Kamar tidur ketiga, tidak diragukan lagi adalah kamar Arthur.
Setelah menyelesaikan pencarian di dua kamar sebelumnya dan memicu segmen video namun tidak menemukan item, Feng Bujue berharap bisa mendapatkan sesuatu di kamar ini. Selain kamar tempat monster masuk, lantai dua total memiliki lima kamar. Saat ini masih ada tiga kunci yang harus dicari, sementara kamar yang tersisa juga tinggal tiga...
Membuka pintu, memeriksa situasi - semuanya sudah menjadi prosedur standar.
Setelah memastikan keamanan, ia masuk sambil membawa lampu minyak. Kali ini, segmen video langsung terpicu saat kakinya melangkah melewati ambang pintu.
……
"Kak... Kakak... Ini... Apa yang terjadi?" Andrew menatap ngeri ke arah pemandangan di depannya.
Di lantai kamar Arthur terbaring dua mayat. Dari pakaiannya, kedua korban jelas bukan orang terhormat - wajahnya garang dan tubuhnya menyengat bau alkohol.
"Jangan panik. Tenang dulu, baru akan kujelaskan." Arthur tidak terburu-buru menjawab. Dengan tatapan dingin dan suara terkendali, ia berusaha menenangkan emosi adiknya yang sedang kacau.
Dalam adegan ini, kedua bersaudara tersebut telah berusia sekitar dua puluh tahun. Postur tubuh, pakaian, dan gaya rambut Arthur persis seperti dalam CG pembuka. Sementara Andrew yang berdiri di ambang pintu lebih tinggi sekitar 180cm, bertubuh kurus dengan wajah biasa-biasa saja, mengenakan kemeja dan overall.
“Andrew berusaha menyesuaikan napasnya, mencoba untuk tenang. Dia tentu tidak akan berteriak atau sejenisnya, karena dalam momen seperti ini, kebanyakan orang masih akan memilih membela keluarga daripada kebenaran.”
“Sekarang, dengarkan aku.” Arthur berkata dengan suara berat: “Eksperimen ‘itu’ kita menghadapi hambatan, ini juga kamu tahu kan.”
Andrew sudah tidak tahu harus berkata apa, hanya mengangguk, memberikan respons paling sederhana. Penglihatannya perlahan beralih dari mayat, berhenti pada kedua tangan Arthur yang berlumuran darah.
“Jadi, kita butuh subjek uji coba.” Kata Arthur.
“Tapi sapi di rumah...” Andrew baru saja hendak menyela.
Arthur langsung memotong dengan nada keras, “Hewan ternak berbeda dengan manusia!”
Andrew langsung diam, tidak berani bersuara.
Arthur menarik napas panjang, berusaha melunakkan nadanya, “Kedua orang ini gelandangan kota, pemabuk, preman. Ketika kutemukan mereka, sedang berusaha memperkosa seorang wanita.”
Ucapan ini sepertinya membuat Andrew mulai merelakan tindakan Arthur, ekspresinya menunjukkan perubahan halus.
“Ini sama seperti melakukan pekerjaan tim keamanan, pemburu bayaran pun akan melakukan hal serupa.” Arthur berkata: “Ini hal baik.” Saat mengatakannya dia terlihat sangat yakin.
Sejak kecil Arthur memang seperti ini, terhadap semua perbuatannya, baik tujuan maupun konsekuensi, sama sekali tidak ragu-ragu, apalagi menyesali.
Andrew berkata: "Bagaimana jika... dilacak? Jika ada yang menemukan..."
"Tidak apa." Arthur menyambut: "Wanita itu tidak melihat wajahku jelas, setelah kubantu dia langsung lari. Saat itu kedua orang ini hanya dipukul jatuh ke lantai, belum mati." Dia berhenti sejenak, melirik mayat di lantai: "Tidak ada yang akan melacak jejak mereka, sampah seperti ini lebih baik lenyap dari dunia."
Andrew terdiam lama setelah mendengar, jelas sedang berjuang melawan hati nuraninya. Lama kemudian baru dia membuka mulut: "Lalu... sekarang, apa yang harus kita lakukan dengan mereka?"
"Kau keluar, tutup pintunya." Jawaban Arthur sangat singkat.
Andrew berkata: "Kakak... kau mau mereka..."
"Lebih baik kau tidak tahu." Kata Arthur, "Urusan ini kuserahkan padaku, kau tidak perlu ikut campur."
……
"Hmm... adegan pertama kali melakukan pembunuhan ya." Feng Bujue yang sudah bisa bergerak kembali berkata, "Melihat usia mereka saat itu, Ibu pasti sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya." Sambil bergumam, dia berjalan maju.
Banyak sekali barang-barang rongsokan di ruangan ini, kemungkinan besar bisa menemukan item.
Kaki tempat tidur terpotong gergaji, bagian bawahnya menempel lantai. Seprei penuh noda darah berbau menyengat. Bantalan tempat tidur cekung besar di tengah. Di lantai sebelah tempat tidur berserakan alat-alat berkarat darah, perban, gumpalan padat dari cairan tak dikenal yang mengeras, dll...
Di sisi dinding tidak ada lemari pakaian, melainkan dua lemari kaca yang awalnya mungkin berisi ramuan dan bahan alkimia. Kini hanya tersisa botol kosong, sampah, serta serbuk obat tak dikenal yang sudah bercampur debu dan kehilangan sifat kimianya.
"Ini pasti ruang operasi pertama Arthur," kata Feng Bujue. "Mengolah mayat dan membuat manusia sintetis di tempat tidurnya sendiri..." Ia menyeringai dingin. "Cara kerja seperti ini sama saja dengan buang air besar di tempat makan."
Ia mengangkat sebuah lemari kecil yang terbalik di sudut ruangan. Saat membuka pintu lemari, selembar kertas jatuh keluar. Setelah diperiksa, kontennya memicu fitur terjemahan Menu - tampaknya ini informasi penting.
【Klan Xing, ras terkutuk yang darahnya tercampur darah iblis. Gen kebencian terhadap manusia diwariskan turun-temurun.
Namun di sisi lain, mereka juga ras yang diberkati langit. Sejak lahir telah memiliki berbagai bakat yang jauh melampaui manusia biasa.
Di masa kanak-kanak, anggota Klan Xing sudah menunjukkan kematangan mental dan dahaga akan pengetahuan yang tidak sesuai usia. Pada usia 5-7 tahun, daya ingat, pemahaman, imajinasi mereka telah melampaui remaja manusia normal.
“Pada masa remaja, anggota Klan Xing dapat dengan mudah menguasai teknologi apa pun yang biasanya dikuasai manusia dewasa melalui pembelajaran dan latihan terus-menerus, dengan kemajuan yang luar biasa cepat. Pada periode ini, mereka sudah mampu memahami sepenuhnya informasi seperti adat sosial, sejarah, dan hubungan interpersonal di dunia ini. Biasanya di masa inilah sifat karakter mereka mulai berubah, dengan watak kejam bawaan mulai bangkit.”
“Di masa muda, kemampuan bela diri dan naluri bertarung anggota Klan Xing secara alami dapat menyamai tingkat petarung manusia yang terlatih ketat, ditambah kecerdikan dan kemampuan strategi luar biasa. Mereka menganggap nyawa manusia dan aturan sosial sebagai sampah, dengan misi tertinggi memenuhi tujuan pribadi. Mereka merupakan ancaman mematikan bagi semua non-klan (termasuk iblis, siluman, dll).”
“Berdasarkan laporan aktivitas terkini, jumlah anggota dewasa Klan Xing di Benua Satia tidak melebihi 100 orang. Jumlah di kepulauan seberang laut tidak diketahui. Belum ada bukti upaya mereka memperbanyak populasi melalui reproduksi masif.”
“Hanya personel lapangan berpangkat perwira ke atas dari Pasukan Penyihir Kerajaan yang berhak menjalankan 'penangkapan' terhadap Klan Xing. Personel lain harus menjadikan pemusnahan total entitas dan semua yang terkontak sebagai satu-satunya tujuan operasi.】”
“Oh... begitu rupanya.” Setelah membaca seluruh isi kertas tersebut, Feng Bujue akhirnya memahami konsep "Klan Xing". Dengan senyum ia berkata: “Rasanya ras ini terlahir dengan aura protagonis ya, benar-benar terkesan gagah dan menakutkan. Aku sampai ingin membelot ke sana.”
