Pemandangan di ruangan kedua lebih aneh dari yang pertama, dinding, lantai, langit-langit - semuanya dipenuhi gambar wajah manusia. Ruangan itu kosong melompong, namun wajah-wajah di dinding berjejalan rapat. Di tengah lantai ruangan kosong itu, tersimpan sebuah brankas yang terisolasi.
"Teka-tekinya diberikan agak terlalu jelas ya." Feng Bujue langsung mendekati brankas itu, berjongkok dan mengamati dengan seksama, "Hmm... Toh ini mode pelatihan, mungkin juga mempertimbangkan faktor pemain yang tidak bisa berpikir jernih saat ketakutan." Ucapnya terdengar seperti mengeluh tingkat kesulitan yang terlalu rendah...
Wang Tanzhi juga masuk ke dalam, saat ini dia merasa wajah-wajah di dinding itu hidup-hidup, bahkan tidak ada dua yang sama. Ruangan ini seolah memiliki ratusan pasang mata yang mengawasinya, membuat bulu kuduk merinding.
"Ge Jue, bagaimana kalau kita pindahkan kotaknya keluar dulu baru dipelajari?" Wang Tanzhi mengusulkan.
“Paling tiga menit sudah cukup.” Feng Bujue segera bangkit kembali, mengeluarkan enam sketsa wajah manusia itu, mengangkatnya dekat-dekat, mulai mengamati wajah-wajah di dinding: "Saat melihat brankas dari dekat, ada petunjuk sistem yang memintaku memasukkan password enam digit untuk membukanya." Pandangannya segera berhenti: "Hmm... Di situ." Ia berjalan ke sisi dinding, memiringkan kepala ke kiri: "Banyak wajah yang digambar di ruangan ini hanya untuk mengalihkan perhatian pemain." Ia menunjuk dinding itu: "Lihat, enam wajah berurutan yang tersusun miring secara diagonal, persis seperti dalam sketsa, dengan ciri-ciri yang sama." Sambil membandingkan satu per satu wajah-wajah mengerikan yang sulit dilihat itu, dari kiri ke kanan, atas ke bawah, sesuai urutan enam wajah di dinding, disertai angka di sudut kertas sketsa, ia membacakan pelan: "Empat, satu, enam, tiga, lima, dua."
Feng Bujue kembali ke brankas dan mulai memasukkan password, "Jika saat menjelajahi ruangan pertama hanya membuka pintu sekilas tanpa meneliti dengan seksama, petunjuk sketsa tidak akan ditemukan. Maka saat membuka ruangan kedua, password brankas tidak bisa dipecahkan." Ia melirik kembali ke enam wajah itu: "Sebenarnya jawaban terpampang di area paling terang saat pintu terbuka, tapi tanpa petunjuk sketsa, meski tahu password enam digit ini harus dicari di ruangan ini, angka-angkanya tetap tak bisa didapat."
Saat itu, brankas benar-benar terbuka. Di dalamnya terdapat dua benda: sebuah kunci dan kartu.
"Salah perhitungan." Ucap Feng Bujue segera setelah membaca atribut dua benda tersebut.
“Ada apa?” Wang Tanzhi tampak terpengaruh oleh ketenangannya, kini sudah jauh lebih tenang, nilai ketakutan kembali ke sekitar 3%.
“Kunci ini mungkin akan segera digunakan, tapi yang ini...” Feng Bujue menyerahkan kartu tersebut kepada Wang Tanzhi.
【Nama: Explosive God Fist】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, hilang setelah digunakan dua kali】
【Kategori Skill: Bertarung】
【Efek: Menyebabkan ledakan saat mengenai target, memberikan damage elemen api】
【Konsumsi: 50 Stamina】
【Syarat Belajar: Kemahiran Bertarung F】
【Catatan: BOOM!】
"Awalnya kukira hadiahnya akan berupa equipment, ternyata skill," kata Feng Bujue.
"Eh... selain masalah equipment atau skill, bagaimana kakak tahu pasti ada hadiahnya?" tanya Wang Tanzhi.
"Bukankah jelas? Meskipun mode ini tidak memberikan reward tambahan selain EXP, untuk menjaga gameplay, skenario tetap menyediakan dua cara menyelesaikan misi bagi pemain," jelas Feng Bujue. "Kita sekarang mengambil jalur puzzle solving, bukan brute force." Ia memegang kunci dan mengajak Wang Tanzhi keluar dari ruangan kedua.
"Pemain yang memilih jalur non-puzzle, selama bisa mengatasi rasa takut, bertarung dengan tenang dan efisien, akan mendapatkan peningkatan level kemahiran. Seiring naiknya level karakter, bertambahnya skill dan metode bertarung, mereka juga bisa memperoleh technical value dalam pertempuran.
"Cara bermain kita ini lebih menekankan peningkatan efisiensi permainan secara keseluruhan, bukan sekadar meningkatkan efisiensi tempur. Dengan memecahkan teka-teki, tingkat kesulitan menyelesaikan level bisa dikurangi, proporsi pertarungan diminimalkan, dan pemahaman terhadap skenario bisa lebih dikuasai. Tapi pemain dengan gaya ini akan tertinggal dalam level penguasaan spesialisasi, sistem tentu akan memberikan kompensasi di aspek lain. Umumnya, mungkin berupa poin keterampilan yang lebih banyak."
Wang Tanzhi mulai paham dan menyambung perkataannya: "Tapi mode latihan tidak memberikan poin keterampilan... Jadi jika pemain memilih memecahkan teka-teki, mereka akan langsung mendapatkan item dalam skenario sebagai kompensasi."
"Benar." Feng Bujue mencoba membuka pintu ruang ketiga. Seperti diduga, pintu terkunci. Ia langsung menggunakan kunci yang dipegangnya, ternyata cocok. Pintu terbuka dan kunci pun menghilang.
Ruang ketiga sangat rapi. Di tepi dinding terdapat meja tulis dengan buku catatan di atasnya.
"Omong-omong, berapa level penguasaan spesialisasimu yang sudah terbuka?" tanya Feng Bujue sambil mengambil buku catatan.
"Pertarungan dan general saya sama-sama F. Bagaimana denganmu, Jue Ge?"
"Saya hanya membuka general." Feng Bujue mulai membuka buku catatan: "Dalam kondisi apa spesialisasi pertarunganmu terbuka?"
"Dalam tutorial saya diserang beberapa makhluk mirip monyet. Setelah membunuh mereka, sistem memberi tahu saya punya spesialisasi pertarungan F." Wang Tanzhi mengingat-ingat: "Tapi level spesialisasi 'general' baru muncul setelah tutorial selesai."
"Oh begitu. Sepertinya kita harus mencari kesempatan untuk membuka enam spesialisasi dulu." Feng Bujue bergumam pelan.
Dia segera menoleh kembali ke Wang Tanzhi dan berkata, "Ketika mendapatkan skill, slot skill di menumu juga muncul kan? Karena sudah memenuhi syarat, cepat pasang kartu skill yang barusan, mungkin nanti bakal berguna."
Saat Feng Bujue pertama kali mengambil kartu skill sebelumnya, sistem langsung memberi tahu bahwa slot skill telah terbuka ketika dia melihat propertinya.
Di Horror Paradise, karakter memiliki 12 slot skill. Penyesuaian skill hanya bisa dilakukan sebelum skenario dimulai. Artinya, berapapun jumlah skill yang dimiliki karakter nantinya, maksimal hanya 12 skill yang bisa dipasang saat masuk skenario. Kartu skill yang sudah dipasang (baik digunakan atau tidak) akan terikat permanen dengan karakter dan tidak bisa diperdagangkan lagi. Jadi jika pemain ingin menjual kartu skill, harus disimpan di tas jangan dipasang di slot skill. Begitu dipasang, kartu fisik akan hilang dan berubah menjadi data di menu pemain.
Ada aturan tambahan: kartu skill sebagai item hanya bisa dibawa keluar skenario, tidak bisa dimasukkan. Ini untuk mencegah pemain membawa cadangan kartu skill di tas saat sudah memiliki 12 skill terpasang.
Tapi ada pengecualian: Jika pemain mengambil kartu skill baru dalam skenario yang memenuhi syarat belajar, tapi slot skill sudah penuh, dia bisa mengganti skill yang sudah terpasang dengan kartu baru. Namun skill yang diganti hanya bisa dipasang kembali setelah kembali ke ruang login. Selain itu, beberapa kartu skill khusus seperti prasasti atau kotak yang berbentuk item fisik bisa dibawa masuk/keluar skenario.
"Memang sudah muncul, tapi kenapa skill ini menunjukkan akan hilang setelah digunakan dua kali?" Wang Tan Zhi tidak mengerti.
Mengajukan pertanyaan seperti itu jelas menunjukkan dia tidak membaca penjelasan permainan.
Feng Bu Jue membalas sambil asyik membuka-buka buku catatan di tangannya, "Sifat kartu skill adalah kuncinya... Skill terbagi menjadi aktif dan pasif. Yang aktif punya tiga tipe kartu: 'dikuasai permanen', 'dimiliki sementara', dan 'dikonsumsi berdasarkan jumlah penggunaan'. Yang pasif hanya punya dua: 'dikuasai permanen' dan 'dimiliki sementara'." Setelah berpikir beberapa detik, "Milikmu termasuk tipe 'dikonsumsi berdasarkan jumlah penggunaan'. Setelah dua kali dipakai, skillnya akan lenyap."
"Terasa agak menipu..." Meski mengeluh begitu, Wang Tan Zhi tetap memasang skill sesuai petunjuk Feng Bu Jue.
"Tidak, ini sangat logis." Feng Bu Jue menjelaskan, "Dengan stamina-mu sekarang, dalam kondisi penuh pun hanya bisa memukul dua kali berturut-turut. Jika digunakan hanya saat ada kesempatan dan kondisi memungkinkan, setidaknya dalam skenario ini tidak akan pernah perlu pukulan ketiga darimu, bahkan mungkin tidak perlu satu pukulan pun." Dia berhenti sejenak, "Selain itu, kalau versi permanen atau sementara, syarat belajar dan konsumsi stamina pasti tidak akan serendah ini. Mungkin butuh level keahlian bertarung lebih tinggi dan konsumsi stamina lebih besar. Kalau tidak, 'skill' akan jadi terlalu murahan. Bayangkan pemain dengan keahlian menembak level 50 sembarangan memasang jurus tinju permanen. Kalau skill itu bisa digunakan dengan bertarung F hanya mengonsumsi 50 stamina, dia bisa langsung melancarkan seratus pukulan berturut-turut - mana mungkin begitu."
Wang Tan Zhi mendengarkan dan merasa itu masuk akal: \"Hmm... itu benar juga. Kalau sekarang aku diberi skill yang bisa dipelajari di Martial Arts Mastery F tapi konsumsi stamina-nya 101, baru itu menunjukkan desain gamenya bermasalah.\"
\"Oh, aku juga harus mengingatkanmu, mastery level F, artinya tingkat keberhasilan penggunaan skill aktif di cabang itu hanya 20%. Jadi... karakter level rendah yang dapat skill, bisa aktifin atau tidak tergantung hoki,\" kata Feng Bu Jue.
\"Ini tetap saja menjebak!\"
\"Makanya sebelumnya aku sangat berharap bisa menemukan equipment. Aku sudah cek di situs resmi, pagi ini closed beta baru mulai, sorenya sudah ada guide. Di forum beberapa pemain yang sudah level belasan bilang di level rendah, equipment adalah peningkatan terbesar untuk karakter. Tapi equipment level rendah di atas 'Langka' sangat langka.\" Feng Bu Jue sambil mengobrol sudah hampir menyelesaikan buku catatan itu: \"Mungkin karena di game ini transisi ke level 10+ sangat cepat, dan kalau pemain punya equipment bagus di level rendah, bisa menyelesaikan stage dengan brute force tanpa perlu puzzle solving. Makanya game hampir tidak menyediakan equipment kuat untuk level rendah.\" Ia menutup buku catatan: \"Selain itu, setelah level 10, equipment Langka level rendah jadi seperti ayam mati kelaparan - tidak berguna tapi sayang dibuang. Sekarang exchange belum dibuka, disimpan hanya akan memenuhi tas penyimpanan.\"
Tiba-tiba Feng Bu Jue berkata: \"Aduh, salah hitung...\"
\"Ada apa?\" Wang Tan Zhi langsung tegang, mengambil pisau buah dan menoleh ke koridor depan kamar. Tapi selain cap tangan darah di dinding seberang koridor, tidak ada yang aneh.
"Ngomong-ngomong... Kalau ada hal seperti membuka kotak ke depannya, sebaiknya kamu yang melakukannya. Aku cukup kasih tahu password atau caranya saja." Kata Feng Bujue.
"Ah~ Kirain mau ngomong apa. Kualitas karakter itu cuma ilusi," kata Wang Tanzhi, "Cuma masalah probabilitas. Apakah kamu pasti akan mendapatkan sampah?"
"Aku benar-benar ingin mengambil batu di koridor lalu memukulmu sampai mati."
"Baiklah... Aku salah."
Feng Bujue meletakkan buku catatan ke dalam tasnya sambil berkata: "Ayo pergi. Sambil jalan akan kuceritakan kisah sebenarnya dari skenario ini..."
