Kepala Desert Liehu hancur sebagian akibat tembakan Winchester. Sementara peluru senapan runduk tidak menyasar kepala. Beiling membidik pelat baja di dada robot yang sebelumnya tertembak 【Eagle Piercing the Sky】. Tembakan ini berhasil menembus armor dan mengenai inti energinya.
Tidak terjadi ledakan hebat, monster ini juga tidak melakukan perlawanan sekarat, dia hanya seperti peralatan rumah tangga yang mati listrik, kehilangan kemampuan bergerak dan tidak bereaksi lagi.
Sebelum Xiao Tan dan Beiling sempat merilekskan saraf mereka, perubahan aneh terjadi lagi. Matahari yang menyilaukan di langit tiba-tiba bergerak dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang. Pergeseran cepat sumber cahaya ini membuat bayangan di tanah memanjang, suhu pun mulai turun. Saat mereka menengadah, "langit" di atas kepala mereka ternyata terbuka. Langit biru itu seperti tutup kotak sepatu, matahari bagaikan bohlam yang dipasang di bagian dalam tutup tersebut, dan kini tutup itu dibuka oleh seseorang...
Di luar "langit", di kejauhan yang sangat tinggi, terlihat langit-langit bermotif kotak-kotak hitam-putih. Cahaya yang tak jelas asalnya berubah seperti sumber cahaya buatan dalam ruangan. Tak lama kemudian, wajah besar dan polos perlahan muncul, menutupi langit, memandangi kedua orang di hamparan pasir dari atas.
Pemandangan ini terlihat sangat absurd, tapi menjelaskan banyak hal.
Deskripsi yang lebih visual adalah... arena pertarungan ini berupa kotak persegi panjang, dasarnya datar berlapis pasir, dinding samping dan atapnya disamarkan dengan karton yang visualnya tidak berbeda dengan langit biru asli. Xiao Tan dan Beiling bagaikan dua semut yang dimasukkan ke dalam kotak, bahkan Harimau Gurun pun hanya berukuran mainan mini.
"Dan sekarang, orang di luar kotak, Tuan You, membuka tutup kotak itu. Maka semut-semut dalam kotak melihat langit-langit dan cahaya ruangan di luar..."
Saat Desert Tiger terbunuh, layar besar di studio sudah mengakhiri siaran langsung. Tuan You masih berdiri di panggung, tidak pernah pergi. Tentu saja, sebagai makhluk "semi-dewa", muncul di dua tempat berbeda secara bersamaan bukanlah hal sulit.
Xiao Tan dan Beiling tertegun melihat pemandangan di atas kepala mereka. Tuan You hanya tersenyum pada mereka, lalu menggunakan tangan gemuknya untuk menaruh dua bilik telepon mainan ke "gurun". Dengan volume suara yang bisa diterima oleh mereka, ia berkata: "Masuk saja." Setelah itu, ia mengambil tutup dan menutup "langit" kembali.
Dua orang dalam kotak saling pandang. Xiao Tan yang pertama berbicara: "Pantas saja Jue Ge memberi isyarat agar kita tidak sembarangan... Monster di quest ini bukan cuma banyak, tapi benar-benar di luar nalar!"
Beiling membersihkan pasir yang menempel di wajahnya, merapikan senjata, dan menjawab: "Banyak keanehan di quest ini. Sampai sekarang kita bahkan belum menerima misi utama."
"Eh? Benar juga, kalau tidak kau ingatkan aku lupa," sahut Xiao Tan.
"Pokoknya, mari lakukan sesuai yang dia katakan dulu." Beiling sudah berjalan menuju bilik telepon yang lebih dekat: "Masuk seharusnya bisa kembali ke studio tadi, ha... Panas sekali di sini."
Xiao Tan merapikan senjatanya lalu memasuki bilik telepon yang satunya.
Keduanya kali ini sudah memiliki persiapan mental, jadi ketika merasakan tiba-tiba kosong di bawah kaki, tidak terlalu panik. Mereka hanya jatuh secara alami ke lingkungan yang gelap gulita di sekeliling, lalu ditarik oleh kekuatan tak terlihat, menyusuri saluran luncur, kembali ke kursi, berputar naik, dan kembali datang ke lokasi kuis maut.
"Selamat datang kembali!" Seru Tn. You di lokasi dengan semangat.
Penonton juga meledak dalam sorak-sorai.
"Eh? Yang tadi membesar super itu juga kamu?" tanya Xiao Tan.
"Tentu saja saya. Jika saya mau, bisa muncul di banyak tempat sekaligus, ini tidak sulit. Tapi proses saya menjemput kalian kembali tidak akan disiarkan di sini." Jawab Tn. You sambil melenggang ke depan kamera: "Para penonton, jika tertarik dengan pekerjaan di belakang layar saya, silakan kirim SMS ke nomor di bawah layar atau login ke website kami untuk interaksi langsung. Pada tahun terakhir setiap Jiazi (siklus 60 tahun), acara ini akan mengundi 600 penonton beruntung untuk mendapatkan rekaman edisi terbatas yang berisi cuplikan eksklusif di balik layar!"
Setelah menyelesaikan jargonnya, Tn. You kembali menghadap ke area tamu: "Baik, untuk performa kontestan nomor 2 dan 4 di arena gladiator tadi, apa komentar dari ketiga tamu undangan?"
Kamera kembali menyorot Aoman yang menjawab tegas: "Laki-laki semua pati saja."
"Hmm, katanya bagus." Beiling juga meniru pose sombong, menyilangkan tangan di dada, mengangguk seolah-olah serius.
"Hei! Apa yang kulakukan?!" Xiao Tan berteriak.
"Kemampuan kedua orang itu tidak perlu banyak dikomentari. Tapi ada dua masalah dalam pilihanmu, Pemuda No.2." Evaluasi Wabah selalu objektif dan terstruktur: "Pertama, seharusnya kau tidak menghancurkan botol kaca itu dengan tangan kosong. Kedua, sebenarnya tembakan terakhirmu ke kepala Desert Tiger tidak berguna. Bahkan jika kau menghancurkan seluruh kepalanya, itu hanya merusak sistem pengumpulan informasinya. Yang benar-benar membunuhnya adalah dua tembakan dari Kontestan No.4 - tembakan pertama meruntuhkan zirah, tembakan kedua menembus inti."
Begitu Wabah selesai, Hephaestus di sebelahnya menyambung: "Katakan, Pemuda, menghancurkan botol itu tindakan sangat berbahaya. Saat ini serbuk waktu sudah meresap ke luka di telapak tanganmu..." Hephaestus benar-benar mengingatkan dengan serius, "Waktu yang dimiliki tangan kirimu sudah overdraft. Jika tidak ditangani, sebentar lagi tangan itu akan berubah menjadi debu."
"Apa? Seserius itu?" Meski Xiao Tan masih bingung, tapi perasaannya... hal ini terdengar menakutkan.
"Tidak masalah."
Seluruh penonton, termasuk Tuan You dan tiga tamu, saat itu memalingkan pandangan ke orang yang mengucapkan tiga kata ini.
Feng Bujue melanjutkan dengan nada yang seolah-olah sudah jelas: "Habiskan satu SCP-500 bisa menyembuhkannya."
“Hohoho… Pantas disebut peserta nomor satu, langsung memikirkan solusi.” Tuan You tertawa: “Nah sekarang… mari kita masuk ke Kuis Kematian, ronde kedua!”
DJ memutar BGM singkat namun penuh energi, lampu kembali terfokus ke pusat panggung. Sorak-sorai penonton memenuhi auditorium, menciptakan pemandangan hiruk-pikuk bak neraka.
“Baiklah, sebagian penonton harap tenang. Jangan menyemburkan api ke sekeliling atau ke udara. Pria di tribun D3 itu, ya kamu, muntahkan kembali monster jintan di sampingmu, jangan pikir aku tak melihat! Ya, terima kasih!” Tuan You mengendalikan keributan lalu berpaling ke Feng Bujue: “Pertama, peserta nomor satu, ingatkah dengan janjiku… bahwa peserta dengan skor tertinggi di ronde pertama akan mendapat keuntungan misterius?”
