【Feng Bujue, Level 18】
【Silakan pilih mode permainan yang ingin dimainkan.】
【Anda memilih mode bertahan hidup solo (Mimpi Buruk), harap konfirmasi.】
【Terkonfirmasi, generasi skenario sedang diproses...】
【Memuat dimulai, harap tunggu sebentar.】
"Selamat datang di Taman Horor." Suara sambutan kali ini mengejutkan Feng Bujue karena ternyata menggunakan suaranya sendiri.
【Pemuatan selesai, saat ini Anda sedang bermain mode bertahan hidup solo (Mimpi Buruk).】
【Mode ini menyediakan deskripsi quest, dengan kemungkinan munculnya misi sampingan/tersembunyi dan worldview khusus.】
【Hadiah Penyelesaian Skenario: Dapatkan 1 peralatan berkualitas bagus secara acak yang dapat digunakan.】
【Segera akan diputar deskripsi quest, permainan akan dimulai segera setelah pemutaran selesai.】
【Hadiah penyelesaian misi di Kesulitan Nightmare memang sangat menggiurkan. Di quest Hirata sebelumnya, hadiahnya adalah menarik dua Kartu Puzzle sekaligus, kali ini bahkan langsung mendapatkan peralatan. Tapi alasan utama Feng Bujue memainkan quest ini sebenarnya hanya untuk menghabiskan waktu Mode non-tidur yang agak canggung dari jam setengah sebelas hingga dini hari. Soal prospek menyelesaikan misi, dirinya sendiri tidak terlalu optimis...】
【Ruang waktu yang tumpang tindih, permainan kematian, teror tak berujung, mimpi buruk yang berputar-putar.】
Tidak ada CG pembuka, Sistem suara hanya memberikan kalimat membingungkan ini. Saat suara itu berhenti, Feng Bujue sudah berdiri di sebuah koridor dan bisa bergerak bebas.
Lantai dan dinding koridor terbuat dari kayu tebal yang kokoh, tidak terlihat bisa ditembus. Nuansa keseluruhan koridor berwarna coklat. Tidak bisa dibilang bersih sempurna, tapi cukup rapi, setidaknya tidak ada bau jamur atau kotoran besar. Pencahayaan berasal dari lampu langit-langit yang tertanam di atas kepala, berjarak tertentu. Melihat ke depan, tidak ada wallpaper aneh yang memusingkan, tidak ada karpet, tidak ada ornamen atau pintu - ini hanyalah koridor yang sangat monoton.
"Ah... deskripsi quest yang hampir tidak berguna ini..." Setelah mendengar kalimat itu, Feng Bujue langsung merogoh saku bajunya. Jika tiba-tiba muncul walkman di sakunya yang berisi rekaman pesan di kaset, mungkin situasinya akan lebih mudah dipahami.
"Halo, Feng Bujue. Aku ingin bermain game denganmu."
Tiba-tiba, suara yang khas dan parau seperti dalam film 《Saw》 terdengar. Feng Bujue menengok ke atas sesuai arah suara, melihat kamera pengawas dan speaker persegi di sudut pertemuan langit-langit dan dinding setinggi hampir tiga meter.
"Apakah orang dari gergaji listrik itu datang lagi..." Feng Bujue menatap kamera dengan ekspresi tegang.
Suara itu berhenti sebentar, lalu melanjutkan: "Selama ini, kau selalu menganggap memecahkan misteri sebagai hiburan, dan yakin setiap game pasti memiliki aturan dan jawaban.
Mengumpulkan informasi dan bernalar telah menjadi kebiasaan dan obsesimu. Kau mengira selain konflik fisik yang tak terhindarkan, segalanya bisa diselesaikan dengan pikiran.
Tapi kau akan segera sadar bahwa pemikiranmu belum tentu benar.
Saat ini, racun telah mengendap dalam tubuhmu..."
Mendengar ini, Feng Bujue langsung membuka menu permainan. Status 【Keracunan】 benar-benar terlihat di sana, persisi seperti saat dia menghadapi quest《Saw》sebelumnya.
"Begitu racun aktif, kau akan langsung dinyatakan gagal menyelesaikan misi. Bahkan SCP-500 tak bisa menetralisir racun ini." Suara itu langsung memangkas strategi pertama yang terpikir oleh Feng Bujue, menggagalkan rencananya memakan obat serba guna.
“Kamu memiliki waktu 92 menit untuk mencari empat formula kimia unik. Campurkan keempat formula ini untuk mendapatkan penawar.” Suara itu mulai membacakan aturan: “Selama waktu ini, kamu akan bertemu beberapa orang, menyaksikan berbagai peristiwa. Apa yang kamu lihat dan dengar mungkin akan mengubah tindakanmu dan mengganggu penilaianmu.”
Feng Bujue saat itu telah menggunakan 【Kemenangan dari Ribuan Li】, berusaha melihat data BOSS, tapi tidak ada yang muncul...
“Sebagai teman lamamu, aku akan memberimu keistimewaan khusus untuk membebaskanmu dari faktor pertarungan, fokuslah memecahkan teka-teki.” Suara itu mengakhiri: “Sekarang, permainan dimulai.”
【Anda telah memperoleh item khusus*2】
【Misi utama telah terpicu】
【Mencari formula kimia (0/4)】
Feng Bujue masih merenungkan makna "teman lama" ketika peringatan sistem sudah muncul bertubi-tubi.
"Teman lama?" Feng Bujue bergumam: "Apakah itu orang yang sama dari quest 《Saw》 sebelumnya? BOSS yang bisa mentransfer item antar quest?" Tiba-tiba dia tersadar: "Tapi tunggu, di quest itu aku memerankan wartawan bernama Arthur Seager. Kali ini dia langsung memanggilku Feng (Gila) Bujue... Masih disebut teman lama meski nama berubah?"
Feng Bujue sambil berpikir membuka Menu, memeriksa tas, ingin melihat apa sebenarnya "keistimewaan khusus" itu.
Hasilnya... dia melihat sesuatu yang mengejutkan.
【Nama: Pistol Pembunuh Satu Tembakan】
【Tipe: Senjata】
【Kualitas: Legendary】
【Kekuatan serangan: ???】
【Atribut: Tidak ada】
【Efek: Pasti Membunuh】
【Syarat peralatan: Kemampuan Menembak F】
【Bisa dibawa keluar Quest: Tidak】
【Catatan: Tombak ini memiliki peluru tak terbatas. Semua komponennya tidak bisa dibongkar atau diisi ulang. Saat menembak, cukup dan hanya perlu menembakkan satu peluru ke target. Cukup mengarahkan secara kasar dan menarik pelatuk, peluru pasti akan mengenai target dan langsung membunuh.】
Saat pertama kali melihat benda ini, pikiran Feng Bujue adalah: Setelah Quest selesai, harus segera ke Kotak Kejutan untuk melihat perubahan atribut dan harga jualnya...
Item kedua yang muncul juga memiliki atribut yang mengejutkan:
【Nama: Medali Contra*4】
【Tipe: Terkait alur cerita】
【Kualitas: Legendary】
【Fungsi: Dapat menggantikan pemain menanggung kematian (tidak bisa diperdagangkan, dibuang, atau dikeluarkan dari tas)】
【Bisa dibawa keluar Quest: Tidak】
【Catatan: Aneh, kenapa bukan tiga puluh nyawa? Atas, atas, bawah, bawah, kiri, kanan, kiri, kanan, B, A, B, A...】
"Hei... ini bagaimana..." kata Feng Bujue sambil otot pipinya berkedut setelah membaca dua item ini: "Ini bukan lagi masalah 'teman lama' kan? Anak kandung pun tidak akan mendapat perlakuan seperti ini!" Dia berhenti sejenak: "Dari penjelasannya... level ini murni teka-teki, tapi susahnya seperti tai ya..."
Feng Bujue menyusun informasi yang baru saja didengar dalam pikirannya: Saat ini intelijen terbatas, dan ada beberapa situasi yang membingungkan. Misalnya: BOSS ini sudah memberiku empat nyawa dan senjata pembunuh satu tembakan, tapi lupa memberikan alat pengukur waktu seperti jam tangan? Ini 92 menit penuh! Apakah dia bahkan tahu kemampuanku menghitung waktu secara mental? Tunggu... Sepertinya dia tahu semua isi tas dan efek item-itemku, buktinya dia sudah menyatakan SCP-500 tidak berguna sejak awal?
Tanpa berpikir lama, Feng Bujue segera melanjutkan perjalanan. Dari masuk ke quest, mendengarkan aturan, memeriksa item, hingga berpikir – semuanya hanya memakan waktu kurang dari lima menit.
Awalnya... Feng Bujue tidak berniat menyelesaikan misi saat memasuki solo quest kesulitan Nightmare ini. Tapi sekarang situasinya berbeda. Suara di siaran itu berhasil memancing... eh, membangkitkan minatnya. Anda bisa menyebutnya sampah dengan kekuatan tempur lima, dia tidak akan marah. Tapi jangan katakan dia tidak bisa memecahkan teka-teki sambil memberi item kuat dan bersikap "Kau pasti gagal".
Orang dengan obsesi membaca dan memecahkan teka-teki seperti Feng Bujue pasti akan bertarung mati-matian menghadapi provokasi seperti ini. Dia pasti akan memecahkan semua puzzle, menerobos sampai ke hadapan BOSS itu, lalu berkata dengan tatapan merendahkan: "Serahkan lututmu." Barulah dia puas.
……
Tempat awal Feng Bujue berdiri memiliki dinding di belakangnya, jadi hanya ada satu jalan yang bisa ditempuh.
Sepanjang perjalanan maju, sekitar lima enam menit lagi, pemandangan di koridor tetap tanpa perubahan, terus-menerus berulang. Saat seperti ini, baik melihat ke depan maupun ke belakang, semuanya simetris seperti cerminan. Jika pemain menutup mata dan berputar beberapa lingkaran, kurasa tidak bisa membedakan dari arah mana datangnya.
Setelah berjalan beberapa langkah lagi, akhirnya muncul sebuah ruang yang sedikit lebih luas di depan koridor. Area ini berbentuk kipas, terhubung langsung dengan koridor tanpa sekat pintu. Setelah melewati celah tersebut, dinding di kedua sisi mulai melengkung ke arah samping depan.
Tepat berseberangan terdapat dinding melengkung. Di dinding tersebut, terdapat empat pintu masuk yang berjarak sekitar setengah meter satu sama lain. Semua pintu ini memiliki kusen dan daun pintu, dan saat ini dalam keadaan terbuka. Di belakang keempat pintu tersebut, terdapat koridor yang persis sama dengan yang baru saja dilalui Feng Bujue.
"Sial... Ini mah apa sih? Kukira bakal ada labirin super rumit dan teka-teki sulit. Cuma empat jalan menuju empat botol ramuan, trus di ujung setiap jalan ada ruangan tertutup untuk game menyiksa diri sendiri. Hmph... Ada yang istimewa?" kata Feng Bujue dengan nada menghina, meluapkan emosi kesalnya.
Namun tiba-tiba, ia mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari. Setelah menyimak, ternyata itu suara langkah tergesa-gesa disertai napas berat...
【Suara berasal dari pintu pertama paling kiri di depan, semakin mendekat. Ketika jaraknya cukup dekat, mungkin pelari sudah melihat ada orang berdiri di luar pintu, dia mulai berteriak, "Salah semua! Kau salah semua!"】
Feng Bujue mendengar teriakan itu merasa familiar. Untuk berjaga-jaga, dia mengeluarkan kunci pipa di satu tangan dan pistol pembunuh satu tembakan di tangan lainnya. Siap melukai atau membunuh, apapun niat orang yang datang.
Tapi beberapa detik kemudian, ketika pelarian itu berlari dari koridor di balik pintu pertama ke area berbentuk kipas ini, Feng Bujue membeku.
Seorang pria berbaju jas panjang ungu berlumuran darah di berbagai bagian tubuh, dengan wajah yang sama persis seperti Feng Bujue...
【Kau akan bertemu orang-orang, menyaksikan peristiwa. Apa yang kau lihat dan dengar bisa mengubah tindakanmu, mengganggu penilaianmu.】
Kalimat yang didengar sebelumnya melintas di pikirannya...
"Kau..." Feng Bujue tetap tenang. Pasti ada penjelasan logis untuk pemandangan ini. Orang yang mirip dengannya ini mungkin ilusi, robot, klon, monster peniru, dll... Ini quest tingkat Mimpi Buruk di Taman Horor, semua settingan mungkin terjadi. Bahkan mungkin semua ini dunia psikis pasien gangguan jiwa. Tak perlu panik.
Feng Bujue yang penuh luka itu saat melihat Feng Bujue yang satu ini, sama sekali tidak menunjukkan keheranan. Sepertinya dia tahu lawannya berada di sini, sehingga dia berteriak keras ketika mendekati pintu. Saat ini, dia langsung berteriak: "Jangan kau lanjutkan lagi..."
DOR——
Suara tembakan menggema. Feng Bujue yang lolos dari pintu pertama tertembak peluru dari belakang. Bagian yang tertembak justru lehernya. Tembakan yang menembus leher ini membuatnya tidak sempat menyelesaikan kalimat "Jangan kau lanjutkan lagi..." sebelum mati.
Feng Bujue melihat dirinya yang lain tumbang oleh tembakan, segera berlari mendekat. Reaksi pertamanya adalah menggunakan SCP-500 bersama suplemen health point, berharap bisa menyelamatkan lawannya agar bisa menyelesaikan perkataannya.
Tapi tak disangka, baru saja melangkah pertama dan belum sempat mengambil item dari tas, Feng Bujue yang tertembak itu sudah menghilang dalam cahaya putih. Pemandangan kematian dirinya yang lain ini persis seperti ketika pemain asli OVER...
"Apakah dia hanya halusinasi? Atau..." Pikiran Feng Bujue berputar cepat seperti badai, 【ruang waktu yang tumpang tindih, permainan maut, teror tak berujung, mimpi buruk siklus】 kilasan kalimat ini muncul sekejap, "...atau aku yang kembali dari garis waktu lain?"
Pandangannya beralih dari lantai yang sudah kosong ke pintu pertama. Saat ini, sudut pandang Feng Bujue membentuk sudut tumpul sekitar 120 derajat dengan koridor di balik pintu itu. Pikirannya masih memikirkan pengejaran aneh di hadapannya: "Jika yang mati adalah aku, seharusnya【Medali Contra】berfungsi... Mungkin efek kebangkitan medali mengubah pemain menjadi cahaya putih dan mengirimkannya ke tempat lain? Atau mungkin 'aku' ini sudah menghabiskan keempat medali?"
Feng Bujue menahan nafas dan menyimak suara dari koridor itu. Dia takut mengintip karena lawan menggunakan senjata api dengan akurasi luar biasa. Dari sudut ini dia masih aman, tapi jika nekat mengintip, mungkin...
"Tidak... Jika itu 'aku', mengapa bisa mati? Satu peluru di leher bisa membunuhku? Apakah 'aku' itu sudah kehabisan suplemen? Atau nilai kelangsungan hidupnya sudah habis?" Pikirannya bergejolak: "【Pistol Pembunuh Satu Tembakan】!"
Secara refleks, Feng Bujue menggenggam pistolnya lebih erat: "Jangan-jangan yang menembak juga aku?" Dia merangkak beberapa langkah ke depan, bersandar di dinding sebelah pintu pertama sambil bersembunyi: "Hei! Si penembak! Apakah kau aku?!" Teriaknya dengan pertanyaan yang terdengar absurd.
Efek akustik di koridor-koridor ini agak aneh, suara yang sangat halus sekalipun bisa terdengar cukup jauh, tapi suara bicara hanya bisa terdengar dalam jarak pendek hingga sedang, dan tidak menimbulkan gema.
Feng Bujue berteriak lagi: "Bahkan kalau kau bukan aku, bisakah kau menjawab?"
Tidak ada yang menanggapi...
Dengarkan baik-baik, sejak tembakan terdengar hingga sekarang, tidak ada suara apapun yang keluar dari koridor itu, termasuk langkah kaki penembak yang pergi. Jadi sangat mungkin bahwa saat ini di koridor itu ada seseorang yang sedang berdiri, jongkok, atau tengkurap sambil memegang senjata, membidik dengan mantap ke pintu masuk pertama, menunggu orang di luar kehilangan kesabaran dan mengintip, lalu menembak.
Feng Bujue sendiri juga sadar bahwa orang yang dilihatnya tadi belum tentu versi dirinya dari garis waktu berbeda, mungkin itu hanya imajinasinya yang berlebihan. Bisa jadi itu hanyalah ilusi untuk mengacaukan pandangan, dan penembaknya cuma monster elit jarak jauh. Bahkan mungkin... di koridor itu sama sekali tidak ada penembak. Suara tembakan dan kematian dirinya yang lain hanyalah halusinasi atau sandiwara. Lagipula mayatnya sudah hilang, tidak ada bekas peluru di sekitarnya, bagaimana membuktikan ini benar-benar terjadi?
"Hmm... apa aku harus mengintip untuk memastikan..." pikir Feng Bujue. Tapi kemudian dia berpikir... Bagaimana jika dugaan saya benar? Jika yang ada di koridor itu benar-benara dirinya dari masa depan, lalu... apa yang akan terjadi?
"Jika itu juga adalah diriku, dan merupakan diriku di masa depan yang dekat, dia pasti tahu keputusan dan proses berpikir yang akan kulakukan. Entah aku berpikir logis, berpikir terbalik, atau bahkan tidak berpikir sama sekali - dia tahu apa yang akhirnya akan kulakukan." Pikiran Feng Bujue semakin kacau: "Hmm... Tapi kenapa dia tidak berkomunikasi denganku? Kenapa membunuh versi diriku yang lain? Apa yang sebenarnya dia alami, atau hal apa yang akan kualami nanti sehingga membuatku mengejar dan membunuh diri sendiri?"
"'Kau salah semua' maksudnya apa... 'Jangan lagi' melakukan apa?" Keringat dingin mengalir di pelipis Feng Bujue: "Pria tampan yang terbunuh ini, dan pria tampan yang membunuhnya, timeline mana yang lebih akhir? Mana yang melakukan hal benar?" Sejak mulai bermain game sampai sekarang, ini pertama kalinya ia menghadapi kebuntuan seperti ini, seolah semua pertimbangan salah: "Heh... hehe..." Beberapa belas detik kemudian, Feng Bujue tertawa sinis: "Yang bisa membuatku bingung, tetap hanya diriku sendiri." Ia mengucapkan kata-kata yang sangat narsis sambil mengambil keputusan, menyimpan senjata dan berteriak: "Apakah ada orang di sana atau tidak, apakah itu aku atau bukan, sekarang aku menyerah. Aku akan keluar perlahan. Jika kau ingin berkomunikasi, mari bicara. Jika kau merasa harus membunuhku, lakukan sekarang!"
Feng Bujue sambil berbicara perlahan bergerak menuju pintu masuk pertama. Pada momen krusial ini, ia memilih untuk mempercayai dirinya sendiri - mempercayai deduksi yang dibuat oleh dirinya saat ini, sekaligus meyakini keputusan yang akan dibuat oleh dirinya di masa depan.
Tentu saja, yang terpenting adalah dia memiliki 【Medali Contra】 sebagai jaminan.
Saat ini, Feng Bujue mulai menyadari mengapa dia mendapatkan empat medali dan satu pistol. Rupanya ini hanyalah syarat dasar untuk menyelesaikan quest...
