Ketiganya berjalan cepat menuju pusat desa. Sepanjang jalan, Feng Bujue terus bertanya pada Hank tentang kondisi Desa Shenyou, sementara Kuangzong Jianying diam-diam mendengarkan.
Hank bukan pemandu wisata, dia tidak bisa menjelaskan adat istiadat desa secara sistematis. Tapi Feng Bujue punya teknik bertanya yang baik, dengan cerdik membimbing Hank untuk menyampaikan informasi berguna secara detail.
Area permukiman Desa Shenyou terbagi menjadi empat zona. Zona pertama di bagian terluar dekat pintu keluar adalah area kumuh. Rumah Hank berada di sini, satu-satunya keluarga adalah ibunya yang berusia lima puluhan yang bekerja di binatu selama 10 jam/hari dengan upah minim.
Pekerjaan Hank di tim pemulung sedikit lebih menghasilkan, tapi setiap kali pergi, dia mungkin takkan kembali. Ayah dan beberapa kakak laki-lakinya juga pemulung yang akhirnya tewas mengenaskan.
Tugas tim pemulung adalah mencari sumber daya berguna di lingkungan berbahaya Bumi lama. Menjelajahi reruntuhan kuno bukanlah Quest yang sering dilakukan. Aktivitas harian mereka lebih banyak mengumpulkan sumber daya alam di sekitar desa - bijih logam, tumbuhan, dan sumber air dengan tingkat polusi masih bisa diolah.
Dengan adanya penemuan seperti【Anti-gravity Catapult】, pekerjaan ini tidak membutuhkan banyak tenaga manusia. Para pemulung hanya perlu mengemas barang-barang, "mengangkatnya", lalu berjalan kembali ke gudang kargo Sand Shark Cabin untuk menaruhnya.
Meskipun terlihat tidak terlalu melelahkan, sebenarnya pekerjaan ini memiliki tingkat bahaya yang sangat tinggi. Di Bumi Lama saat ini, bahkan di gurun yang sering dilanda badai hitam pun terdapat sejumlah hewan buas. Sedangkan di daerah hutan, rawa, dan pesisir, sudah dipenuhi makhluk mutan yang mengancam nyawa manusia. Baik lingkungan maupun makhluk hidup sama-sama menjadi ancaman mematikan.
Mayoritas penduduk di daerah pinggiran adalah keluarga seperti Hank. Penduduk desa di sini hanya menerima pendidikan selama tiga tahun - dua tahun pertama belajar matematika dasar dan melek huruf, tahun ketiga mempelajari pengetahuan terkait pekerjaan. Sejak usia 10 tahun, mereka harus belajar bertahan hidup dengan tenaga sendiri, melakukan pekerjaan fisik monoton yang berat seumur hidup, atau pekerjaan berisiko tinggi. Namun selama mereka patuh dan menyelesaikan tugas dengan baik, memenuhi kebutuhan pangan bukanlah masalah.
Melewati area pertama, zona kedua adalah area pertanian dengan luas terbesar dan populasi sedang.
Jalan dan gaya rumah di sini berbeda dari area terluar. Tanaman utama di ladang terlihat seperti jagung, tetapi daunnya bukan hijau melainkan berwarna keemasan bergelombang. Ada juga umbi-umbian yang tumbuh di tanah dengan daun berwarna cokelat di bagian atas, mengeluarkan aroma harum dari kejauhan. Feng Bujue bertanya kepada Hank tentang nama tanaman ini, dan jawabannya adalah "soumi" dan "tian guo" - dua bahan pokok makanan penduduk desa. Kedua tanaman pertanian ini kemungkinan diciptakan dan dinamai oleh penduduk asli Desa Shengyou, karena tidak ada yang mirip di Bumi sebelumnya.
Penduduk di area pertanian hidup sedikit lebih baik dibanding wilayah pertama. Lingkungan tempat tinggal lebih nyaman, warna pakaian pun berbeda. Setiap keluarga memiliki ladang yang harus digarap dengan ketat diawasi hasil panennya. Semua hasil harus diserahkan ke desa, tidak boleh menyimpan sebutir pun. Penghasilan keluarga ditentukan berdasarkan jumlah hasil panen yang diserahkan.
Relatif lebih aman, rasio kerja dan istirahat tidak terlalu ekstrem. Penduduk area pertanian memiliki kesempatan pendidikan lanjutan. Keluarga dengan lebih dari dua anak bisa memilih satu yang berbakat akademis untuk melanjutkan studi "pendidikan tinggi". Jika lulus, mereka berkesempatan masuk ke area ketiga.
Zona ketiga adalah area untuk tenaga teknis yang jumlahnya sangat terbatas. Populasi di zona ini dijaga sekitar 300 orang. Yang terbaik di antara mereka menjadi pengembang teknologi "terbuka" Desa Shenyou, sedangkan yang kemampuannya lebih rendah bekerja sebagai insinyur atau manajer. Yang sudah lanjut usia atau tidak mampu bekerja lagi bertugas mengajar murid.
Penduduk zona ini sebagian besar pekerja intelektual dengan pendapatan stabil dan kehidupan nyaman. Luas hunian per orang setara dengan satu keluarga di zona pinggiran. Mereka memakai seragam putih dan memiliki status sosial yang tinggi.
Zona keempat adalah tempat tinggal para "pendeta" atau bangsawan. Rumah mereka mewah menurut standar warga pinggiran, namun di Desa Shenyou bahkan keluarga pendeta harus mematuhi peraturan seragam pakaian. Hanya beberapa orang marga Kouben yang boleh berpakaian bebas. Wajah mereka dikenali semua orang, potret mereka tersebar di mana-mana. Sejak kecil anak-anak harus mempelajari kisah heroik keluarga Kouben dan menyanyikan lagu pujian untuk mereka.
Para pendeta praktis tidak perlu bekerja namun hidup dalam kemewahan. Makanan meja mereka adalah bahan pangan yang diperoleh Pengais dengan mempertaruhkan nyawa - sesuatu yang tak terjangkau warga biasa seumur hidup. Air ledeng mereka layak minum langsung, sementara warga pinggiran menggunakan air tercemar dari luar desa yang "difilter".
Tugas para imam adalah menjaga "Anak Dewa" dan mempertahankan kekuasaan Keluarga Kouben. Anak-anak mereka, baik yang berbakat maupun tidak, berhak dan wajib menerima pendidikan paling lengkap, mempelajari sebanyak mungkin pengetahuan. Beberapa yang lebih pintar dapat berbagi rahasia yang hanya diketahui keluarga Kouben.
Semua kepala departemen dan manajemen di Desa Shenyou dijabat oleh imam atau anggota keluarga mereka, turun-temurun. Di beberapa departemen, meski seseorang sama sekali tidak mengerti keahlian profesional, tetap bisa duduk di posisi pimpinan. Cukup mencari wakil dari Wilayah Ketiga sebagai asisten. Namun asisten tersebut harus berkonsultasi dulu dengan atasan yang awam ini dalam segala hal. Jika bertindak sendiri, hukumannya sangat berat.
Melewati empat wilayah ini, terdapat bagian terdalam desa - Kuil Suci.
Di tiga wilayah pertama, ada petugas patroli di jalanan. Meski penduduk Wilayah Ketiga sedikit, pengawasannya lebih ketat. Memasuki Wilayah Keempat, warga biasa dilarang masuk kecuali mereka yang mengenakan pakaian imam dan memiliki surat izin. Prosedur masuk untuk orang lain sangat rumit.
Di luar Wilayah Keempat dan Kuil Suci, bukan lagi petugas patroli yang bertugas. Ada penjaga khusus yang telah melalui seleksi ketat. Orang seperti Hank yang berasal dari wilayah pinggiran pasti tidak lolos seleksi. Hanya mereka yang berasal dari Wilayah Kedua atau Ketiga yang berhak bergabung dalam pasukan penjaga... Bukankah misi suci menjaga imam dan Anak Dewa harus dilakukan dengan sangat hati-hati?
“Di depan adalah Area Ketiga.” Saat tiba di perbatasan Area Kedua dan Ketiga, Hank berkata: “Sampai sini sudah cukup, kan? Banyak patroli di Area Ketiga, kalau sampai ditanya...”
“Terus jalan.” Feng Bujue bersikap tegas. Sepanjang perjalanan, mereka telah ditanyai beberapa kelompok patroli. Feng Bujue selalu menggunakan alasan yang sama untuk mengelabui, tapi Hank terus tampak gugup.
“Hei! Hank, itu kamu?” Tiba-tiba suara perempuan memanggil Hank.
