【Feng Bujue, Level 27】
【Silakan pilih mode permainan yang ingin dimainkan.】
【Anda memilih Mode Bertahan Hidup Solo (Mimpi Buruk), harap konfirmasi.】
【Terkonfirmasi, generasi skenario sedang diproses...】
【Memulai loading, harap tunggu sebentar.】
"Selamat datang di Taman Horor." Kalimat penyambut yang familiar kembali bergema.
【Loading selesai. Saat ini Anda sedang memainkan Mode Bertahan Hidup Solo (Mimpi Buruk).】
【Mode ini menyediakan deskripsi quest, dengan kemungkinan munculnya misi sampingan/tersembunyi serta worldview khusus.】
【Hadiah penyelesaian misi: Mengambil satu Kartu Puzzle secara acak.】
【Segera akan diputar deskripsi quest, permainan akan langsung dimulai setelah pemutaran selesai.】
Zzz—— Zzz——
Saat CG pembuka dimulai, terdengar suara seperti benda bergesekan dengan lantai.
Layar di depan Feng Bujue awalnya gelap total. Beberapa detik kemudian, seperti kelopak mata yang terbuka, celah muncul di tengah layar dan melebar, secara bertahap memperjelas pemandangan di hadapannya.
Gambar yang kabur memperlihatkan siluet pria bertubuh kecil dan kurus di depan. Berdasarkan kontur, pria itu mengenakan kemeja dan overall yang penuh noda darah, berjalan di depan Feng Bujue.
Feng Bujue, atau lebih tepatnya karakter yang diperankannya saat ini, terbaring di lantai. Siluet itu menarik salah satu kakinya, menyeretnya melewati koridor panjang.
"Jangan khawatir... Semua akan baik-baik saja... Pasti ada yang salah... Aku akan menemukan caranya..." gumam siluet di depan sambil berjalan.
Saat ini Feng Bujue tidak memiliki persepsi sensorik maupun kendali atas pergerakan kamera, karena masih dalam fase CG pembuka. Ia hanya menyaksikan peristiwa yang dialami orang lain melalui sudut pandang orang pertama.
Sekitar tiga puluh detik kemudian, siluet itu berhenti di depan pintu besi di ujung koridor. Suara dentingan logam halus pun terdengar.
Pintu terbuka, Feng Bujue menyaksikan dirinya sendiri diseret masuk ke ruangan yang menyerupai sel. Gambar bergoyang dua kali, akhirnya fokus ke langit-langit.
Kemudian terdengar suara pria pendek itu meninggalkan ruangan dan mengunci pintu. Bahkan setelah keluar, ia terus mengulang-ulang kalimat itu berulang kali.
【Peringatan Penting: Dalam quest ini tidak bisa menggunakan item bertipe "consumable", juga tidak bisa menggunakan peralatan dan alat yang digerakkan oleh consumable (ammunisi, baterai, dll).】
"WTF?" Feng Bujue mengutuk dalam hati: "Sinopsis alur cerita setengah kalimat pun tidak diberitahu, malah memberi batasan seketat ini dulu?"
Terlalu cepat ia mengutuk, karena detik berikutnya quest resmi dimulai.
Sama sekali tidak ada sinopsis alur cerita...
Penglihatan Feng Bujue tiba-tiba bertepatan dengan frame terakhir CG pembuka. Ia berubah menjadi kondisi berbaring di lantai menghadap langit-langit.
Begitu ia mendapatkan kemampuan bergerak dan kesadaran, rasa sakit yang menusuk hingga ke tulang langsung menyebar ke seluruh tubuhnya. Sensasi menyiksa ini sulit dipercaya, seolah setiap tulang dalam tubuh remuk, permukaan kulit mengalami luka bakar luas, dan di bawah kulit ada ribuan serangga merayap...
Tentu saja, simulasi rasa sakit oleh Sistem sudah dilemahkan. Seperti disebut sebelumnya, intensitas rasa sakit maksimal pemain tidak akan melebihi pukulan palu ke jari, untuk menghindari risiko pingsan.
Namun, intensitas rasa sakit meski terbatas, bentuknya sangat beragam. Saat sensasi seperti yang digambarkan di atas terjadi di tubuh, betapa "menyenangkannya" itu. Di dunia nyata, Feng Bujue tak pernah mengalami pengalaman seperti ini. Sekalipun dia orang dengan daya tahan tinggi, saat ini muncul dorongan untuk force quit.
【Misi utama telah terpicu】
【Temukan cara menghentikan pengurangan nilai kelangsungan hidup】
Setelah mendengar peringatan sistem, Feng Bujue segera membuka daftar quest untuk memeriksa konten misi tersebut. Secara bersamaan, dia menyadari nilai kelangsungan hidupnya berkurang 1% per detik.
"Quest brengsek macam apa ini!" Feng Bujue menggeretakkan gigi sambil duduk. Gerakan ini saja membuat tulang punggungnya terasa terbakar, otot punggung dan lengannya seperti tertusuk jarum.
Dia segera mulai mengamati lingkungan sekitarnya, memaksakan konsentrasi melawan gangguan rasa sakit, menjaga otaknya tetap bekerja pada kecepatan tinggi.
Dalam quest ini tidak bisa menggunakan consumable, artinya Feng Bujue tak bisa memakai botol darah untuk memulihkan HP. Padahal dia sudah membeli lima Suplemen Nilai Kelangsungan Hidup (Sedang) di toko sebelum masuk quest, hasilnya sia-sia.
Secara teori, Feng Bujue hanya punya waktu kurang dari satu menit empat puluh detik untuk menyelesaikan misi pertama ini. Jika melebihi, ini akan menjadi misi terakhirnya.
"Cara menghentikan... Cara menghentikan..." Feng Bujue terus mengulang kalimat ini, membantu fokusnya semakin tajam.
Pertama-tama, ia menyapu pandangannya ke seluruh sel. Tidak ada jendela di dalam ruangan ini, hanya sebuah pintu besi. Di atas pintu terdapat jendela besi kecil tempat cahaya dari koridor masuk, menyinari sebagian besar sel dengan pencahayaan remang-remang. Di bagian bawah pintu terdapat lubang persegi panjang horizontal untuk mengirimkan makanan. Dinding ruangan terbuat dari batu tebal, sedangkan lantai dan langit-langit berbahan beton. Di sisi dinding terletak tempat tidur sederhana dengan seprai yang sudah ternoda darah hingga warna aslinya tak terlihat. Tidak ada bantal atau selimut di tempat tidur, dengan empat kaki tempat tidur pendek yang memungkinkan seseorang berbaring di bawahnya. Rangka tempat tidur dari besi ini dilas permanen ke dinding.
Di sudut terjauh dari pintu, terdapat ember plastik besar berwarna biru. Dari bau yang tercium, benda itu kemungkinan berfungsi sebagai toilet.
Di sudut lain ruangan, terdapat lemari kayu setinggi satu meter dengan tiga laci dari atas ke bawah. Begitu melihat lemari itu, Feng Bujue langsung berlari menghampirinya tanpa pikir panjang.
Dalam situasi seperti ini, apapun yang ada di ketiga laci tersebut, pemain pasti akan membukanya terlebih dahulu.
Di laci paling atas terdapat sebatang sabun kotor. Meskipun kotor, sabun ini masih berbentuk persegi panjang sempurna seolah baru dikeluarkan dari cetakan.
"Kehadiran benda ini benar-benar tidak jelas maknanya. Di dalam ruangan bahkan tidak ada saluran pembuangan, kotoran dan air seni ditampung dalam ember plastik, tentu juga tidak ada keran air yang mengalir. Menaruh sabun di sini, ingin membuat tahanan melakukan apa? Mencuci tangan dengan air liur?"
Feng Bujue tidak punya waktu untuk membaca detail deskripsi item, jadi dia meletakkan benda ini di atas lemari kayu kecil, lalu langsung membuka laci kedua.
Di laci tengah ini lebih menarik lagi, berisi sebatang lilin berwarna putih, panjang sekitar 15 sentimeter, sedikit lebih tebal dari jari.
"Apa-apaan ini... Kasih sabun tapi tidak ada air ledeng, kasih lilin tapi tidak ada korek api... Di film 《Saw》 pun tidak seenak ini bermain-main." Ucap Feng Bujue sambil meletakkan lilin di atas lemari, kemudian membuka laci ketiga.
Laci paling bawah ini benar-benar luar biasa, berisi sebuah sisir kayu kecil.
"Heh... hehe..." Feng Bujue tertawa kering. Saat ini rasa sakit di tubuhnya hampir terlupakan, atau lebih tepatnya sudah terbiasa. Dibanding ketidaknyamanan itu, tiga benda yang ditemukan selama proses teka-teki ini justru lebih membuatnya frustasi.
"Baiklah... Tidak ada petunjuk sama sekali, dalam situasi seperti ini harus bagaimana..." Gumam Feng Bujue.
Waktu tepat berlalu satu menit. Nilai kelangsungan hidup Feng Bujue tersisa 39%, masih ada 38 detik lagi untuk berpikir.
“Pemain tidak bisa melepas pakaian dalam quest, jadi opsi menggunakan lilin untuk anal eksplorasi bisa dieliminasi...” Feng Bujue mengusap dagunya: “Makan sabun? Makan lilin?” Pandangannya beralih ke ember: “Atau makan tinja?” Ia menggeleng: “Tindakan-tindakan ini tidak punya korelasi logis dengan menghentikan kebocoran nilai kelangsungan hidup.”
Saat memikirkan ini, matanya kembali ke sisir kecil di tangannya. “Kalau tidak ada metode logis yang terhubung, mari coba semua item satu per satu... Mulai dari yang paling sederhana.” Ucapnya sambil menyisir rambutnya dua kali dengan sisir itu.
Tak disangka, sebelum ayunan kedua selesai, peringatan sistem berbunyi.
【Tugas saat ini selesai, Misi utama telah diperbarui】
Kebocoran nilai kelangsungan hidup benar-benar berhenti. Darah Feng Bujue kini 26%. Sejak awal quest, nilai kelangsungan hidupnya kurang dari tiga puluh persen - ini pertama kalinya dia mengalami hal seperti ini.
Tanda centang muncul di samping quest 【Temukan cara menghentikan kebocoran nilai kelangsungan hidup】. Daftar quest kini menampilkan petunjuk baru: 【Keluar dari ruangan】
“Hah?” Feng Bujue menatap sisir di tangannya: “Meski tidak perlu mencoba makan benda aneh, tapi ini terlalu...” Tiba-tiba dia memperhatikan sesuatu. Sisir kayu kecil itu diangkatnya tepat di depan mata. Pada gagang sisir terukir dua huruf kecil: A.A.
“Hmm... Sepertini edisi terbatas.” Candanya setengah hati.
Dengan tiga item di tangan, dia berjalan ke tempat tidur dan duduk. Semua benda ditaruhnya di atas kasur, lalu diambil satu per satu untuk diamati dengan cermat.
"Setelah menyelesaikan quest tadi, rasa sakit di tubuh Feng Bujue tiba-tiba berkurang. Meski masih terasa nyeri samar, jauh lebih nyaman dibandingkan awal tadi. Kalau mau dianalogikan, bedanya seperti digantung dengan pakai kerah leher..."
Dia mengamati selama lima enam menit. Sabun tidak ada yang istimewa, permukaannya tidak berukiran, aromanya juga tidak wangi, seperti sabun cuci paling dasar. Lilin juga biasa-biasa saja. Kedua item ini tidak ada tulisan terukir.
"Hmm... Hanya sisir ini yang spesial..." Dia mengambil kembali sisir kayu kecil itu, memeriksanya dari semua sisi. Selain tulisan A.A yang terlihat tadi, ada penemuan lain... Rambut yang tersisa di sisir ini berwarna keemasan, terlihat pendek.
"Lelaki pendek yang menyeretku tadi rambutnya coklat..." Feng Bujue bergumam sambil mengingat-ingat, "Apakah ini bekas dipakai tahanan lain di sel ini..."
Sambil berpikir, pandangannya perlahan bergerak. Ketika matanya menyapu dinding di samping tempat tidur, muncul penemuan baru...
"Ha, sepertinya banyak yang pernah dikurung di sini..."
