Menyaksikan dua pemain di depannya menghilang dalam cahaya putih, ekspresi Yan Guiren berubah. Tiba-tiba, dia berbalik memandang ke area kosong di belakangnya. Beberapa meter di sana, tanpa disadari telah berdiri sesosok bayangan.
Orang ini mengenakan setelan jas hitam, rambut coklat, wajah tampan, sorot mata tajam seperti pedang, memancarkan aura angkuh yang sulit disembunyikan.
"Dewa Perang Neraka, kita bertemu lagi," kata Yan Guiren.
Simon menjawab: "Kamu seharusnya tidak muncul di depan mereka."
“Apakah kamu yang mengantar mereka pergi?” Yan Guiren bertanya.
Simon tidak menjawab pertanyaannya, hanya melanjutkan perkataannya: “Sengaja atau tidak, jika aku menemukan sekali lagi upayamu membocorkan hal-hal yang tak pantas mereka ketahui... maka yang akan pergi bukan hanya mereka.”
“Wujud aslimu berada di dimensi asing yang lebih tinggi dari surga.” Yan Guiren memalingkan wajah, menghindari kontak mata: “Kau sama seperti mereka, hanya proyeksi belaka. Kau berani melawanku dalam keadaan seperti ini?”
“Pertanyaan bodoh.” Sikap Simon selalu angkuh dan meremehkan: “Bayanganku setidaknya tidak lebih lemah dari proyeksi yang turun melalui rahim suci iblis Shengmo Yuantai itu.”
“Oh ya?” Yan Guiren tak gentar, mengangkat tombaknya sambil berbalik.
Ketegangan memenuhi udara, pertarungan antara Dewa Perang Ku Jing dan Juara Neraka pertama siap pecah.
“Hehehe... Tenangkan diri kalian berdua.” Suara tawa menjijikkan tiba-tiba menyela, seorang pria berkemeja hitam muncul di antara mereka. Woody menyesuaikan kacamata putihnya: “Pahlawan Yan, pahamilah posisi kami... hehehe... kami sedang dalam tugas resmi.”
Melihat kehadiran Woody, Yan Guiren diam seribu bahasa. Ia berbalik dan pergi tanpa sepatah kata.
Setelah Yan Guiren pergi, Woody tersenyum lagi: “Simon, kau ini wasit. Jangan sembarangan datang ke sini hanya karena ingin bertarung dengan petarung kuat...”
"Apakah kamu yang menyuruh Feng Bujue datang ke dunia ini di level serendah ini?" Simon menyela, "Atau... 'sistem' yang kamu bangun semakin sulit dikendalikan?"
"Ahaha... hehe... Sepertinya apapun jawabanku akan disalahkan." Jawaban Woody sama saja tidak menjawab.
"Kau ingin orang pilihanmu mendapatkan senjata psionik lebih cepat daripada taruhan Vincent ya?" Simon tidak membutuhkan jawaban, "Hmph... Cuma trik licik."
"Sudah ketahuan, tak perlu penjelasan lagi." Woody mengangkat bahu, "Terima kasih sudah datang kemari."
"Jika ada manuver kotor lagi, kau akan kubantai seperti sampah lainnya." Simon berkata tanpa basa-basi, dia tidak pernah bercanda...
"Hehehe... Terima kasih sudah mengampuni." Woody tertawa, "Ngomong-ngomong, Tun Tian Gui Xiao yang kau dukung sedang bertarung dengan beberapa master di mode permainan pembantaian. Meski kau wasit tidak bertaruh... hehe... Mau lihat?"
"Tidak perlu." Simon melirik Woody tanpa menoleh, "Pertarungan level ini bahkan tidak sebanding adu jangkrik."
……
Di waktu yang sama, quest lain di mode permainan pembantaian.
Di reruntuhan kota, pertempuran sengit telah dimulai. Kedua belah pihak adalah kekuatan terkuat di Taman Horor saat ini.
Di sisi 3V3, terdapat tiga dari Empat Raja Langit "Para Dewa" yaitu【Vishnu】,【Brahma】, dan【Yama】, yang menempati peringkat 3-5 di Peringkat Kekuatan Tempur Pemain Individu.
Sementara trio lawan dari studio "Order" terdiri dari【Yongzhe Wuju】di peringkat 8,【Meng Jingchan】di peringkat 9, dan sang juara【Tun Tian Gui Xiao】 yang menduduki posisi puncak.
Ketiga anggota Para Dewa semuanya level 26, mengenakan seragam bergaya mirip jas perwira dengan warna utama biru tua dan abu-abu gelap. Lambang Para Dewa berupa gerhana matahari separuh terpampang di lengan kiri mereka, dengan tulisan emas "" mengambang di depan simbol.
Vishnu digambarkan sebagai pria berusia 20-an tahun dengan rambut pendek hitam, postur sedang, otot proporsional, dan tampan, menyandang gelar【Armor Ilusi Sembilan Wajah】.
Brahma terlihat beberapa tahun lebih tua dari rekannya, berambut panjang dengan janggut pendek, berpostur sekuat Long Aomin, bergelar【Penggenggam Matahari-Bulan】.
Yama adalah pemain wanita seumuran rekan setimnya, bertubuh anggun dengan rambut sepanjang leher dan poni biru yang menutupi sebagian wajahnya. Bagian wajah yang terlihat tampak seputih giok dengan fitur cantik, bergelar【Tali Hukuman】.
Di sisi Order, lencana mereka adalah timbangan putih dengan latar belakang biru laut. Seragam resminya berupa mantel jas putih yang dikenakan di atas bahu, sedangkan pakaian di bagian lain bisa dipadukan secara bebas. Mantel putih ini termasuk item kostum khusus - saat dibeli, di bagian belakangnya sudah tertulis aksara tradisional "Keadilan". Setelah pembelian, pemain bisa mengubah tulisan belakang sekali, maksimal empat karakter. Item ini tidak menempati slot "Atasan", melainkan dikategorikan sebagai "Aksesori" karena hanya bisa "dikenakan di atas" bukan "dipakai".
Tentu saja, item kostum seperti ini harganya sangat mahal, mencapai 500.000 koin game yang setara dengan harga satu set kostum lengkap. Namun penjualannya tetap laris. Pertama, setiap anggota guild Order wajib membelinya dan mengubah tulisan "Keadilan" menjadi "Order" sebagai seragam resmi. Kedua, banyak player yang iseng (jelas semua pria) demi terlihat keren, rela memakai pakaian newbie sambil mengenakan mantel putih ini, lalu mengubah tulisannya menjadi frasa seperti "Yang Terhebat" yang membuat orang lain bingung antara tertawa atau kesal.
Kembali ke tiga anggota Order...
Yongzhe Wuju, mengenakan setelan jas putih dengan mantel, penampilannya gagah dengan rambut pendek rapi, gelar【Raja Tombak】. Meskipun dia adalah pemain pertama yang mencapai level 20 selama uji tertutup, dalam fase uji terbuka ini studio memberinya tugas bukan untuk mengejar level, sehingga saat ini levelnya sama dengan ketiga lawannya yaitu 26. Hal lain yang patut dicatat... Setelah sehari uji terbuka, posisinya di daftar peringkat kekuatan tempur telah turun dari peringkat 6 ke 8.
Meng Jingchan, 25 tahun, postur sedang dengan wajah polos, rambut berantakan terpisah 3:7, level 21, gelar【Pembunuh Dingin】. Dia termasuk pemain utama Order yang baru bergabung saat uji terbuka. Bila studio Jianghu punya trio "Pedang dan Tawa", Order memiliki grup serupa bernama "Mabuk Hidup Mati" - Meng Jingchan adalah salah satu anggotanya.
Levelnya mencerminkan keunggulan teori fondasi intelijen milik Order. Dengan dukungan tiga pilar: peralatan, sumber daya keuangan, dan informasi, pemain top Order hampir menyamai ketertinggalan 48 jam uji tertutup hanya dalam 24 jam waktu nyata selama uji terbuka.
Namun saat ini, selain jubah dari guild, Meng Jingchan hanya memakai pakaian default pemula - kesan yang muncul... karakter ini sangat kekurangan koin game. Tapi anehnya, tangannya memegang barang konsumsi tidak penting (seperti keripik yang dibeli Xiao Tan, hanya untuk memuaskan keinginan pemain), tangan kanannya menggenggam rokok sedangkan tangan kiri memegang bir.
Di sini, semua pasti sudah paham, Meng Jingchan memiliki tiga hobi utama: merokok, minum alkohol, dan rebonding rambut.
Ada lagu sebagai bukti: Ingin jadi dewa, naik bangau ke langit, ubah batu jadi emas, sungguh ajaib, rebonding, minum alkohol, merokok~
Terakhir, mari bahas Tun Tian Gui Xiao. Dia adalah pemain bintang termuda sejak berdirinya Order, bisa dibilang jenius dalam pertarungan.
Di dunia ini, setiap orang punya keahlian masing-masing, tapi tak semua punya kesempatan mengembangkan bakatnya. Ini masalah keberuntungan zaman. Ambil contoh Feng Bujue, seandainya dia lahir di era Republik Tiongkok, mungkin bisa menyusup ke Kementerian Pendidikan, paling tidak jadi penulis di koran. Menulis artikel sinis setiap hari, berpidato kontroversial di publik, sering mencaci maki pemerintah dan rakyat habis-habisan, tetap bisa hidup berkecukupan. Pasti juga digilai gadis-gadis seni, punya setidaknya dua istri - satu putri bangsawan, satu murid sendiri yang lebih muda 10 tahun. Tentu... ini semua hanya asumsi. Sayangnya, Feng Bujue lahir di era hukum kuat, masyarakat harmonis, dengan pembangunan spiritual berhasil. Jadi dia cuma bisa menulis novel untuk cari gaji penulisan.
Prinsip yang sama berlaku untuk Tun Tian Gui Xiao. Seandainya dia lahir di dunia pedang dan sihir, atau dunia Tao dan energi tempur, pasti jadi pendekar legendaris dengan masa depan cerah. Sayangnya, dia lahir di Bumi di era damai.
Oleh karena itu, urusan perkelahian dan pertumpahan darah lebih baik diselesaikan dalam game realitas virtual.
Saat ini Guixiao berada di Level 22. Meskipun pada malam hari kedua uji tertutup dia dipaksa pulang oleh ketua tim, server langsung ditutup keesokan paginya sehingga dia sebenarnya tidak kehilangan banyak waktu bermain.
Saat uji terbuka dimulai, levelnya 15. Sekarang setelah hampir 20 jam waktu nyata berlalu, wajar jika dia mencapai level ini. Sebenarnya, sebagai pemain profesional dan bintang di Order, kecepatan leveling Guixiao ini bisa dibilang "malas bekerja". Bahkan Mengjingchan yang baru Level 1 saat uji terbuka sudah mencapai Level 21, sementara dia baru Level 22.
Tapi... meskipun levelnya 4 tingkat lebih rendah dari trio lawan, Guixiao tetap kokoh menduduki posisi pertama di Peringkat Kekuatan Tempur Pemain. Ini jelas membuktikan banyak hal.
Di dalam game, dia mengatur gaya rambut menjadi panjang berwarna merah api. Di bawah mantel putihnya, terlihat seragam kamuflase bernuansa hitam. Posturnya kurus dengan tinggi badan yang tidak terlalu mencolok, mirip remaja di bawah 20 tahun pada umumnya.
Namun sistem menetapkan bahwa dalam hal kekuatan tempur murni, dialah pemain terkuat, dan memberinya gelar yang tak mudah dilupakan: 【Penyebar Ketakutan】.
