimpin jalan!"
Wang Tanzhi menghela napas dan berjalan di depan sambil memegang pisau kecil itu.
Sejak mulai bermain, hatinya sudah sedikit ciut. Dia hanyalah "orang biasa". Seberani apapun orang mengklaim diri mereka di depan umum, tidak ada yang tidak takut saat bermain game horor. Rasa takut adalah reaksi normal, apalagi dalam Nerve Connection game seperti Thriller Paradise yang memberikan pengalaman horor sangat imersif.
Di depan mereka sekitar dua puluh meter lebih ada belokan, di sepanjang jarak ini terdapat tiga pintu, semuanya di sisi kanan. Sisi kiri hanyalah dinding polos tanpa apa-apa, bahkan tidak ada poster informasi dokter, peta lantai, atau ensiklopedia kesehatan yang biasa ada di rumah sakit.
Baru berjalan lima enam meter, sebelum melewati pintu pertama, tiba-tiba terdengar suara tawa menyeramkan seperti anak kecil. Seketika dinding putih di kiri mereka dipenuhi jejak tangan berdarah yang merambat sampai ujung koridor.
Bersamaan dengan itu, keduanya melihat siluet hitam melesat jauh di depan dan menghilang di balik belokan.
