Feng Bujue bersyukur ramuan itu berada di tubuh SCP-173. Andai saja setelah mengalahkan bos kecil ini ia tidak mendapatkan ramuan, berarti ia harus menyisir ruangan di tengah koridor kedua lagi. Untungnya masalah itu tidak terjadi. Ia tidak hanya berhasil mendapatkan item misi, tetapi kematian SCP-173 juga menghemat waktu melewati koridor. Dengan demikian, konsumsi dua Medali Contra terasa cukup sepadan.
Setelah mendapatkan ramuan, Feng Bujue tidak buru-buru pergi. Ia berjongkok cepat dan meraba-raba pecahan jasad itu, berharap menemukan hadiah lain. Toh tangan dan tubuhnya sudah penuh noda darah, tak ada bedanya menambah sedikit lagi. Apalagi ia memang tipe orang yang tidak jijik dengan kotoran.
Ini yang harus diakui sebagai kelebihan dirinya. Sepanjang waktu, Feng Bujue selalu bisa menyikapi bahkan menangani hal-hal menjijikkan yang tak tertahankan bagi orang biasa dengan tenang. Misalnya mayat yang sudah ditinggalkan tiga hari dan dikerubungi telur lalat, atau sarang sigung busuk di tumpukan sampah bertahun-tahun - semuanya masih dalam batas toleransinya. Nyatanya, setiap menemukan substansi menjijikkan baru, batas ini akan meluas. Dengan bahasa halus, dia menemukan batas ketahanan baru. Dengan bahasa kasar, dia kembali menurunkan standar bawah...
Pencarian di mayat tidak memakan waktu lama. Satu menit cukup untuk memastikan BOSS ini tidak membawa apa-apa selain item quest.
Sambil membaca deskripsi item itu, Feng Bujue sudah berdiri dan melangkah melewati pintu masuk ke area berbentuk kipas.
【Nama: Reagen Kimia Tak Dikenal (B)】
【Tipe: Terkait Alur Cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Salah satu bahan baku sintesis penawar racun tertentu】
【Bisa Dibawa Keluar Quest: Tidak】
【Catatan: Tidak bisa ditumpuk dengan item sejenis di inventory.】
"Aneh..." Gumam Feng Bujue saat membaca catatan, sebuah pertanyaan muncul di benaknya... Saat ini tasnya menempati 7 slot berisi: Kunci Pipa Mario, Senter, Bangku Lipat Delapan Belas Pendekar Perunggu (Nomor 5), SCP-500(19/20), Pelontar Anti-Gravitasi, Lencana Contra*2, dan Pistol Pembunuh Satu Tembakan.
Saat ini, dengan tambahan botol bahan kimia komposisi tidak jelas (B), total menjadi 8/10. Sesuai catatan, maka ramuan A, C, dan D juga harus masing-masing menempati satu slot
.
Mengabaikan faktor kapasitas tambahan dari kantong pakaian, ketika Feng Bujue mendapatkan botol terakhir, seharusnya sudah penuh 10 slot. Namun dia tidak perlu menyimpan botol terakhir ke , karena setelah keempat ramuan terkumpul akan disintesis menjadi satu botol, menghindari masalah kehabisan .
Meski mungkin kebetulan, tapi mengingat di awal quest Billy Boneka menyebutkan SCP-500 dalam siaran... Feng Bujue lebih memercayai bahwa desainer game ini sangat memahami kondisinya, tidak hanya - dalam , bahkan , stamina, , semuanya telah dipertimbangkan.
Jika dikatakan yang menghasilkan quest berdasarkan karakteristik , maka "game" ini sebenarnya dirancang oleh . Boneka Billy hanya perantara. Apakah ini berarti... Billy sendiri hanyalah boneka yang telah diprogram dengan kesadaran palsu "game ini adalah rancanganku"?
Karena itu saat menggunakan 【Kemenangan dari Ribuan Li】 tidak terlihat apapun, karena quest ini tidak memiliki sejati, hanya seperangkat aturan, seorang , dan beberapa bidak spesifik...
Setelah kembali ke area berbentuk kipas, Feng Bujue menoleh ke kedua. Dengan terkejut dia menemukan potongan dan di lantai telah menghilang, itu kembali kosong. Namun darah yang menempel di bajunya masih ada.
“Begitu ya...” Feng Bujue sepertinya memahami sesuatu. Dia tidak berlama-lama memikirkannya. Saat ini perhitungan waktu personalnya sekitar empat puluh enam menit. Jika semua berjalan lancar, pada menit ke-enam puluh lima dia akan muncul di sel penjara yang sesuai dengan waktu peta menit ke-empat puluh satu, sambil sudah memegang tiga botol ramuan.
Secara rata-rata waktu, progres ini tepat sesuai perhitungan.
Sambil terus berpikir, Feng Bujue telah memasuki koridor keempat dan berlari kencang. Meskipun Medali Contra menghidupkannya kembali, Poin Stamina setelah kebangkitan tidak kembali penuh melainkan tetap mempertahankan jumlah konsumsi sebelumnya. Meski dibantu 【Tari Jazz】, stamina Feng Bujue mulai menipis - sekarang 894/1800. Secara sekilas seperti baru setengah jalan, tapi pelari marathon tahu semakin akhir semakin lelah...apalagi ini adalah lari marathon dengan sprint terus-menerus.
Quest ini ibarat marathon fisik dan otak sekaligus. Marathon ini bukan menyebarkan semangat partisipasi olahraga, melainkan permainan maut dengan settingan garis kematian.
……
Lima menit berlalu seketika setelah masuk koridor. Pintu ruangan muncul tepat pada waktu itu di depan.
Feng Bujue tiba-tiba menyadari bahwa dirinya belum pernah benar-benar berlari melewati satu koridor utuh. Koridor ketiga hanya dia lewati separuh bagian depan, koridor kedua hanya separuh belakang. Sementara lokasi ruangan BOSS kecil apakah berada di bagian depan atau belakang juga masih misteri, tidak bisa dihitung setengah jarak... Jadi meski nanti dia bisa memperkirakan panjang koridor keempat dari ujung ke ujung, tetap tidak bisa mengetahui koridor mana yang sebenarnya paling pendek dibanding lainnya.
"Pantas saja kelinci itu tidak tahu jalan mana yang lebih dekat." Feng Bujue bergumam pada diri sendiri: "Pertama karena dia memang hanya pernah ke koridor pertama, kedua karena... versi aku yang muncul di menit ke-41 meski sudah melewati tiga koridor, tetap tidak tahu panjangnya. Seandainya aku tahu, pasti sudah kuberi tahu si kelinci."
Dengan gerakan geser ala Sakamoto yang elegan, dia meluncur ke depan pintu. Tangannya mencengkram gagang pintu, langsung mendorong masuk.
Pintu besi berkarat ini memang memiliki aura khas film horor 《Saw》, menciptakan kesan ruang gelap yang pengap. Suara poros dan roda gigi yang berputar saat pintu terbuka mengisyaratkan aktivasi mekanisme tertentu.
Feng Bujue sama sekali tidak berniat menyiapkan jalan mundur. Dia tahu tindakan seperti menyelipkan barang untuk menghalangi pintu kemungkinan besar sia-sia. Di inventory-nya pun tidak ada benda cocok untuk mengganjal pintu. Senter dan Kursi Lipat mungkin akan hancur terjepit, sementara kunci pipa... Jika sampai patah, kerugiannya...
Kreek—
Lampu menyala terang, menerangi seluruh ruangan. Di atas ruang rahasia, sebuah rantai besi menggantungkan sangkar besi. Boneka Billy berada di dalam sangkar. Matanya yang berwarna merah-hitam menatap ke bawah melalui jeruji besi, mengawasi Feng Bujue dari ketinggian.
Suara serak dan berat boneka itu bergema tepat waktu: "Halo, Feng Bujue. Aku ingin bermain game denganmu."
