"Bagaimana kalau kita jelajahi kota kecil dulu?" Ye Zhi mengusulkan setelah membaca misi: "Sejauh ini belum ada batasan alur cerita yang membatasi gerakan pemain, juga tidak ada batasan waktu. Secara teori... Kita bisa mengungsi di tempat jauh dari gunung ini sampai pagi, lalu cari alat berat atau bahan peledak untuk menghancurkan sumur itu secara fisik."
Alasan studio menugaskan Ye Zhi untuk mengembangkan keterampilan khusus medis bukan karena stereotip gender, tapi karena dia dan Feng Bujue sama-sama termasuk tipe pemain yang mengandalkan pemecahan teka-teki.
Dalam trio Order yang ada di depan mata, Ye Zhi bertanggung jawab untuk merencanakan strategi dan memberikan dukungan saat pertempuran, sementara Yongzhe Wudi terutama menangani bagian pertarungan. Sedangkan Meng Jingchan, sebagai salah satu pemain top studio, bisa dianggap sebagai leader tim kecil ini. Di saat-saat kritis, keputusannya yang harus diikuti.
Bisa dikatakan, kombinasi ketiga orang ini bahkan jika bertemu dengan rekan tim yang paling payah sekalipun, hanya dengan kemampuan mereka sendiri tetap bisa menyelesaikan quest untuk 4 atau 5 orang. Istilah "ahli" atau "guild nomor satu" secara gambar harus memiliki kekuatan dan kepercayaan diri seperti ini.
"Ini kan quest Mode non-tidur. Kalau strategi menunda sampai pagi benar-benar dilakukan... mungkin Sistem akan menganggap kita semua melakukan permainan pasif." Setelah berpikir sejenak, Feng Bujue mengajukan koreksi: "Tapi menurutku pergi ke kota kecil dulu itu berguna. Pertama bisa mengumpulkan intel, kedua bisa mencari item."
Ye Zhi meliriknya, dalam hati berpikir: "Permainan pasif... faktor ini memang kuabaikan." Lalu dia berkata: "Bagaimanapun... untuk pergi mengintai ke kota dulu, tidak ada yang keberat kan?"
"Aku setuju." Sambung Feng Bujue.
Yongzhe Wudi mengangguk. Di sampingnya, Meng Jingchan sedang sibuk merokok dan minum alkohol, mungkin tidak ada keberatan.
Copernicus dan Galileo saling bertukar pandangan sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, mari kita pergi ke kota kecil itu dulu. Tapi menurutku jangan terlalu lama berlama-lama di sana, karena itu bertentangan dengan Misi utama." Maksud perkataannya adalah: Karena mayoritas dari kalian sudah sepakat, kami berdua tidak perlu menentang lagi. Tapi pendapat kami tetaplah sebaiknya cepat-cepat ke gunung dan mengikuti Quest.
Feng Bujue diam-diam mengamati setiap gerak-gerik Copernicus dan Galileo, berusaha mencari petunjuk. Sebelum memastikan apakah kedua orang ini benar-benar GM atau bukan, perasaan tidak nyamannya akan terus membayangi. Hal yang paling tidak bisa ia toleransi adalah teka-teki yang jelas terlihat tapi tidak bisa dipastikan. Namun ia juga tidak bisa langsung bertanya, "Hei, kalian berdua ini Game Master? Apa ada Derivator dalam Quest ini?" Bahkan jika mereka benar GM, pertanyaan seperti itu tidak akan diakui. Jika bukan, malah bisa memicu masalah yang tidak perlu.
Setelah berdiskusi, keenam orang itu mengubah arah menuju kota kecil di ujung jalan. Tapi belum sepuluh menit berjalan, mereka menyadari masalah: Jarak antara kota kecil dan gunung ternyata jauh lebih jauh dari perkiraan mereka.
Pinggiran kota adalah hamparan lahan pertanian dengan rumah-rumah penduduk yang jarang. Saat ini malam hari, bulan tergantung di langit tapi cahayanya tidak terlalu terang. Di jalan besar yang sedang dilalui para pemain ini, terdapat tiang listrik dan lampu jalan di tepinya. Meski lampu jalan tidak banyak, setidaknya ada sedikit cahaya di setiap jarak tertentu, sementara padang di kedua sisi jalan gelap gulita. Yang mengejutkan, di jalan ini bahkan ada halte bus, meski papan jadwal menunjukkan hanya dua bus per hari yang lewat.
Di kejauhan ujung jalan, cahaya kota tampak berkelap-kelip, itulah Kota Sakurago.
Meski dari pandangan jauh dalam CG pembuka, gunung ini terletak persis di samping Kota Sakurago, tapi setelah berjalan beberapa saat, para pemain mulai menyadari kenyataan jarak dalam kegelapan malam. Mereka segera sadar bahwa jarak ini mungkin sekitar sepuluh kilometer atau lebih. Untuk benar-benar masuk ke area perkotaan Sakurago, bahkan dengan berjalan cepat terus-menerus, minimal perlu lebih dari satu jam, kecuali jika berlari mungkin bisa mempersingkat waktu.
"Hmm... Sepertinya strategi kita salah hitung," kata Feng Bujue sambil berhenti berjalan. Yang lain mengerti maksudnya dan ikut berhenti. "Jika terus begini, sebelum mendekati pinggiran kota, kita mungkin akan dianggap menjauhi target quest dan kena penalty permainan pasif. Ha... Saat itu kita harus balik ke arah gunung untuk menghilangkan status permainan pasif. Bolak-balik seperti itu sama saja membuang-buang Poin Stamina."
“Ah… Ternyata menggunakan akal-akalan kecil di awal quest memang tidak berguna.” Meng Jingchan selalu berbicara dengan nada penuh renungan sambil menghembuskan asap rokok...
"Maaf, ini semua kesalahanku." Ye Zhi langsung mengakui kesalahan: "Sudah membuat kalian datang sia-sia, mari kita kembali sekarang selagi belum terlalu jauh."
"Tidak, ini bukan perjalanan sia-sia." Feng Bujue membantah, "Jika perjalanan ke arah ini benar-benar kontraproduktif, Sistem pasti sudah memberikan peringatan permainan pasif." Ia berhenti sejenak, lalu berkata dengan nada lebih tegas: "Di titik awal quest ini hanya ada satu jalan. Kita punya dua pilihan: masuk ke pegunungan atau mengikuti jalan menuju kota. Dari perkiraan jarak, Sistem tidak bermaksud membiarkan kita mencapai Cherryton Town. Tapi jelas ada sesuatu yang terkait alur cerita di rute ini, makanya kita belum dikenai penalti permainan pasif."
Saat itu, Galileo melirik Feng Bujue dengan pandangan aneh. Gerakannya halus tanpa menoleh, hanya mengalihkan pandangannya. Feng Bujue yang terus memantau dia dan temannya sepenuhnya menangkap gerakan ini.
Feng Bujue saat ini berada dalam kondisi super waspada dan dingin. Dia tidak akan melakukan kontak mata tak sengaja, hanya mengamati dua orang yang diduga GM dengan pandangan samping sambil terus berbicara. Matanya kosong seolah tenggelam dalam pikiran.
"Saat ini, di dalam tim enam orang ini, sebenarnya sudah terjadi perang diam-diam yang melampaui alur Quest." Bagi Feng Bujue, cara paling langsung untuk membuktikan keberadaan Derivator dalam quest ini secepat mungkin adalah dengan memastikan apakah dua rekan tim di sampingnya adalah GM. Hanya setelah 100% yakin mereka Administrator, banyak hal bisa diungkapkan.
Beberapa detik kemudian, Galileo berbisik sesuatu ke Copernicus. Tiba-tiba Copernicus berkata kepada semua orang: "Kakak Feng Gila benar." Ia mengangkat lengannya menunjuk ke depan jalan, "Kurang dari satu kilometer di depan memang ada siluet bangunan besar."
Yongzhe Wudi menanggapi: "Oh? Kenapa aku tidak melihat?" Ia menyipitkan matanya seolah bisa melihat lebih jauh.
"Aku spesialisasi Investigasi. Asalkan tidak ada penghalang dan ada sedikit sumber cahaya, penglihatanku lebih jauh dari orang biasa," jelas Copernicus.
Feng Bujue menjentikkan jari: "Bagus! Tempat yang kau lihat itu mungkin menyimpan FLAG yang bisa dipicu." Suaranya penuh semangat, "Seperti di game platform side-scrolling licik yang selalu mengarah ke kanan, tapi menyembunyikan hadiah di sebelah kiri titik start."
"Semoga saja..." sahut Copernicus, namun nadanya terdengar lesu tanpa alasan jelas.
