【Feng Bujue, Level 13】
【Silakan pilih mode permainan yang ingin diikuti.】
【Anda memilih Mode Bertahan Tim (Normal), silakan konfirmasi.】
【Terkonfirmasi. Jumlah tim acak telah ditentukan: dua orang.】
【Anda telah masuk antrian, mencari pemain lain yang siap.】
【Pencocokan selesai. Menyelaraskan koneksi saraf, generasi quest sedang berlangsung...】
【Memulai pemuatan, harap tunggu.】
"Selamat datang di Taman Horor." Kali ini suara yang menyambut adalah perempuan, berbisik pelan seperti sedang membicarakan rahasia.
【Loading selesai, saat ini Anda sedang berada dalam Mode Bertahan Tim (Normal).】
【Mode ini menyediakan sinopsis quest, dengan kemungkinan munculnya misi cabang/tersembunyi serta worldview khusus.】
【Hadiah Penyelesaian Skenario: Mengambil secara acak satu kartu skill yang dapat dipelajari.】
【Segera akan memutar sinopsis quest, permainan akan dimulai segera setelah pemutaran selesai.】
Tubuh Feng Bujue tiba-tiba merasakan sensasi tanpa bobot, lalu dihadapannya muncul pembukaan quest. Adegan memperlihatkan gerbang sebuah sekolah bernama "Yejie Kōtō Gakkō" dengan bulan tergantung di langit. Melalui gerbang utama terlihat lapangan olahraga dan gedung utama. Setelah mengamati lebih seksama adegan yang membeku ini, dapat disimpulkan bahwa di dalam area sekolah masih terdapat setidaknya dua gedung kelas tambahan dan sebuah gymnasium.
【SMA Yejie, riuh siang hari berbanding kontras dengan sunyinya malam. Lahan murah pembangunan sekolah ini dulunya merupakan kuburan liar. Selama lebih dari dua dekade sejak berdiri, berbagai peristiwa aneh dan mistis terus terjadi. Ketakutan tersembunyi dalam hati orang-orang mengubahnya menjadi legenda urban yang terus bergulir di kalangan guru dan murid...】
【Entah sejak kapan, muncul sebuah syair bernama "Tujuh Misteri Sekolah"...】
Tiba-tiba suara sistem di telinga Feng Bujue berubah menjadi suara gadis kecil yang lirih dan menusuk. Suara mengerikan ini membacakan konten subtitle di hadapannya dengan ritme monoton:
【Selamatkan dia, selamatkan dia... Terjebak di sumur tak bisa pulang, Jangan lihat dia, jangan lihat dia... Atau kau akan dikubur di sumur kering.
Satu dua tiga, empat lima enam……menghitung anak tangga naik ke lantai, cepat menoleh, cepat menoleh……tiga belas tingkat jangan dilewati.
Tik tik tok, tik tik tok……gemericik air tak berhenti, merah menyala, merah menyala……jangan menengok ke cermin.
SoFaRe，LaSoRe……derit tuts piano mengaduh, jangan dengar, jangan dengar……tepuk tangan setelah lagu usai.
Krucuk krucuk, krucuk krucuk……aroma sedap perut keroncongan, cicipi, cicipi……mana sup daging manusia mana kuah.
Uwaa uwaa, uwaa uwaa……tangisan bayi di telinga, tertawa riang, tertawa riang……tulang jadi ayunan kulit jadi kantong.
Seram mencekam, berlumuran darah……hantu ganas kejar nyawa, jangan takut, jangan takut……iblis sekalipun bisa dibasmi.】
Setelah monolog selesai, pemandangan CG tetap tak berubah, namun suara kembali ke prompt Sistem. Dua menit berikutnya, Feng Bujue mendengar setting paling mengerikan sepanjang sejarah game online yang pernah dimainkannya...
【Anda dan rekan tim masing-masing akan mendapat ponsel, item ini tidak bisa dimasukkan ke tas, hanya boleh dipegang.】
【Baterai ponsel penuh, dapat menampilkan waktu quest saat ini. Terdapat satu nomor speed dial, yaitu nomor ponsel rekan tim.】
【Ponsel ini tidak bisa menelepon selain nomor speed dial, tidak memiliki fungsi lain (seperti SMS), tidak bisa dimatikan atau mengubah ringtone.】
【Setelah Quest dimulai, waktu akan mulai dihitung. Anda dan rekan tim bisa melakukan panggilan terbatas 1 menit setiap 15 menit mulai menit kesepuluh. Kedua pihak harus bergantian bertindak sebagai pihak penelpon dan penerima telepon sesuai urutan.】
【Telah ditetapkan secara acak: panggilan pertama harus Anda mulai, putaran kedua oleh pihak lawan, dan seterusnya.】
【Jika kedua pihak gagal berkomunikasi hingga waktu panggilan berikutnya, "pihak yang bertanggung jawab" akan terus dikejar oleh hantu secara spesifik. Contoh 1: Saat waktunya tiba, penelpon menghubungi nomor lawan. Jika penerima tidak mengangkat setelah bel berbunyi, penerima dianggap bertanggung jawab; Contoh 2: Saat waktunya tiba, penelpon lupa/gagal menghubungi, maka penelpon dianggap bertanggung jawab.】
【Anda dan rekan tim tidak bisa berkomunikasi langsung (pembatasan Sistem), hanya bisa melalui telepon.】
【Anda dan rekan tim dilarang mendekati pihak lain dalam keadaan sadar (misal saat melihat lawan). Jika bertemu tidak sengaja, harus berpisah dalam satu menit, atau akan dikejar hantu bersama.】
【Setelah Quest dimulai, masuk ke kampus dan berpisah dalam 5 menit. Melebihi batas waktu akan mendapat hukuman yang sama dengan ketentuan sebelumnya.】
Setelah petunjuk ini, Quest akan langsung dimulai.
Feng Bujue sudah berada di dalam suasana. Di tangannya muncul ponsel flip hitam. Saat menoleh melihat rekan timnya, ia tertegun - ternyata bertemu Shiyu Ruoli. Sebelum mengantri, Feng Bujue tidak mengecek status di Daftar Teman sehingga luput melihat ada teman yang online.
Ekspresi Shiyu tetap datar, meski hatinya sedikit terkejut.
Di hari pertama uji terbuka ini, mungkin ada jutaan pemain online. Di tengah lautan manusia, mereka berdua bermain solo, tapi kebetulan masuk ke quest yang sama dengan jumlah pemain tepat dua. Kebetulan ekstrem seperti ini bisa disebut sebagai takdir.
Apa sebenarnya takdir itu? Dengan merujuk teori reinkarnasi dalam Buddhisme, saya simpulkan dalam 16 kata: Dendam jadi ayah-anak, utang berubah suami-istri, tak perlu nanti, rebutlah sekarang.
Menurutku konsep takdir tak harus terkait cinta. Dalam perjalanan hidup, permusuhan pun adalah takdir. Karena itu saya nasihati teman-teman Buddhis: balas dendamlah di hidup ini, di kehidupan depan dia akan jadi anakmu yang butuh biaya nikah dan rumah. Bagi yang ngutang, segera jadi ateis. Jika kabur dari materi di hidup ini, di kehidupan depan harus bayar dengan tubuh.
Oh ya, alasan saya ngomongin ini karena syair sebelumnya agak seram, jadi coba bercanda untuk meredakan ketegangan.
Kembali ke cerita. Feng Bujue mencoba bicara tapi dicegah sistem. Niatnya berucap tak bisa diwujudkan dalam tindakan.
Akhirnya dia menggunakan gerakan isyarat: membuat tanda "enam" sambil menolehkan kepala (artinya telepon), menunjuk diri sendiri dengan satu jari, lalu menunjuk Siyu dengan dua jari.
Feng Bujue ingin memastikan urutan panggilan. Gerakannya cukup mudah dipahami, dan Siyu tentu mengerti. Ia mengangguk perlahan. Kemudian, ia juga membuat gerakan tangan: pertama menunjuk diri sendiri, lalu ke gedung utama sekolah. Setelah jeda beberapa detik, ia menunjuk Feng Bujue, kemudian ke arah sisi lapangan.
Feng Bujue membuat gestur "OK" dengan tangan kanannya, lalu mengulurkan lengan tersebut (karena tangan satunya memegang ponsel) sambil membuat gerakan "silakan".
Tanpa sepatah kata pun, mereka telah membagi tugas. Siyu melangkah pertama ke dalam "Sekolah Menengah Ye Jie", diikuti Feng Bujue yang juga memasuki gerbang sekolah. Namun arah tujuan mereka berbeda.
Begitu keduanya menginjakkan kaki di gerbang sekolah, suara sistem langsung berbunyi: 【Misi utama telah dipicu】
Isi misinya adalah 【Jelajahi Sekolah Menengah Ye Jie dan bongkar tujuh fenomena supranatural. Progres saat ini 0/7】
