Gua bawah tanah ini merupakan peta yang cukup luas, dengan jaringan terowongan yang saling bersilangan dan terhubung kompleks. Di sini terdapat FLAG yang sangat banyak. Total ada tiga pintu masuk yang tersebar di tiga lokasi tersembunyi di Kota Cangling. Dari pintu masuk mana pun, awalnya hanya ada satu jalur yang bisa dipilih. Namun setelah melewati rintangan seperti monster atau jebakan, jalur akan semakin bercabang. Berbagai hadiah tersebar di tengah atau ujung jalur-jalur ini.
Kolam tempat Xiao Tan dan Beiling jatuh, secara teori, bisa ditepiki bahkan oleh pemain yang tidak bisa berenang. Meskipun bagian tengah kolam sangat dalam, tepiannya semakin dangkal. Pemain bisa menyelam ke dasar kolam sambil menahan napas, lalu berjalan menyusuri dasar untuk naik ke tepi karena jaraknya tidak terlalu jauh. Selain itu, meskipun pemain kehabisan oksigen dan tersedak air, mereka tidak akan pingsan. Hanya nilai kelangsungan hidup yang akan terus berkurang, dan sistem akan mensimulasikan sensasi tenggelam dalam level tertentu.
Jika melanjutkan perjalanan melalui jalan di tepi kolam, pemain pasti akan menghadapi alur cerita serangan monster.
"Sepertinya ada sesuatu yang datang..." ujar Xiao Tan lagi sambil mendengar suara aneh dari depan, mengucapkan kalimat yang tidak perlu.
"Tadi aku ingin menanyakan ini." Beiling melanjutkan: "Dinding batu ini tidak ada tanaman, tapi di dalam gua masih tercium bau amis, artinya ada hewan tertentu yang berkeliaran. Bagian awal yang kita lewati tidak berbau, baru setelah lorong melebar di sini muncul, berarti ukuran hewan itu kemungkinan sangat besar dan hanya bisa aktif di area ini." Sambil berbicara, dia sudah mengeluarkan MP5 dari tas, memasang senter di badan senjata, dan mengarahkannya ke kegelapan di depan, siap menembak kapan saja.
"Mending kita lari saja!" Xiao Tan berkata, "Kabur kembali ke bagian terowongan yang sempit, biar dia tidak bisa mengejar."
"Terus gimana?" Beiling menoleh bertanya: "Hanya ada satu jalan ini. Area kolam mungkin aman untuk sementara, tapi tidak ada jalan keluar."
"Hmm... Iya juga sih." Xiao Tan juga mengeluarkan 【senapan patahan Winchester】-nya dan mengisi peluru.
Sebenarnya, jika mereka kabur kembali juga merupakan solusi. Di dalam quest, pemain tidak perlu khawatir soal makan-minum atau BAB. Selama tidak diserang monster, masalah kelangsungan hidup tidak terancam. Saat matahari terbenam nanti, rekan tim yang menyadari mereka belum kembali ke penginapan pasti akan mencari.
Tapi, Feng Bujue tidak tahu apa yang dialami Xiao Tan dan Beiling. Mustahil baginya memiliki konsep "kedua orang ini terperangkap di lubang besar bawah tanah". Dia lebih mungkin menyimpulkan bahwa mereka ditangkap NPC atau sejenisnya. Jadi meskipun Feng Bujue dan yang lain mencari di setiap rumah, mereka hanya akan melihat sekilas apakah ada orang di dalam rumah-rumah kosong itu, belum tentu menemukan lubang jatuh di rumah kosong terpencil itu.
Singkatnya, keputusan untuk kabur kembali ke kolam air memiliki kemungkinan besar tidak akan ada yang menemukan mereka sampai quest berakhir - ini penilaian yang dibuat Beiling.
"Datang, semakin dekat..." Beiling menatap kegelapan itu sambil berkata dengan suara berat. Dia dan Xiao Tan sama-sama memiliki Spesialisasi Investigasi level E, namun sebagai pemain dengan Spesialisasi Menembak, kemampuan visualnya jelas lebih unggul daripada Xiao Tan.
Mendengar itu, Xiao Tan pun mengarahkan tombaknya ke depan siap menembak.
Aummm——
Suara geraman lain bergemuruh, seekor monster raksasa seukuran mobil masuk ke bidang penglihatan mereka.
Monster itu bertubuh besar, sulit melihat keseluruhan bentuknya dari dekat. Tapi kulitnya yang berlendir memantulkan cahaya air, memperlihatkan kontur punggungnya. Tampaknya ini adalah buaya raksasa.
Tapi kepala monster itu sedikit berbeda dengan buaya, lebih mirip anjing, sementara suara aumannya seperti geraman beruang.
"Braak!" Senapan patahan di tangan Xiao Tan sudah meletus. Pada jarak menengah-dekat, ini seharusnya menjadi serangan yang cukup mematikan, namun kali ini gagal menembus sisik buaya monster itu. Pecahan peluru paling banyak hanya tertanam di celah-celah punggung buaya, tidak bisa melukai daging dan darah.
Hampir bersamaan, MP5 Beiling mulai menghujani tembakan. Namun serangannya jelas lebih efisien dan terarah. Dia membidik mata monster itu, menembak dengan tembakan terkendali yang teratur.
Buaya raksasa itu juga tahu bahwa terkena tembakan di mata akan sangat berbahaya. Oleh karena itu, membuka mulut lebar-lebar, terus menggelengkan kepala untuk menghindar, sambil terus merangkak maju.
"Mundur!" Kata Beiling ini diucapkan dengan singkat dan jelas.
Xiao Tan juga langsung paham, tahu yang dia maksud bukanlah "mundur total" tapi "bertahan sambil mundur". Maka sambil menembak dan mengisi ulang peluru, dia dan Beiling mundur beriringan sambil terus menyerang.
Monster yang diserang ini meski tidak mengalami kerusakan besar, tapi juga tidak bisa dikatakan sama sekali tak terpengaruh. Apalagi demi melindungi mata dari serangan, kepala yang terus bergoyang pasti mengurangi kecepatan merangkaknya.
Begitu kecepatan buaya raksasa terhambat, Xiao Tan dan Beiling semakin leluasa. Lagipula mereka punya senjata jarak jauh dengan Amunisi cukup. Asal menjaga jarak lebih dari lima meter, mereka bisa mengulur waktu sampai monster itu mati kehabisan darah.
Penampilan monster ini memberikan kesan mengintimidasi, bergerak langsung mendekat di lingkungan sempit dan gelap ini memang cukup menakutkan. Jika pemain benar-benar lari membelakanginya, tekanan karena dikejar akan sangat kuat. Namun sebenarnya dalam settingan, monster ini tidak terlalu kuat, bahkan lebih mudah dihadapi dibanding pohon iblis yang pernah ditemui Feng Bujue dan Siyu di gunung.
Kecepatannya biasa saja, bisa diperlambat dengan sedikit tekanan; Pertahanannya tinggi, tapi kelemahannya sangat mencolok dan mudah dikenali serta diserang fokus oleh pemain; Cara menyerangnya monoton, murni fisik, dan kekuatan serangannya belum tentu bisa membunuh pemain dalam satu kali serangan.
Yang terpenting, lingkungan sekitar sebenarnya sudah memberi petunjuk cara mengatasinya. Pemain dengan senjata jarak dekat bisa memilih lari sekuat tenaga ke area yang tidak bisa dilewati monster; Sedangkan pemain dengan senjata jarak jauh jelas bisa memperlambat gerakannya dengan senjata jarak jauh, sambil terus menghujani serangan dari kejauhan mengingat terowongan yang sempit ini membuat target besar seperti ini sulit untuk meleset.
Sebenarnya jika sudah mengetahui FLAG sebelumnya, memilih untuk lari justru lebih mudah. Karena monster ini akhirnya akan tersangkut di suatu bagian terowongan dan kehilangan kemampuan bergerak sama sekali, sehingga akan mudah dibunuh.
Settingan yang bersifat mengarahkan ini mungkin terlihat membuat pertempuran menjadi terlalu mudah, namun dari sudut pandang Sistem, ini sebenarnya masuk akal.
Untuk gua tersembunyi yang jelas-jelas menyimpan hadiah atau FLAG alur cerita seperti ini, Sistem tidak mungkin menyiapkan rute yang pasti mematikan bagi pemain. Kalau tidak, lebih baik langsung didesain agar jatuh saja langsung mati.
Jadi, ketika pemain sudah menghabiskan dua pertiga nilai kelangsungan hidup dan sebagian stamina di awal masuk, pertarungan berikutnya pasti tidak akan terlalu sulit, kecuali ini tingkat kesulitan Nightmare yang gila...
Raungan——
Benar saja, dengan raungan berikutnya, kedua orang yang telah mengibaskan monster ini selama lima menit dengan frustasi menyadari... monster itu terjebak sendiri di celah batu yang sempit dan tidak bisa bergerak.
