Menu permainan muncul otomatis di depan mata Feng Bujue. Sebuah panah menunjuk ke kolom pakaian, disertai suara panduan sistem: 【Setelah menyesuaikan item di Kolom Pakaian sesuai keinginan, Anda bisa memilih opsi "Ganti Baju" di ruang login. Sistem akan memperbarui penampilan karakter Anda secara instan.】
【Jika semua pakaian dihapus atau disembunyikan saat berganti baju, karakter akan kembali ke penampilan default dengan pakaian standar.】
【Peringatan: Pemain tidak bisa memindahkan pakaian masuk/keluar Kolom Pakaian selama quest apa pun. Di ruang publik lain, pemindahan masuk masih memungkinkan tapi tidak mengubah penampilan karakter. Hanya di ruang login, operasi ganti baju bisa dilakukan.】
Setelah mendengar peringatan, jendela pop-up konfirmasi muncul di depan Feng Bujue: 【Harap pastikan apakah ada item lain yang terpasang di pakaian yang sedang dikenakan. Jika ada, item tersebut akan dipindahkan ke tas atau ruang penyimpanan saat operasi ganti baju selesai. Jika ruang tidak cukup, item akan dikonversi menjadi email sistem yang tersimpan di inbox selama 24 jam waktu nyata.】
"Pengingat yang cukup detail." gumam Feng Bujue. Meski begitu, pakaian default pemula yang dia pakai sebelumnya didesain dengan kantong yang mungkin hanya bisa memuat pasir.
Dia mengatur semua kostum untuk ditampilkan, menyembunyikan topeng wajah, sementara sepatu 【Tari Jazz】 tetap ditampilkan. Setelah mengklik konfirmasi, seluruh tubuh Feng Bujue berubah menjadi cahaya putih, terlihat seperti saat teleportasi dalam quest, hanya berkedip sebentar sebelum ganti kostum selesai.
Feng Bujue cukup puas dengan penampilan barunya di cermin. Dalam mode tampilan kostum, tas yang semula tergantung miring di dada telah disembunyikan, bahkan sensasi sentuhannya pun hilang. Saat pemain ingin mengambil item, cukup meraih ke posisi tas semula - barang akan keluar dari celah dimensi.
Pembelian perlengkapan sebelumnya menghabiskan lebih dari 30.000 koin game Feng Bujue. Sekarang dia masih memiliki 104.600 poin. Menyimpan dana cadangan sangat penting - jika habis total, meski dapat peralatan bernilai tinggi, akan memalukan jika tidak punya biaya administrasi lelang.
Mengenai 1.080 poin keterampilan itu, Feng Bujue memutuskan untuk menyimpannya sementara. Saat ini dia tidak kekurangan peralatan, yang sebenarnya kurang adalah pengalaman bertarung. 【Armor Gema】 itu sudah terbaring di tasnya selama tiga quest, sampai sekarang belum terpasang. Setiap kali berharap bisa meningkatkan spesialisasi ke level syarat peralatan selama quest, selalu gagal. Tampaknya tidak realistis melatih Spesialisasi Umum ke level C di level 15, dia hanya bisa berharap Spesialisasi Peralatan bisa meningkat di mode permainan pembantaian berikutnya.
Cerita panjang jika ada bahan, singkat jika tidak. Sebenarnya aktivitas belanja dan persiapan Feng Bujue ini hanya menghabiskan sekitar 20 menit waktu virtual. Tapi dalam waktu singkat ini, lencana guild yang didesain Shiyu sudah selesai.
Sebenarnya ketika Feng Bujue kembali ke ruang login, lencana di lengan kiri baju pemulanya sudah berubah. Saat itu dia tidak memperhatikan, baru setelah berganti pakaian dan melihat ke cermin, perubahan itu terlihat.
Dia kemudian memeriksa bagian guild di menu sosial. Nama Wang Tanzhi, Beiling Xiaogu, dan Shiyu Ruoli semuanya menunjukkan status 【In Game】, meskipun sebenarnya mereka belum lama masuk. Di daftar teman, selain ketiganya yang sudah bergabung, nama Long Aomin masih abu-abu status offline. Perkiraan Long Ge malam ini tidak akan online, masalah bergabung guild bisa dibicarakan lain kali.
Feng Bujue mengeluarkan dua magasin dari tasnya, meletakkannya di saku dalam jas, menarik napas dalam-dalam, lalu memusatkan perhatian kembali ke Layar Sentuh dan membuka menu quest. Saat mencapai level lima belas, pemain sepenuhnya menyelesaikan fase pemula dan peningkatan awal, memasuki fase pertengahan game dengan konten yang lebih kaya.
Pada level lima hingga empat belas yang sebelumnya hanya memiliki dua mode permainan, sekarang bertambah menjadi empat: Mode Bertahan Hidup Solo (Normal), Mode Bertahan Hidup Solo (Mimpi Buruk), Mode Bertahan Tim (Normal), dan mode permainan pembantaian.
Untuk mode permainan pembantaian sendiri terdapat empat variasi: 1V1, 2V2, 3V3, dan pertarungan acak 3-6 orang tanpa pembagian tim.
Untuk tiga mode pertama, biasanya bisa dipilih dengan antrian acak melawan musuh. Bisa juga masuk secara berkelompok, namun anggota tim harus berada di kubu yang sama. Maksimal tiga pemain bisa bermain bersama - regu empat orang tidak bisa main mode pembantaian. Regu tiga orang pun hanya bisa main 3V3, tidak bisa 2V2. Singkatnya, ide menyusupkan mata-mata ke kubu lawan mustahil dilakukan.
Selain itu ada cara masuk lain yaitu "Tantangan". Memanggil pemain lain ke kubu lawan untuk bertarung. Fitur ini memang harus ada, namun juga harus ditetapkan beberapa syarat.
Pertama, pihak penantang dan pihak yang ditantang harus setidaknya berada dalam daftar sosial satu sama lain. Yaitu salah satu dari 【teman】【daftar hitam】【pemain yang baru bermain bersama】dan 【guild】. Daftar hitam di Taman Horor merupakan opsi tambahan pasif, jadi... Jika kamu hanya mendengar ID seorang pemain tapi belum pernah bertemu dengannya dalam game, satu-satunya cara adalah menambahkannya sebagai teman terlebih dahulu, baru bisa mengajukan tantangan setelah persetujuan pihak lawan.
Ini mencegah pemain di daftar peringkat menerima tantangan buta dalam jumlah besar setiap hari. Paling-paling mereka hanya perlu menolak beberapa permintaan pertemanan dan menghapus beberapa email secara massal setiap kali kembali ke ruang login... Sebagai publik figur, tekanan seperti ini harus diterima. Mereka juga tidak perlu khawatir menolak orang yang benar-benar ingin berteman secara tidak sengaja saat operasi massal, karena bisa ditemukan kembali di 【pemain yang baru bermain bersama】.
Syarat kedua "tantangan" adalah selain duel 1V1, untuk jumlah pemain lain kedua pihak harus dalam kondisi tim untuk memulai pertarungan. Ini mencegah fenomena "mata-mata". Misalnya dalam mode 3V3, tiga orang menantang satu orang yang ternyata satu tim dengan mereka, bersiap menjadi mata-mata yang mengkhianati dua rekan tim yang masuk antrian... Hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Karena tantangan dari tim tiga orang harus diterima oleh tim tiga orang juga di pihak lawan.
Tentu saja, dalam antrian acak, ada kemungkinan pemain di kedua kubu saling mengenal... Meskipun kasus seperti ini jarang terjadi, jika terjadi, konsep "permainan pasif" dari Sistem juga berlaku dalam mode permainan pembantaian. Efeknya tidak hanya menambah baseline Nilai Ketakutan bagi pengkhianat tim, tetapi lebih dari itu.
Pemain yang terbukti membantu tim lawan atau sengaja merugikan rekan setim dalam mode pembantaian akan dikurangi poin keterampilan... Pengurangan dimulai dari poin yang diperoleh dalam quest saat ini, kemudian poin dasar. Jika poin dasar tidak cukup, bisa berkurang hingga negatif... Jadi, jika ada pemain yang sengaja mengganggu dalam permainan pembantaian, kerugiannya sangat besar. Selain Nilai Ketakutan akan terisi penuh dan terputus paksa setelah waktu tertentu, pengurangan poin keterampilan selama periode itu juga signifikan. Pemain yang terdeteksi berulang kali melakukan perilaku merusak dan menunjukkan kecenderungan merusak permainan, akunnya akan diblokir.
Untuk mode permainan terakhir - pertarungan acak 3-6 pemain tanpa pembagian tim - cukup mudah dipahami. Hanya bisa bermain solo, bertarung hingga tersisa satu orang terakhir yang menjadi pemenang.
Saat uji tertutup, Tun Tian Gui Xiao pernah bertemu tiga rekan Studio Order dalam mode ini dan membunuh mereka tanpa ampun. Kejadian seperti ini hanya mungkin terjadi saat uji tertutup, karena saat itu pemain dengan level tinggi yang bisa memainkan mode ini masih sangat terbatas, sehingga mereka berempat kebetulan bertemu. Di masa uji terbuka sekarang, kemungkinan bertemu seperti itu hampir mustahil.
【Feng Bujue sebenarnya sudah lama merencanakan untuk mencoba mode permainan pembantaian setelah mencapai level 15. Namun karena ini pertama kalinya masuk, dia tidak terlalu berharap untuk menang. Tujuan utamanya adalah mengenal mode baru ini. Pertarungan dengan jumlah pemain banyak tidak akan dia ikuti karena dua alasan: takut merepotkan tim lain dan khawatir langsung dikalahkan sebelum paham mekanisme permainan.】
【Akhirnya, Feng Bujue memilih mode pembantaian 1V1 dan masuk ke dalam antrian acak...】
【Bab 101: Prolog Kedatangan Sang Petir】
【Feng Bujue, Level 15】
【Silakan pilih mode permainan yang ingin diikuti.】
【Anda memilih mode pembantaian 1V1, konfirmasi?】
【Terkonfirmasi, sedang menghasilkan quest...】
【Memulai loading, harap tunggu.】
【Selanjutnya, pandangan Feng Bujue berubah gelap total. Penjelasan tertulis muncul di bidang pandangnya dengan narasi suara yang bergulir ke atas:】
【Mode pembantaian berfokus pada pertarungan antar-pemain. Elemen horor dalam quest akan dikurangi. Segala jenis worldview atau quest mungkin muncul. Ukuran peta disesuaikan dengan jumlah dan kemampuan pemain.】
【Anda bisa melihat nickname, level, dan status hidup anggota tim/lawan di kolom tim.】
【Ketentuan interaksi pemain A-E dari mode bertahan hidup tim tetap berlaku di sini. Jika belum paham, klik link berikut untuk melihat.】
【Panduan ini hanya muncul saat pertama kali bergabung dalam mode pembantaian. Selamat bermain.】
【Setelah membaca petunjuk, Feng Bujue tidak mendengar suara "Selamat datang di Taman Horor", melainkan suara pria dengan logat Hokkien yang berkata: "Buat lawanmu gemetar, biarkan mereka merasakan teror sejati!"】
【Ternyata narasi pembuka quest mode permainan pembantaian berbeda. Setelah kalimat ini, petunjuk selanjutnya muncul:】
【Loading selesai. Saat ini Anda sedang bermain mode permainan pembantaian.】
【Mode ini menyediakan sinopsis quest, dengan kemungkinan munculnya misi sampingan/tersembunyi dan worldview spesial.】
【Hadiah kemenangan quest: 50 poin keterampilan.】
【Segera akan diputar sinopsis quest. Permainan akan dimulai segera setelah pemutaran selesai.】
【Di depan mata Feng Bujue langsung muncul CG pembuka. Adegan menunjukkan lingkungan luas dan gelap, di bawah kaki hamparan batu datar, di sebelah kanan ada tebing yang dipenuhi mummi dan tengkorak. Bulan redup menerangi pemandangan menyedihkan ini.】
【Kemudian, dia mendengar sinopsis quest yang sulit dipercaya...】
【Legenda Dunia Iblis mencemari Shenzhou, Keajaiban Xuanzong mengguncang dunia. XuanYuan mencari kekalahan seumur hidup, Hantu Jenderal menyulitkan penciptaan kehidupan baru.】
【"Hei... ini apa... PuLi ShenZhou ya..." Feng Bujue sudah memiliki firasat buruk dalam hati.】
【Malam Bulan Gerhana, kabut suram yang penuh kesedihan, cahaya bintang redup memantulkan lampu nasib yang merunduk! Kilau hijau seram, bayangan hantu ilusif, bagaikan pemandangan neraka! Di bawah dinding mayat tergantung, angin kencang bertiup, dua orang dari alam lain, satu dengan wajah tegang menunggu, satu lagi tegas memegang pedang.】
【Siapa menang? Siapa kalah? Siapa mati? Siapa hidup?】
"Ini serius…" pikir Feng Bujue: "Kalau mengikuti pola ini, apa langsung pertarungan di awal?"
Benar, tebakannya tepat.
Deskripsi quest hanya beberapa kalimat itu saja. Setelah selesai, Feng Bujue langsung mendapatkan kemampuan bergerak. Ia segera menoleh mengamati sekeliling, menemukan sosok manusia berdiri sekitar seratus meter di belakangnya, yang juga baru saja berbalik badan seperti dirinya.
【Misi Utama telah dipicu】
【Bunuh semua anggota tim lawan】
【Tersembunyi quest telah dipicu】
【Ciptakan syair khas milikmu, dapatkan senjata energi spiritual eksklusif yang sesuai】
Peringatan sistem terus berbunyi. Feng Bujue benar-benar tidak habis pikir dengan quest ini. Tersembunyi quest langsung muncul begitu saja, dan dari konten misinya, hadiah bisa langsung didapat dalam quest - ini strategi apa lagi?
Sebenarnya... setting ini adalah jalan keluar yang disediakan sistem untuk pemain seperti Feng Bujue.
Mode permainan pembantaian 1V1 biasanya tidak terlalu rumit, banyak situasi langsung bertarung saat bertemu. Mungkin hanya butuh beberapa menit untuk menentukan pemenang, sehingga hadiah pemenang sedikit. Yang kalah hanya mendapat poin keterampilan sedikit yang didapat selama pertarungan. Namun dalam beberapa kasus, ada quest 1V1 yang bisa berlangsung berjam-jam bahkan 1-2 hari. Contohnya dua pemain dengan Spesialisasi Menembak dilempar ke pulau besar, Sistem menyiapkan hutan lebat, laboratorium rahasia, markas bajak laut, dll... Dalam kondisi seperti itu misi sampingan akan sangat banyak, hadiah kemenangan pasti lebih besar.
Dalam mode pembantaian 2V2, 3V3 atau battle royal, quest biasanya lebih kompleks. Sistem mungkin akan menempatkan pemain ke faksi yang berbeda, atau melempar pemain ke lingkungan yang relatif terisolasi tapi dengan kebebasan tinggi. Kemudian menetapkan aturan aneh mirip Tujuh Misteri Sekolah, memberi ruang lebih bagi pemain ahli strategi.
Tapi dalam 1V1, quest sederhana dan langsung tetap mendominasi. Pemain tipe tempur jelas jadi arus utama dengan keunggulan besar. Sedangkan pemain tipe pemecah teka-teki... Lihat situasi yang dihadapi Feng Bujue sekarang. Jika Sistem tidak merilis Tersembunyi quest ini, benar-benar tidak bisa bermain.
Sekarang kesempatan sudah ada, bisa memanfaatkannya atau tidak tergantung dirinya sendiri.
Tentu saja, kedua belah pihak memiliki
ini, sangat adil. Jika lawan Feng Bujue adalah pemain yang cerdas dan berani, tidak ada yang perlu dikatakan lagi, memang pantas mereka menang. Seorang yang kuat dalam strategi dan pertarungan yang mengikuti mode 1VS1 bisa mengalahkan pemain tipe teka-teki murni atau pertarungan fisik murni, itu juga sangat masuk akal.
Feng Bujue benar-benar sial, dia kebetulan bertemu dengan lawan yang bisa disebut ahli dalam strategi dan pertarungan. Orang ini bernama [Kuang Zong Jian Ying], ——Jianghu. Dia adalah salah satu andalan Jianghu Studio, bersama ketua guild mereka [Xiao Wen Cang Tian] dan bintang lainnya [Wu Dao Ke], ketiganya dijuluki Tiga Pendekar Dao Jian Xiao.
Ketika menyebut "Sword Young" (Jian Shao), "Laughing Master" (Xiao Zhu) dan "Bladeless" (Wu Dao), bahkan studio-game Zhushen yang selalu menjadikan kemampuan bertarung sebagai standar utama pun harus mengakui kekuatan mereka. Faktanya, dua raksasa industri Zhushen dan pernah mencoba merekrut ketiganya berkali-kali namun selalu ditolak. bahkan pernah menyusun rencana akuisisi untuk menelan seluruh Jianghu Studio, namun rencana itu akhirnya tidak diimplementasikan. Bagaimanapun ini bisnis, membeli sebuah perusahaan hanya untuk tiga , manajemen jelas tidak akan setuju. Bagaimana jika ketiganya keluar dari setelah merger dan membangun usaha sendiri? bisa jadi hanya menjadi penyedia dana untuk kesuksesan orang lain.
Dengan kekuatan Kuáng Zōng Jiànyǐng, masuk ke 20 besar Daftar Peringkat Kekuatan Tempur seharusnya tidak masalah. Tapi saat ini namanya tidak ada di daftar. Pasalnya saat uji tertutup, setelah membuat karakter dia tidak pernah login lagi. Baru mulai leveling setelah uji terbuka dimulai. Sama seperti Feng Bujue, dia baru mencapai level 15 dan pertama kali memasuki Mode Permainan Pembantaian.
Tapi Kuáng Zōng Jiànyǐng berbeda dengan para pemain top dari Order yang telat masuk. Alasan keterlambatannya masuk game bukan karena tidak mau ikut uji tertutup, tapi benar-benar tidak punya waktu luang.
Studio Jianghu di dunia nyata adalah perusahaan akar rumput yang skala awalnya mirip dengan grup Ice Emperor pimpinan Tuan Atobe. Xiào Wèn Cāngtiān, Wú Dāo Kè, dan Kuáng Zōng Jiànyǐng adalah seluruh personel awal studio. Tidak seperti Tuan Atobe yang punya latar belakang anak orang kaya, ketiganya punya utang di bank dan ke kerabat. Jika studio gagal, konsekuensi terburuknya orang tua mereka bisa ikut menggelandang dan menghindari penagih utang.
Untungnya mereka sukses. Dengan kemampuan dan manajemen yang baik, ketiganya membesarkan studio hingga mencapai skala sekarang. Studio Jianghu kini masuk jajaran perusahaan elite di industri. Setelah lunas utang, perusahaan pindah ke gedung kantor khusus dengan lebih dari seratus karyawan. Mereka pun bertransformasi dari pemain profesional menjadi pengusaha muda.
Namun di dunia para pemain profesional, waktu pensiun seringkali bukan keputusan sendiri. Dunia ini memang sangat mirip "dunia persilatan", mana mungkin seorang ahli bisa mundur sesuka hati? Apalagi berapa banyak ahli yang rela mengundurkan diri di puncak kemampuan mereka?
Jadi, ketiga pemimpin Dao Jian Xiao tetap harus turun tangan. Mereka tidak hanya mengurus urusan luar game, tapi juga mengelola guild dalam game. Saat uji tertutup, mereka sama sekali tak punya waktu masuk game. Studio sedang mengembangkan proyek game baru, terlalu banyak yang harus dikerjakan. Bahkan sampai sekarang belum selesai. Sebelum semua berjalan lancar, mereka hanya bisa online saat malam sebelum tidur.
Kembali ke mode permainan pembantaian yang sedang berlangsung ini.
Fakta bahwa Feng Bujue dan Kuang Zong Jian Ying diatur untuk bertarung juga menunjukkan satu hal: Sistem jelas menganggap kekuatan mereka seimbang...
Selisih level maksimal pemain dalam mode pembantaian adalah 5 level. Dalam satu quest, baik di tim sendiri maupun lawan, tidak akan ada dua pemain dengan selisih 6 level. Jika dua pemain dengan selisih level lebih dari 5 ingin membentuk tim, mereka tidak bisa masuk antrian.
Dalam pertarungan multiplayer, Sistem akan berusaha mempertemukan dua tim dengan kekuatan seimbang. Untuk pertarungan 1vs1, Sistem juga tidak akan mengadu dua pemain dengan kesenjangan kekuatan terlalu besar.
Karena itu secara teori, dalam setiap mode pembantaian, kedua belah pihak punya peluang menang - termasuk pertarungan ini.
"Hmm... Orang di seberang itu jelas ahli pertarungan, situasinya tidak menguntungkan..." gumam Feng Bujue pelan. Matanya menatap Kuang Zong Jianying dari kejauhan - pria itu mengenakan jubah sutra hitam panjang, rambutnya diikat kuncir dengan ekor kuda, pedang berkilauan di tangannya. Menggabungkan ID-nya dengan kalimat dalam CG pembuka "Seorang berdiri dingin memegang pedang menanti", Feng Bujue langsung memahami banyak hal.
Sementara itu, Kuang Zong Jianying kesulitan membaca gaya bertarung Feng Bujue. Dari kejauhan, pria berbaju jas panjang ungu itu terlihat seperti cosplay Joker dari Batman. Senjata di tangannya tampak seperti pistol dan... sebuah kunci pipa.
Keraguan muncul di hati Kuang Zong Jianying: "Apa sebenarnya spesialisasi orang ini? Pakaiannya tidak seperti pemain yang fokus pada kekuatan fisik. Senjata jarak dekatnya alat teknik, tangan satunya memegang senjata jarak jauh. Apakah dia menguasai Spesialisasi Peralatan sambil belajar Menembak? Peringatan sistem tadi 'Seorang lain cemas menanti dengan wajah tegang' pasti merujuk padanya... Artinya, meski terlihat tenang, sebenarnya dia tidak yakin?"
Konfrontasi mereka tidak berlangsung lama. Kuang Zong Jianying bergerak lebih dulu. Dia cukup percaya diri dengan kemampuannya. Setidaknya dengan menyerang dulu bisa menguji kemampuan lawan. Lagipula mencoba tidak perlu biaya. Jika lawannya ternyata lemah, berarti dia memang beruntung.
【Ha…... Kuang Zong Jianying diselimuti aura perkasa, maju mendekat. Aura pembunuhan menembus awan, langit berubah drastis, awan gelap menutupi bulan di malam hari.】 Suara dengan logat Hokkien itu kembali bergema di telinga.
"Ha?" Reaksi Feng Bujue dan Kuang Zong Jianying serupa, bagaimana mungkin dalam quest pertarungan ini bisa mendengar narasi latar?
Seiring narasi tersebut, langit benar-benar menjadi gelap, angin bertiup lebih kencang, awan tebal menutupi cahaya bulan.
"Kau keterlaluan!" Feng Bujue berbalik kabur. Setelah mendengar narasi tajam itu, keinginannya untuk konfrontasi langsung pupus, memutuskan untuk mengundurkan diri dulu.
Melihat lawannya kabur, Kuang Zong Jianying semakin percaya diri. Sebagai pemula di mode permainan pembantaian Taman Horor yang pertama kali bertarung dengan pemain lain, awalnya dia masih ragu dengan kemampuan lawan. Tapi pelarian Feng Bujue jelas menunjukkan kelemahan. Kuang Zong Jianying pun menggeber serangan ganasnya.
【Bagaikan naga mengular, sayap terkembang, mencari celah kabur, langkah meninggalkan debu. Cepat! Feng Bujue yang tak sanggup menahan serangan, berputar kabur.】
【Pedang bak samudera, aura bagai ombak! Kuang Zong Jianyang mengayunkan pedangnya, niat membunuh kian menjadi, dahsyat bagai badai mengamuk, menggentarkan bagai murka langit!】
"Apa yang salah! Aku yang sedang kabur saja bisa bicara sekeren ini!" teriak Feng Bujue sambil terus berlari.
Kuang Zong Jianying yang berlari 10 meter di belakangnya tertawa: "Teman, setelah menerima settingan seperti ini, sebenarnya cukup seru juga."
Dor——
Feng Bujue tidak menjawab, hanya menembak sembari lari ke belakang, menghabiskan peluru terakhir di M1911A1-nya. Dia melepas magazen dan sambil terus berlari, mengambil magazen penuh dari saku dalam jas lalu memasangnya.
"Sepertinya bidikanmu biasa saja," sindir Kuang Zong Jianying dingin. Peluru itu sama sekali tidak menyentuhnya, dia masih mengejar dari belakang.
Bahkan jika Feng Bujue berhenti dan membidik, sangat sulit mengenai target bergerak. Apalagi dalam kondisi dia sendiri sedang berlari. Sebenarnya tujuan utama tembakan ini bukan untuk mengenai, tapi menguji reaksi lawan.
Hasilnya... reaksi Kuang Zong Jianying menurut Feng Bujue sangat buruk dan menyebalkan.
Kuang Zong Jianying tidak menghindar saat mendengar suara tembakan, juga tidak memperlambat larinya. Ini membuktikan dua hal: Pertama, mentalnya sangat kuat, setidaknya dalam game dia sudah bisa mengatasi beberapa insting alami manusia. Kedua, syarat untuk poin pertama - dia pasti memiliki metode tertentu untuk bertahan dari peluru.
Yang lebih merepotkan adalah, setelah itu dia juga memberi komentar sedikit mengejek tentang kemampuan menembak Feng Bujue. Mampu mengejar Feng Bujue yang memiliki [Tari Jazz] sambil berlari, dan masih memiliki tenaga untuk berbicara, jelas menunjukkan keahlian bela dirinya yang luar biasa.
"Syair syair syair..." Feng Bujue bergumam seperti dikejar hantu, dia berusaha memaksa otaknya bekerja lebih cepat: "Harus cepat-ciptakan satu... kalau tidak pasti mati."