【Nama: Shen Gong Tiga Bunga Berkumpul di Puncak】
【Properti Kartu Skill: Skill Pasif, dikuasai permanen】
【Kategori: Umum】
【Efek: Meningkatkan kecepatan pemulihan nilai kelangsungan hidup, Poin Stamina, dan Nilai Spiritual sebesar 50%】
【Syarat Belajar: Tidak ada. Kartu skill ini tidak bisa diperdagangkan setelah diambil】
【Catatan: Bunga Manusia, memurnikan esensi menjadi qi; Bunga Bumi, memurnikan qi menjadi roh; Bunga Langit, memurnikan roh menjadi kehampaan. Tiga bunga berkumpul di puncak, tanpa kecemasan atau ketakutan, tanpa kemarahan atau dendam, tidak melekat dan tidak terikat, selalu jernih dan waspada. Mereka yang menguasai Shen Gong ini akan melepaskan cangkang duniawi dan kembali ke alam kehampaan.】
Setelah mendapatkan item ini dan melihat bahwa tidak dapat diperdagangkan, Beiling langsung mempelajarinya. Buku panduan di tangannya kembali berubah menjadi cahaya putih sebelum menghilang, dan satu detik kemudian berubah menjadi sekumpulan data dalam menunya.
Kekuatan dan kegunaan skill ini tidak perlu diragukan lagi. Diperkirakan lebih dari 95% pemain akan langsung mengalokasikan satu slot skill dari dua belas slot yang tersedia untuk skill ini. 5% sisanya adalah kasus ekstrim, misalnya ketika satu atau beberapa pemain di akhir game memiliki kombinasi skill yang saling terkait sehingga tidak ada slot tersisa untuk skill pasif.
Kecuali dalam situasi seperti di atas, skill ini bisa digunakan oleh pemain mana pun hingga mencapai level maksimal tanpa perlu diganti, dan tetap akan terus digunakan bahkan setelah mencapai level maksimal.
Selain itu, karena atribut tersembunyi seperti "kecepatan pemulihan" bervariasi berdasarkan level pemain, kecenderungan spesialisasi, dan batas maksimum statistik, 【Sam Hwa Cu Ding Shen Gong】tidak memiliki syarat pembelajaran khusus.
Beiling sangat gembira mendapatkan skill ini. Sejak terjatuh ke gua bawah tanah sampai sekarang, akhirnya dia mendapatkan sesuatu yang berharga. Tidak sia-sia waktu lama dan kesulitan yang dia dan Xiao Tan alami sebelumnya.
Setelah membaca deskripsi skill, dia menoleh ke Xiao Tan sambil berpikir: Buku 【Tian Di Ni Zhuan Shen Jue】mu pasti tidak kalah hebat. Sekarang pasti hatimu berbunga-bunga senang.
Namun yang mengejutkan, wajah Xiao Tan justru menunjukkan ekspresi kebingungan.
Dia bukan tipe orang yang bisa menyembunyikan emosi atau berpura-pura, jadi ekspresinya sudah menjelaskan banyak hal...
【Nama: Tian Di Ni Zhuan Shen Jue】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, dikuasai permanen】
【Kategori Skill: Bertarung】
【Efek: Membalikkan langit dan bumi, mengubah tatanan semesta. (Tanpa waktu tunggu)】
【Konsumsi: 2% dari batas maksimum Poin Stamina】
【Syarat Belajar: Spesialisasi Bertarung B, Spesialisasi Teknik Spiritual C, Level 30 ke atas, kartu skill tidak bisa diperdagangkan setelah diambil】
【Catatan: Praktisi bela diri mengejar dua hal: peningkatan diri dan penguasaan teknik pertahanan. Teknik ini menembus batas konvensional dengan metode metafisika, membalikkan sifat interaksi tubuh manusia dengan dunia luar, menciptakan teknik legendaris yang tak tertandingi.】
Xiao Tan yang tak paham efek skill maupun belum memenuhi syarat belajar, hanya bisa menggerutu lalu menyimpan kartu skill ke dalam tas.
"Ada apa?" Beiling menyeringai jahat: "Apa tertulis di situ, 'Untuk menguasai teknik sakti...'"
"'Harus mencapai tiga puluh dulu'," sambung Xiao Tan.
"Oh, rupanya tidak bisa dipelajari," canda Beiling.
"Tiga buku rahasia telah diberikan, hari-hariku di dunia ini pun berakhir," kata Batu. "Tuanku menungguku di alam atas. Pamit..."
"Tunggu!" Beiling buru-buru berseru: "Bisakah kau jawab beberapa pertanyaan lagi?"
"Apa? Mau kaujariku juga ilmu bela diri?" Batu menyeringai kesal: "Manusia biasa memang semakin bodol. Aku bahkan tidak punya tangan atau kaki. Meski kupakai kata-kata untuk mengajar, apa bedanya dengan belajar langsung dari buku? Apa kalian buta huruf?"
“Kami ingin bertanya, siapa tuanmu? Apa sebenarnya dirimu? Mengapa kau berada di sini? Dan mengapa mau memberikan kitab rahasia pada orang asing seperti kami?” Xiao Tan melontarkan semua pertanyaan yang terpikirkan dalam sekali nafas.
Beiling menambahkan: “Selain itu, jika memungkinkan, tolong jelaskan juga bagaimana gua batu bawah tanah ini terbentuk. Apakah kota Cangling di atas benar-benar dihantu arwah? Dan seperti apa orang yang mengambil Tai Xu Wu Xiang Da Fa itu?”
Batu itu memang pantas disebut "orang biasa" dan berani menyebut lawannya "bodoh". Setelah mendengar rangkaian pertanyaan dari dua pemain ini, ia berhasil mengingat setiap detail dan mulai menjawab dengan sistematis: "Tuanku bernama Zuodao, dijuluki 'Dewa Jalan Samping'."
"Entah sudah berapa tahun yang lalu... Waktu itu aku hanyalah sebongkah batu di gunung utara Kota Cangling."
"Suatu tahun, penduduk desa membunuh seorang gadis kecil bernama Ling'er. Setelah mati, arwahnya berubah menjadi hantu penasaran yang menguasai Kuil Cangling. Seluruh gunung diliputi dendamnya, aku pun terkontaminasi energi jahatnya menjadi batu iblis."
"Sejak itu aku menjadi bawahannya, memburu penduduk desa dan para biksu/pendeta yang mereka datangi ke gunung. Setelah bertahun-tahun, semua pelaku pembunuhan Ling'er beserta keluarganya di Kota Cangling telah musnah. Para ahli spiritual yang datang pun tak ada yang selamat. Tapi dendam Ling'er tetap tak terlampiaskan, pembantaian terus berlanjut."
Sampai suatu hari, tuanku melewati Desa Zangling. Setelah bertanya detail ke penduduk tentang kejadian tersebut, ia naik ke gunung dan menemukanku. Ia mengambil lonceng yang digunakan Ling'er untuk mengikatku, memasuki Ling Zhong Jing, dan berhasil kembali. Dialah orang pertama yang bertemu hantu Ling'er dan selamat kembali.
Tuanku berkata, Ling'er bukan manusia biasa. Arwahnya setelah mati penuh dendam menjadi sangat kuat. Meski pelaku pembunuhan tahun itu sudah mati semua, dosa leluhur akan menimpa keturunan. Bencana maut tak terhindarkan bagi Desa Zangling. Desa ini tak boleh dihuni lagi, atau nyawa sebanyak apapun tak akan cukup.
Penduduk dan pejabat setempat mempercayai perkataan tuanku. Di bawah pengaturannya, seluruh penduduk desa direlokasi. Pemerintah menutup jalan akses, membuat kota itu menjadi terlantar.
Tuanku tinggal sendirian di kota selama sebulan. Dengan benda pusaka dan sihir, ia menggali terowongan di bawah tanah, menghubungkan berbagai gua batu. Ini mengubah feng shui akar kota, lalu menamainya 'Cang Ling'. Ia berharap dengan cara ini, bencana disini bisa teratasi seiring waktu.
Setelah semua selesai, tuanku pergi.
Bertahun-tahun kemudian, tuanku kembali ke kota dan membawaku turun dari gunung. Ia memberitahuku bahwa dirinya berasal dari dunia lain, melintasi batas siklus. Kini di dunia ini, ia tak bisa berlama-lama lagi dan segera akan naik ke Tanah Suci Shangjing.
"Namun selama bertahun-tahun, tuan telah mengumpulkan banyak harta. Dibawa ke Shangjing tak berguna, ditinggalkan di dunia juga tak aman. Jadi dia menyimpan benda-benda ini di gua bawah tanah ini dan meminta saya untuk menjaganya."
"Beberapa hari sebelum keberangkatan, tuan memodifikasi akar kecerdasan spiritualku dan dengan tekun mengajarkan metode pelatihan. Dia menyuruhku bermeditasi dengan tenang di gua batu ini, dan berkata... harta duniawi boleh diberikan kepada orang yang berjodoh. Kecuali tiga buku rahasia itu tidak boleh diberikan ke tangan orang yang sama, harus saya yang mengawasi langsung. Untuk benda lainnya, jika ada yang masuk ke gua, boleh diambil sendiri."
Batu itu menyampaikan semua penjelasan panjang lebar ini dengan cukup jelas. Hanya saja tingkat pemahaman Xiao Tan dan Beiling terhadap informasi ini berbeda. Satu terlihat bingung, yang lain sedang merenung dalam-dalam.
Batu itu melanjutkan: "Kini pelatihanku telah selesai, amanat tuan juga telah terlaksana. Ini pertanda kesempatan telah tiba, jangan tunda lagi urusan naik ke langitku." Ia berhenti sejenak, "Mengenai Tai Xu Wu Xiang Da Fa, sudah kuberikan kepada seseorang bernama Lin Chang." Matanya melirik ke samping: "Tapi bukan di ruang batu ini. Dia masuk dari pintu yang berbeda dengan kalian, menjelajahi area yang lain."
"Lin Chang?" Xiao Tan dan Beiling serempak mengulangi.
"Ya, Lin Chang. Namanya aneh?" Batu itu bertanya.
"Kapan buku rahasia itu diberikan padanya?" Beiling segera bertanya: "Dan... bagaimana dia keluar? Seberapa besar gua bawah tanah ini sebenarnya?"
“Lin Chang jauh lebih mudah dihadapi daripada kalian.” Batu menjawab, “Dia menemukan ruang batu lain. Saat itu aku baru keluar dari dinding, wajahnya langsung pucat ketakutan. Begitu aku bicara, dia langsung bersujud sambil terus membenturkan kepala ke lantai.” Nada suara Batu terdengar seperti sedang menahan tawa, “Aku tanya dia mau buku yang mana, tapi dia malah terus memohon ampun. Akhirnya aku beri dia satu buku secara acak. Setelah dapat buku rahasia itu, dia membalik beberapa halaman lalu tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Setelah tertawa, dia bergumam ‘Aku harus keluar dari sini’ dan semacamnya. Karena dia sudah bilang begitu, aku langsung teleportasi dia keluar dengan sihir.”
“Kamu bisa teleportasi orang keluar pakai sihir?” Xiao Tan berseri-seri, mengira telah menemukan metode teleportasi satu arah: “Kalau begitu kami berdua...”
“Kalian cari jalan keluar sendiri. Aku mau naik level ke alam yang lebih tinggi. Kalau harus mengurus teleportasi orang lagi, waktuku akan terbuang.” Batu tiba-tiba bicara sembrono, lalu langsung menambahkan: “Sudah, semua pertanyaan kalian sudah kujawab. Ada beberapa pintu masuk/keluar gua batu, soal ukurannya... jalan terus saja, paling lama satu hari semalam juga kalian temukan. Jadi... aku duluan ya, sampai jumpa di lain alam.”
Setelah berkata demikian, Batu menyusut kembali ke dalam dinding. Retakan di dinding bergelombang seperti ombak selama beberapa detik, lalu kembali mulus seperti semula.
“Hei!” Xiao Tan berteriak ke arah dinding, “Udah ngobrol segini banyak, nunggu bentar lagi mati kali!”
Beiling tidak menghiraukan Xiao Tan. Dia hanya menyilangkan tangan di dada, menunduk sambil merenung dalam-dalam.
“Apakah Mogeum Daeseon yang disebutkan mulutnya adalah orang yang meninggalkan tulisan di pintu desa...” Beiling bergumam: "Ling'er itu pasti adalah hantu dalam misi utama【Masuk ke Ling Zhongjing, mencari roh Ling'er】. Menurut batu ini, Ling'er sangat kuat, jelas level BOSS. Mungkinkah... BOSS sebenarnya dalam quest ini adalah dia? Sedangkan alur cerita duel hanya misi sampingan, dan hantu ini adalah alur utama yang sebenarnya?" Saat memikirkan ini, dia membuka menu permainan, melirik daftar quest. Misi sampingan mereka【Mencari lempengan Yin dan Yang, membuka pintu batu】telah dicentang tadi. Sedangkan misi utama masih ada, artinya Feng Bujue dan Siyu belum bertemu dengan Ling'er.
