Membuka penutup ventilasi, tidak terlihat apa pun dalam jangkauan pandang. Cahaya di dalam pipa juga redup, area yang agak jauh sama sekali tak terlihat jelas.
Jelas bahwa ketika Clayton berbicara dengan petugas muda itu, orang di dalam pipa sudah merayap mundur diam-diam.
Seandainya tidak ada ledakan di ruang monitor, dan petugas muda itu cukup kompeten, mungkin saat memanjat lemari penyimpanan dia bisa menemukan jejak debu yang terlepas di puncaknya. Sayangnya, setelah ledakan terjadi, hal itu mustahil dibuktikan.
Dengan kelicinan Feng Bujue, tentu saja dia tidak akan meninggalkan bluetooth rusak di dalam saluran ventilasi, jadi petunjuk ini pun tidak ada.
Polisi itu menghadap ke depan, merangkak masuk ke saluran ventilasi, menopang diri dengan siku, dan mulai bergerak perlahan. Setelah perkataan Clayton, keyakinannya untuk menemukan penjahat juga telah jauh berkurang. Saat ini dia hanya ingin memverifikasi tebakannya, memutuskan untuk sementara waktu berputar-putar di dalam sini, mengamati ventilasi setiap ruangan dari dalam, melihat apakah ada jejak yang bisa ditemukan.
Sementara itu, Feng Bujue telah menemukan pipa vertikal menuju atap gedung dan mulai merangkak naik ke rooftop.
Sebenarnya... rencana asli Feng Bujue tidak seperti ini.
Awalnya dia berencana membujuk Clayton terlebih dahulu, mengklaim dirinya telah kabur, dan mengisyaratkan sebagai penjahat berkekuatan super untuk menggoyahkan keyakinan lawan; lalu membuat ledakan untuk memancing kemarahan mereka. Kemudian, saat kepala mereka sedang panas, melepaskan makhluk panggilan sebagai pengalih perhatian. Saat itulah kesempatan melarikan diri akan muncul.
Tapi sekarang segalanya jadi lebih sederhana. Percakapan Clayton melalui walkie-talkie tadi semuanya terdengar oleh Feng Bujue di dalam ventilasi. Karena rooftop sudah tidak dijaga, tinggal merangkak keluar.
Feng Bujue segera mencapai rooftop gedung melalui pipa. Area ini awalnya hanya diawasi oleh satu penembak jitu yang tidak mengawasi terus-menerus, dan sekarang sepenuhnya tidak diawasi.
Dia mendarat dengan gerakan jungkir balik, menunduk, lalu langsung melompat ke atap gedung di sebelah tanpa bicara.
Jarak tiga empat meter dan tinggi pagar pembatas bukan lagi hambatan bagi Feng Bujue sekarang. Bahkan tanpa mengaktifkan Spiritual Awareness Body Convergence Technique, dia bisa melompati dengan mudah.
Seperti disebut sebelumnya, pemain level 30 ke atas - apapun spesialisasinya - memiliki kemampuan fisik setara karakter The Matrix yang bisa memanjat tembok dan meninju secepat angin. Saat ini Feng Bujue level 28. Sebagai pemain serba bisa, semua statistiknya di atas rata-rata sehingga sudah memenuhi kriteria tersebut.
Tentu saja jika dibandingkan murni soal kekuatan tempur, kelima pemain lain ibarat Agent Smith sementara Feng Bujue bagaikan antek-antek kelompok pemberontak. Berhadapan langsung berarti bunuh diri, paling-paling hanya bisa lari pontang-panting.
Setelah beberapa kali melompat, Feng Bujue tiba di atap sebuah apartemen. Dia menemukan tangga darurat dan mengintip ke lorong kecil di bawahnya - sepi. Faktanya, beberapa blok sekitar juga sepi karena orang-orang berebut uang di depan bank.
Feng Bujue turun dengan santai. Sampai di lantai dua, langsung melompati pagar besi dan mendarat di tanah.
"Ah... baru masuk quest sudah dapat masalah begini," gumam Feng Bujue. "Untungnya bisa kabur dengan cepat." Sambil berkata demikian, matanya kembali menyapu sekeliling sebelum mengaktifkan 【Lihat jurus!】.
Sebuah pola mirip formasi magis yang terbentuk dari cahaya merah muncul di lantai di depan Feng Bujue. Cahaya di formasi itu tiba-tiba terkumpul, bergetar sesaat sebelum berubah menjadi wujud fisik.
【Nama: Teknik Memanggil – Bangau Palu】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, dikuasai permanen】
【Kategori Skill: Memanggil】
【Efek: Memanggil seekor Bangau Palu untuk bertarung (waktu tunggu 10 menit, durasi keberadaan 5 menit, maksimal 1 Bangau Palu yang bisa ada bersamaan)】
【Biaya: 50 Poin Stamina, 10 Nilai Spiritual】
【Syarat Belajar: Spesialisasi Memanggil F】
【Catatan: Tidak bisa terbang karena kepalanya terlalu berat.】
"Terlihat cukup aneh dan unik..." Feng Bujue tidak bisa melihat deskripsi skill ini. Namun setelah makhluk panggilan muncul, dia bisa melihat bar nilai kelangsungan hidup baru (ditampilkan dalam persentase tanpa angka spesifik) di menu permainan, disertai opsi 'Bubarkan'.
"Bisa mengerti perkataanku?" Feng Bujue bertanya pada makhluk panggilan itu.
Bangau Palu tidak bereaksi...
"Hmm... Pergi ke sana." Feng Bujue menunjuk ke area lantai di sebelah kirinya.
Bangau Palu berjalan ke tempat yang ditunjuk.
"Lompat sekali." Perintahnya lagi.
Bangau Palu melompat-lompat di tempat.
"Tunggu di situ, lompat sekali setelah 10 detik." Setelah memberi perintah, Feng Bujue berlari sekitar belasan meter ke arah lain. Saat menengok, Bangau Palu masih diam di tempat dan tidak melompat setelah 10 detik.
“Begitu ya…” Feng Bujue bergumam: “Tidak bisa berkomunikasi denganku, juga tidak bisa menerima perintah yang terlalu rumit.” Dia berjalan kembali ke burung hammerhead sambil berkata: “Serang aku.”
Burung hammerhead tidak merespons.
“Hmm…” Feng Bujue menyadari ini perintah tidak valid, lalu mencoba: “Pura-pura mati.”
Tidak ada reaksi...
“Berdiri dengan satu kaki.”
Burung hammerhead mematuhi.
“Berputar di tempat dengan posisi ini.”
Tidak bereaksi, tetapi tetap mempertahankan posisi berdiri satu kaki.
“Perintah melebihi kemampuannya juga diabaikan…” Feng Bujue mendekat dan mencoba meraih leher burung hammerhead, ingin mencubitnya untuk mencoba, namun menemukan niatnya tidak bisa diwujudkan menjadi tindakan.
“Sama seperti properti rekan tim…” Feng Bujue mencoba memasukkan burung hammerhead ke dalam tas, dan ternyata berhasil.
“Baik… Kurang lebih sudah paham.” Setelah menyelesaikan uji coba, Feng Bujue membubarkan summon ini karena tidak bisa membiarkannya berkeliaran di jalan.
“Entah apakah semua summon seperti ini… Yang penting, cari koran dulu untuk melihat situasi Gotham City.” Gumam Feng Bujue sambil meninggalkan gang.
Di saat bersamaan, di bagian lain kota.
Di bangku taman, seorang pria berpakaian biasa - kemeja kotak-kotak, jeans, jaket, dengan potongan rambut pendek yang rapi - sedang membaca koran.
Dia terlihat seperti orang biasa yang tidak bisa lebih biasa lagi, tak seorang pun akan memperhatikan orang seperti ini. Jika ini di film, dia hanyalah properti manusia, bagian dari latar belakang yang samar-samar, sama sekali tidak terlihat wajahnya.
Tapi dia adalah seorang pemain——【Zhào Yǐng Wáng】
Tiba-tiba, suara kecil terdengar: "Seseorang menggunakan skill memanggil."
Suara ini aneh, seolah berasal dari bawah bangku tempat Zhào Yǐng Wáng duduk, tapi di bawah sana kosong melompong.
"Panggilan apa?" Zhào Yǐng Wáng bertanya pelan.
"Cuma ikan kecil, tidak perlu dipedulikan, lagipula sudah dibubarkan." Suara itu menjawab.
"Bisa menentukan lokasi terakhir kemunculannya?" Zhào Yǐng Wáng bertanya lagi.
"Tentu saja bisa."
Zhào Yǐng Wáng melipat korannya, berdiri perlahan sambil bergumam: "Tuntun jalan."
