Selain kertas yang mencatat informasi tentang suku Xingzu, Feng Bujue tidak menemukan item berharga lain di kamar tidur Arthur ini. Meski sudah mencarinya dengan cermat dua kali, tetap tidak ada hasil.
Akhirnya ia pergi dengan kesal menuju kamar mandi.
Kamar mandi di lantai dua luasnya dua kali lipat toilet lantai satu. Di atas wastafel terdapat kabinet kecil bergaya khas film horor - kabinet kayu putih yang posisinya sedikit lebih tinggi dari pandangan mata, dengan cermin di pintunya. Biasanya berisi pisau cukur, pasta gigi, gelas, obat-obatan biasa...
Di berbagai film horor, kita sering melihat karakter sedang menyikat gigi atau mencukur di depan kabinet semacam ini... Lalu ketika pintu kabinet dibuka-tutup, tiba-tiba muncul sesuatu menyeramkan di cermin disertai efek suara yang mengejutkan. Adegan klise ini selalu berhasil membuat penonton kaget.
Sayangnya, di quest ini tidak ada cermin...
Feng Bujue berdiri di depan wastafel, menatap pintu kabinet yang permukaannya cekung sekitar 1 cm. "Sampai-sampai mencopot cerminnya... bahkan serpihannya tidak tersisa," ucapnya dengan menghela napas.
Saat membuka kabinet, semua rak kosong. Hanya di rak paling bawah ada satu kunci yang tergeletak sendirian.
【Nama: Kunci Putih】
【Tipe: Terkait Alur Cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Membuka kunci permanen pintu besi putih, akan menghilang setelah digunakan】
【Dapat Dibawa Keluar dari Quest: Tidak】
【Catatan: Disembunyikan di tempat yang putih】
"Sekarang yang sudah didapat adalah kunci merah, biru, hitam, dan putih." Feng Bujue bergumam, "Masih tersisa kuning dan abu-abu ya..." Pandangannya tanpa sadar kembali tertuju ke toilet.
"Hmm... mari periksa tangki air lagi." Ia melangkah cepat ke toilet, pertama-tama mengintip ke dalam kloset untuk memastikan hanya ada air bening. Kemudian membuka tutup tangki air untuk memeriksa, dan ternyata ada sesuatu di dalamnya.
【Nama: Selimut yang Terendam】
【Jenis: Terkait alur cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Tidak diketahui】
【Bisa dibawa keluar dari quest: Ya】
【Catatan: Entah mengapa diselipkan di tempat aneh】
Ini selimut berukuran sedang, luasnya kira-kira setara dengan empat atau lima handuk yang direntangkan. Warnanya belang-belang, teksturnya agak kasar saat diraba, dan terasa licin saat basah.
"Ini sudah item kelima yang maknanya tidak jelas tapi bisa dibawa keluar dari quest." Feng Bujue mengangkat selimut dari tangki air, memerasnya sekuat tenaga sebelum menyimpannya di tas. "Selain gigi palsu yang memberi petunjuk alur cerita, sabun, parfum, topi kulit, ditambah selimut ini - semuanya sama sekali tidak berguna..." Ia bertanya pada diri sendiri: "Apa karakteristik quest ini memang banyak Kartu Puzzle?"
Feng Bujue menyimpan itemnya lalu berbalik menuju bak mandi di sisi dinding lain. Di atas bak mandi itu tergantung tirai shower yang membentuk lingkaran, tepat mengelilinginya. Dari sudut pandang Feng Bujue saat ini, hanya seperempat bagian bak mandi yang terlihat, sementara sisanya tertutup oleh tirai shower berwarna biru muda.
"Baiklah, mari tebak apa yang ada di dalam bak mandi. A, gadis cantik telanjang bulat; B, kunci telanjang bulat; C, mayat telanjang bulat." Feng Bujue berkata dengan nada bercanda: "Kalau kosong atau berisi sampah, itu akan terlalu membosankan."
Ia menarik tirai shower itu. Yang terlihat kemudian adalah sesuatu yang sangat mengerikan dan membuat depresi berat.
"Ini bisa dibilang manusia tong..." gumam Feng Bujue sambil mengerutkan kening.
Di dalam bak mandi itu terbaring sosok manusia sintetis. Hanya tersisa batang tubuh tanpa tangan dan kaki. Kedua telinganya membusuk mengeluarkan nanah dan darah. Matanya dijahit dengan benang, mulutnya terbuka setengah tanpa terlihat lidah. Mengingat kondisinya, jelas makhluk ini tidak menyadari keberadaan Feng Bujue. Ia hanya berbaring diam di bak mandi dengan dada yang naik turun perlahan, membuktikan bahwa makhluk ini masih bernapas dan hidup.
Tanpa ragu-ragu, Feng Bujue mengeluarkan 【Penyedot Debu Proserpina】 dan mulai menyedot darah monster itu...
Efek peralatan ini adalah: menyerap nilai kelangsungan hidup monster dan memulihkan persentase yang sama ke pemain (jumlah penyerapan 0.5% per detik, tidak berlaku untuk monster yang telah mati, tak berwujud, mekanis, dan level BOSS. Penyedot debu tidak dapat menyimpan nilai kelangsungan hidup, efek penyerapan bersifat instan. Jika nilai kelangsungan hidup pemain sudah penuh saat digunakan, tidak akan mendapatkan pemulihan.)
Benda ini juga tidak menimbulkan rasa sakit, hanya mengurangi nilai kelangsungan hidup monster secara proporsional sambil mentransfernya ke pemain. Ketika nilai kelangsungan hidup monster habis, mereka akan langsung mati.
Dari segala sisi, Feng Bujue menganggap ini situasi win-win. Lawan bisa terbebas tanpa disadari, sementara dia bisa mengisi ulang blood bottle.
Lebih dari tiga menit kemudian, manusia sintetis itu dinyatakan mati, dan nilai kelangsungan hidup Feng Bujue pun penuh.
Dia menyatukan kedua telapak tangan dan berucap: "Amitabha, baiklah baiklah..." Lalu mengambil kunci pipa, menyobek tenggorokan manusia sintetis itu, dan mulai menggeledah mayat...
Seorang ateis yang terkadang menyebut Tuhan, terkadang memuja Buddha, dengan wajah datar melakukan pembedahan pada jasad yang mungkin sudah bukan manusia lagi - hanya untuk memastikan ada tidaknya benda yang dia butuhkan di dalamnya... Pemain lain yang menyaksikan pasti sudah ketakutan dibuat Jue Ge.
"Benar-benar di tempat seperti ini..." Akhirnya, Feng Bujue berhasil menemukan kunci kuning dari usus mayat tersebut sesuai harapannya.
Dia menjepit kunci itu dengan kunci pipa, membawanya ke wastafel dan membersihkannya, lalu memasukkannya ke dalam tas. Dua detik kemudian, dia mengeluarkan kunci itu lagi dan menyimpannya di saku. Secara teori, setelah prosedur ini, tidak akan ada residu tertentu yang tersisa di kunci itu, tapi Feng Bujue tetap lebih suka menyentuhnya hanya dengan sarung tangan.
【Nama: Kunci Kuning】
【Tipe: Terkait alur cerita】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: Membuka kunci permanen pintu besi kuning, akan hilang setelah digunakan】
【Bisa dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Ternyata disembunyikan di tempat yang ada kotorannya】
Feng Bujue sudah malas memberikan komentar apapun tentang catatan ini. Tulisan ini sama saja dengan olok-olok.
Sekarang, dia hanya kekurangan satu kunci abu-abu untuk melengkapi enam kunci dan kembali ke basement 1F. Karena itu, dia mempercepat langkahnya, membersihkan sedikit noda di bajunya, lalu menuju ke ruangan terakhir yang bisa dijelajahi di lantai dua.
Ruangan ini terletak tepat di atas ruangan kosong di lantai satu. Begitu Feng Bujue mendorong pintu, dia langsung melihat formasi alkimia berwarna merah menyala berukuran besar di lantai.
Hanya dengan melihat sekilas, dia langsung kehilangan kendali atas tubuhnya. Kali ini bahkan sebelum sempat menggunakan batang besi untuk memeriksa bahaya, bahkan sebelum melangkah masuk... Hanya tindakan membuka pintu saja sudah memicu cutscene.
