"Kau pernah lolos dari tanganku tanpa cedera, tapi itu bukan bukti kehebatanmu.
Kau bersemangat menyelidiki fakta objektif, tapi bisakah kau menebak pikiran manusia dengan akurat?
Banyak orang pernah ikut permainanku, para penghancur diri ini tak punya rasa hormat pada kehidupan. Lalu... apa bedamu dengan mereka?"
Saat mendengar ini, Feng Bujue tiba-tiba merasa si boneka menyiratkan sesuatu. Ucapan boneka selanjutnya segera membuktikan firasatnya.
"Ketika bayangan tak dikenal terus menghantui pikiran, kebanyakan orang akan merasa tak berdaya dan takut, lalu melahirkan kemarahan dan histeria. Ini semua berasal dari keterikatan mereka pada kehidupan.
Tapi kau... Kau tidak curhat atau minta tolong pada siapa pun. Kau hanya hidup membatu, menjalani rutinitas membosankan. Kau tidak menunjukkan kemauan kuat untuk bertahan yang merupakan insting alami manusia.
Tindakanmu menunjukkan kau tak punya rasa syukur untuk hidup. Ini penghinaan terhadap hukum alam. Binatang terpojok masih mau melawan, tapi kau santai saja seperti sudah menyerah.
Aku benci pada mereka yang tak tahu berterima kasih."
"Kau kira dengan menjadi tak kenal takut, bisa menghindari penghakiman?"
Feng Bujue mendengarkan penjelasan lawannya sambil berpikir... Karakter virtual terakhir yang melihat dan menyebutkan masalah di otaknya adalah X-23, namun sebenarnya boneka Billy ini telah kontak dengannya lebih awal. Bahkan dalam quest itu, Billy sudah menunjukkan kemampuan melebihi settingan. Meski bayangan di otak bisa dijelaskan sebagai hasil deteksi kapsul game atau informasi sistem melalui koneksi saraf, mendengar ini diungkapkan langsung tetap memberi tekanan psikologis.
Billy melanjutkan: "Kematian selalu menjadi pesta kejutan, kecuali... hatimu sudah mati.
Tapi menurutku, hatimu sama hidupnya dengan manusia normal. Pikiranmu jauh lebih aktif dari mereka. Kau punya sukacita, amarah, kesedihan, dan semua perasaan manusiawi seperti orang lain, tapi sama sekali tidak peduli apakah akan mati di detik berikutnya.
Sekarang mari kita lihat apakah sikapmu ini bisa bertahan sampai akhir.
Sekarang, kau harus membayar harganya."
Tiba-tiba suara gemuruh mesin berat terdengar dari bawah kaki Feng Bujue. Lantai logam ruangan terbelah di garis tengah pintu masuk, bergerak ke kedua sisi dengan kecepatan yang memungkinkannya melompat menghindar.
Di bawah lantai terbuka kolam yang dipenuhi air, kedalamannya setara tinggi ruangan sekitar 7-8 meter, cukup untuk menenggelamkan Feng Bujue yang tidak bisa berenang.
"Yang ada di dalam kolam ini bukanlah air, melainkan bensin. Segera, kamu akan kehilangan pijakan."
"Sebagai orang yang tidak bisa berenang, kamu membutuhkan keberanian yang cukup untuk melawan insting bertahan hidup dan menemukan obat yang tersembunyi di dasar kolam."
Boneka berhenti sejenak di sini, lalu menjelaskan beberapa detail: "Saat lantai ruangan sepenuhnya tertarik ke dinding samping, permukaan bensin akan mulai surut. Bersamaan dengan itu, lantai akan menutup kembali dari tengah. Ketika permukaan turun separuh, proses akan berhenti dan saat itulah lantai akan menutup selamanya di atas kepalamu. Bahkan jika kamu kembali masuk ke ruangan ini, lantai tidak akan..."
Di tengah kalimat itu, terdengar suara cipratan saat Feng Bujue langsung melompat ke kolam bensin.
Memang dia tidak bisa berenang, tapi menahan napas masih bisa. Terlihat dia menarik napas dalam, mengembungkan pipi, menjepit hidung dengan satu tangan, lalu melompat ke kolam bensin dengan posisi kaki ke bawah.
Begitulah dia terus tenggelam cepat ke dasar kolam...
Menurut aturan yang dijelaskan Billy, permainan ini hanya memberi satu kesempatan. Satu kegagalan berarti kekalahan permanen. Kalimat "bahkan jika kamu kembali masuk ke ruangan ini" yang belum selesai itu langsung dipahami Feng Bujue... Sekalipun dia mati tenggelam lalu dihidupkan kembali dengan Medali Contra, lalu kembali melalui koridor, lantai tidak akan terbuka lagi karena penutupan kedua berarti "selamanya tertutup".
Selain itu, penurunan permukaan bensin saat lantai menutup mungkin dimaksudkan untuk mencegah Feng Bujue kembali ke permukaan dan memanjat tepi lantai setelah mengambil obat.
Secara sederhana, permainan ini kurang lebih tentang seorang yang tidak bisa berenang mencari sebuah item di dasar kolam bensin yang cahaya di atasnya perlahan tertutup. Jika dia tenggelam sebelum menemukannya, itu berarti gagal; bahkan jika berhasil menemukan dan kembali ke permukaan dengan gaya renang seperti anjing, dan lantai belum sepenuhnya tertutup, tetap tidak mungkin meraih lantai untuk memanjat naik.
Dari informasi yang diketahui, metode konvensional untuk menyelesaikan level adalah... melompat ke kolam bensin, menemukan ramuan, memasukkannya ke tas. Kemudian berjuang melawan insting bertahan hidup di dasar kolam, tenggelam secepat mungkin, lalu menggunakan teleportasi kebangkitan dari medali Contra untuk keluar.
Sebenarnya bagi yang mahir berenang, mencari ramuan tidak sulit. Ruang antara lantai dan kolam masih berisi udara. Dengan sabar mengatur stamina, meski lantai sudah tertutup sepenuhnya, tetap bisa bolak-balik ke permukaan untuk bernapas dan mencari posisi ramuan. Lagipula area dasar kolam terbatas, dan saat ketinggian air turun separuh, kedalamannya hanya sekitar 3-4 meter. Paling-pal hanya perlu bolak-balik belasan kali untuk menyisir seluruh area.
Tentu saja, metode ini perlu memperhatikan dua hal: pertama menutup rapat mata, kedua jangan sampai bensin terhirup masuk ke paru-paru.
Poin pertama adalah pengetahuan umum, iritasi bensin pada membran mukosa dapat menyebabkan luka bakar. Jika hanya satu atau dua tetes, segera bilas dengan air dan biarkan menguap sendiri tidak masalah. Tapi membuka mata lebar-lebar dalam kolam bensin jelas tindakan menyakiti diri sendiri. Selain itu, setelah lantai menutup, ruang di bawah ini tidak akan terkena cahaya lagi, membuka mata pun hanya akan melihat kegelapan.
Poin kedua sangat merugikan Feng Bujue yang tidak bisa berenang. Anggap saja dia bisa berjuang kembali ke permukaan bensin yang daya apungnya lebih kecil dari air, namun seseorang yang belum belajar mengkoordinasikan gerakan dengan pernafasan sangat mudah tersedak dalam situasi seperti ini. Jika bensin benar-benar masuk ke paru-paru, dia hanya bisa menunggu tenggelam dalam kesakitan.
Feng Bujue juga menyadari kondisi ini. Saat mendengarkan aturan, pikirannya sudah mulai merancang strategi.
Saat lantai mulai bergerak, perhatian Feng Bujue langsung tertuju ke dasar kolam. Cahaya yang menyinari dasar kolam bensin awalnya hanya celah tipis, kemudian semakin melebar. Karena sumber lampu berada di area tengah langit-langit, seluruh area dasar kolam sudah terang sebelum lantai terbuka sepenuhnya. Tapi... dari atas terlihat seolah tidak ada apa-apa di bawah.
Feng Bujue memastikan semua ini sebelum memberanikan diri melompat. Sudut dan arah masuknya ke air didasarkan pada deduksinya tentang lokasi obat - benda itu berada di bayangan sangkar besi.
Chapter 178: Aku yang Licik (10)
Satu-satunya area di dasar kolam bensin yang tidak terkena cahaya adalah tepat di bawah kandang besi boneka kayu. Karena kandang itu digantung dekat langit-langit, bayangannya cukup besar, tapi saat mencapai dasar kolam, area bayangan ini menyusut menjadi ukuran sedang.
Setelah melompat ke area yang dituju, sensasi pertama yang dirasakan Feng Bujue adalah rasa dingin air yang membuat punggungnya refleks menegang, disusul suara gemuruh dan rasa tidak nyaman saat bensin memenuhi telinganya. Dengan menjepit hidung dan menutup rapat mulut, dia sementara tak perlu khawatir tentang kerusakan pada saluran pernapasan dan mulut. Meski matanya terkatup rapat, celah kelopaknya tetap merasakan sensasi terbakar.
Hanya ada dua hal yang harus dilakukannya: Pertama, menemukan obat kimia yang wajib diselesaikan dengan tingkat kesulitan tertentu. Kedua, jika berhasil menemukannya, dia harus mengesampingkan insting bertahan hidup dan segera menenggelamkan diri.
Jika gagal menyelesaikan tugas pertama, dia tak akan pernah bisa mendapatkan botol obat tersebut. Karena itu, satu menit aktivitas di dasar kolam sambil menahan napas ini sama sekali tak boleh gagal.
Tak lama kemudian, Feng Bujue mencapai dasar. Dia melompat dengan posisi berdiri, tapi selama proses tenggelam, gravitasi membuat kepalanya perlahan condong ke depan, sehingga hampir mendarat dalam posisi ORZ. Untungnya satu tangannya masih bisa menahan tubuh, kalau tidak lutut dan wajahnya yang akan menghantam dasar.
【Pembaruan Progres Misi Utama】
【Mencari Bahan Kimia (2/4)】
Tepat saat tangannya menyentuh dasar kolam, Feng Bujue mendengar peringatan sistem. Botol reagen secara ajaib muncul di telapak tangannya. Kali ini yang dia dapatkan adalah 【Reagen Kimia dengan Komposisi Tidak Diketahui (D)】.
"Apa yang terjadi? Keberuntungan kotor sedang berpihak?" Pikir Feng Bujue heran: "Dengan karakter sepertiku, kok bisa pas menyelam sampai dasar kolam bensin langsung menekan titik FLAG tempat item berada?"
Di saat bersamaan, di dalam kandang besi yang menggantung tinggi di ruangan itu.
Wajah boneka Billy sedikit menunduk. Kilatan cahaya samar terlihat di matanya.
Cess—
Disusul suara cipratan bensin yang mengalir deras.
Siluet samar berpendar merah melesat keluar permukaan bensin sebelum lantai menutup. Feng Bujue mengaktifkan Spiritual Awareness Body Convergence Technique. Dengan tenaga murni, dia mendorong diri dari dasar kolam, memantul melawan hambatan cairan, hingga melayang di udara. Ketinggian yang dicapainya persis cukup untuk meraih kandang besi tempat boneka itu.
Kedua tangan Feng Bujue bergerak cepat memanjat. Seluruh tubuhnya menempel di sisi kandang dengan posisi jongkok, ujung kaki telah terkunci di celah jeruji besi.
"Sepertinya... satu medali dan waktu untuk berlari kembali dari ujung koridor bisa dihemat." Sambil berkata, Feng Bujue merapikan rambutnya ke belakang dan mengusap wajahnya kasar-rasa.
Dia membuka matanya, pupilnya sudah penuh darah, tatapannya terlihat cukup mengerikan. Ia memiringkan kepala ke kiri dan kanan masing-masing sekali agar bensin di telinganya mengalir keluar sebagian, lalu berkata, "Hei, bagaimana cara membuka sangkar ini?"
Sebenarnya ini bukan pertanyaan sama sekali, karena sambil bertanya, Feng Bujue sudah mengeluarkan kunci pipa dari tasnya. Tapi dia tidak berani memukul, kalau-kalau percikan api muncul dari benturan logam, bensin di tubuhnya bisa terbakar. Dia menjepit kunci sangkar besi dengan kunci pipa dan mencoba membengkokkannya.
Sangkar ini hanya diikat dengan satu rantai besi di atasnya, bukan empat, jadi sudah mulai goyang sejak Feng Bujue memanjat naik. Sekarang malah bergerak bolak-balik di udara seperti ayunan.
Dalam kondisi seperti ini, Feng Bujue tetap berhasil membuka kunci sangkar dengan stabil. Dia mengulurkan tangan ke dalam sangkar dan menarik boneka Billy keluar seperti sedang menarik sampah.
Sepanjang proses ini, boneka itu sama sekali tidak menunjukkan perlawanan. Kesannya, kemampuan bertarung Billy setara dengan... hmm... sebuah boneka biasa.
Jelas bahwa Billy bukanlah mekanisme jebakan maupun boneka tempur. Dia bahkan tidak punya hidung yang bisa memanjang, paling-paling hanya bisa merekam video dan mengayuh becak. Mungkin dia punya skill menciptakan ruang kematian tersegel, tapi memukul orang tampaknya di luar kemampuannya.
"Mudah sekali ya..." Setelah berhasil menangkap boneka, Feng Bujue mengira akan muncul peringatan sistem, namun tidak ada. Ia mencoba memasukkan boneka itu ke dalam tas, tapi kali ini sistem memberi peringatan:【Gagal menyimpan, Anda belum mendapatkan kendali penuh atas makhluk hidup ini, atau makhluk ini tidak diizinkan masuk ke dalam tas.】
Karena harus membawa boneka yang mungkin melawan kapan saja, Feng Bujue dengan hati-hati menunggu hingga lantai menutup sepenuhnya sebelum melompat turun. Ayunan sangkar besi juga perlahan berkurang, sehingga pendaratannya cukup stabil.
Teknik Spiritual Awareness Body Convergence Technique tadi hanya diaktifkan sesaat, langsung dimatikan setelah berpegangan pada sangkar besi, sehingga nilai kelangsungan hidup tidak banyak terkuras. Hanya efek dari bensin yang masih tersisa: matanya terasa perih seperti terbakar, hidung penuh bau bensin, seluruh tubuh basah kuyup, dan pakaian yang masih berlumuran darah serta lembap menempel di kulit menimbulkan rasa tidak nyaman.
Tapi Feng Bujue - seperti yang sering disebutkan - adalah orang yang memiliki daya tahan luar biasa. Ketidaknyamanan seperti ini sama sekali tidak berarti. Dengan santai ia berlari keluar ruangan, mengapit boneka di satu lengan, dan langsung melesat menuju ujung koridor.
Permainan mengambil ramuan di dasar kolam bensin ini ternyata memakan waktu lebih singkat dari perkiraan. Baik mencari ramuan maupun menangkap boneka Billy, semuanya berjalan lancar di luar dugaan. Hanya saja panjang bagian belakang koridor keempat ini cukup menyesatkan, butuh hampir 10 menit lari nonstop untuk mencapai ujungnya.
Namun, hal ini juga membenarkan ucapan Lapin delapan belas menit yang lalu... Feng Bujue menghabiskan delapan belas menit untuk berpindah dari koridor keempat ke sel penjara di ujung.
"Hei! Aku sudah tangkap tahanannya, berikan barangnya!" Feng Bujue berlari keluar dari koridor sambil berteriak dan mendekati Lapin.
Lapin yang duduk di belakang meja besar mengangkat matanya melihatnya, lalu melihat Billy: "Oh! Penjelajah antardimensi, kau berhasil menangkap Billy! Haha!" Lapin tertawa: "Bagus sekali!"
"Jangan banyak bicara, tukar boneka dengan barang." Feng Bujue menekan Billy ke atas meja sambil berkata.
"Meski tak tahu mengapa kau mengirimkan orang yang ingin kutangkap..." Lapin mengangkat bahu, mengelus kumis tipisnya, lalu mengeluarkan botol ramuan dari laci dan mengulurkannya ke Feng Bujue: "Tapi karena kau sudah bawa dia, mari lakukan pertukaran seperti..."
"Bagaimana kau tahu aku membutuhkan ramuan?" Saat mengajukan pertanyaan ini, Feng Bujue merebut item misi dengan kilat, menyimpannya ke tas secepat petir, lalu mengeluarkan 【Pistol Pembunuh Satu Tembak】.
"Eh... kan kau yang minta..." Ekspresi Lapin berubah drastis, bicaranya mulai terbata-bata.
"Meminta apa? Aku tidak pernah menyebut kata 'ramuan', yang kukatakan adalah 'barang'..." Senyum dingin mengembang di bibir Feng Bujue sebelum ia menembakkan pistol ke wajah kelinci Lapin.
