Penglihatan terbenam dalam kegelapan, menu game sementara tidak bisa dibuka. Setelah sesaat kehilangan orientasi, Feng Bujue menyadari dalam kegelapan tak berujung ini, posisinya telah berubah dari berdiri menjadi duduk di kursi keras berpenyangga.
"Selamat datang di Thriller Paradise." Kali ini suara acak yang muncul terdengar biasa saja seperti pemuda biasa, namun nada pengucapan kalimat itu tetap terasa menyeramkan.
【Loading telah selesai, saat ini Anda sedang melakukan mode survival tim (normal).】
【Mode ini menyediakan sinopsis skenario, dan memiliki kemungkinan munculnya misi cabang/tugas tersembunyi serta pandangan dunia khusus.】
【Hadiah penyelesaian skenario: Mendapatkan tambahan 80% EXP dasar saat menerima hadiah penyelesaian】
【Skenario sinopsis akan segera diputar. Permainan akan dimulai segera setelah pemutaran selesai.】
CGI cutscene langsung muncul di depan mata Feng Bujue, rasanya seperti mengenakan kacamata hitam yang bisa menonton film. Bersamaan dengan itu, narasi penjelasan mulai terdengar di telinganya.
【Ini adalah kota metropolitan modern yang ramai, seperti semua kota tier satu di dunia saat ini - gedung pencakar langit berjejer, arus lalu lintas padat, populasi melebihi kapasitas, kualitas udara yang keruh...】
Seiring narasi suara tersebut, pemandangan di depan mata bergerak cepat seperti mode fast-forward, meski hanya menampilkan pemandangan jalan biasa.
【Hingga suatu malam, matahari terbenam dan tak pernah terbit lagi. Cahaya bulan redup yang sesekali muncul dari balik awan kelam, menerangi kota mati yang sunyi ini.】
Pemadangan di depan Feng Bujue berangsur gelap hingga mencapai kegelapan total. Beberapa detik kemudian cahaya remang khas bulan gelap mulai muncul. Beberapa sumber cahaya masih terlihat di kota, namun sama sekali tidak sesuai dengan pencahayaan normal kota metropolitan di malam hari. Dari pandangan udara, terlihat banyak kendaraan yang diam di jalanan, tapi tak setengah pun pejalan kaki atau objek bergerak terlihat...
【Anda membuka mata, menyadari diri sedang duduk di kereta malam yang sering Anda tumpangi. Segera Anda akan sadar... beberapa orang asing di sekitar dan diri Anda sendiri... adalah satu-satunya yang tersisa di kota ini.】
Setelah kalimat itu terdengar, Feng Bujue tiba-tiba bisa melihat dengan jelas. Indranya kembali normal dan menu permainan telah terbuka. Tampaknya skenario telah dimulai.
Benar, dia sedang duduk di kereta bawah tanah yang sedang melaju. Pemandangan di luar jendela berlarian membentuk garis-garis horizontal. Ia menengok dan melihat Wang Tanxhi duduk tak jauh darinya. Seperti dugaan, di gerbong ini ada tiga penumpang lain.
Di sebelah kiri Feng Bujue dan Wang Tanxhi, terpisah beberapa jarak, duduk sepasang remaja pria-wanita berusia di bawah 20 tahun yang tampaknya masih pelajar. Pria itu berkulit pucat dengan rambut panjang – gaya yang membuatnya hampir mirip dengan wanita di sampingnya. Tinggi mereka biasa saja, bertubuh ramping, dan tampan-cantik. Dari nickname, jelas mereka adalah pasangan: "Paling Sepi Saat Merindukanmu" untuk pria, dan "Paling Sunyi Saat Mengenangmu" untuk wanita.
Dalam mode bertahan tim, masa ini adalah waktu penyesuaian akhir sebelum permainan benar-benar dimulai. Sistem memberi kesempatan bagi pemain untuk berkomunikasi. Di fase ini, nickname semua pemain terpampang di atas kepala. Setelah keluar dari sini, nama di kepala akan hilang. Untuk mengetahui nama rekan setim, harus membuka menu ke kolom tim.
Informasi yang terlihat di kolom tim juga sangat terbatas. Pertama, di menu tentu tidak bisa melihat wajah rekan tim, hanya nama dan level. Kedua, status di sebelah hanya menampilkan "Sedang Bertahan Hidup" atau "Meninggal". Mengenai berapa nilai survival orang tersebut atau apakah ada status abnormal, semuanya tidak diketahui.
Di gerbong ini ada total lima orang, tersisa satu orang yang belum diperkenalkan. Dia duduk di bangku seberang Feng Bujue dan Wang Tan Zhi.
Bahkan saat duduk, perkiraan tinggi badannya lebih dari 190 cm, dengan berat pasti di kisaran 100 kg. Dari penampilan, pria ini pasti belum 30 tahun. Wajahnya dingin dengan garis rahang yang tegas, bahu lebar, tubuh berbentuk V. Garis otot di lengannya bahkan terlihat samar melalui kaos lengan panjang.
Penampilan seperti ini pantas dijuluki "Gubernur Palsu". Meskipun permainan neural connection memungkinkan pemain mengubah penampilan di dunia virtual, fungsi ini memiliki batasan modifikasi. Wajah bisa di-"PS" sesuka hati, tapi perubahan bentuk tubuh maksimal 8%. Lebih dari itu akan bermasalah, misal orang setinggi 2 meter menggunakan tubuh 150 cm pasti tidak nyaman.
Jadi, jika tinggi pemain 180CM, batas atas penyesuaian sekitar 194.4CM dan batas bawah 165.6CM. Pemain berbobot 60KG bisa menambah/mengurangi sekitar 4.8KG. Koreksi proporsi tubuh adalah konsep kabur - misalnya perut buncit bisa dikoreksi jadi lebih rata, tapi tidak akan jadi six-pack.
"Jadi, selain faktor wajah, pria kekar di depan mata ini di dunia nyata... delapan puluh persen masih pria kekar, tidak menutup kemungkinan dia sama sekali tidak pernah mengubah penampilan."
Setelah pandangan pria kekar itu bertemu dengan mereka berdua, dia membuka pembicaraan: "Perkenalkan diri..." Ia menepuk dadanya: "Long Aomin, baru mencapai level 10."
"Sudah kulihat... Senang bertemu." Balas Feng Bujue.
Wang Tanzhi penasaran bertanya: "Kakak, apakah bagian di depan nama panggilanmu termasuk bagian nama? Ternyata bisa membuat nama sepanjang itu?"
"Oh, ini? Ini gelar, semua dapat di level 10, dinilai sistem." Jawab Long Aomin, di atas kepalanya muncul tulisan 【Penyerang Pemberani·Long Aomin】
Feng Bujue jelas sudah tahu pengaturan ini, makanya dia bilang "sudah kulihat".
"Kelihatannya sangat kuat ya..." Mata Wang Tanzhi berbinar.
Feng Bujue menyela: "Apa maksudmu 'kelihatannya kuat'? Bagaimana bicaramu?" Katanya dengan serius: "Ini jelas-jelas sangat kuat."
"Hahaha, mana mungkin, cuma main lebih lama sedikit." Long Aomin tertawa, perkataan Feng Bujue jelas membuatnya sangat tersanjung.
"Kak Long terlalu rendah hati, aku langsung tahu kau bukan orang sembarangan." Feng Bujue langsung memanggil "Kak Long", dalam hatinya dia sangat mengagumi orang yang berani menggunakan nama "Long Aomin", perasaan saat melihat nama ini seperti aura penguasa menempel di wajah beruangnya sendiri.
Feng Bujue segera menoleh ke dua siswa pria dan wanita itu, "Halo, kalian berdua."
"Ah, halo-halo." Jawab mereka sekilas, sepertinya tidak terlalu antusias merespons trio di sebelah.
Beberapa menit berikutnya, Feng Bujue berdiskusi dengan Long Aomin tentang pengalaman bermain game, sementara Wang Tanzhi sesekali menyela. Ini masih hari pertama closed beta, sebenarnya semua pemain masih newbie, banyak hal yang layak didiskusikan.
Long Aomin seharusnya tidak disebut Long Aomin, dia lebih pantas disebut Guo Dalu. Pria ini sangat mudah bergaul, tulus dan murah hati. Ketulusannya bisa didengar, dilihat, dan dirasakan. Saran-sarannya sangat masuk akal, tidak bersikap superior meski level Feng Bujue dan Wang Tanzhi lebih rendah.
Di sisi lain, pasangan kekasih itu sudah mulai mesra, berpelukan dan bergayut sambil berbisik-bisik. Mungkin ada yang bertanya: Bukankah game ini membatasi gerakan intim? Perlu dicatat, aturan sebelumnya melarang pelecehan seksual, sedangkan ini kasus suka sama suka. Tentu mereka tidak bisa melakukan hal ekstrim, paling banter cium dan peluk, tidak sampai base kedua. Dalam masyarakat harmonis, game benar-benar membatasi tindakan lebih lanjut.
Tak lama kemudian, kereta bawah tanah perlahan melambat hingga berhenti total.
Lampu di stasiun luar menyala normal, tapi tidak terdengar suara apa pun selain deru kereta sendiri, bahkan tidak ada pengumuman kedatangan.
Pintu kereta terbuka, dan hampir bersamaan, semua lampu di dalam gerbong mati.
Gadita Kesepian kaget terkejut, berteriak pelan. Di sampingnya, Pria Kesepian juga terkejut, meski tidak sampai berteriak, tubuhnya gemetar.
"Aaaaaaahhhhhh!!!!!!!!!!!!"
Teriakan mengerikan itu berasal dari Xiao Tan.
Setelah dia selesai berteriak, Feng Bu Jue menghela napas: "Andai sistem tidak menghalangi, sungguh ingin ku tusuk obeng pipa ini ke tenggorokanmu." Sambil menggeleng, dia melangkah keluar kereta.
Meski lampu gerbong mati, suasana tidak gelap total karena pencahayaan peron normal. Teriakan Wang Tanzhi itu benar-benar memalukan. Pria Kesepian dan Gadita Kesepian memandangnya dengan tatapan hina tulus, sementara Long Ao Min menahan tawa dengan senyum kecut, mengikuti Feng Bu Jue keluar gerbong.
Beberapa puluh detik kemudian, kelimanya sudah berada di peron. Feng Bu Jue memandang sekeliling lalu berkata: "Aku akan periksa lokomotif, mungkin ada masinis di sana."
"Lebih baik jangan bertindak sendirian. Bagaimana kalau kita pergi bersama?" kata Long Ao Min.
"Ah, ngapain cari masinis? Ribet, buang-buang waktu. Kan ada kakak level 10 di sini. Ikuti saja dia sampai ke permukaan, apapun yang menghadang kita habisi saja. Pokoknya bunuh semua sampai clear!" ujar Pria Kesepian.
“Feng Bujue bisa melihat dari status tim bahwa level Gu Du dan Ji Mo masing-masing adalah 7 dan 6, lebih tinggi darinya dan Xiao Tan, sehingga terasa lebih memiliki hak suara.”
"Baiklah." Feng Bujue ternyata langsung menyetujui, lalu menoleh ke Long Aomin: "Bagaimana pendapat Long Ge?"
"Tidak masalah. Kalian ikut di belakangku saja. Jika menghadapi situasi pertarungan, bantu tangan saja." Long Aomin menjawab dengan sigap sambil melangkah ke eskalator: "Ikut aku." Saat berdiri di anak tangga eskalator, dia sudah mengeluarkan perisai dari tas dan melengkapkannya di pergelangan tangan kanan.
"Jue Ge? Ada masalah apa?" Wang Tanzhi berbisik pelan ke Feng Bujue. Dia sangat memahami Feng Bujue - mana mungkin Jue Ge mengubah tindakan hanya karena perkataan orang lain? Apalagi saran Gu Du Xiao Ge itu tidak hanya tidak brilian, tapi juga dipertanyakan kebenarannya.
"Tidak apa. Awalnya kupikir kemungkinan ada masinis di kereta ini memang kecil, hanya ingin memeriksa untuk memastikan." Feng Bujue berbisik balik: "Karena ada yang menentang... mengalah dalam perbedaan pendapat yang tidak penting seperti ini pun tidak masalah."
Sambil berbicara, mereka sudah mengikuti Long Aomin ke lantai atas eskalator. Namun kelimanya masih berada dalam stasiun metro, untuk kembali ke permukaan tanah harus naik satu lantai lagi.
Setelah naik dari eskalator, sebuah papan penunjuk langsung terlihat di hadapan, menunjukkan arah ke berbagai pintu keluar serta landmark di permukaan tanah. Tapi ini tidak penting bagi mereka, mereka hanya perlu mencari pintu keluar terdekat untuk melihat kondisi kota sebenarnya.
Bersamaan dengan itu, panduan suara sistem berbunyi di telinga semua orang: 【Tugas Utama Telah Diaktifkan】
