Adegan ini menjadi gambaran terakhir quest untuk Feng Bujue. Setelah menyaksikannya, ia langsung diteleportasi. Kembali ke ruang login, Layar Sentuh langsung menampilkan penyelesaian level.
【Quest telah selesai, sedang menghitung hadiah.】
【Mendapat poin XP: 5000, koin game: 50000】
【Item/peralatan yang didapat: Tidak ada】
【Quest diselesaikan/diterima: 3/6】
【Quest tersembunyi/diselesaikan: 0, Memecahkan worldview: Tidak ada】
【Peningkatan Nilai Ketakutan: 0 kali, Nilai tertinggi: 0%, Rata-rata: 0%】
【Rating Ketakutan Anda adalah Penuh Nyali, mendapatkan hadiah tambahan. Silakan pilih nanti.】
【Mendapatkan poin keterampilan: 500】
【Bonus EXP Skill: 5000, koin game: 50000】
【Hadiah Penyelesaian Skenario: Kartu Puzzle*2】
【Proses Penyelesaian selesai, silakan lanjutkan.】
"Hoi! Ini penipuan!" Feng Bujue setelah teleportasi justru tidak terlalu memperhatikan data penyelesaian di layar, tapi berteriak tak tertahan: "Ending ini lebih baik pakai subtitle 'Hirata Yuichi meninggal dengan tenang di penjara' saja! Adegan kejut-mengejut khas ending film horor ini bikin depresi! Kalau dipikir logika umum, bukannya endingnya jadi... Hirata yang baru lulus kuliah dan Mikako pulang kampung nikah, terus dibunuh hantu bersama? Apa-apaan ini!"
Dia menghela napas berat sambil memaki ke layar. Meski sudah menyelesaikan quest, sama sekali tidak merasa lega, juga tidak punya rasa pencapaian setelah menyelesaikan skenario tingkat Mimpi Buruk, malah merasa sangat frustasi.
Tapi Feng Bujue tetaplah Feng Bujue. Dengan cepat dia menenangkan diri. Sebagai pemuda yang tahan badai dan kegagalan, sesekali memainkan karya-karya yang bikin depresi masih bisa diterima. Dia membayangkan dirinya sebagai debu di dunia fana, menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya...
"Ah... Segala hal harus dilihat dari sisi baiknya. Mode bertahan hidup solo kesulitan Mimpi Buruk, setelah menaklukkannya, EXP dan koin game dari bonus poin keterampilan sesuai standar mode bertahan hidup tim..." Pikirnya: "Lagipula bisa gacha peralatan lagi, lebih baik lupakan saja ending penuh kejahatan itu."
Sebenarnya jika melihat keseluruhan alur cerita, Feng Bujue bisa berhasil lolos dengan cukup beruntung. Skenario ini dipenuhi "FLAG kematian instan", yaitu perkembangan alur yang langsung mengakhiri permainan begitu dipicu. Dunia hitam-putih di awal skenario merupakan ujian berat terhadap Nilai Ketakutan pemain. Meski Feng Bujue kehilangan rasa takut, sebagai orang dengan rasa takut normal selama 23 tahun sebelumnya, dia sangat paham betapa menyeramkannya hal-hal tersebut, hanya saja dirinya tidak bereaksi sebagaimana mestinya. Jika pemain lain, mungkin sudah membuat pilihan salah akibat ketakutan.
Karena Sistem menghasilkan skenario berdasarkan karakteristik pemain, selain pelatihan pemula, setiap kali Feng Bujue masuk mode bertahan hidup solo, dia selalu mendapat skenario bertipe dekripsi dengan berbagai gangguan berbau tekanan dan horor. Hampir tidak ada kesempatan untuk pertarungan adil, FLAG kematian instan bertebaran di mana-mana.
Tak lama kemudian, Feng Bujue baru menyadari sesuatu. Gagasan mengandalkan karakteristik Nilai Ketakutan yang tidak naik untuk mengejar EXP lewat mode solo... mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Untuk mendapatkan EXP, syarat utamanya harus menyelesaikan quest. Jika mati di mode solo, EXP tidak akan didapat sama sekali. Sementara di quest tim, meski terbunuh di tengah jalan, selama rekan tim berhasil menyelesaikan quest, setidaknya akan mendapat EXP proporsional sesuai kontribusi. Setelah dibandingkan, jelas bermain mode tim lebih menguntungkan. Dalam mode tim, toleransi kesalahan individu lebih tinggi. Contohnya di quest Pulau Pemburu, dari lima pemain: satu disconnect, satu menyumbangkan first blood, tapi akhirnya tetap bisa menyelesaikan quest.
……
Cahaya putih familiar berkumpul, dua kartu muncul di pilar kaca samping. Kartu Puzzle hanya memiliki nama tanpa deskripsi detail. Feng Bujue memeriksa dua kartu acak ini di tangannya: [Kartu Puzzle: Kacamata Hitam] dan [Kartu Puzzle: Putaran]. Dua benda yang sama sekali tidak berhubungan. Jika digabung dengan [Kartu Puzzle: Monyet] yang sudah dia miliki...
Gambar yang muncul di benak Feng Bujue adalah monyet berkacamata hitam berdiri dengan satu kaki sambil berputar di tempat.
"Hmm... Kayaknya nggak mungkin," batinnya.
Tapi karena sistem set kartu sudah terbuka, dengan setengah hati dia mengeluarkan Kartu Puzzle-Monyet dari gudang, menggabungkannya dengan dua kartu baru di tangan. Dia membuka Menu dan memilih opsi "Kombinasi".
“Hasil yang dia dapatkan dari peringatan sistem adalah: 【Gagal mengambil urutan yang valid】, artinya dua atau tiga kartu ini tidak bisa dianggap sebagai satu seri jika digabungkan.”
Akhirnya Feng Bujue menyimpan ketiga kartu tersebut di gudang, toh 10 slot ruang penyimpanan masih kosong.
"Lagi pula set kartu bisa 100% ditukar dengan peralatan kelas Rare ke atas, memang tidak mudah menyusun satu set." Begitu pikir Feng Bujue.
Saat mencari set kartu di rumah lelang toko game sebelumnya, dia sama sekali tidak menemukan satu pun. Mungkin karena uji terbuka baru dimulai dan kartu Puzzle memang langka, atau para pemain sengaja menyimpannya sebagai cara efektif mendapatkan peralatan Perfect ke atas. Kemungkinan lain... semua kartu Puzzle langsung dibeli dengan harga langsung saat dipajang, sehingga tidak terlihat saat Feng Bujue membuka rumah lelang.
Bagaimanapun, Feng Bujue tidak akan mudah menjual kartu Puzzle-nya. Dia terutama tertarik dengan sistem set kartu yang unik ini dan ingin mencoba menyusun satu seri.
"Baiklah! Mustahil aku akan mendapatkan barang seperti Tongkat bisbol anak-anak itu dua kali berturut-turut!" Dengan aura mengintimidasi, dia mendekati pilar kaca lain dan langsung memilih hadiah peralatan sebelum peringatan sistem selesai.
Kali ini, benda yang terkumpul dari cahaya putih pasti bukan tongkat bisbol anak-anak, tentu juga bukan batu. Hanya melihat siluet peralatannya saja sudah membuat Feng Bujue merasa tidak enak...
【Nama: Bangku Lipat Delapan Belas Pendekar Perunggu (Nomor 5)】
【Tipe: Senjata】
【Kualitas: Rusak Parah】
【Kekuatan Serangan: Lemah】
【Atribut: Tidak Ada】
【Efek Khusus: Saat menyerang makhluk humanoid, tidak akan mengalami kerusakan sama sekali, dan memiliki kemungkinan tertentu untuk memberikan efek perdarahan pada target.】
【Keterangan: Bangku lipat bisa disembunyikan di pemukiman warga, mudah diambil; bisa juga diduduki untuk menyembunyikan niat membunuh; karena tidak dianggap senjata mematikan, bahkan jika ditangkap polisi, mereka tidak bisa menuntutmu. Dijuluki sebagai senjata nomor satu dalam perkelahian jalanan.】
Permukaan bangku lipat itu berbentuk lingkaran, dengan penyangga berbentuk tangga di bawahnya yang terbuat dari besi berwarna hitam. Bentuk keseluruhannya benar-benar sesuai dengan penjelasan sistem permainan tentang level "rusak parah" - usang, cacat, tapi masih lebih baik daripada tidak ada.
